Arsenio Gerald sudah menunggu status janda wanita yang di cintainya selama beberapa taun ini, namun bukannya menjanda wanita itu justru malah hamil lagi.
Rupanya tampan dan kaya tidak bisa menjamin kebahagiannya dia kembali sial setelah putus cinta karena menunggu jandanya, Arsenio harus dihadapkan dengan masalah yang dibuatnya sendiri.
Arsenio tidak sengaja meniduri calon tunangan adiknya sendiri, hingga akhirnya mereka pun harus menikah.
Bagaimana Arsenio menjalankan statusnya sebagai seorang suami di saat hatinya masih milik orang lain.
Dan alangkah sialnya Arsenio setelah tau sifat asli istrinya yang sangat susah di atur dan sering membuat ulah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kiss Me 24
Langkah kaki Arsen terhenti saat melihat sosok Stela yang sedang berdiri di loby utama kantornya, mereka berdua saling tatap.
“Arsen.” Panggil Stela berjalan ke arahnya, Arsen kembali melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan sosok Stela. Stela pun berbalik saat Arsen melewatinya, dia lalu mengikuti Arsen dari belakang.
“Maaf Nona, anda tidak boleh masuk.” Ucap Joya saat Stela hendak masuk ke dalam lift, namun Stela tidak memperdulikan Joya dia masuk dan berdiri di samping Arsen.
“Arsen, kamu marah? Kenapa? Apa aku buat kesalahan? Kenapa kamu tidak menyapaku, apa ini semua karena istrimu?” Tanya Stela bertubi-tubi, dia bahkan menyentuh lengan Arsen.
Arsen menarik tanganya agar tangan Stela terlapas, dia tetap menatap ke depan dan enggan menatap Stela.
“Kenapa kamu bilang seperti itu di hadapan istriku?” Tanya Arsen datar, seketika dada Stela terasa nyeri saat mendengar Arsen menyebut wanita itu istrinya.
“Apa yang salah, bukankah kamu memang selalu ada untuk ku? Aku hanya bicara jujur, kalau kamu dan aku tidak bisa lepas satu sama lain.” Jawab Stela dengan entengnya, seketika Arsen menoleh dan menatapnya dengan tatapan tajam rahangnya pun mulai mengeras.
Stela terdiam, jantungnya berdebar kencang saat pertama kali melihat sorot mata tajam dari pria yang selama ini selalu bersikap lembut padanya.
“Siapa bilang kita tidak bisa lepas?” Tanya Arsen, Stela menelan salivanya susah.
“Ka-kamu kenapa Arsen itu hanya bualan.” Ucap Stela berusaha mengalihkan obrolan.
Arsen keluar dari lift lalu masuk ke dalam ruang kerjanya, Stela masih berusaha mengejak Arsen dan ikut masuk ke dalam. Sementara Joy sengaja membiarkan Stela masuk, menurutnya masih ada hal yang harus mereka selesiakan karena itu Joy membiarkan mereka berdua berbicara.
“Tidak tau malu.” Gumam Joy lalu berjalan ke arah meja kerjanya.
“Mulai sekarang kita tidak perlu bertemu lagi Stela, tidak ada hal yang mengharuskanku untuk bertemu denganmu lagi.” Ucap Arsen sambil melihat berkas sudah ada di atas meja.
“Apa maksud mu Arsen, kenapa kita tidak boleh bertemu lagi? Apa hanya karena ucapanku kemarin? Ya ampun istrimu itu masih sangat kecil dia belum mengerti apa-apa, apa dia melarangmu untuk bertemu denganku? Sungguh kekanak-kanakan.” Ujar Stela sambil tersenyum mengejek, ia tidak menyangka kalau Anya orang yang seperti itu.
“Tidak istriku tidak perduli. Aku hanya ingin menjaga hatinya dengan tidak bertemu dengan wanita lain.”
“Apa maksudmu? Aku bukan wanita lain Arsen!” Protes Stela, seketika Arsen menatap ke arahnya dna menyimpan berkas di tanganya.
“Lalu apa?” Tanya Arsen.
“Aku wanita yang jauh lebih mengenalmu, kita bukan sekedar sahabat. Kita selalu ada saat kita saling membutuhkan, satu sama lain saling mencari. Kita tidak bisa tiba-tiba berhenti bertemu, aku yakin kamu juga merasakannya—“
“Tidak, aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kamu datang hanya saat membutuhkanku Stela, kamu datang di saat suamimu menyakitimu, lalu kamu kembali padanya dengan mudahnya. Apa kamu sadar kalau aku tidak pernah menemuimu lebih dulu? Apa pernah aku menghububgimu lebih dulu? Apa lagi meminta bantuan padamu? Tidak kan?” Tanya Arsen bertubi-tubi, pria itu sudah berdiri di depan meja dengan tangan yang melipat di dada, menatap tajam pada sosok wanita yang pernah di cintainya selama belasan tahun ini.
Stela terdiam mengingat semua yang di ucapkan Arsen, dia baru menyadari hal itu.
“Apa kamu marah karena itu? Kalau begitu sekarang biar aku yang selalu ada un—“
“Tidak perlu, aku tidak butuh Stela. Ada istriku yang selalu ada untukku. Aku menyuruhmu untuk tidak menemuiku lagi karena Aku ingin menjaga hati istriku. Jika kamu sudah mengerti tolong segera keluar.” Pinta Arsen, dia kembali duduk dan membuka berkasnya yang lain.
Namun Stela masih berdiam diri di tempatnya sambil menatap Arsen denagn kedua tangan yang mengepal.
“Lalu, kenapa dulu kamu masih menerimaku setiap kali aku datang padamu? Kenapa kamu menjaga perasaan istrimu tapi kamu tidak menyuruhku menjaga perasaan suamiku? Kenapa kamu masih menerimaku padahal kamu tau kalau aku punya suami! Aku yakin kalo kamu memiliki perasaan padaku, aku ingin kamu jujur Arsen. Jujur kalau kamu memiliki perasaan padaku.” Pinta Stela, ia bahkan sampai berkaca-kaca, Stela tidak mau jika dia harus kehilangan pria sebaik Araen, pria sepenurut Arsen.
Stela menginginkan Arsen.
Arsen berdecak, dia lalu berdiri dan mendekati Stela. Dia tidak tau kalu Stela seegois ini, Arsen bahkan bertanya-tanya kenapa dirinya bisa jatuh cinta pada wanita ini hingga belasan taun.
“Stela, suka atau tidak perasaan itu sudah tak penting lagi sekarang. Kita sudah punya kehidupan masing-masing, kamu lebih memilih kembali pada pria yang menyakitimu berulang kali maka cintailah pria itu sepenuh hatimu. Karena kamu sudah memilihnya dan aku tidak pernah melarang itu karena itu hak mu, karena itu sekarang jangan melarang aku untuk memberikan diriku seutuhnya pada istriku. Maaf karena sekarang aku tidak bisa selalu ada untukmu seperti dulu, jaga dirimu Stela.” Ucap Arsen dengan sepenuh hati dia sudah bisa ikhlas merelakan wanita itu.
Ya setelah memutuskan untuk menikah dengan Anya Arsen sudah merelakan kepergian Stela yang lebih memilih suaminya dan berjanji untuk tidak menemui wanita ini lagi, Arsen ingin melepas semua bayang-bayang Stela.
Stela yang sudah terisak langsung menyentuh tangan Arsen, dia mendongak menatap pria tampan itu. “Kalo kamu ingin aku bercerai dengan suamiku, maka aku akan melakukannya tapi tolong kembali ke—“
Plak!
Satu tamparan medarat di pipi Stela, wnaita itu menyentuh pipinya yang perih lalu menatap Arsen yang sedang menatapnya dengan tatapan kecewa.
“Stela, selama ini aku tidak pernah menyuruhmu bercerai dengan suamimu. Aku hanya mengikuti alur yang kamu buat, tapi berani sekali kamu bicara seperti itu! Aku sudah cukup sabar karena masih menghargaimu sebagai sahabatku, Aku tidak suka ucapanmu yang terakhir, aku tidak ingin bertemu kamu lagi! sekarang kamu keluar! “ sentak Arsen sambil menunjuk pintu.
Joy yang mendengar teruakan dari dalam bergegas masuk ke dalam, dia melihat tuannya marah. Lalu berusaha membujuk Stela untuk keluar dari ruangan itu.
“Arsen…” lirih Stela sambil menatap sendu pria yang sudha berani menamparnya itu, ia berjalan keluar karena Joy mengiringnya agar segera keluar namun Stela terus menatap pria itu sambil terisak.
“Sial!” Pekik Arsen sambil melonggarkan dasinya.
.
To be continued..
next semngt sukses selalu
bilang thor nya suruh insaf
wkwkwk🤣🤣🤣😂asisten joy sampai kewalahan menghadapi arsen mau langsung plg tidak terima dan tidak rela istrinya diantar pria lain dasar arsen bucin akut...