Revenge : Istri Nakal Tuan Keyvan

Keyvan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia bahkan tidak menghiraukan Nayya yang terlihat ketakutan.

"Apa kau tidak bisa pelan-pelan?" pekik Nayya.

Keyvan tidak menggubrisnya. Setelah mendapat balasan pesan dari ayahnya, ia memutuskan untuk segera berpamitan pada Bara karena ada hal mendesak.

Ia penasaran dengan pesan ayahnya yang tiba-tiba memintanya untuk segera pulang. Ia yakin hal ini ada hubungannya dengan Nayya dan orang itu. Apa benar mereka mempunyai hubungan?

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di rumah. Keyvan buru-buru masuk rumah begitu saja yang membuat Nayya merasa heran.

"Ada apa dengannya?" gumam Nayya. Dia mengikuti Keyvan yang lebih dulu masuk. Tapi langkahnya terhenti saat tahu pria itu justru masuk ke ruang kerja.

Nayya terdiam sejenak. Sebenarnya ia penasaran apa yang membuat Keyvan seperti itu? Apa ada pekerjaan yang belum selesai ia kerjakan? Tapi jika benar, apa harus terburu-buru seperti itu sampai meninggalkan pesta yang baru saja di mulai?

"Sudahlah, apa peduliku." Nayya memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Lebih baik dia mengganti bajunya dan istirahat karena ia sangat lelah.

Sementara diruang kerja, Keyvan langsung mengajukan pertanyaan pada Kevin mengenai orang yang ia lihat di pesta malam ini.

"Dad, kenapa kau memintaku untuk pulang? Apa kau mengenal orang itu? Apa itu berhubungan dengan Nayya?" tanya Keyvan

"Ya, kau benar. Aku sangat mengenal orang yang ada difoto yang kau kirim. Dia adalah Jerry Angelo Prakasa," seru Kevin.

"Jerry Angelo Prakasa? Siapa dia? Apa hubungannya dengan Nayya?" tanya Keyvan lagi. Dia merasa tidak asing dengan nama belakang pria itu, namun ia belum pernah melihat Jerry sebelumnya.

Kevin menghela nafas panjang dan mulai memberitahu Keyvan, siapa Jerry. "Dia adalah putra Tuan Daniel Prakasa, kakak dari Lucky Prakasa. Dan Lucky adalah suami Fiona."

Deg

"A-apa? Berarti pria itu ... "

"Bukan, sebenarnya mereka tidak mempunyai hubungan darah. Fiona mempunyai seorang putri sebelum menikah dengan Lucky Prakasa. Wanita itu memberikan putrinya pada mantan suaminya begitu saja demi bisa menikah dengan pria kaya. Dan selanjutnya, seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya padamu," ujar Kevin.

"Jadi kemungkinan Jerry dan Nayya bekerjasama? Tapi kenapa begitu? Maksud ku, apa hubungannya semua ini dengan Nayya?" Keyvan masih merasa bingung. Mungkin jika Jerry mempunyai hubungan darah dengan istrinya, ia bisa mengerti. Tapi jelas-jelas Jerry tidak ada kaitannya dengan peristiwa itu. Lalu kenapa Jerry mau membantu Nayya?

"Jerry mempunyai dendam pribadi dengan keluarga kita. Aku ingat sekali, dulu Jerry melecehkan Angel yang membuat Marvel murka. Akhirnya, Jerry di keluarkan dari sekolah. Setelah itu, Daddy tidak tahu apa yang terjadi padanya," terang Kevin.

"Jadi, semua ini karena mereka mempunyai dendam pada keluarga kita? Dan Nayya ... Aku harus bicara dengannya." Keyvan keluar dari ruangan tersebut dan mencari Nayya yang sudah lebih dulu ke kamar.

Pria itu membuka pintu dengan kasar, sampai-sampai membuat Nayya terkejut.

BRAKH

"Astaga, apa kau tidak bisa pelan-pelan saat membuka pintu? Mengagetkan saja," gerutu Nayya.

Keyvan tidak menggubrisnya dan langsung menarik Nayya untuk berdiri.

"Apa yang kau lakukan?" pekik Nayya.

"Hentikan semuanya!"

"Apa maksudmu?" tanya Nayya bingung. "Lepaskan aku!" Nayya meronta, mencoba melepaskan cengkeraman tangan Keyvan yang begitu erat.

"Aku tahu tujuanmu sebenarnya, Nayya. Kau menjebak ku, kau menikah denganku, bukan karena uang. Tapi karena kau mencoba membalaskan dendam atas kematian ibumu, bukan?"

Deg

Nayya terkejut mendengar Keyvan yang tahu tujuannya. Dia menarik kasar tangannya sehingga lepas dari cengkeraman Keyvan dan memalingkan wajahnya.

"A-apa yang kau katakan? A-aku sama sekali tidak mengerti?" sangkal Nayya.

Keyvan menaikkan sudut bibirnya dan menarik Nayya agar menghadap kearahnya. "Kau tidak perlu berpura-pura lagi, Nayya Celia. Ah, bukan. Tapi, Ainayya Celia Wibowo," seringai Keyvan

Nayya menatap Keyvan dengan kedua mata yang melebar sempurna. Dia mengepalkan tangannya erat dan memalingkan wajahnya. "Kau tahu siapa aku?"

"Tentu saja. Sejak pertama kau menjebak ku, aku meminta asisten ku untuk mencari tahu informasi tentang dirimu. Dan hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata kau adalah teman masa kecilku," ujar Keyvan.

"Teman masa kecil? Cih, aku bukan temanmu. Seorang teman tidak akan menyakiti hati temannya yang lain. Tapi kau, kau tidak hanya menyakitiku tapi kau dan keluarga mu sudah menghancurkan hidupku," sentak Nayya. Tentu ia tidak akan lupa bagaimana ibunya meregang nyawa karena Keluarga Dirgantara. Itu sebabnya ia sekarang berada di sini untuk membalaskan kematiannya.

"Kau salah Aina. Aku tidak seperti itu," seru Keyvan. "Kau harus percaya padaku, Aina. Apa yang terjadi di masa lalu itu hanya salah paham. Justru semua itu ... "

"STOP!!" teriak Nayya yang menutupi kedua telinganya. "Jangan memanggilku dengan nama itu lagi. Bagiku, Aina sudah mati dan sekarang hanya ada Nayya. Nayya Celia yang akan menghancurkan keluarga mu. Jadi, bersiaplah!" Nayya pergi begitu saja dengan air mata yang mulai menetes. Kini Keyvan sudah tahu siapa dia, dan hal itu akan membuatnya sulit untuk balas dendam. Tapi, tidak buruk pria itu tahu semuanya karena ia sudah muak berpura-pura.

"Tidak Aina, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi," gumam Keyvan.