NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Kekuatan Bulan Bintang

Sang Pemilik Kekuatan Bulan Bintang

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Wanita
Popularitas:980
Nilai: 5
Nama Author: Gibela26 Siyoon93

Tidak ada manusia yang bisa menebak takdirnya sendiri termasuk Gibela, seorang gadis biasa di takdirkan menjadi pelindung negeri luar yang disebut Dunia Magis. Gibela adalah orang terpilih pemilik anugrah kekuatan Bulan dan Bintang. Pimpinan Gedung Pod (Power of Destiny) dari Negeri Putih atau pemilik anugrah yang bernama Guru Hayeo menunjuknya jadi ketua grup 3F (Five Friend Fod) yang artinya lima sekawan Gedung Pod diantaranya yaitu Gibela, Yeni, Clara, Rayhan, dan Boy. Gibela memiliki keistimewaan dibandingkan pemilik anugrah lainnya, kekuatan yang luar biasa dan kecantikannya membuat banyak pria tertarik padanya termasuk Siyoon dan Raja Kegelapan. Tidak peduli berapa banyak kekuatan jahat yang datang Gibela selalu bisa menghancurkannya meski berkali-kali hampir kehilangan nyawa namun sejarah masa lalu Dunia Magis menyisakan racun dan menyebabkan kekuatannya menghilang. Apa Gibela bisa melawan kekuatan jahat tingkat tinggi itu ? Apakah Gibela bisa hidup dan bahagia bersama keluarg

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibela26 Siyoon93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan Cinta

“Darimana kamu tau aku disini ?”

“Gak penting aku tau dari siapa yang penting aku sudah menemukanmu yang tiba-tiba menghilang,” Siyoon dan Gibela mengobrol di teras depan rumah.

“Aku tidak menghilang.”

“Jika tidak kenapa tidak memberitahu semua orang ?”

“Yeni mengetahuinya.”

“Tapi Yeni tidak akan memberitahu pada siapapun karena kamu sudah mengancamnya benar kan ?”

“Tunggu kamu tau itu ?”

“Ditelpon tidak diangkat baik itu kamu maupun Yeni semua member sudah mencobanya, jadi aku pergi ke apartement mu untuk memastikan ada apa sebenarnya.”

“Dan hasilnya Yeni memberitahumu kalau aku ada di sini ?”

“Iya walaupun awalnya Yeni tidak mau memberitahuku.”

“Awas aja kamu Yeni ku potong gaji mu bulan ini,” suara hati Gibela.

“Soal yang tadi aku masih belum mendapatkan jawabannya.”

“Hah soal apa ?”

“Kamu pura-pura lupa atau gimana ?”

“Aku gak tau ?” Gibela hendak pergi namun Siyoon menahannya.

“Kamu marah ?”

“Tidak ..”

“Jika kamu tidak mengatakannya bagaimana aku tau letak kesalahanku.”

“Kamu tidak salah ….”

“Lalu kenapa kamu bersikap seperti ini ? seakan tidak ingin melihatku sampai kamu kembali ke Indonesia.”

“Baiklah akan aku katakan, Siyoon Oppa tolong jauhi saya jika tidak mungkin pacarmu akan marah,” nada bicara Gibela menjadi tinggi.

“Pacar ?”

“Iya perempuan yang menggandeng mu waktu wawancara bukannya dia pacarmu ?”

tanyanya judes. Siyoon tersenyum tidak percaya ternyata selama ini Gibela cemburu.

“Dia sepupuku bukan pacarku.”

“Sepupu ?” Gibela berbalik tidak berani melihat Siyoon.

“Hey kenapa cemburu ?”

“Tidak atas dasar apa aku harus cemburu ?”

“Atas dasar Cinta.”

“Aku tidak punya hak untuk itu ….” Gibela kembali duduk.

“Kamu baru saja bertanya hak apa yang kamu miliki bukan ? Gibela dari awal kita bertemu hatiku sepenuhnya hanya milikmu. Bukan karena kamu sudah menyelamatkanku ataupun member BBS tapi karena itu kamu. Tentang hak apa yang kamu punya itu tergantung kamu mau memiliki haknya sebagai apa …”

“Kenapa kamu mencintaiku ?”

“Karena Allah SWT yang memberikan semua perasaan ini padaku.”

“Kamu yakin ?”

“Jika tidak bagaimana mungkin sekarang aku ada disini …” Siyoon mengambil sesuatu disaku celananya.

“Gibela …”

“Hemnn ..” Siyoon jongkok memegang cincin.

“Maukah kamu menikah denganku ?” Gibela diam sejenak mengingat semua kenangan saat bersama Siyoon, Gibela takut membina hubungan lagi karena itu dia ragu-ragu mengatakan iya.

“Oppa aku tidak yakin dengan hatiku ini, jika Oppa tidak keberatan silahkan bertanya pada Ayahku dengan begitu baru aku bisa memutuskan.”

“Baiklah ayo …” menggandeng Gibela.

“Ada apa meminta kami berkumpul ? malam sudah mulai larut ini waktunya tidur bukan malah melakukan hal yang tidak berguna,” tanya Ayah Gibela.

“Om sebenarnya saya ingin mengatakan hal yang sangat penting,” meski Siyoon sedikit takut dia sangat berani menjawabnya.

“Kata kan !!”

“Maaf Om jika saya lancang, saya mencintai anak om jika diijinkan saya ingin menikahinya.”

“Menikahinya ? punya apa kamu sampai ingin menikahi putriku ?”

“Saya tidak memiliki apapun Om selain keyakinan dan kepercayaan untuk menjaganya. Saya tidak akan berjanji tapi saya akan buktikan, Om bisa lihat sendiri seperti apa saya menjaga dan mencintai putri Om. Benar Om dia adalah putrimu, kesayanganmu, bidadari kecilmu tapi dia juga adalah kekasih hatiku, orang yang aku cintai dan orang yang ingin aku jaga sampai maut yang memisahkan.”

“Apa yang akan kamu lakukan jika mengecewakanku ?”

“Saya tidak akan membela diri jika saya melakukan kesalahan dan menyakiti putrimu.”

“Jika putriku melakukan kesalahan apa yang akan kamu lakukan ?”

“Yang pasti saya tidak akan main fisik. Saya memiliki cara sendiri mengatasi masalah itu, setiap manusia pastinya memiliki kesalahan baik itu kecil maupun besar,” tanpa ragu dan jeda Siyoon terus menjawab pertanyaan Ayahnya Gibela.

Jawaban Siyoon dipertanyaan ke tiga membuat Ayah Gibela terdiam begitupun semua orang yang berada disana tidak berani bersuara.

“Pertanyaan terakhir tapi bukan untukmu, pertanyaan ini untuk putriku. Bel apa kamu mencintainya ?”

“Ayah ??”

“Jawab saja nak.”

“Eh ituuu …” Gibela tidak yakin untuk menjawab.

“Meski aku setuju kamu menikahi putriku tapi jika dia tidak menginginkannya tidak akan berarti apa-apa. Pulanglah cari wanita lain untuk dinikahi sepertinya putriku tidak mencintaimu …” dengan santai Ayahnya Gibela berkata.

“Jangan ….” Gibela spontan menyela.

“Kenapa nak ?”

“Karena aku mencintainya.”

“Apa itu artinya ?” kakak Gibela memastikan apa yang ada dipikirnya adalah benar.

Ayahnya Gibela tersenyum haru melihat putrinya kini sudah menemukan lelaki yang tepat.

“Ayah …” Gibela memeluk Ayahnya dan menangis. Suasana rumah yang tadinya tegang kini menjadi haru.

“Dia adalah laki-laki yang selama ini kamu inginkan bukan, Ayah sudah melakukan tugas Ayah mengetes apa dia layak atau tidak untukmu. Putriku benar-benar hebat tidak salah memilih pendamping hidup,” mengelus punggung putrinya itu.

“Terima kasih Yah terima kasih …” air mata Gibela tidak henti-hentinya mengalir.

“Sudah nak ini hari bahagiamu lihatlah calon suamimu dia akan cemburu nanti,” Gibela pun melepaskan pelukannya dengan tawa kecil.

“Sedikit saja kou menyakiti putriku terima akibatnya,” ancam Ayahnya Gibela.

“Saya tidak berani Om.”

“Telpon orang tuamu sampaikan pada mereka untuk datang kesini bertemu kami.”

“Tentu,” Siyoon langsung menelpon kedua orang tuanya.

Tenyata orang tua Siyoon menyetujui pernikahannya dan Gibela, kesepakat kedua keluarga akan melaksanakan penikahannya di akhir tahun. Sebelumnya terjadi perdebatan karena orang tua Gibela menginginkan pernikahannya digelar satu bulan lagi sedangkan orang tua Siyoon tiga bulan lagi, untungnya Siyoon bisa menjadi penengah hingga keduanya setuju diakhir tahun.

“Siyoon keluarkan cincinnya !”

“Dari mana teteh tau dia bawa cincin ?”

“Oh itu …”

“Orang yang mau melamar pasti bawa cincin kan,” sela Mamahnya.

Padahal Mamah dan Kakaknya Gibela mengintip perbincangan mereka saat di teras tadi.

“Cie yang sudah tunangan,” ucap kakaknya Gibela yang membuatnya tersipu.

“Siyoon kamu tidur bersama calon kakak iparmu di ruang tamu !”

“Baik Om.”

“Panggil Ayah saja.”

“Baik Ayah ….”

“Kedua cucuku ayo tidur bersama kakek…”

“Siap kek …”

Di pagi hari setelah sarapan Gibela membuka laptop di ruang bersantai kamarnya. Ruang tamu begitu ramai oleh suara ponakannya yang sedang bermain bersama Siyoon. Gibela hanya tersenyum mendengar keramaian itu saat Gibela menggunakan kekuatannya mengambil boneka tocky dia terkejut, boneka itu tidak bergerak sedikitpun.

“Apa yang terjadi ?” Gibela merasa ada yang aneh dengan dirinya, belakangan ini dia sering merasa kehilangan keseimbangan kekuatan miliknya dan kali ini kekuatannya tidak berfungsi.

Di tengah kebingungannya terdengar suara kakak perempuannya memanggil.

“Gi mau ikut tidak ?”

“Kemana ?” Gibela menutup kembali laptopku.

“Jalan-jalan.”

“Okey sebentar,” berlari mengambil cardigan berwarna coklat muda.

Gibela dan keluarga bersama Siyoon pergi jalan-jalan, seharian penuh mereka berkeliling kesetiap toko untuk berbelanja. Gibela yang awalnya tau jalan-jalan tidak mengira menjadi shopping.

“Jalan-jalan ?” julidnya Gibela terhadap kakaknya.

“Hehe mumpung ada adik iparku yang traktir,” tanpa rasa berdosa Kakaknya terus melanjutkan belanja, setiap di kasir Siyoonlah yang membayar.

“Dasar yah, yang aku berikan kurang apa ?”

“Tidak kurang tapi kan dari adik ipar belum.”

“Terserah deh,” Gibela duduk.

Siyoon melihat Gibela lalu duduk mengikutinya sambil membawa botol minum yang tadi dibelinya.

“Nih !”

“Makasih,” setelah lama menunggu akhirnya merekapun selesai berbelanja.

Orangtua Gibela tidak seperti kakaknya yang sibuk belanja mereka hanya duduk di café menikmati beberapa makanan.

“Sudah puas ?”

“Ayo pulang !” tangannya penuh membawa jingjingan belanjaan.

“Akhirnya sampai juga …” duduk di sofa.

Ponsel Gibela berdering lalu pergi ke kamar nya sambil mengangkatnya.

Gibela mengalihkan panggilan vidionya ke leptop “Gibela dari tadi aku telpon gak diangkat terus sih ?” ternyata yang telpon adalah Yeni.

“Sorry tadi aku lagi belanja nganter kakakku.”

“Biasanya orang itu kalau belanja pasti senang tapi kamu malah pasang muka cemberut.”

“Katakan ada apa tiba-tiba telpon ?”

“Hey kamu bener-bener kejam yah. Kerjaan disini banyak banget tau mana aku ditinggalin sendirian lagi …”

“Hadeh kita join disaat yang tidak tepat,” suara Clara.

Sebelumnya Yeni menghubungkan panggilan vidionya ke Clara, Boy dan Rayhan.

“Kenapa dia Gi ?” tanya Rayhan.

“Entahlah …”

“Kalian tau gak aku tuh lelah banget karena seseorang pergi begituh saja dan meninggalkan banyak pekerjaannya ….”

Suara Yeni perlahan merendah melihat sosok pria yang datang menghampiri Gibela.

“Baby ?” mereka berempat tercengang mendengar seorang pria memanggil Gibela dengan sebutan ‘Baby yang artinya sayang’.

“Gi siapa itu ?”

“Bukan siapa-siapa ..”

“Baby kenapa tidak menjawab ?” wajah pria itu tidak terlihat jelas di layar laptop hanya terlihat sebagian badannya saja.

“Kenapa kamu memanggilku seperti itu ?” bisik Gibela.

“Emangnya gak boleh manggil orang tersayang.”

“Apa ????”

“Apa boleh buat sepertinya aku harus jujur sama kalian.”

“Dari suaranya kaya Siyoon Oppa ?” tebakan Clara.

“Nee …” jawab Siyoon spontan.

“Siyoon Oppa memang pergi menyusul Gibela kerumahnya tapi yang membuatku penasaran kenapa dia memanggilmu Baby dan bilang orang tersayang ?”

“Jangan-jangan kalian ??”

“Hehe benar ..” Gibela menunjukan cincin di jari tengahnya.

“Astaga ini bener-bener tidak terduga …”

“Apa aku keduluan ?” Boy merasa kecewa kalah saing sama Siyoon.

“Kalian pasangan yang cocok dari pada sama Boy hahahaa …” Clara sangat bangga.

“Ray bagaimana menurutmu ?”

“Aku tidak keberatan toh cowoknya aset Negara, seorang model, produser music dan ceweknya pengusaha yang sukses diusia muda dalam waktu singkat. Tapi jika Hyung buat Gibela nangis aku pastikan Hyung tidak akan bisa melihat indahnya dunia lagi,” menyeringai.

“Astaga ternyata Rayhan bisa semenyeramkan itu,” ucap Clara.

“Meski aku tidak rela tapi jika Gibela yang menginginkannya aku tidak masalah, tapi jika Hyung menyakitinya aku pasti rebut paksa.”

“Waw mengeri ..” Clara melihat ekspresi Boy.

“Jangan tanya aku, aku udah pasti setuju tapi dengan satu syarat !” belum juga ditanya Yeni langsung mengajukan syarat.

“Syaratnya apa ?”

“Besok jemput aku di bandara !”

“Besok ? Yen kamu jangan ngaco deh …”

“Tenang Gi aku pulang bukannya kabur tapi karena emang sudah selesai pekerjaanku disini. Aku tidak tidur untuk menyelesaikannya supaya bisa cepat pulang menyusul mu.”

“Astaga kamu hebat Yen ..”

“Baiklah aku akan menjemputmu besok di bandara.”

“Kamu yang terbaik Gi, jangan lupa bawa camilan yang banyak yah.”

“Buat apa ?”

“Buat di makanlah…”

“Bukannya disana juga banyak yah Yen ?” tanya Clara.

“Tau kamu ada-ada aja,” sela Rayhan.

“Makanan disini tidak seenak disana tau.”

“Baiklah aku bawa sebanyak mungkin.”

“Mau sekalian sama tokonya gak ?”

“Tidak perlu Oppa cukup camilannya aja ko.”

“Sana siap-siap dulu aku matikan yah sampai jumpa besok.”

“Chagiya kamu sengaja yah ?”

“Tidak aku hanya ingin memperkenalkan calon istriku saja.”

“Sama aja.”

“Oh iya bagaimana barusan kamu memanggilku ?”

“Oppa.”

“Sekali lagi !”

“Oppa …”

“Rasanya ada yang janggal yah tapi apa ?”

“Emn siapa yang buat jelly ini Chagiya rasanya enak,” memakan jelly buah yang dibawa Siyoon saat masuk tadi.

“Apa katakan sekali lagi ?”

“Jelly ini siapa yang buat rasanya enak.”

“Tidak bukan itu tadi memanggilku apa ?”

“Oppa …”

“Bukan itu setelahnya !”

“Yang mana ?”

“Baby ??”

“Nee …” Gibela sengaja menggoda Siyoon.

“Chagiya,” Gibela melanjutkan kalimatnya.

“Apa sekali lagi !!” Gibela membawa Jelly nya berlari.

“Hey Baby mau kemana ?” mereka berdua malah mengelilingi ruangan saling mengejar.

“Ini fotoku ?”

“Ups kenapa aku lupa menyimpannya.”

“Kamu mempunyai fotoku sejak kapan ?”

“Sejak pertama aku jadi Rymi.”

“Kamu Rymi benarkah ?”

“Hemn…. tidak aku kehilangan keseimbangan,” Gibela duduk di pagar tembok.

“Jika para member mengetahuinya mereka pasti senang ah tidak mungkin mereka akan bersaing denganku.”

“Chagiya ..” Gibela terjatuh karena duduk terlalu pinggir dan gepre.

Siyoon segera berlari menangkapnya, Siyoon hampir saja terlambat sedikit saja pasti Gibela terluka.

“Kamu tidak apa-apa ?”

“Nee …”

“Gi suara apa tadi ?”

“Mah ?”

“Piring jelly terjatuh.”

“Syukurlah kirain mamah apa,” Mamahnya Gibela hendak pergi namun Siyoon tidak sengaja menyenggol tangan Gibela.

“Awww ….” Gibela replek merasakan sakit.

“Darah ?”

“Aku tidak apa-apa Mah …”

“Mah anak-anak tidak apa-apa kan ?” Ayahnya menyusul ke atas beserta kakaknya dan juga kakak iparnya.

“Bagaimana bisa kamu terluka ? kamu bilang piring yang jatuh tapi tangamu ?” melihat tanganya yang tergores tembok saat tadi hendak menahan dirinya yang jatuh.

“Putri Ayah terluka ?” menatap Siyoon.

“Tadi aku hendak menahan piringnya jatuh malah tanganku tergores tembok dan hampir saja ikut terjatuh untungnya Siyoon Oppa menolongku.”

“Lain kali hati-hati jangan ceroboh,” mereka terlihat sangat cemas melihat Gibela.

“Mereka sangat menyayanginya,” suara hati Siyoon.

“Nak kemari lah !” Ayahnya memanggil Siyoon untuk mengobrol.

“Terima kasih.”

“Ayah tidak perlu berterima kasih sudah seharusnya aku lakukan.”

“Dulu Gibela sering sakit-sakitan, kami terus membawanya kerumah sakit hampir semua rumah sakit pernah kami kunjungi. Bahkan Gibela kami sempat menyerah melanjutkan hidup, entah apa yang membuatnya bangkit lagi hingga menjadi sembuh seperti sekarang. Tolong kelak jaga dia, jangan pernah tinggalkan dia, mungkin bagi orang lain dia sudah dewasa tapi bagiku dia tetap putri kecil Ayahnya,” menepuk pundaknya.

“Tentu,” setelah selesai membalut luka Gibela semua orang kembali ke kamar nya kecuali Siyoon.

“Ada yang aneh Chagiya. Kekuatan milikku tidak berfungsi kamu ingat waktu kita pergi ke ujung dunia magis saat melewati gunung kematian …” mengingat kembali saat itu Gibela seperti mau pingsan.

“Iya aku ingat.”

“Tadi pagi aku mencoba mengambil boneka tocky tapi tidak berhasil dan barusan aku mencoba menggunakan kekuatanku tapi tidak bisa.”

“Aneh kekuatanmu sekan menghilang, coba kita lihat tanda kekuatanmu !”

“Tanda kekuatannya masih ada.”

“Ayo kita temui Guru !”

“Caranya ?” Siyoon mengeluarkan ponsel.

“Hallo senior Dion bisa jemput kami sekarang ini sangat penting iya iya nanti kami jelaskan lokasi kami saat ini di rumah orang tua Gibela,” menutup kembali telponnya.

Tidak lama Dionpun datang “Cepatlah !!” merekapun pergi.

Gibela menjelaskan apa yang terjadi pada Guru Hayeo dan Dion, mereka berduapun tidak mengerti kenapa kekuatan Gibela tidak berfungsi.

“Dion panggil Vlora, semoga dia mempunyai jawabannya !”

“Baik Guru.”

Dion menjelaskan kembali pada Vlora, Vlora bergegas datang menemui Gibela di ruang kerja Guru Hayeo bersama Dion.

“Gi coba kamu keluarkan buku suci emas, buku suci emas pasti mengetahui jawabannya !”

“Baiklah,” Gibela mengeluarkannya.

“Tanyakan padanya !”

“Kenapa kekuatanku tidak berfungsi ?”

“Kekuatan titisan Dewi Bulan dan Dewa Bintang terhambat racun Dewi Bursha yang mengalir kedalam Gerla tanpa sengaja. Dewi Bulan memulihkan racunnya dengan sisa hidupnya namun meski bisa diatasi efek samping dari pemulihan itu adalah hilangnya kekuatan menjelang munculnya titisan Dewi Bursha,” muncul tulisan di buku itu.

“Artinya titisan Dewi Bursha akan segera muncul,” ucap Vlora.

“Bagaimana kita bisa mencegah munculnya titisan Dewi Bursha kalau Ketua Gi kehilangan kekuatannya,” sambung Dion.

“Mungkin hilangnya kekuatan Gibela untuk mempersiapkan kekuatan besar untuk melawan titisan Dewi Bursha” jawab Vlora.

“Sebelum kekuatanmu kembali jangan kemari !”

“Tapi Guru ?”

“Ini perintah Gibela. Demi keamananmu sebaiknya menjauh dulu dari dunia magis, jika musuh mengetahuinya mereka akan menjadikannya hal ini kesempatan. Tolong mengertilah,” pinta Guru Hayeo.

“Baik Guru.”

“Siyoon aku serahkan Gibela padamu !”

Siyoonpun mengangguk.

“Guru bisakah aku minta satu hal ?”

“Katakan !”

“Jangan beritahu teman-temanku ! Kalau begitu aku pamit Guru,” Guru Hayeo hanya mengangguk.

Saat ini Gibela dan Siyoon sudah kembali ke kota, tidak seperti biasanya Gibela lebih sering tidur dimanapun dia berada bahkan di bandara ketika menunggu pesawat yang dinaiki Yeni.

“Oppa tidak seperti biasanya Gibela banyak tidur, tadi di mobil dia tidur dan sekarangpun tidur lagi ?”

“Dia lagi kurang sehat.”

“Ohh begituh.”

“Yeni mana sih ? lama banget,” keluh Boy.

“Itu dia,” Rayhan melihat Yeni keluar.

“Teman-teman ….” Yenipun berlari.

“Loh Gibela mana ? apa dia tidak datang untuk menjemputku ?” semua teman-temannya berada disana tapi dia tidak melihat Gibela.

“Gibela sedang tidak sehat,” Siyoon duduk disamping Gibela.

“Jika aku tau dia sakit aku tidak akan memaksanya untuk menjemput ku.”

“Tidak masalah sekarang kondisinya jauh lebih baik.”

“Yoon kamu tidak ingin menyapa kami ?”

“Suaranya kaya kenal ?”

“Mereka ikut bersamamu Yen ?” tanya Boy.

“Mereka memaksaku.”

“Kalian ?”

“Kami merindukan adik kecil,” Jimie mengedipkan matanya.

“Astaga lihatlah Hyung sepertinya kedatangan kita tidak disambut dengan baik,” ucap Joong.

“Bukan begituh, kenapa kalian tidak memberitahuku kalau mau datang ?”

“Kejutan …” Hae sangat bersemangat.

“Hyung adik kecil kenapa ?” tanya Fohe mendekati Gibela yang masih tertidur di kursi tunggu.

“Apa dia sakit ?” Gino mendekatinya dan mengelus kepalanya.

Gibela terbangun “Oppa kalian disini ?”

“Tentu kami disini karena merindukanmu,” jawab Hae.

“Kenapa tidak istirahat dirumah saja malah ikut kesini hemn ?” suara lembut Nijie.

“Tidak apa-apa Oppa.”

“Meski aku ingin kamu menjemputku bukan berarti saat sakit harus memaksakan datang Gi,” Yeni merasa bersalah.

“Hey emangnya aku kenapa ? sudah ayo pergi !” Gibela merasa semua orang berlebihan.

“Gibela benar-benar keras kepala !” Rayhan geleng kepala.

“Untungnya kita bawa dua mobil kalau tidak suruh mereka jalan kaki aja,” gumam Boy.

“Clara kamu tau sesuatu ?”

“Tidak juga soalnya dari kemarin aku tidak merasa ada yang aneh cuman dari tadi pagi sih dia lebih banyak tidurnya mungkin karena kelelahan.”

“Apa yang dia lakukan sampai kelelahan seperti itu ?” Yeni mengangkat alisnya.

“Entah lah…”

“Chagiya rasanya seluruh tubuhku lemah tidak ada tenaga,” Gibela bersender di bahunya Siyoon.

“Apa kamu yakin baik-baik saja.”

“Aku tidak yakin percepat jalan mobilnya supaya cepat sampai !” Clara, Yeni, Fohe dan Gino merasa semakin aneh melihat tindakan dan ucapan Gibela.

“Apa karena mereka sudah resmi sebagai pasangan Gibela jadi semakin manja yah,” bisik Clara.

“Sepertinya begitu sangat jarang melihatnya berkata selembut dan semanja itu iya kan,” mereka berdua pun mengangguk.

“Hey apa yang sedang kalian bicarakan ?”

“Tidak ada Oppa,” bisik Yeni.

“Loh Oppa ini kan bukan jalan menuju apartement ?”

“Gibela yang memintanya.”

“Kapan dia mengatakannya ?”

“Tadi,” jawab Siyoon simple.

“Wah tempat ini indah sekali,” Nijie turun dari mobil untuk menghirup udara segar.

“Sejak kapan adik kecil punya rumah di dekat pantai ?” tanya Jimie.

“Cukup lama tapi dia jarang kesini kecuali tunggu itu artinya …” Yeni mengejar Gibela yang hendak masuk rumah didampingi Siyoon.

“Seluruh tubuhku rasanya panas dan penglihatan ku tampak kabur,” Gibela berpegangan pada pintu.

“Gi kenapa ?” Yeni memegang Gibela.

“Baby ?”

“Adik kecil ??” semua orang panik berlari menghampiri Gibela.

“Gibela …” Boy dan Rayhan sampai melupakan barang-barang yang sedang mereka turunkan dari mobil.

Siyoon menggendong Gibela masuk ke rumah, semua orangpun ikut bersama masuk.

“Oppa kamu pasti tau sesuatu cepat katakan ada apa dengan Gibela sehingga dia menjadi seperti ini ?”

“Itu karena dia sakit Yen.”

“Tidak bukan itu alasannya.”

“Gibela sakit bukan karena penyakit biasa melainkan efek samping dari pemulihan racun didalam tubuhnya. Belakangan ini kekuatan Gibela tidak berfungsi aku tidak tau kalau efek sampingnya akan berdampak terhadap kekuatan fisiknya juga. Gibela meminta Guru Hayeo untuk tidak memberitahu kalian tapi dia tidak memintaku melakukan hal yang sama,” jelas Siyoon.

“Tubuhnya panas sekali,” Rayhan memegang dahinya Gibela.

“Bagaimana bisa ? kekuatan penyembuhanku tidak mempan padanya,” Yeni mencoba meredakan panas tubuhnya Gibela.

“Ne …” di sela kepanikan semua orang Siyoon mendapatkan telpon dari seseorang.

“Kompres saja dulu !” Gino membawa handuk dan air dalam wadah.

“Dimana selimutnya yah ?”

“Hae Oppa coba cari di kamar !”

“Oh iya benar …” berlari mencari kamar.

“Tubuh Gibela semakin panas, apa kita bawa dia kerumah sakit saja ?” tanya Rayhan.

“Tidak Ray …” Siyoon datang.

1
siti Hasanah
berarti ada sesi 2 donk.... semoga.. sehat selalu thor.. d tunggu seson 2 nya jarang" ada cerita yg seperti ini.../Smile//Smile//Slight/
Chimer02609: Terima kasih, jadi makin semangat /Kiss/
total 1 replies
siti Hasanah
berasa nonton filem layar lebar
siti Hasanah
berasa d negeri dongeng /Bye-Bye//Bye-Bye//Angry/
siti Hasanah
kyak nya si reyhan suka tu
siti Hasanah
waaah.. suka sekali
siti Hasanah
seru kyaknya
Cevineine
Lanjuttt😁
Chimer02609: siap Kak 🤗
total 1 replies
Shreya Das
Dari semua karya yang pernah dibaca, ini nomor satu!
Chimer02609: Terima kasih 🤗
total 1 replies
Tiểu long nữ
Yang bilang cuma buat anak-anak aja baca cerita, pasti belum nemu karya-karya kayak ini.
Chimer02609: betul /Ok/
total 1 replies
art_zahi
Ngakak ampe terbahak-bahak. 🤣
Chimer02609: Seseru itu kah Kak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!