Hot Affair With Ipar

"Bangun, Aluna...ini sudah siang," ucap Andra yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Dia melihat Aluna yang masih berada di atas tempat tidur dengan selimut berwarna abu-abu yang masih membungkus tubuhnya.

Karena penasaran dengan apa yang Aluna aku kan saat ini membuat Andra menghampirinya, dan betapa kagetnya dia ketika melihat wanita itu menangis.

"Aluna..." panggil Andra yang semakin mendekati wanita itu.

"Kau baik-baik saja?" tanya Andra yang berusaha memastikan keadaan Aluna, tapi tangan laki-laki itu langsung di tepis olehnya.

"Aluna..."

"Pergi!" ucap Aluna yang sengaja mengusir Andra.

Dia benar-benar tidak menyangka jika laki-laki itu bisa melakukan hal ini padanya. Masih teringat jelas ingatannya bahwa tadi malam Andra melakukan hal itu. Dia telah merebut kesuciannya, laki-laki itu tidak mengindahkan apa yang dia katakan. Aluna lingkungan Andra, sayangnya laki-laki itu tidak mendengar apapun yang dia katakan dan terus saja melakukan perbuatannya.

Entah jam berapa mereka selesai, yang jelas saat itu Aluna berada di ambang batas kesadarannya. Dia tidak tahu apalagi yang terjadi setelah itu karena dia benar-benar tidak sadar. Ketika dia bangun dari tidurnya, Aluna benar-benar hancur ketika apa yang terjadi tadi malam bukanlah sebuah mimpi.

Itu benar-benar terjadi pada dirinya karena perbuatan Andra. Laki-laki itu telah merenggut kesetiaannya secara paksa sehingga membuatnya sangat hancur saat ini.

"Tidak! aku tidak akan pergi meninggalkanmu. Aku tidak akan pernah pergi, Aluna." jawab Andra karena dia benar-benar tidak akan pernah pergi meninggalkan Aluna.

Dia masa sudah bersumpah bahwa dia akan mempertahankan Aluna bagaimanapun caranya.

"Tapi aku tidak ingin bersamamu! aku tidak ingin bersama laki-laki yang telah merenggut kesetiaan secara paksa. Kenapa? kenapa kamu melakukan hal ini? kenapa??" teriak Aluna hingga membuat Andra kaget ketika melihat wanita itu berteriak sambil menatap nyalang ke arahnya.

Dari tatapan Aluna, Andra bisa melihat tatapan yang penuh kebencian padanya. Tapi Anda tidak peduli dengan semua itu Karena dia benar-benar tidak akan pernah meninggalkan Aluna sampai kapanpun. Dia sudah memutuskan bahwa dia akan menjadikan Aluna sebagai istri keduanya.

"Terserah! tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku akan bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan."

"Dengan cara apa kamu bertanggung jawab? katakan Dengan cara apa?!!" teriak Aluna lagi hingga membuat Andra benar-benar merasa bersalah atas apa yang dilakukan.

"Dengan cara apapun termasuk menikahimu! aku akan bertanggung jawab dan aku akan menikahimu." jawab Andra, karena memang dia sudah memutuskan untuk menikahi Aluna dan menjadikannya istri yang kedua.

Mendengar jawaban dari Andra membuat Aluna benar-benar tidak habis pikir dengan laki-laki ini. Dengan begitu mudahnya dia akan menikahinya dan menjadikannya istri. Bagaimana bisa dia menikahinya di saat dia sudah menikahi wanita lain. Tujuan utama Aluna di sini untuk membalaskan dendamnya. Tapi kenapa seperti ini jadinya?

Kenapa dia malah harus terjebak dengan Andra. Tidak! ini benar-benar di luar skenario dan rencana pembalasan dendam ya. Dia tidak pernah berpikir untuk menikah dengan Andra, dan menjadi istri kedua laki-laki itu. Bahkan dia juga tidak pernah berpikir bahwa ini akan terjadi padanya. Mereka berdua telah melakukan hubungan intim, karena perbuatan Andra ini pula Aluna harus kehilangan kesuciannya.

"Aluna, Aku-"

"Jangan menyentuh ku!" teriak Aluna yang kembali menepis tangan laki-laki itu saat dia hendak menyentuhnya.

"Aku tidak ingin di sentuh oleh laki-laki seperti mu! Aku tidak Sudi!" teriak Aluna lagi hingga akhirnya membuat Andra harus lebih bersabar, karena dia tahu bahwa ini terlalu mengejutkan untuk Aluna.

"Ayo mandi dulu, aku sudah menyiapkan air hangat untuk kamu." ucap Andra yang menggendong tubuh Aluna dan membawanya pergi ke kamar mandi.

Sayangnya Aluna kembali memberontak Karena dia sudah mengatakan bahwa dia tidak ingin disentuh oleh Andra. Tapi laki-laki itu terus saja melakukannya dan bahkan dia menggendong tubuhnya. Itu benar-benar membuat Aluna marah dan kesal.

Dia terus memukuli dada bidang laki-laki itu untuk bisa turun dari gendongannya. "Turunkan aku! Aku tidak ingin bersama kamu! Aku tidak ingin di sentuh oleh laki-laki bajingan seperti kamu! Pergi!!!" teriak Aluna yang terus berusaha turun dari gendongan Andra.

"Nanti kamu jatuh Aluna, jangan seperti itu."

"Aku lebih baik jatuh dari pada bersama dengan laki-laki seperti kamu! lepaskan aku! Lepaskan!!!"

Plak!

Tanpa sengaja tangan Aluna menampar wajah Andra hingga membuat laki-laki itu langsung terdiam. Dia benar-benar tidak percaya bahwa Aluna bisa melakukan hal ini padanya.

***