NovelToon NovelToon
Yang Katanya Playboy!

Yang Katanya Playboy!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Playboy / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: tea.matcha's

Hellooo👋🏼


🍵✨🍀
Evan Dharmendra Harry Leonel adalah seorang pria berusia 30 tahun yang banyak berseliweran di setiap platform elektronik karena ke tampanan dan kesuksesannya dalam berbisnis, banyak berita yang beredar tentangnya mulai dari berita baik sampai berita buruk lengkap di semua platform elektronik. Bahkan sampai ada berita yang mengatakan bahwa ia playboy dan berita itupun viral diperbincangkan, padahal berita itu belum tentu benar adanya.

Ayra Hilya Khairina adalah salah satu orang yang mendengar berita bahwa ada seorang pria sukses yang suka bergonta ganti wanita, dia begitu tak senang mendengarnya bahkan ia sampai membenci orang tersebut. tapi sayang semua berubah saat....


Eitss kalau penasaran langsung dibaca aja yukkkkk😉

🍵✨🍀





Cover : Pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tea.matcha's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab DuaPuluhEmpat (Dicegat)

-Keesokan Harinya

Pagi ini seperti biasa kegiatan Ayra adalah bersiap untuk pergi ke kampus, Memoleskan sedikit bedak dan lipstik diwajahnya agar tak terlihat pucat dan supaya wajahnya lebih segar.

Selesai semua Ayra keluar dari kamar dengan menenteng Tote bag ditangannya menuju kamar Dina

Tok tok tok

"Din, udah belom?" Ucap Ayra dari luar kamar Dina

"Udah ay" Ucap dina dari dalam kamarnya

Ceklek

"Widihh, udah siap aja nih temen gue, makin cantik apa lo beb, masyaallah" Ucap Dina

Ayra memandang Dina malas " Hadeh, ada ada aja kamu Din, mending sekarang kita langsung berangkat aja"

"Oke lest goo"

Dina dan Ayra keluar dari kos menuju sepeda Ayra. Setiap harinya saat akan berangkat kuliah Ayra dan dina pasti bergantian menggunakan sepeda motor. Sekarang bagian sepeda ayra yang dipakai, besok bagian sepeda Dina yang akan dipakai.

Tanpa basa basi mereka langsung berangkat meninggalkan kos, walau jarak antara kos dan kampus mereka dekat, tapi mereka tetap memilih berangkat jauh sebelum jam masuk, karena menurut mereka halangan saat dijalan tak ada yang tahu, entah macet atau apalah itu. Daripada telat lebih baik datang lebih cepat.

...>ᴗ<...

"Baik anak anak, karena jam kuliah sudah habis, bapak cukupkan sampai disini dulu. karena besok ada jadwal bapak lagi, bapak mau besok kalian mengumpulkan rangkuman materi yang sudah bapak jelaskan tadi. Bapak keluar dari kelas terlebih dahulu, selamat siang"

Setelah dosen keluar dari kelas Ayra tampak menghela nafas lega, karena jujur semakin hari materi perkuliahannya itu semakin membuat kepalanya pusing.

Rasanya Ayra ingin cepat lulus, tapi Ayra juga belum siap menghadapi hal yang kata orang orang susah yaitu 'skripsi'.

"Gimana ay, pembelajaran hari ini?" Tanya Erin menghampiri Ayra yang masih terdiam dengan ditempat

"Mumet Rin"Jawab Ayra singkat

"Ho'oh bener ay, materi hari ini kayak susah benget masuk ke otakku"Ujar Rani Yang diangguki oleh Dina

Mungkin tak semua mahasiswa mengalami kesulitan seperti yang mereka alami, karena setiap orang memiliki kapasitas dan kemampuannya sendiri sendiri, bisa jadi menurut mereka berempat susah belum tentu menurut teman mereka yang lainnya susah juga. Semua sudah ada takarannya masing masing, jadi, jangan pernah minder dan jangan pernah membanding bandingkan satu sama lain.

"Mending kita pulang yuk, hari ini aku butuh banget rebahan dikasur empukku dirumah" Ucap Rani

"Iya yuk" Jawab Ayra

Mereka melangkah bersama menuju parkiran, lalu berpisah saat sepeda mereka melaju berbeda arah.

...>ᴗ<...

Sesampainya di kos Ayra tak langsung masuk, dia memilih untuk membeli siomay terlebih dahulu yang kebetulan lewat didepan kosnya. Sedangkan Dina sudah masuk kedalam kos.

Saat Ayra akan masuk kedalam gerbang kos, secara tiba tiba Ayra dikagetkan dengan munculnya pria bernama Evan didepan Ayra.

"Minggir " Ucap Ayra dingin

Ucapan Ayra tak didengar oleh Evan, dia tetap berdiri didepan Ayra dengan wajah datarnya menatap Ayra yang jauh lebih pendek darinya.

Ayra menghela nafas pelan, dia berjalan kesamping Evan, tapi Evan malah mengikutinya, Ayra kembali mencari celah tapi Evan lagi lagi mengikuti langkahnya. Karena geram Ayra mendongak menatap Evan tajam.

"Ngapain sih om berdiri didepan saya begini, saya mau masuk om, om bisa minggir dulu" Ucap Ayra dengan suara lembut walau wajahnya tak menunjukkan kelembutan

Evan sedikit terkejut mendengar panggilan Ayra terhadap dirinya, namun dia berusaha untuk tak menampilkan keterkejutannya itu, dia tetap diam tak mengindahkan ucapan Ayra dan juga evan tetap pada posisinya tak bergerak sedikitpun.

'Allahuakbar, ni om om ngapain coba berdiri didepan gue kayak patung" Batin Ayra

"Om kalau mau jadi patung jangan disini, ngalangin saya buat masuk kedalem, mending om kalau mau jadi patung langsung ke mall aja tawarin diri buat jadi patung"

Evan lagi lagi tak menggubris ucapan ayra namun dengan tiba tiba Evan menarik tangan Ayra.

"ikut saya" Ucap Evan singkat saat berhasil menggapai tangan Ayra

Ayra tentu terkejut saat dirinya ditarik secara tiba tiba oleh pria yang tak dia sukai.

"Omm saya mau dibawa kemana" Ayra berusaha melepaskan cekalan tangan Evan dari tangannya saat melihat Evan membawanya kearah rumah penjaga kos

Tentu saja, tenaga Ayra dan Evan jauh lebih kuat Evan, pukulan tangan Ayra tak membuat tangan Evan lepas, malah semakin erat memegang tangan Ayra.

"Om lepasinnnn!!! Kalau nggak saya teriak nihh!!!!, saya gamau ikut sama omm!!!" Pekik Ayra

Evan tampak tak peduli pada ancaman dan suara yang Ayra keluarkan dari mulutnya.

Ayra semakin panik saat Evan akan membawanya masuk kedalam rumah.

"Om Om Om, tunggu om, kita mau kemana kok saya mau dibawa masuk, om jangan macem macem sama saya, mending om cari cewek lain aja om jangan saya, saya gak menarik om, beneran dehh" Ucapan ayra berhasil memberhentikan langkah Evan yang sudah berada diambang pintu, namun tangan Evan tak melepaskan tangan Ayra dia tetap menggenggamnya dengan erat.

"Saya hanya ingin berbicara dengan kamu, saya tidak akan berbuat macam macam, lagian didalam ada teman saya, jadi kamu tenang saja" Setelah mengatakan itu Evan melanjutkan langkahnya sampai kearah sofa yang ada diruang tamu rumah itu

"Duduk"

Mau tak mau Ayra duduk disofa itu, walaupun tangannya sudah tak digenggam lagi tapi ayra takut untuk melarikan diri, dia merasa hawanya berubah menyeramkan saat masuk kedalam rumah ini membuatnya tak berani untuk berbuat macam macam. Entah memang rumah ini yang horor atau karena ada manusia berwajah horor yang duduk didepannya, entahlah Ayra tak tahu.

......................

1
Sof Tia
mampir thor, jnagan lupa mampir balik🤗
Ma.Cristina Alvaro
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada membaca ini. 😊
Brayan Uriel Vasquez Perdomo
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Matcha enakk🍵: Siapp kakakk, terima kasih sudah mampirrr :^)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!