Turnamen antara Zodiak Barat dan Timur di mulai, beberapa manusia terpilih mewakili Zodiaknya.
Berbagai intrik dilakukan demi mendapatkan 4 Mustika Naga, meskipun beberapa peserta tidak berminat mengikuti pertarungan itu, tetapi mau tak mau mereka harus terlibat karena situasi yang memaksa mereka turut terseret.
4 Mustika Naga, yang mewakili 4 elemen alam, yang di jaga 4 Naga, yaitu Naga Merah, Naga Hijau, Naga Biru, dan Naga Putih menjadi incaran semua Zodiak yang ada di dunia Astro-Geo.
Lalu apa maksud dari itu semua?
Ikuti saja Novel ini sampai tamat, Ok?!
Selamat Membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luigi Lorenzo aka Faun
Byakko
Prolog
Byakko adalah harimau putih surgawi. Rumahnya berada di langit barat. Ia membentang di tujuh dari dua puluh delapan rasi bintang Kok Tiong, yang menempati seperempat dari seluruh langit.
Rasi bintang yang membentuk bagian belakang harimau terletak di Andromeda dan Pisces.
Rasi bintang yang membentuk bagian tengah harimau terletak di Ares dan Taurus. Rasi bintang yang membentuk kaki depan dan kepalanya terletak di Orion.
Byakko adalah salah satu shijin, atau Empat Simbol, yang merupakan tokoh mitologi penting dalam Taoisme. Byakko adalah penjaga barat.
Ia dikaitkan dengan unsur logam dalam mitologi Cina, musim gugur, planet Venus, dan warna putih. Ia melambangkan kebajikan dan kebenaran. Ia mengendalikan angin.
Byakko dan shijin lainnya dibawa ke Ponin dari Kok Tiong pada abad ke-7 Masehi.
Mereka sangat terkait dengan Taoisme, feng shui, astrologi, teori lima elemen, dan bentuk-bentuk mistisisme Kok Tiong lainnya.
Ibu kota kuno Ponin dibangun sesuai dengan kepercayaan ini, dengan masing-masing kuadran kota didedikasikan untuk salah satu dari Empat Simbol.
Penggalian gundukan pemakaman kuno di Nara telah mengungkap lukisan Byakko dan shijin lainnya di dinding makam.
Pada abad-abad berikutnya, kepercayaan terhadap astrologi memudar, dan penyembahan terhadap Empat Simbol secara bertahap digantikan oleh penyembahan terhadap Empat Raja Surgawi dalam agama Buddha. Namun, penggunaan simbol-simbol tersebut tetap berlanjut.
\*\*\*\*\*
Faun
Bangsa Ramowi percaya bahwa faun menimbulkan rasa takut pada manusia yang bepergian di tempat-tempat yang sepi, jauh, atau liar.
Mereka juga mampu membimbing manusia yang membutuhkan, seperti dalam dongeng Satyr dan Sang Pengembara, yang judulnya diganti oleh penulis Latin dengan kata Faunus.
Faun dan satyr awalnya adalah makhluk yang sangat berbeda: Sementara faun pada periode akhir adalah setengah manusia dan setengah kambing, satyr awalnya digambarkan sebagai kurcaci atau woodwoses yang gempal, berbulu, dan jelek , dengan telinga dan ekor kuda.
Satyr juga lebih mencintai wanita daripada faun, dan faun agak bodoh sedangkan satyr cenderung licik.
Kepercayaan mitologi Ramowi kuno mencakup dewa bernama Faunus yang sering dikaitkan dengan hutan ajaib, dan digabungkan dengan dewa Yunani Pan dan dewi bernama Fauna yang merupakan manusia kambing.
\*\*\*\*\*
Luigi Lorenzo
Luigi Lorenzo adalah seorang pemburu profesional dari Klub Pemburu Dunia berasal dari kota Ramo, Latiai.
Dia didatangi Faun, untuk membantunya memburu mustika hijau, yang dijaga oleh naga hijau, Shenlong.
Dalam perjalanannya menuju kawasan hutan milik Shenlong, tiba-tiba dia dihadang Byakko.
Harimau putih itu menggunakan katana. Byakko yang merupakan armor bagi Buyung, seorang pendekar dari Nasutaran.
Tak ingin mengalami kegagalan sepuluh tahun yang lalu, yang dilakukan Bai Hu dan nenek Buyung, Byakko tidak mau memburu Yúetú si Jade Usagi.
Faun merasa kewalahan menghadapi Byakko, gerakan-gerakan Byakko terlihat begitu asing baginya.
Seni bela diri macam apa itu, Faun? Aneh sekali gerakannya, sangat cepat dan bagai tarian maut! Dalam batin Luigi Lorenzo.
Itu Seni bela diri dari negeri Nasutaran, silek kalau tidak salah. Jawab Faun melalui pikirannya.
Sepertinya aku sudah terlalu tua untuk menghadapinya. Ucap Luigi Lorenzo terengah-engah.
TRANG! KLANG! WUTT! WUTT!
Aku juga tak menyangka bakalan menghadapi Byakko, aku harap ada Yúetu yang mau membantu. Faun menahan serangan Byakko dengan tombaknya dan menyerang balik, namun Byakko dengan gesit menghindari serangannya.
Tiba-tiba muncul Ghû-Thâu entah dari mana.
"Faun kurasa kita harus bekerjasama menghadapinya, kau kewalahan bukan?" Ghû-Thâu menawarkan bantuan pada Faun. Sambil menggerakkan perisainya menahan sabetan katana Byakko yang bertubi-tubi.
TRANGTHANGTHUANK!
"Untung saja kau datang aku sudah berharap Yúetu yang akan mampir."
"Aku rasa Yúetu takkan datang kali ini." kata Ghû-Thâu.
Bersambung...
aku jadi tau karya orang lain🙏😁
mereka disini jadi kaya