Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Sesampainya di rumah Dewa langsung masuk kedalam rumah, saat ia berjalan ia dikagetkan oleh Mila yang sudah duduk di ruang tengah menunggunya.
" Mil.. Sudah pulang ? " tanya Dewa.
Mila hanya mengangguk. Dengan wajah yang sedikit di tekuk.
" Kamu kenapa ? Sakit ? Tadi saya sempat ke kelas kamu, namun kelas sudah kosong " ucap Dewa.
Mila beranjak dari duduk nya lalu ia menghampiri Dewa.
" Mas Dewa, sepertinya keadaan sekarang sudah baik-baik aja, sudah aman juga kan ? Sesuai perjanjian dan kesepakatan berarti kita sudah bisa berpisah " ucap Mila.
" Kamu bicara apa sih ? Kok tiba-tiba bicara kaya gini " tanya Dewa.
" Iya dong.. Mas Dewa kan sudah baik-baik aja sama mantan Mas Dewa itu, jadi pernikahan ini udah gak ada gunanya kan ? Bukannya Mas Dewa sendiri yang bilang, Mas nikahin aku agar mantan Mas Dewa gak ganggu, sekarang Mas Dewa kembali lagi, baikan lagi, iya kan ? "
" Gak gitu Mil "
" Gak gitu gimana Mas, saya liat kok "
" Mila dengerin saya dulu "
" Mas.. Saya gini bukan cemburu ya, gak ada, tapi harusnya sesuai kesepakatan, kalau kaya gini, apa gunanya pernikahan kita, kita nikah sampe keadaan tenang dan aman kan ? Sekarang sudah tenang dan aman, Mas Dewa sendiri sudah kembali dengan mantannya, ya udah berarti ini saat nya kita berpisah " ucap Mila lagi.
Mila berjalan meninggalkan Dewa, Dewa sama sekali tidak diberi ruang untuk menjelaskan kepada Mila.
Mila menuju kamarnya, memasukkan semua barang-barang kedalam koper, Dewa mengejar Mila kedalam kamarnya.
" Mau kemana Mil ? "
" Saya sudah tidak seharusnya ada disini, karena kita kan sudah akan berpisah "
" Mila.. Tolong beri waktu saya untuk menjelaskan " balas Dewa.
" Tidak perlu Pak Dewa " ucap Mila kembali ke mode awal.
Disaat perdebatan panas antara Dewa dan Mila tiba-tiba Tasya datang ke rumah Dewa.
" Dewa..."
Mila dan Dewa menoleh ke arah sumber suara.
" Dewa kamu dimana ? " panggil Tasya.
Tasya lalu melihat pintu kamar Mila terbuka, ia lalu berjalan menuju pintu kamar itu.
" Oh kalian berdua disini ? "ucap Tasya.
Mila semakin geram, bukan tanpa alasan ia semakin yakin jika memang Dewa sudah baik-baik saja dengan Tasya.
" Ada perlu apa ? " tanya Dewa.
" Lipstik ku seperti nya tertinggal di mobilmu Dew " jawab Tasya.
Mila langsung membalikkan badannya, kembali ke depan lemari pakaian untuk memasukkan pakaiannya nya ke dalam koper.
Dewa pun melangkah kan kakinya keluar kamar Mila, ia bergegas menuju garasi mobil untuk mengambil barang Tasya yang tertinggal.
Sedangkan Tasya ia menghampiri Mila.
" Hmm.. Cepatlah kemas barang-barang mu, aku yang akan mengisi rumah ini nantinya bersama Dewa " ucap Tasya tersenyum sinis.
" Silakan dengan senang hati " jawab Mila.
Ia lalu menarik koper nya keluar kamar, ia berpapasan dengan Dewa.
" Mil... tunggu jangan dulu pergi " ucap Dewa.
Mila tidak menghiraukan ia terus berjalan keluar, ia sudah ditunggu oleh taxi online yang ia pesan.
Mila langsung masuk kedalam taxi, disaat yang bersamaan Tasya pun keluar dari rumah Dewa karena sedikit diusir oleh Dewa.
Mila akan pulang ke rumah nya dulu, rumah dimana ia tinggal bersama Tante dan sepupunya, setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, akhirnya Mila sampai di rumahnya, namun ia sedikit heran dengan keadaan rumah yang berbeda banyak tumbuhan liar yang tumbuh seperti tidak terawat.
Lalu ia melihat Plang di depan pagar rumah dengan tulisan " Rumah ini Jaminan Bank "
" Ya Tuhan.. " Mila sedikit syok.
Ia lalu duduk di samping pagar, tiba-tiba ada tetangganya dulu yang berjalan menghampiri Mila.
" Mil... Kamu kenapa ? "
" Bu, Kok rumah kami jadi jaminan Bank ? Tante Bertha dan Tari pindah kemana ya ? " tanya Mila.
" Lho.. Kamu gak tahu ? Waktu itu kesini banyak orang-orang Mil, dia dari Bank kalo gak salah, katanya tante Mu itu ikutan apa ya judol gitu "
" Hah Judol ? "
" Iya Mil "
" Judi Online maksudnya ? "
" Iya Mil itu, katanya sih kepepet buat bayar hutangnya karena selalu kalah, sampe pinjem ke bank, rumah ini yang jadi jaminan nya, terus sekarang saya juga gak tahu mereka pindah kemana ? Saya kira ikut kamu Mil, kamu kan udah nikah ya sekarang " ucap tetangganya itu.
" Ya Tuhan Tante.. " Mila merasa sangat lemas setelah mendengar penjelasan dari tetangganya.
Nomor ponsel Tante Bertha dan Tari pun tidak dapat dihubungi, terakhir ia menghubungi Mila untuk meminta uang seperti biasa.
" Pantesan terus-terusan minta uang, ternyata Tante Bertha .. " Btain Mila.
" Ya sudah Mil, yang sabar ya...saya mau ke warung dulu "
" Ih iya Bu, terima kasih banyak ya "
" Sama-sama Mil "
Mila bingung mau kemana, ia lalu melihat sekilas layar ponselnya, ia baru teringat dengan rekening nya yang sudah dapat dicairkan. Ia tidak mungkin kembali ke rumah Dewa, ia pun sudah memikirkan untuk resign dari pekerjaan di kedai kopi milik Dewa. Ia pun tidak mungkin untuk meminta tolong Ara. Karena terlalu sering Ara membantunya sehingga ia merasa tidak enak.
" Disaat ada kesulitan, Tuhan selalu memberikan jalan.. Semangat Mila.. " Gumamnya, lalu ia kembali berjalan untuk mencari hotel atau penginapan agar ia bisa istirahat sejenak hari ini.
🌼🌼🌼
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA
lanjut thor ttp semangat 💪💪💪❤❤❤