NovelToon NovelToon
Kultivator Pengembara

Kultivator Pengembara

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

​Jian Feng, seorang anak haram dari keluarga bejat, dipaksa menikahi Lin Xue, gadis cantik namun cacat dan sekarat.

​Dipertemukan oleh takdir pahit dan dibuang oleh keluarga mereka sendiri, Jian Feng menemukan satu-satunya alasan untuk hidup: menyelamatkan Lin Xue. Ketika penyakit istrinya memburuk, Jian Feng, yang menyimpan bakat terpendam, harus bangkit dalam kultivasi. Ia berjanji: akan menemukan obat, atau ia akan menuntut darah dari setiap orang yang telah membuang mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4- Kebahagiaan sebelum tragedi

​Ketika Jian Feng ketiduran karena kelelahan menjaga Lin Xue, beberapa jam kemudian, gadis itu justru terbangun.

​Ia melihat ke sekitar kamar tua yang redup dan menemukan Jian Feng sedang memegang tangannya sambil tidur pulas di sebelah ranjang tipis. Lin Xue juga sadar bahwa pergelangan tangannya telah dibalut perban kain robek, menghentikan pendarahan yang ia sebabkan sendiri.

​“Aneh. Bukannya dia yang menyuruhku untuk mati?” gumam Lin Xue, suaranya nyaris seperti desahan. “Kenapa sekarang dia menyelamatkanku?”

​Seperti biasanya, ia tidak tidur kembali dan hanya melamun, menatap langit-langit berjamur. Setelah beberapa saat, Jian Feng tersentak sadar. Ia melihat Lin Xue sudah terbangun dan menatap kosong ke atas.

​“Syukurlah kau baik-baik saja,” Jian Feng menghela napas panjang, napas lega itu terdengar berat. “Maafkan aku, Lin Xue. Aku adalah pria sampah, tapi aku janji, aku tidak akan mengulanginya.”

​Lin Xue hanya diam tanpa menjawab apa-apa. Ia menatap sejenak Jian Feng—seolah menilai ketulusan di mata gelap itu—lalu memalingkan wajahnya ke samping, kembali pada keheningan yang menjadi pertahanannya.

​Jian Feng yang merasa permintaan maaf secara verbal saja tidak cukup, dan rasa bersalah karena telah membuat Lin Xue menyerah kepada hidup masih menghantuinya, perlahan menggendong Lin Xue.

​Lin Xue terkejut. “Apa yang kau lakukan? Kenapa tiba-tiba menggendongku?” Suaranya begitu lemah hingga nyaris tidak terdengar.

​“Kita akan pergi keluar. Sekarang aku akan membantumu bersiap-siap.” jawab Jian Feng tegas.

​Jian Feng membawa Lin Xue ke kamar mandi sederhana dan membersihkan sisa-sisa darah kering di tangannya dengan hati-hati. Setelah itu ia membantu Lin Xue untuk mengganti pakaian. Ia membalikkan badan, menutup mata rapat-rapat, dan berusaha keras untuk tidak mengintip.

​“Sudah selesai belum?” Tanya Jian Feng, suaranya sedikit tegang.

​Lin Xue beberapa kali batuk pendek sebelum menjawab. Ia telah selesai memakai pakaian tradisional Tiongkok sederhana berwarna putih yang sedikit longgar.

​“Sudah.” jawabnya singkat.

​Jian Feng membuka mata dan melihat bahwa walaupun Lin Xue pucat, ia masih memiliki kecantikan yang lembut. Tanpa menunggu, ia kembali mengangkat Lin Xue dalam posisi bridal carry di depan tubuhnya yang kokoh dan berjalan keluar rumah.

​Ketika pintu dibuka, hutan di luar tampak gelap dan sunyi. Lin Xue yang melihat kegelapan itu tampak ketakutan. Ia menyembunyikan wajahnya di dada Jian Feng, mencari kehangatan.

​“Jangan takut. Aku pasti akan menjagamu.” Jian Feng mencoba menenangkan, membiarkan sedikit Qi hangat mengalir ke punggung Lin Xue melalui sentuhannya.

​Jian Feng melangkah maju. Suasana di hutan tenang dan di penuhi oleh kunang-kunang yang berkerlap-kerlip. Kunang-kunang itu beterbangan di hadapan mereka, menari-nari seperti bintang jatuh ke bumi.

​Lin Xue yang awalnya takut perlahan memberanikan diri untuk melihat ke sana. Matanya melotot karena kagum dengan cahaya lembut yang dipancarkan oleh kunang-kunang. Itu adalah momen kebahagiaan kecil yang pertama ia rasakan setelah sekian lama.

​Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah desa kecil di kaki gunung. Keramaian yang riuh terdengar, dan aroma rempah-rempah yang dibakar menusuk hidung. Inilah Pasar Malam Musiman yang hanya buka seminggu sekali.

​Tempat itu penuh sesak dengan lampion merah dan kuning yang bersinar, anak-anak berlarian, dan pedagang menjajakan barang dagangan mereka. Kontras total dengan kehidupan suram mereka.

​Jian Feng membawa Lin Xue ke tengah keramaian. Lin Xue terkejut dan sedikit kewalahan melihat begitu banyak kehidupan di sekitarnya.

​“Di sini ramai sekali.” bisik Lin Xue, suaranya lebih jelas dari biasanya.

​“Ya, hidup harus seperti ini.” jawab Jian Feng sambil tersenyum tipis. Ia membawa Lin Xue ke stan permainan melempar cincin.

​Berkat kontrol Qi yang presisi dan pandangan matanya yang terlatih, Jian Feng memenangkan beberapa permainan dengan mudah. Dengan sekali lempar yang tenang, cincin itu selalu mendarat sempurna di leher botol.

​Hadiahnya berupa dua boneka kelinci sederhana dan sebuah jepit rambut kayu ukiran bunga plum yang indah. Ia meletakkan semua itu di pangkuan Lin Xue.

​“Ambil. Aku tidak suka boneka.” katanya, meskipun ekspresi puas di wajahnya menunjukkan sebaliknya.

​Lin Xue menatapnya, lalu menatap hadiah-hadiah itu. Air mata kembali menggenang, tapi kali ini bukan karena kesedihan, melainkan karena rasa haru. Ia tersenyum, senyum yang sangat tipis, rapuh, namun mampu menerangi kegelapan di hati Jian Feng.

​Melihat senyum itu, Jian Feng merasakan ganjaran yang lebih besar daripada peningkatan Qi-nya.

​Jian Feng kemudian membeli manisan tanghulu (manisan buah di tusuk) dan kue beras panas. Ia menyuapi Lin Xue dengan sabar.

​“Aku tahu kau tidak suka hidup,” bisik Jian Feng, sambil menyeka remah-remah di sudut bibir Lin Xue. “Tapi kita harus bertahan. Aku adalah anak haram yang dibuang. Kau adalah putri cacat yang dijual. Kita sama, Lin Xue. Kita adalah puing-puing yang ditinggalkan oleh orang-orang sampah itu.”

​“Aku akan menjadi kuat,” lanjutnya, tatapannya membara, “dan aku akan memastikan, mereka yang membuang kita akan memohon untuk mendapatkan ampunan kita. Tapi untuk itu, kau harus tetap hidup. Kau adalah satu-satunya manusia yang tersisa dalam hidupku.”

​Lin Xue mengangguk kecil, membiarkan manisan itu meleleh di mulutnya. Untuk pertama kalinya, ia merasa memiliki alasan untuk tidak mati.

​Mereka menghabiskan waktu sekitar satu jam di pasar malam itu. Lin Xue tampak sedikit lebih hidup dan bahkan tertawa kecil ketika Jian Feng memenangkan hadiah yang konyol.

​Saat Jian Feng hendak meninggalkan keramaian, saat ia baru saja berbalik dan Lin Xue menyembunyikan wajahnya di bahu Jian Feng, tiba-tiba...

​Khuukh! Khuuukh!

​Batuk Lin Xue terdengar. Batuk yang sangat keras dan dalam, jauh lebih parah dari batuk-batuk sebelumnya. Itu terdengar seperti suara kertas kaku yang robek dan suara tulang yang bergeser.

​Jian Feng segera menghentikan langkahnya. Ia menatap Lin Xue. Wajah gadis itu langsung berubah ungu, napasnya tersengal-sengal.

​Saat batuk itu mereda, Lin Xue mengeluarkan suara cair yang mengerikan. Darah merah pekat menyembur dari mulutnya, membasahi dagunya dan memercik ke bahu Jian Feng.

​Penyakitnya kambuh, dan kali ini, jauh lebih parah di tengah keramaian.

​Jian Feng panik, semua kebahagiaan dan kehangatan yang ia rasakan beberapa saat lalu langsung lenyap, digantikan oleh ketakutan yang dingin. Ia segera berlari sekencang mungkin, kembali menuju keheningan hutan.

​Lin Xue, kau tidak boleh mati! raung Jian Feng dalam hati, sambil memompa Qi dengan gila-gilaan ke tubuh gadis yang tak berdaya itu.

1
Rizky Fathur
cepat bikin mcnya kaut Thor jika sudah kaut Bantai Dan hancurkan kerajaan langit abadi beserta semua isinya para pangeran putri kaisar selir Permaisuri bikin bantai semua Thor bikin pangeran itu memohon ampunan jangan libatkan keluarganya bikin mcnya tidak perduli Thor hahahaha
Dinata Tea
gas trus thor n sehat slalu 🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Agen One: Siapppp🔥
total 1 replies
Dinata Tea
lanjutkannnn 🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
gasssss 🔥🔥🔥🔥🔥
Adi Rachmat Soepena
knp lgi gak pnya hepeng gak ambil harta bandit dn si zorg itu
Agen One: di ambil 👍
total 1 replies
Dinata Tea
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Agen One: Hidangan penutupnya 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Dinata Tea
josssss 🔥🔥🔥🔥🔥
Agen One: 🔥🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Rizky Fathur
cepat bantai tetua yang menghalangi mcnya itu Thor cepat bantai klan lin
Agen One: udahhhh
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
lg
Agen One: sippppp🔥
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
up lanjutkan
Agen One: Siappppp🔥🔥
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan lagi
Agen One: okeeee
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Aman Wijaya
top top markotop lanjut Thor
Aman Wijaya
akhirnya petir kecil bertemu dengan temannya
Agen One: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Aman Wijaya
petir kecil belum mati dan mencari temannya
Agen One: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Aman Wijaya
semangat terus Thor lanjut
Agen One: semangat💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!