NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLASS MEETING (CM)

Hari senin kembali datang dengan cepat. Tidak seperti hari- hari senin biasanya yang terkesan pada ogah – ogahan untuk bangun dan menjalankan aktifitas, hari ini seluruh siswa SMKN 1 Semang sudah berkumpul di lapangan untuk melakukan apel pagi.

Waktu memang baru menunjukkan pukul 07.00 pagi, tetapi baik siswa dan guru tampak begitu antusias untuk melakukan kegiatan pagi ini.

Seperti yang diketahui dari pengumuman hari sabtu kemarin, bahwasannya hari senin ini akan dimulai kegiatan class meeting.

Kalau kata bocah – bocah RPL 1 kelasnya Ajeng, ajang Class meeting inimah memang pas banget buat menghilangkan stress setelah ujian kemarin. Peehh, padahal mah nggak sampai yang stress sampai guling – guling di tengah jalan banget weh, palingan juga Cuma terserang migrain buat jalan pulang liat gebetan senyum ke kita langsung hilang!!

Lihatlah para bocah – bocah tanggung yang dengan pedenya mencari perlindungan dari teriknya matahari pagi dengan cara menyembunyikan diri di balik tinggi badan teman lainnya.

Yup, dan yang menjadi pagar hidup teman lainnya adalah Adi, Budi, Fajar, dan Anggara. Mereka berada di barisan paling depan. Lalu di samping paling kanan, perbatasan dengan kelas lain ada Dodi, Novi, Ranata, Rinjani, dan yang terakhir di barisan paling belakang tentu saja ada Ajeng yang tengah menguap karena masih mengantuk.

Bayangkan saja, setengah 6 Wahid sudah menggedor rumahnya dna mengajaknya berangkat. Karena hari ini Wahid memang membantu staff Osis untuk menjadi panitia pertandingan Futsal dan Voli.

Jadilah Ajeng datang lebih pagi daripada teman – teman sekelasnya. Wahid bahan menyumpal mulutnya yang terus saja mendumal dengan membelikan sebungkus roti bantal rasa coklat. Barulah ia anteng dan dengan patuh menunggu dengan terkantuk – kantuk di kelasnya.

Hingga akhirnya teman – temannya yang lain datang dan ia tidak kesepian dan akhirnya bergabung dengan teman – temannya.

“ Panaseram ee,” ucap Pratiwi yang semakin menundukkan tubuhnya yang mungil disamping Ajeng, Ajeng hanya terkekeh, padahal Pratiwi nggak terkena panas sedikitpun. Wilayah paling belakang memang belum terlalu kena sorot matahari.

( panas banget)

“ Sebentar lagi, sabar,” jawab Ajeng sambil masih mencoba fokus dan membuka matanya lebar – lebar untuk menyimak apa yang dikatakan kepala sekolah di depan sana.

Benar saja, tidak sampai 5 menit kemudian, Kepala sekolah mengakhiri pidatonya, beliau hanya mewanti – wanti untuk melakukan pertandingan sportif meskipun ini semua hanya untuk hiburan semata.

Setelah kepala sekolah, ketua Osis, Kak Damar segera memberikan jadwal pertandingan Futsal dan bola Voli untuk ciwi.

“ Kita tanding pertama di Bola Voli,” celetuk Desi yang berada di samping Pratiwi.

“ Iya, jadi para lakik masih bisa buat dukung kita,” sahut Rinjani. Memang nantinya kelas RPL 1 akan mengirim Rinjani, Novi, Radin, Ranata, Desi dan Kurniasih untuk lomba. Sementara Ajeng lebih memilih pass dan duduk di bangku cadangan. Begitu juga Pratiwi yang memiliki ‘tinggi’ imut dan mungil.

Jujur saja, alasan Ajeng memilih untuk duduk di bangku cadangan karena ia malas saja. Lebih baik ia menjadi pemandu sorak di pinggir lapangan daripada ia harus berkeringat ria di tengah lapangan. Malu weh,

“ Lawan pertama kita kelas akuntansi 1 ya,” gumam Ajeng sabil berpikir keras berusaha mengingat bagaimana sosok – sosok para ciwi – ciwi yang berada di kelas akuntansi ini.

“ Mereka galak – galak,” celetuk Rinjani yang sudah berada di samping Ajeng. Apel pagi sudah berakhir, mereka semua diberi waktu 20 menit untuk menyiapkan tim untuk lomba.

“ Eh, iya kah? Emang begitu, Nov, Eh,” tanya Ajeng kepada Novi, tetapi Ajeng dan yang lainnya sedikit mengernyit ketika Novi hanya terdiam dan sedikit melamun.

Ajeng menyodok siku Rinjani dan di jawab dengan angkatan bahu Rinjani pertanda ia juga tidak tahu apa yang tengah terjadi dengan Novi.

“ Kenapa dia?” tanya Pratiwi yang baru bergabung karena ia tadi di panggil oleh tim panitia.

“ Darimana kamu?” tanya Desi sambil menoleh kebelakang arah Pratiwi datang.

“ Oh, tadi Kak Rosa panggil, katanya nanti pas selesai jalan santai aku disuruh ngisi pas hiburan,” jawab Pratiwi dengan santai. Yang lainnya hanya ber ‘Oh’ ria karena mereka sudah terbiasa melihat Pratiwi yang diminta untuk menghibur dengan suara emasnya.

“ Kenapa weh?” Pratiwi kembali mengulang pertanyaannya. Kali ini bahkan ia menunjuk ke arah Novi yang masih saja melamun tetapi gerakan tangannya tidak berkurang untuk memakai baju.

Pssstt Note: mereka sudah dikelas, kelas ditutup rapat dan para lakik nggak ada di dalam sana, jendela juga ditutup gorden sehingga para ciwi – ciwi ini bisa berganti seragam olahraga didalam. Oh ayolah, jujur saja kalian, kalian juga pasti pernah kan melakukan hal seperti ini? ganti baju olahraga didalam kelas?

“ Seperti Nya dia begitu semenjak Kakak – kakak Osis tadi mengumumkan lawan voli kelas kita deh,” Ranata membenarkan kacamatanya dan berlagak seperti detektif kanon!

“ Lawan kita kelas Akuntansi 1, ada apa dengan mereka?” pikir Pratiwi. Ia menoleh ke arah Radin yang juga sedang terdiam seolah mengingat sesuatu.

“ Ahh, aku ingat. Pasti karena Monica,” pekik tertahan radin sambil menepuk keningnya.

“ Moni...ca? Siapa dia?” tanya Aeng sabil sekali lagi mencoba mengingat nama ini di dalam hatinya. Samar – samar ia teringat dengan sosok gadis Modis dari kelas Akuntansi yang tampangnya memang terlihat judes meskipun Ajeng bisa merasakan jika Gadis ini tidak seburuk penampilannya.

“ Hmmm itu pasti karena si ...”

TEEEEEETTTT

Sebelum Radin menyelesaikan ucapannya, Alarm tanda berkumpul sudah berbunyi. Novi juga terlihat sudah tersadar dari lamunannya dan sedang menenangkan dirinya dengan menghembuskan nafasnya sedikit.

“ Hah, kita bicarakan nanti,” ucap Desi yang sudah mengambil sikap serius.

“ Benar, dengar ya kalian para Ciwi, kalian nggak boleh memaksakan diri. Anggap saja ini adalah hiburan kita, kalah menang harus terima dan tetap bermain adil,” Ucap Ajeng.

“ Yaakk,, Baik,” seru semua. Mereka semua menumpuk tangan menjadi 1 dan mulai menggemakan kalimat penyemangat.

“ RPL 1...”

“ KOMPAK, SEMANGAT, HEBAT,” seru semuanya dengan gembira.

Mereka semua keluar kelas dengan perasaan berdebar., nasehat dari Bu Friska untuk tetap bermain dengan aman terngiang di hati mereka semuanya.

Ajeng berjalan disebelah Novi dan Pratiwi, mereka bertiga hanya terdiam entah apa yang ada di pikiran masing – masing. Semnetara dibarisan belakang, Desi sedang melontarkan lelucon untuk mencairkan ketegangan di hati teman – temannya menjelang bertanding.

BRUUGGhh

“ Hiiisstt...” rintih Novi ketika bahunya ditabrak dari belakang oleh Monica. Entah bagaimana tetapi Ajeng dan yang lainnya memang tidak menyadari jika rombongan tim dari kelas AK 1 ini tiba – tiba menyalip jalan mereka.

“ Woy,” pekik Pratiwi yang langsung dihentikan oleh Ajeng. Monica tidak menghiraukan Pratiwi, matanya menatap sinis ke arah Novi, kemudian ia berlalu bersama dengan teman – temannya begitu saja.

Ajeng mengangkat sebelah alisnya dan sedikit menyeringai, ada apa dengan Novi dan Monica?

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!