NovelToon NovelToon
Codex Of Fantasy

Codex Of Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Summon
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Ningrum, seorang gadis desa yang hidup ditengah diskriminasi, terjebak dalam pertempuran dahsyat antara dua makhluk raksasa yang dikenal sebagai Monarc. Di tengah kekacauan dan ledakan yang memekakkan telinga, Ningrum mendapati dirinya bersama pulau tempat kedua monster bertempur dipindahkan ke luar angkasa. Di antara bintang-bintang dan planet-planet asing, Ningrum harus menemukan cara untuk bertahan hidup di dunia baru yang penuh misteri dan bahaya. Dengan bantuan makhluk-makhluk aneh dan teknologi canggih, ia memulai petualangan epik untuk menemukan jalan pulang, sembari menguak rahasia Monarc yang dapat menentukan nasib galaksi. Mampukah Ningrum mengatasi segala rintangan dan menemukan takdir sejatinya di tengah galaksi yang luas dan penuh intrik? Temukan jawabannya dalam kisah fantasi isekai yang menegangkan ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasukan Bantuan

Pasukan bantuan dari guild Garuda akhirnya sampai di asosiasi Hunter. Kedatangan mereka segera menarik perhatian para reporter yang telah menunggu. Pemimpin pasukan bernama Rudi dengan ramah menjawab beberapa pertanyaan hingga akhir dia memutuskan pergi menemui Nathan dan Melati.

“Sangat ramai, aku tidak mengira insiden umum seperti ini bisa menimbulkan masalah yang sangat besar.” ucap Rudi begitu masuk ke ruang pertemuan.

“Tuan Rudi, saya sebagai wakil pemimpin pasukan ekspedisi, meminta maaf atas keributan yang terjadi.” Nathan sampai membungkukkan badannya saat meminta maaf, meskipun Rudi lebih muda darinya.

Melihat sikap Nathan membuat Melati dapat memahami posisi Rudi yang sangat dihormati di dalam guild. Rudi sendiri merupakan pemimpin pasukan elit yang bekerja langsung di bawah perintah master guild.

Sangat jarang pasukan itu bergerak, sehingga sekalinya mereka mendapatkan perintah akan membuat banyak kehebohan, seakan sesuatu yang besar akan terjadi.

Setelah beramah tamah dengan Nathan, perhatian Rudi kemudian terarah pada Melati. Gadis itu segera mengutarakan keinginannya untuk ikut berpartisipasi bersama pasukan bantuan.

Pada awalnya Nathan menolak karena keadaan hutan masih sangat berbahaya. Meskipun Melati mengatakan jika hanya dirinya yang akan ikut, tapi Nathan masih tetap pada pendiriannya dan menolong semua siswa akademi mengikuti pasukan bantuan.

“Jika para murid ikut serta dalam operasi ini, kita bisa menjadi bahan olokan semua orang. Mereka akan mengatakan Guild Garuda sudah kehabisan Hunter kuat, hingga mempekerjakan para newbie melakukan misi berbahaya.”

Nathan mengatakan alasan yang masuk akal. Tetapi Rudi berpikir dengan cara yang berbeda.

“Aku sangat memahami kekhawatiranmu yang takut jika kami (pasukan elit) tidak bisa menjaga para junior.” balas Nathan dengan senyuman penuh sindiran.

“Eh! Aku tidak bermaksud begitu....” Nathan begitu panik hingga perkataannya terbata-bata.

“Melakukan demonstrasi pada para junior adalah sebuah tradisi dari Guild Garuda. Kita tidak bisa mengabaikan hal itu.” ucap Rudi.

“Aku mengerti, tapi keadaan saat ini sangat tidak memungkinkan.” Nathan masih berusaha mencegah Rudi mengijinkan para murid ikut dalam misi.

Awalnya kedatangan Melatih bersama murid baru adalah untuk pelatihan. Mereka Kan di bawah kedalam hutan untuk melihat bagaimana para senior yang merupakan Hunter profesional berburu. Kegiatan ini adalah sebuah rutinitas yang telah menjadi tradisi di guild Garuda.

Nathan akhirnya menyerah karena Rudi yang lebih berkuasa darinya sudah memutuskan untuk membiarkan para siswa baru ikut bersama pasukan bantuan. Alasannya, semua murid akan lebih mudah belajar ketika melihat dan merasakan sendiri pertarungan yang sebenarnya.

Meskipun Rudi mengatakan jika tidak ada kewajiban bagi para murid untuk ikut, tapi Nathan yang seakan sangat memahami watak anak-anak zaman sekarang, membuatnya yakin jika mereka semua akan memutuskan untuk ikut.

Dan prediksi Nathan terbukti saat tidak ada seorangpun yang mundur dan memilih menjadi sukarelawan mengikuti pasukan bantuan. Alasannya entah karena ingin mendapatkan pengalaman, atau karena terpesona oleh ketampanan Rudi.

“Apa yang akan terjadi jika keadaan semakin buruk.” Nathan mengutarakan kekhawtiranya.

Pada akhirnya pasukan bantuan diberangkatkan memasuk ke dalam hutan Gnalih bersama murid-murid akademi Garuda. Seperti yang dikhawatirkan Nathan, banyak olokan dan hujatan yang dilontarkan para pembenci guild Garuda menjadi tranding topik di media sosial.

Meskipun tahu akan menjadi seperti ini tapi Rudi sana sekali tidak peduli. “Jangan memperdulikan hujan dari mereka yang memang tidak menyukai kita. Sekarang yang terpenting adalah menyelamatkan teman kita yang berharga.”

Perkataan Rudi seketika menyadarkan Nathan yang selama ini terlalu terobsesi mempertahankan reputasi Guild Garuda. Dia bahkan sempat menyalahkan Radita karena tidak mampu mengalahkan Berung gila yang berdampak buruk pada reputasi Guild.

“Padahal jika dia tidak menahan Berung itu, mungkin...” Nathan merasa malu pada dirinya sendiri.

Selama perjalan tidak ada satupun monster yang menghadang perjalanan mereka, membuat para murid baru menjadi kecewa. Mereka awalnya bersemangat karena iming-iming 'misi berbahaya'. Tetapi melihat hutan yang sangat tenang hingga tidak ada satupun suara serangga yang terdengar membuat mereka mulai bosan.

Namun berbeda dengan anggota pasukan elit yang justru memasang pengawasan tertinggi. Melati yang memiliki indra tajam pun tahu jika ada yang tidak beres dengan kesunyian di dalam hutan. Dia merasa sesuatu yang berbahaya tengah mengawasi dari segala penjuru.

Ketegaran yang semakin meningkat membuat murid-murid mulai ikut merasakannya. Aura penindasan yang sangat kuat membuat beberapa murid mulai kehilangan keseimbangan tubuhnya. Mereka yang bisa bertahan bersiap menghadapi sumber Aura yang semakin mendekat.

Tetapi mereka terdiam begitu yang muncul ternyata hanyalah seekor kelinci. Kelinci kebingungan melihat banyak senjata yang mengarah padanya, dengan ketakutan makhluk kecil itu segera berlari kedalam semak-semak.

“Jadi apakah kelinci itu berbahaya di hutan ini? Jika iya, mungkin aku bahkan bisa masuk hingga zona ke sepuluh.” ucap seorang murid perempuan yang merasa kecewa, berharap muncul monster mengerikan tapi yang ada justru hewan lemah yang sama sekali tidak menantang.

Nathan yang menganggap perkataan murid itu terlalu lancar berniat membalas, tetapi Rudi menahannya. Rudi merasa aneh dengan keadaan hutan, dua sudah ribuan kali keluar masuk hutan Gnalih tetapi tidak sekalipun mendapati keadaan seperti ini.

“Siang, Hunter.”

Di saat semua orang mulai menurunkan kewaspadaan karena hendak melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba suara seorang gadis dengan nada yang datar mengejutkan semua orang.

Seketika semua perhatian tertuju pada sosok gadis berseragam sekolah yang entah sejak kapan berada di depan mereka.

1
Nresyaa$$
oh ...tidak sabar menunggu aku sukalah
arfan
semangat up terus bos
rachmat hidayat
/Drool/ siiiip ceritanya asyik. seru.
rachmat hidayat
makin seru
Nresyaa$$
Thor semangat untuk up ok
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Nresyaa$$
Thor terus up detya supaya aku boleh terus membaca cerita ini di sangat menarik
Nresyaa$$
Thor menarik aku akan selalu menantikan kelanjutannya 🥰
semangat 😘
Nresyaa$$
menarik😚
Fiorentina' EVRENZAN
(O_o)?? WTF
siro
👍
Adrian Syifa
lama gk buka mangatoon eh author gw up walapun beda novel
Fiorentina' EVRENZAN
👉💀👌
Fiorentina' EVRENZAN: wkwkwkwk
Orpmy: hah?........
total 2 replies
Fiorentina' EVRENZAN
Thor, lu buat lagi ya
yang kemarin aja belum selesai😑
Masda Alfarisi
lanjutkan min
Fiorentina' EVRENZAN: novel mu yang kemarin gak dilanjutkan tor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!