NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Fauji

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Fauji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OBROLAN DI MALAM HARI

Malam harinya, kami semua sedang berkumpul di sebuah restoran tidak begitu mewah namun memiliki ruang pribadi dan ruangannya pun kedap suara, aku memilih restoran ini berdasarkan rekomendasi dari Max yang pernah kesini sebelumnya.

"Whoah, aku kenyang sekali" ucap Airen

"Aku juga, makanannya pun cukup enak" ucap Miki

"Benar, aku suka cara mereka memasak daging Rockbird ini" kataku

"Rockbird itu memang terkenal memikiki daging yang renyah ketika di goreng, jadi banyak orang yang menyukainya" ucap Max

"Benarkah? (padahal aku suka karena rasanya teksturnya mirip dengan daging ayam sih)" kataku

"Itu benar, aku juga cukup menyukainya" ucap Airen

"Tapi daging Wildboar nya agak sedikit keras" ucap Tiana

"Kau sangat menyukai daging Wildboar ya Tiana" ucap Miki

"Padahal ku fikir ras elf dan dark elf lebih menyukai makanan sejenis tumbuhan atau sayuran" ucap Max

"Jika itu elf maka kau benar, karena mereka tinggal di hutan. Tapi kami ras dark elf tinggal di pegunungan, jadi kami lebih sering memakan daging ketimbang tumbuhan" ucap Tiana

"(aku baru tahu tentang ini) Apa ras elf tidak memakan daging?" tanyaku

"Tidak, mereke juga tetap makan daging, hanya saja tidak sesering kami" ucap Tiana

"Oh begitu, aku baru tahu" ucap Airen

Kami pun terus berbincang sambil sedikit minum2, lalu tiba2 Max kembali membahas tentang Ikaruga Sang badai.

"Jadi, kapan kau akan mengatakan pada kami tentang apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Ikaruga?" ucap Max

Seketika semua pandangan tertuju padaku, aku faham mereka masih sangat penasaran dengan hal itu.

Aku pun akhirnya menjelaskan pada mereka kalau sebenarnya Ikaruga dan Gugnir sebenarnya memiliki hubungan di masa lalu, terlebih Gugnir ini merupakan pedang yang di gunakan oleh Sang Pahlawan ketika pertempuran besar seribu tahun yang lalu.

Jadi dulu pada pertempuran besar itu sang pahlawan juga di bantu oleh para hewan suci untuk memberantas kaum iblis, jadi singkatnya Ikaruga merasakan hawa keberadaan Gugnir dan datang untuk melihatnya.

Aku juga menceritakan pada mereka tentang isi percakapan antara Gugnir dan Ikaruga melalui koneksi khusus kami, dan tidak lupa aku menjelaskan kenapa aku dan Ikaruga sempat berkotak pada saat itu. Itu adalah ketika dimana dia memberiku berkah darinya, alhasil aku mendapat 2 skill baru yaitu Summoner dan Mindcontrol.

......................

Summoner adalah skill yang memungkinkan penggunanya memanggil hewan atau makhluk yang sudah menjalani kontrak dengan pemanggilnya

......................

Sedangkan Mindcontrol adalah skill yang dapat di gunakan untuk mempengaruhi fikiran orang atau mahluk lain, selain itu Mindcontrol juga memiliki kemampuam untuk membaca fikiran atau ingatan terget. Tidak hanya itu, aku juga mampu menjalin koneksi tertentu dengan target yang kutuju, singkatnya lebih seperti Telepati.

......................

Mereka tidak terlalu terkejut dengan penjelasanku tentang Summoner, akan tetapi mereka sangat terkejut ketika aku menjelaskan pada mereka tentang skill Mindcontrol milikku.

Namun seperti biasanya, mereka hanya terdiam dan menopang kepala mereka di meja, hanya Tiana lah yang selalu bersikap tenang seperti biasanya.

"Yah, terus saja kau memberi kejutan, aku sampai bosan dan lelah dengan setiap kejutan yang kau berikan" ucap Max

"Aku juga, rasanya tidak ada habisnya kau mengejutkan kami Ryo" ucap Airen

"Entahlah, kurasa bergabung bersama tidak bagus untuk jantung kami" ucap Miki

"(emang mereka pikir aku ini kolesterol atau apa) Apa yang kalian bicarakan? Aku juga tidak tahu bagaimana semua ini terjadi padaku" kataku

"Tapi aku sudah mulai terbiasa dengan itu semua" ucap Tiana dengan tenang

"Kau itu kan sudah tua, wajar saja jika kau bisa bersikap tenang seperti itu" ucap Max dengan polosnya

Tiana yang duduk di sebelah kananku tiba2 terdiam sejenak, lalu seketika itu aku merasakan hawa dingin dari sebelah kananku. Ah aku pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, benar itu adalah ketika Grandmaster menyelinap ke ranjangku malam itu. Benar, ini adalah hawa niat membunuh yang di keluarkan oleh Tiana.

"Kau bilang apa Max?" ucap Tiana dengan tatapan dingin dan tajam

Seketika semua orang merasakan hal yang sama denganku, tentu semua orang merasakan hawa niat membunuh yang kuat memenuhi seluruh ruangan. Terlebih lagi Max yang baru sadar kalau dia sudah membangunkan seekor singa yang tertidur.

"Eh? Itu, ti-tidak.. Bu-bukan begitu m-maksudku" ucap Max gemetaran

"Yah, kau itu laki2 Max, kau harus mempertanggung jawabkan ucapanmu sendiri" ucap Miki

"Max, aku berdoa semoga masih bisa berjumpa denganmu setelah ini" ucap Airen

Mendengar itu membuat Max semakin ketakutan, dan berkata sambil berteriak panik.

"Apa yang kalian katakan??!!" teriak Max ketakutan

"Hoo, kau cukup bersemangat rupanya, haruskah kita berlatih malam ini Max" ucap Tiana sambil memperkuat aura membunuh nya yang tertuju pada Max.

Haah, ini merepotkan, Max memang tidak berniat buruk, dia hanya tipikal orang yang selalu berkata jujur dan mengatakan apapun yang ada di fikirannya saat itu tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Yah sebaiknya aku menenangkan Tiana kali ini sebelum Max benar2 pergi ke alam selanjutnya.

"Sudah, sudah, Max segeralah minta maaf pada Tiana" kataku

"Tidak perlu, aku akan menunggu sampai setidaknya dia cukup kuat untuk bertarung denganku, dan aku akan membalas ucapannya nanti" ucap Tiana seraya menyilangkan kedua tangannya

"Aku setuju dengan Tiana, aku juga akan memukulnya nanti ketika kemampuan kami setidaknya sudah setara" ucap Miki

"Yah, aku tidak akan memperdebatkan keputusan para gadis, jadi persiapkan dirimu Max, aku hanya bisa membantu sebatas itu" kataku seraya menghela nafas

"Semangat ya Max, hehe" ucap Airen

Max pun menghela nafas, setidaknya dia tidak harus melawan Tiana sekarang. Namun aku melihat sisi lain dari Tiana, meskipun dirinya selalu nampak tenang, ada sisi dimana dia terlihat berbeda yang semakin menambah warna pada kelompok kami.

Aku bersyukur bertemu dengan mereka..

...***...

Sementara itu Leana terlihat sedang di sebuah ruangan berlatih, wajahnya nampak serius dengan sedikit keringat menetes di wajahnya.

Dengan kecepatan dan akurasi tinggi dia berkali2 menyerang sebuah target latihan yang terbuat dari bahan khusus yang mampu menahan serangan sampai tingkat menengah. Disana terlihat dari sekian banyak serangan dengan kecepatan gerakan yang terbilang sangat cepat, dia behasil mendaratkan serangan pada satu titik.

Itu membuktikan kalau dirinya sangatlah kuat dan berpengalaman, selain itu sebagai Wakil Pemimpin dari Shadow Squad sudah sewajarnya dia memiliki kemampuan yang hebat seperti itu.

Namun tiba2 gerakan nya terhenti karena menyadari sesuatu dan dia berkata..

"Bagaimana laporannya" ucap Leana

"Dua orang anggota yang kita kirimkan untuk mengikuti petualang itu keduanya terluka," ucap seorang elf berbaju hitam dari balik bayangan

Leana hanya terdiam seraya mengatur kembali nafasnya. Elf berbaju hitam itu melanjutkan perkataannya..

"Menurut penuturan mereka, kedua nya di serang oleh seorang wanita dari ras dark elf. Nampaknya wanita itu adalah salah satu anggota party mereka" ucap gadi berbaju hitam itu

"Dark elf? Bukankah mereka seharusnya berada di hutan agung atau di Kerajaan Missian atau Volka?" ucap Leana

"Keduanya yakin kalau penyerangnya adalah seorang Dark Elf yang juga memikiki kemampuan sebagai Assasin. Terlebih, dia menjatuhkan mereka tanpa meneteskan setetes keringat" ucap elf berbaju hitam itu

"Semuanya menjadi semakin menarik, apa mungkin wanita adalah Dark Elf yang sebelumnya berada di toko budak Sandramar?" tanya Leana

"Aku tidak tahu, tapi aku akan segera mengirim sesorang untuk mengeceknya ke toko Sandramar" ucap elf berbaju hitam itu

"Tapi jika itu dark elf yang sebelumnya di jual oleh Sandramar, bukankah seharusnya dia cacat dan ada bekas luka yang cukup mengerikan di wajahnya?" ucap Leana

"Benar, tapi orang kita mengatakan kalau dark elf yang menyerang mereka memiliki tubuh lengkap dan wajah serta kulit yang mempesona" ucap elf berbaju hitam itu

"Ini menjadi semakin menarik, tidak ada ras dark elf yang berkeliaran di kerajaan ini selain yang berada di Sandramar atau pun Hutan Agung" ucap Leana

"Aku akan mengumpulkan lebih banyak informasi terkait hal itu, lalu apa kita harus mengawasi mereka juga di ibukota?" tanya elf berbaju hitam itu

"Ketua dan yang lainnya ada disana, laporkan saja hal itu pada mereka, biar ketua yang memutuskan terkait hal itu" ucap Leana

"Baik" ucap wanita elf berbaju hitam itu seraya pergi dan menghilang begitu saja di balik kegelapan

Leana terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, dirinya menjadi semakin penasaran pada Ryo dan kelompoknya. Terutama pada wanita ras dark elf yang ada di party mereka dan menyerang anggotanya.

"Nampaknya kau memiliki rahasia besar di balik keberadaanmu, pria yang menarik. Kurasa kebosananku akan sedikit teratasi berkatmu. Aku menantikan perjumpaan kita berikutnya" ucap Leana sembari menatap cahaya bulan yang masuk melalui jendela ruangan

...***...

...Sementara itu di Istana Kerajaan Windgate.....

Sang Raja yang dari Kerajaan Windgate yang bernama Luther von Windgate terlihat sedang duduk di sebuah ruang pertemuan bersama Marcus Anderson seorang Duke yang juga ayah Max dan Leonore von Dalstain sang Grandmaster.

Ketiga nya terlihat sedang membahas sebuah topik penting, dan nampak begitu serius. Sedangkan di belakang Raja ada seorang pria dengan armor lengkap nya berdiri dengan tegak, terlihat penuh wibawa dan juga kharisma darinya.

"Lalu bagaimana dengan pemuda yang kau katakan sebelumnya Marcus" ucap Luther

"6 hari yang lalu aku menerima kabar kalau mereka sudah berangkat menuju kesini sambil mengawal rombongan pedagang dari perusahaan Migur's Company, jadi kurasa mereka sudah tiba di ibukota saat ini" ucap Marcus

"Benar, aku juga sudah menerima informasi itu dari orang2 ku di Guild" ucap Leonore

"Begitu ya, aku sudah tidak sabar bertemu dengan mereka" ucap Luther

"Tenang saja, kau sudah mengirimkan surat permintaan untuk menghadap, seharusnya mereka pasti akan menerimanya karena itu dikirim langsung dari istana kerajaan" ucap Marcus

"Yah lagi pula jika mereka menolaknya, pasti kau akan tetap pergi menemuinya kan, itu akan merepotkan para ksatria nantinya" ucap Leonore

"Mau bagaimana lagi, pola pikir dan kemampuannya membuatku tertarik untuk melihat dan menilai langsung seperti apa dia" ucap Luther

"Haha itu memang benar2 kau, Luther, kau sama sekali tidak pernah berubah, rasa penasaranmu itu selalu saja merepotkan banyak orang bahkan ketika kita masih berada di akademi" ucap Marcus

Ternyata, Marcus dan Darius adalah sahabat Luther sejak mereka belajar di akademi kerajaan, tentu saja saat itu Luther masih menjadi seorang pangeran. Bahkan setelah lulus ketiganya juga menjadi rekan pertarungan yang selalu berada di garis depan dan selalu memberikan kontribusi besar pada setiap kemenangan yang diperoleh Kerajaan Windgate.

Marcus yang berasal dari keluarga Duke Anderson sebagai putra tertua, sedangkan Darius hanyalah anak dsri seorang petani miskin di suatu daerah di Kerajaan Windgate. Luther diangkat menjadi Raja oleh Raja sebelumnya setelah berhasil memukul mundur pasukan Kerajaan Maelstorm yang melibatkan monster berstatus Demonic bersama dengan Marcus dan Darius yang selalu berada disisinya.

Sedangkan, ayah Marcus yang merupakan Duke sebelumnya meninggal dunia pada perang saat itu. Sedangkan Darius diangkat oleh Luther menjadi seorang Marshall.

Ketiganya juga memiliki panggilan sebagai TripleSword, dimana mereka selalu bertarung dan sering kali terlihat bersama, meskipun dalam hari mereka, ketiganya menganggap satu sama lainnya sebagai seorang rival, sahabat, bahkan saudara.

Sedangkan Leonore adalah orang yang melatih ketiganya secara pribadi atas permohonan Raja sebelumnya sejak mereka sejak mereka masih berada di akademi kerajaan. Karena itu, ketiganya begitu menghormati Leonore, bukan sebagai orang terkuat, melainkan seperti orang tua mereka sendiri dan guru yang selama ini membimbing mereka.

"Aku juga menerima laporan yang sama, putra keduamu juga terlihat bersama dengan mereka" ucap Darius

"Yah putra keduaku lebih memilih menjadi petualang dan membuat nama untuk dirinya sendiri dengan cara itu, aku tidak berhak lagi mengatur hidupnya karena dia telah dewasa dan dapat menentukan kehidupannya sendiri" ucap Marcus

"Lagi pula kau beruntung karena putramu bersama pemuda itu, asal kau tahu saja, putramu kini sudah mencapai level 31 dan rank C" ucap Leonore dengan tenang sambil meminum teh dari cangkirnya

Tentu saja itu membuat ketiga orang itu sedikit terkejut, bahkan mereka secara bersamaan mengatakan "Apaa??"

"Hoo, para bocah ini masih saja kompak seperti dulu, tapi itu bagus, karena kalian bertiga adalah pilar utama kerajaan ini, jadi sudah seharusnya bagi kalian untuk selalu kompak" ucap Leonore

"Tunggu, putraku masih level 14 sebelum aku berangkat kesini sekitar dua minggu yang lalu" ucap Marcus

"Level 14 katamu? Tapi tidakkah itu terlalu cepat? Dan bagaimana mungkin?" ucap Luther

"Tapi apa maksud mu kalau Max beruntung bersama pemuda itu Guru?" tanya Darius kepada Leonore

"Bukankah Marcus sudah mengatakan kalau pemuda itu memiliki skill unik yang bernama FastGrowth?" ucap Leonore

"Jika pemuda itu yang berlevel 31 mungkin aku tidak akan mempertanyakannya, tapi bagaimana.." ucap Luther sebelum di potong oleh Leonore

"Kalau pemuda itu sekarang sudah di level 45 dan mencapai rank B" ucap Leonore memotong ucapan Luther

(Kalo dipikir2 songong juga ni nenek2 satu motong omongan raja, tapi wajar sih, secara dia itu guru mereka dan umurnya juga berbeda jauh)

Mendengar itu semakin membuat mereka bertiga terdiam kehilangan kata2.

Bahkan Leonore belum mengatakan tentang peningkatan yang di alami oleh anggota party Silvermoon yang lainnya..

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!