Sang Pemilik Kekuatan Bulan Bintang
Hari ini adalah minggu pertama di bulan Oktober, Gibela baru saja kembali dari rumah orangtuanya. Jarak antara rumah dan tempat kerjanya lumayan jauh membutuh waktu sekitar 2 jam diperjalanan, akan sangat lelah jika tiap hari bolak balik jadi dia memilih menginap di kosan daerah Subang dekat tempat kerjanya. Seperti biasa Gibela berangkat subuh dari rumah menggunakan motor revo hitam polet biru langit berkendara dengan kecepatan 60 km/jam, awalnya semuanya aman sampai tiba di jalan Ciater tempat wisata yang di sebut D’Castiel. Wisata tersebut dikerumuni orang, awalnya dia mengira ada pembagian tiket gratis tapi setelah diperhatikan dengan baik banyak mobil polisi dan ambulan juga.
“Sepertinya bukan pembagian tiket gratis lalu apa yang terjadi sampai menyebabkan macet parah kaya gini ?” tidak ada sedikitpun ruang jalan yang bisa dilewati Gibela terlihat dari jarak jauh mobil polisi keluar masuk ke tempat wisata itu.
“Permisi Pak apa yang terjadi di tempat wisata itu ?” bertanya keseorang didepannya yang merupakan tukang gojek online.
“Ada penculikan Neng sandra atau korbannya disekap didalam sana.”
“Lalu siapa korban penculikannya ?”
“Boy Band ternama asal Korea Selatan saya dengar penculiknya buka manusia biasa sehingga membuat polisi kewalahan. Korban di kurung di dalam kubus putih itu,” menunjuk lokasi tepatnya kubus putih.
Boy Band ternama yang dimaksud adalah BBS atau Bulletproof Boy Scounts asal Korea Selata. Grup ini beranggotakan 7 orang antara lain Nijie, Gino, Siyoon, Foohe, Hae, Jimie dan Joong yang dikelola Bib The Music. Grup ini debut pada tahun 2015 dan mulai dikenal dunia pada tahun 2022 sampai sekarang.
“Aneh emang masih ada yang gituan di jaman sekarang.”
“Siapa yang tau selain Tuhan kita.”
“Hehe iya sih Pak.”
“Mau berangkat kerja Neng ?”
“Betul Pak.”
“Sebaiknya minta ijin terlambat ke atasan Neng, dilihat dari situasinya akan memakan waktu yang cukup lama.”
“Iya Pak terima kasih.”
“Sama-sama Neng.”
Bala bantuan mulai berdatangan, beberapa mobil tentara berjejer rapih memasuki tempat wisata itu. Suara gemuruh langkah kaki para tentara terdengar jelas oleh semua orang yang berada di sana. Beberapa diantaranya memasang bom ke kubus itu, orang-orang yang didekat sana diminta menjauh agar tidak terkena bom tersebut.
“Persiapan mulai satu dua tiga tembak !” suara lantang komandan tentara tersebut.
‘Booomm’ ledakan besar bergema, awalnya mereka mengira berhasil namun setelah asapnya menghilang kubus itu tetap kokoh tanpa tergores sedikitpun. Orang-orang merasa heran karena kubus itu tidak hancur walaupun banyak bom yang dipasang, para polisi dan tentara bergegas mencari cara lain untuk mengancurkan kubusnya. Kondisi para korban penculikan di dalam kubus itu sangat buruk mereka terlihat lemah tidak berdaya. Sebelumnya mereka sempat mencoba melarikan diri dari penculik itu namun gagal dan membuat penculik itu menjadi marah.
“Kalian tidak bisa lari dari sini selagi aku masih berdiri disini hahahaha,” ucap salah satu penculiknya bernama Touy.
Penculik BBS berjumlah dua orang dan salah satunya bukan manusia biasa, dia memiliki kekuatan semacam sihir.
“Apa yang kalian inginkan ?” tanya salah satu member BBS yang bernama Gino.
“Oho kasian sekali kesayanganku ini,” penculik wanita bernama Hyla mendekatinya lalu memegang dagu Gino.
“Semua ini tidak akan terjadi jika Hae memperlakukan ku dengan baik, jadi nikmati saja akhir dari penderitan ini okey. Karena sebentar lagi kebahagian kalian akan datang hahaha,” Hyla sangat puas melihat idolanya berhasil dia culik.
Hyla adalah seorang Rymi (sebutan penggemar BBS), BBS memiliki banyak penggemar di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Tahun 2023 Negara Korea Selatan mengadakan fansign BBS khusus untuk para penggemarnya yaitu Rymi namun saat itu terjadi hal yang tidak menyenangkan salah satu member BBS bernama Hae di cegak Rymi yang tidak lain adalah Hyla. Hyla menerobos masuk agar bisa memeluk biasnya itu, walaupun sempat terlambat bodyguard segera melepaskan Hae dari pelukan Hyla.
“Lepaskan nona !” ucap salah satu bodyguardnya.
“Kamu adalah milikku selamanya,” senyum serakah Hyla.
“Jangan lakukan ini Nona nanti kamu terluka,” Hae berkata lembut.
Hyla ditarik keluar menjauh dari Hae, bodyguard lainpun meminta Hae untuk segera masuk kedalam mobil agar tidak menyenangkan lainnya. Rymi adalan fans yang selalu menjaga keselamatan idol mereka dan banyak pula yang terobsesi sampai rela membuat idola mereka terluka yang penting bisa menyentuhnya. Dari kejadia ini membuat Hyla semakin menggila ingin memiliki Hae bagaimanapun caranya. Entah sudah berapa kali Hyla mencoba mendekati Hae bahkan sempat mendatangi rumahnya. Merasa tidak puas akhirnya Hyla berpikir untuk menculiknya agar Hae dan keenam member BBS bisa menjadi miliknya. Kekuatan hitam merasakan keburukan yang sangat besar didalam diri Hyla sehingga dia datang membantunya melancarkan rencana penculikan.
“Kasian sekali artis itu sepertinya polisi dan tentara tidak bisa membebaskan mereka,” suara orang disekitar berbisik-bisik.
“Apa mereka bisa diselamatkan ?”
“Kita berdoa saja semoga ada seseorang yang menyelamatkan mereka.”
“Bantu jangan yah ?” Gibela ragu-ragu karena sebelumnya dia sudah berjanji pada Gurunya untuk tidak sembarangan menggunakan kekuatan.
“Mana bisa aku diam saja sedangkan pihak keamanan aja sudah kewalahan menghadapinya, jika tidak membantu bisa-bisa mereka mati ditangan penjahat itu. Guru maaf sepertinya aku harus turun tangan membantu,” Gibela turun dari motornya dan mencari tempat yang aman agar bisa masuk kedalam kubus itu menggunakan kekuatannya.
Gibela melihat jongko kosong dipinggir jalan, diapun pergi kearah belakang jongko tersebut. Merasa aman di belakang jongko itu Gibela menyimpan tas dan helmnya disana.
“Gak ada yang lihat ?” memastikan sekelilingnya tidak ada orang yang melihat.
“Aman …”
“Eeh hampir saja,” bersembunyi dibelakang pohon besar yang tidak jauh dari tempat penculik menyandra korbannya.
“Saat tadi tukang ojek itu mengatakan sandranya adalah Boyband terkenal kenapa aku tidak mengingat BBS sih,” melihat semua member BBS dalam keadaan diikat ke tiang.
“Sepertinya wanita itu mau melakukan sesuatu ?” Gibela melihat Hyla mengambil pistol.
“Ayo bermain hihi …” hati Hyla sudah dipenuhi kekuatan jahat. Hyla menarik pelatuk pistol itu dan bersiap menembakannya pada Siyoon.
“Apa yang mau kamu lakukan ?” suara pelan Hae.
“Tidak,” Siyoon geleng kepala tidak bisa lari dari sasaran tembakan Hyla.
‘Doorrr’ suara tembakan itu terdengar sampai keluar kubus. Member yang lain meneriakkan nama Siyoon, Siyoon berpikir dirinya mungkin sekarang sudah mati tertembak Hyla. Saat Siyoon membuka mata dia terkejut melihat seorang gadis membelakanginya menahan peluru dengan kekuatannya.
“Kamu tidak apa-apa ?” berbalik melihat Siyoon, gadis yang baru saja menyelamatkannya adalah Gibela.
“Bola mata yang cantik,” gumam Siyoon menatap bola mata Gibela yang berwarna coklat terang.
Siyoon hanya bisa melihat bola matanya karena Gibela menggunakan masker.
“Iya,” ucap Siyoon setelah lama terdiam menatap orang didepannya itu.
“Siapa kamu beraninya ikut campur ?” Hyla sangat marah.
“Malaikat mautmu,” jawab Gibela tersenyum menantang.
“Kurang ajar !!” melepaskan tembakan kedua kearah Gibela.
“Oh sayang sekali tidak kena,” meski peluru itu sangat cepat melesat Gibela dapat menahannya kembali.
“Bagaimana mungkin ? terima ini !!” tidak berhenti di tembakan kedua Hyla terus mengarahkan tembakannya berkali-kali sampai isi peluru pistol miliknya habis.
“Cuman segitu ?” meledek sekaligus menantangnya.
“Sekarang giliranku,” Gibela mengunakan kekuatannya mengambil pistol Hyla lalu mengikatnya dengan akar pohon.
“Sulit bagi mereka tapi tidak bagiku oh iya hampir lupa,” membantu melepaskan ikatan Siyoon. Disaat Gibela dan Siyoon membantu melepaskan ikatan member BBS lainnya datang seseorang dari belakang sambil berteriak.
“Lancang sekali !!” menyerang Gibela.
“Awas !!” Gibela menagkis serangan kekuatan pria itu yang bernama Touy.
“Lihat disana !!” meski tidak bisa masuk orang-orang yang berada di luar kubus dapat melihatnya.
“Nona hati-hati orang itu bukan manusia biasa !” suara lesu member BBS bernama Nijie.
“Serahkan semua ini padaku kalian tetaplah dibelakangku !” Gibela mengeluarkan kekuatannya bersiap melawan Touy.
“Gadis ini memiliki kekuatan sepertiku siapa dia ?” memperhatikan Gibela.
“Kekuatannya adalah kekuatan hitam tapi dilihat dari tingkatannya sepertinya tingkat sedang,” suara hati Gibela.
“Gadis cantik yang pemberani mempertaruhkan nyawa sendiri untuk menyelamatkan mereka dasar bodoh.”
“Tingkat kekuatannya jelas jauh dari tingkat kekuatan milikku tapi dia begitu sombong sulit dipercaya,” menghela napas panjang.
“Nona berhati-hatilah !” ucap Gino.
“Jangan khawatir !” berbalik sambil tersenyum.
“Tadi dia kemana kenapa hanya ada cewek itu ?”
“Hahaa sudah tau takut tapi masih berani,” melayangkan serangan.
“Siapa yang takut ?” melemparkan kekuatan Touy ke pohon sampai hancur.
“Aku masih mau bermain bersamamu tapi aku ada urusan lain yang harus segera diselesaikan jadi terpaksa deh,” mengumpulkan kekuatan ditangannya.
“Kekuatan putih gadis itu pemilik anugrah yang sangat kuat tapi aku tidak mungkin kalah darinya.”
Gibela dan Toy bertarung satu lawan satu, toko-toko di wisata itu hancur akibat kekuatan mereka berdua. Touy terus menyerang Gibela dengan kekuatan penuhnya berkali-kali sedangkan Gibela hanya menghindar dari serangannya. Dari awal Gibela dapat dengan mudah mengalahkannya tapi dia ingin melihat kekuatan jenis apa yang digunakan Touy.
“Meski pria ini memiliki kekuatan hitam tapi dia bukan dari golongan kegelapan. Jenis kekuatan hitam apa yang dipakai pria ini ?” setelah menemukan jawaban Gibela.
“Baiklah aku akhiri saja,” setelah menemukan jawaban Gibelapun mengalahkannya dengan sekali lemparan kekuatan.
Pria itu tidak bisa menghindar dari kecepatan kekuatan Gibela, tubuh pria itu terlempar ke wahana ayunan dan terluka parah.
“Pyuh selesai juga, kubusnya harus dihancurkan !” dalam hitungan detik kubus itu hancur, kepingan kubus itu berhampuran dimana-mana.
“Syukurlah mereka selamat,” Manajer Huan bernapas lega melihat aset negaranya selamat.
“Siapa gadis itu ? dia memiliki kekuatan seperti penculik pria ?” komandan tentara bertanya-tanya.
“Nona …..” Hae hendak bertanya.
“Mari kita lihat apa yang bisa kamu lakukan selanjutnya hahahaa,” ternyata Touy belum kalah.
Touy mengarahkan sisa kekuatan miliknya ke Hae sedangkan tangan satunya lagi siap menembak Siyoon.
“Hampir saja,” beruntungnya Gibela bisa menyelamatkan keduannya.
Gibela sangat kesal karena Toy memanfaatkan kelengahannya dan melakukan hal licik dengan menyerang dua orang sekaligus.
“Kamu pikir dengan cara kotor bisa mengelabuiku,” kekuatannnya meningkat lalu membalas Toy sampai tidak berdaya.
“Huuuhhh ……” meski menggunakan kekuatan untuk menghalangi serangan pada Hae Gibela tidak sempat menahan peluru yang mengarah pada Siyoon jadi dia terpaksa menggunakan tangan kirinya.
Darah segar mengalir menembus bajunya tetesan darah jatuh ke tanah membuat member BBS tidak bisa berkata apa-apa selain cemas.
“Nona sepertinya tanganmu terluka,” Hae mendekat.
“Tidak apa-apa ini hanya luka kecil, penjahat seperti itu pantas diberikan hukuman yang setimpal,” melirik Touy yang tidak sadarkan diri.
“Kalian baik-baik saja ?” semua member ngangguk.
“Dunia ini memang sudah modern, teknologinyapun semakin canggih tapi saya kebanyakan orang menyalahgunakannya.”
“Dari mana kamu berasal nona ?” tanya Gino.
“Dari dunia yang sama dengan kalian hanya saja takdirku sedikit berbeda.”
“Aku tidak percaya kamu memiliki kekuatan dan mengalahkannya.”
“Dunia ini luas walaupun terkadang orang bilang dunia ini sempit setiap kali bertemu dengan orang yang sama. Luas dalam arti banyak hal didunia ini yang tidak diketahui semua orang termasuk kalian.”
“Kamu sangat hebat bisa mengalahkannya.”
“Bukan hebat tapi dia bukan lawan yang
seimbang,” Gibela tersenyum pada Fohe.
“Dilihat dari cahaya kekuatan pria itu dan kekuatanmu kenapa berbeda ?”
“Dia memiliki kekuatan jahat aku juga belum mengetahui jenis kekuatan apa yang di pakai pria itu. Oh iya jangan simpan dendam dihati kalian karena itu akan mengundang kekuatan jahat ke dunia ini selain itu dendam merupakan penyakit hati yang bisa membuat diri sendiri sakit. Sisanya biar polisi dan tentara yang memeberskannya,” Gibela memegang tangan kirinya.
“Apa itu sakit ?” tanya Jimie.
“Tidak.”
“Kamu mau pergi ?” Gibela menjawab Nijie dengan mengangguk.
“Sebelum pergi obati dulu tanganmu,” Hae mencoba membujuknya.
“Nanti ku obati di rumah,” Gibela tiba-tiba menyobek ujung kerudungnya, mereka saling menatap melihat Gibela melakukannya.
“Tanganmu terluka karena serpihan kubus itu kan ? segera obati jika tidak nanti inpeksi,” awalnya mereka mengira kain kerudungnya untuk membaluk lukanya sendiri ternyata untuk membalut lengan Siyoon.
“Bagaimana bisa kamu melakukannya sedangkan tangamu sendiri terluka,” ucap Siyoon.
“Kamu tidak sekuat diriku.”
“Apa kamu juga memiliki kekuatan tidak merasakan sakit ?” tanya Joong polos.
“Tidak juga.”
“Lalu ?”
“Sudahlah saatnya aku pergi jaga diri kalian,” Gibela menghilang.
“Semua benar-benar sudah selesai kan ?” Fohe begitu bahagia walaupun di penuhi luka lembab.
“Tentu,” jawab Gino merangkulnya.
“Setelah ini mari makan ramen !”
“Dengan susu pisang ?”
“Emn boleh deh,” terlihat senyuman lebar para member BBS.
Manajer Huan bergegas menghampiri member BBS yang berjalan mendekat “Syukurlah kalian selamat,” merangkul ketujuh member.
“Tentu Hyung jika tidak siapa nanti yang menghasilkan uang untuk Negara kita ?” canda Siyoon.
“Astaga kamu masih bisa berbicara seperti itu,” tawa kebahagian terpancar dari wajah Manajer Huan.
“Akhirnya mereka selamat,” beberapa Rymi yang menyaksikannya sangat terharu.
“Siapa penyelamat itu ? terima kasih telah menyelamatkan kesayangan kami,” Rymi itu menangis bahagia.
“Siapapun dia pastinya orang baik, orang hebat ….”
“Hyung bisa jadwalkan terapi untuk kami rasanya badan ini perlu rileksasi,” ucap Hae.
“Mau dibawa kemana penjahat itu ?” Hyla dan Touy dibawa para tentara melewatinya.
“Penjara tentunya,” jawab Manajer Huan.
“Hukum mati saja mereka,” teriak Rymi.
“Mereka pasti dihukum sesuai kejahatannya,” Touy dimasukan kedalam mobil polisi bersama Hyla yang masih terikat.
“Permisi tuan luka anda perlu di obati,” dua orang perawat wanita datang.
“Lakukanlah !”
“Siyoon Hyung lebih dulu !” Jimie mendorongnya maju.
“Tidak kalian dulu !” mundur.
“Sudah sudah ada banyak perawat dan doktor disini yang bisa mengobati luka kalian secara bersamaan,” Manajer Huan menghentikan Siyoon dan Jimie.
Para polisi masih lulalang membereskan tempat kejadian dan menyelidikinya, garis kuning polisi mulai di pasang tepat di sekeliling tempat wisata D’Castiel. Semua member BBS yang selesai diobati langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Beberapa mobil tentara dan ambulan terlihat keluar dari tempat itu. Polisi membuka jalan dan membiarkan para pengendara melanjutkan perjalannnya, Gibela bergegas kembali kemotornya.
“Ahh rasa sakitnya mulai terasa, darahnya yang keluar cukup banyak aku harus menutupinya,” mengambil jaket didalam tasnya.
Ponselnya jatuh “Astagfirulloh bagaimana bisa aku melupakannya,” Gibela teringat sebelumnya mau kontek Yeni.
“Jam berapa sekarang ?” melihat waktu di jam tangannya yang menunjukan pukul 16 sore.
Sambil berjalan Gibela membuka ponselnya “10 panggilan tidak terjawab dan 23 spam chat dari Yeni.”
Yeni adalah bestienya Gibela, dia tinggal di daerah Ciater bersama Ibu dan ayah sambungnya. Usianya 2 tahun lebih muda dari Gibela, meski begitu mereka sangat dekat satu sama lain. Gibela pertama kali bertemu dengan Yeni saat MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tapi saat itu Yeni masih duduk di kelas 9 SMP (Sekolah Menengah Pertama). Mereka mulai dekat ketika Yeni memasuki SMK yang sama dengan Gibela, dimana mereka menjadi pasangan kandidat ketua osis dan wakil osis di sekolah dari sana kedekatan mereka sangat erat sampai sekarang.
“Assalamualaikum, Yen….. Maaf aku lupa memberikan kabar.”
“Waalaikumsalam, dimana kamu sekarang ? kenapa masih belum sampai katanya berangkat dari rumah pagi. Jawab aku Gi cepat jawab !” Yeni terus bertanya tanpa menunggu jawaban Gibela.
“Haloo Yen Haloo aku tidak mendengarmu disini ramai, kamu pulang duluan aja nanti aku menyusul !”
“Dia tidak menjawab aku ? setidanya katakan alasannya,” Yeni kesal karena Gibela langsung menutup telponnya.
Banyak orang yang tidak ingin melewatkan kejadian itu, beberapa mengambil gambar dan video untuk membuat history di media sosialnya. Dari perusahaan berita mulai bermunculkan untuk melaporkan kejadian langka itu. Kendaraaan berjalan perlahan sampai depan wisata D’Castiel, jumlah kendaraan yang banyak membuat Gibela tidak bisa menyelip masuk. Meski terluka Gibela tetap harus berkendara, saat maju tiba-tiba dia mengerem mendadak karena mobil di depannya berhenti demi mendapat gambar tepat didepan gerbang masuk wisata D’Castiel.
“Tolong hati-hati Pak !” tegur Gibela.
“Ehk Neng kemana aja ?” tidak sengaja berpapasan dengan tukang ojek tadi.
“Tadi saya ke WC dulu Pak kebelet.”
“Sayang sekali padahal tadi ada tontonan yang menarik, Idol Korea itu sudah selamat Neng seorang pahlawan menyelamatkannya. Entah bagaimana dia melakukannya tapi orang itu pemberani dan sangat hebat bisa mengalahkan penjahatnya.”
“Oh begitu yah Pak ?” Gibela pura-pura tidak tau padahal orang yang dipuji tukang ojek itu adalah dirinya.
“Kenapa Neng ?”
“Tidak apa-apa Pak,” Gibela menahan rasa sakit yang hebat akibat luka tembakan tadi.
“Darahnya menembus jaket jangan sampai ada yang melihatnya,” suara hati Gibela.
“Saya kira kenapa Neng.”
“Duluan Pak,” melihat sela jalan yang kosong Gibela menarik gasnya.
“Waw keren sekali,” Pak ojek terkesan padahal Gibela berkendara secara ugal-ugalan.
“Terpaksa menyelip beberapa kendaraan jika tidak mungkin tanganku,” Gibela sampai di depan kosannya.
“Assalamualaikum ?” membuka pintu ruangan Pavaliun (nama ruangan kosan Gibela dan Yeni yang ditempati).
“Waalaikumsalam, Gibela …….” Yeni yang duduk langsung bangkit dan berlari kearah Gibela.
“Aaww,” suara replek Gibela yang tangannya tidak sengaja tersenggol Yeni.
“Apa yang terjadi ? apa kamu terluka ?” memutar badan Gibela.
“Darah ?” bagian lengan Gibela basah Yeni menyentuhnya dan ternyata itu darah.
“Aku tidak kuat lagi,” melepaskan jaket dan bajunya.
“Bagaimana bisa ?” Gibela datang terlambat bahkan tidak masuk kerja sesampainya di kosan dengan keadaan terluka.
“Pelurunya masih ada didalam,” menggunakan kekuatan untuk menarik peluru itu.
“Peluru ?” Yeni semakin dibuat shok oleh Gibela.
“Ceritanya panjang.”
“Kamu berhutang penjelasan padaku Gi,” walaupun Yeni marah dia tetap mengobatinya.
“Terima kasih Yen.”
“Pergi mandi dulu sana !” nada ketus Yeni. Gibela melakukan apa yang dikatakan Yeni tanpa mengatakan sepatah katapun.
“Jangan menatapku seperti itu !” menggosok rambutnya.
“Seandainya bisa sudah pasti kamu ku telan hidup-hidup Gi.”
“Mau mencobanya ?”
“Tidak perlu.”
“Awalnya aku ingin memberitahumu sebelum melakukannya tapi tidak sempat jadi lupa,” senyum tanpa rasa bersalah.
“Kamu bercanda Gi atau apa ?”
“Baiklah baiklah maafkan aku okey,” membujuk Yeni.
“Cepat katakana apa yang terjadi sebenarnya dan bagaimana bisa kamu mendapat luka tembakan itu ?”
“Seseorang menculik Boyband terkenal dunia lalu menyekapnya di wisata D’Castiel Ciater.”
“Lalu ?”
“Salah satu penculiknya memiliki kekuatan hitam.”
“Apa kekuatan hitam ?”
“Polisi bukanlah lawan orang itu jadi aku harus membantu.”
“Jadi luka ini ?”
“Karena menyelamatkan salah satu anggota boyband.”
“Ko bisa ada kekuatan hitam masuk kedunia kita ?”
“Aku juga tidak tau, tidak ada larangan memasuki dunia kita tapi setauku ada perjanjian dimana orang Dunia Magis baik itu kekuatan hitam atau putih tidak boleh menganggu dunia kita.”
“Ah iya aku ingat Guru pernah mengatakannya.”
“Semoga aja orang yang dihajar kamu sampai babak belur tidak balas dendam,” menghela napas.
“Kenapa kamu begitu yakin kalau aku sudah menghajar penculiknya.”
“Karena kamu berada disini,” senyum menyindir.
“Jadi bagaimana di tempat kerja tadi ?”
“Seperti biasa.”
“Syukurlah.”
“Lapar ?” mendengar suara perut Gibela.
“Tau aja,” tersenyum lebar.
“Nih aku sudah memasaknya untukmu,” memberikan satu piring telur puyuh balado.
“Kamu terbaik deh Yen,” memberikan sankarak hate (isyarat dimana seseorang membentuk sebuah hati memakai jari telunjuk dan jempol).
“Doyan apa lapar ?”
“Dari pagi aku tidak makan apapun.”
“Biasanya kalau banyak orang yang jualan juga banyak.”
“Ya kali mereka jualan di saat nyawa orang dalam bahaya.”
“Siapa tau aja iya kan ?”
“Sudah pergi tidur sana !”
“Kamu gak tidur ?”
“Nyuci piring dulu.”
“Oh okey aku tunggu …”
Gibela kembali kekamar “Aku kira mau menungguku tapi ternyata menunggu di alam mimpi,” melihat Yeni yang sudah terlelap tidur.
“Takdir memang tidak bisa di tebak tapi dirikulah yang bisa memutuskan mau digunakan untuk apa kekuatan yang aku miliki ini. Dari seorang gadis biasa menjadi pemilik anugrah yang paling kuat,” menatap langit-langit kamar dan perlahan memejamkan mata (tertidur).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
siti Hasanah
seru kyaknya
2024-12-13
1