NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rumah sakit

Alat aktivitas jantung itu masih menunjukan gambar yang stabil. Sesekali berbunyi diheningnya malam. Di ranjang itu ada Fahri yang masih tidak sadarkan diri. Setelah beberapa bulan lamanya.

“Kamu masih belum mau pulang?” tanya Taufik pada Aruna yang masih fokus pada buku yang dibacanya. “Aku masih mau di sini Kak. Kalau Kak Taufik mau pulang duluan aja,” ungkap Aruna seraya membalik halaman buku yang dibacanya..

“Ya sudah kalau begitu aku pulang duluan ya,” pamit Taufik mengambil tas kerja dan jasnya yang berada di atas sofa lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Jam di dinding sudah menunjukan jam sepuluh malam. Tapi Aruna masih belum berniat untuk pulang juga. Dia pun menutup buku yang sedang dibacanya.

Aruna menatap murung pada sosok yang terbaring lemah di depannya. Dia memang suka memandang wajah Fahri ketika sedang tertidur. Tapi kali ini tidurnya cowok itu sudah terlalu lama.

Dia berharap agar Fahri segera membuka matanya dan kembali sehat seperti dulu. Tidak apa-apa jika cowok itu harus menjauhinya sekalipun. Asalkan Fahri tetap sehat dan menjalani hidupnya dengan bahagia.

Fahri sudah terlalu lama menderita selama ini. Dan disaat semua sudah membaik justru kemalangan menimpa cowok itu. Hal ini membuat Aruna sangat bersedih untuk Fahri

Apakah dunia tidak dapat melihat Fahri bahagia untuk sesaat saja? Kenapa harus penderitaan yang selalu cowok itu rasakan. Kenapa cowok sebaik Fahri harus merasakan ini semua.

Aruna memegang tangan Fahri yang saat ini

terpasang selang infus. Fakta bahwa ketika sadar kemungkinan besar Fahri akan mengalami hilang

ingatan karena cedera kepala yang Fahri alami. Karena kecelakan waktu itu.

Membuat Aruna lagi-lagi tak kuasa untuk menahan tangisnya. Apakah ini cara terbaik untuk menghapuskan rasa sakit yang selama ini Fahri rasakan?

Jika benar begitu maka Aruna juga akan rela. Sekalipun dia akan merasakan sedih yang mendalam karena kemungkinan akan dilupakan oleh orang yang berharga dalam hidupnya.

“Kamu harus cepat bangun ya Fahri. Jangan jadi pangeran tidur terus,” ucap Aruna dengan suara terisak.

Tiba-tiba ada orang yang masuk. Aruna mengusap. Wajahnya yang basah karena air matanya sendiri.

Ternyata yang datang adalah Tiara. Tiara juga sering menjenguk Fahri selama cowok

Itu dirawat. Aruna pikir wajar saja karena Tiara adalah pacarnya Fahri. Saat Tiara datang menjenguk, Aruna sadar diri dan akan pamit pulang.

Begitupun malam ini, dia segera mengambil tasnya dan hendak pergi. Tapi ternyata Tiara memanggilnya sepertinya ada sesuatu yang ingin cewek itu katakan padanya.

“Kamu sama Arsyad udah gak dekat lagi ya?” ujar Tiara langsung. Dari kermarin-kemarin dia ingin untuk menanyakan tentang hal ini pada Aruna.

“Maksud kamu apa Tiara? Lagian kan aku sama dia emang gak ada hubungan apa-apa,” jelas Aruna heran pada cewek itu yang tiba-tiba membahas Arsyad.

“Bukanya kalian selama ini dekat ya? Aku kira kalian

sudah jadian." sahut Tiara.

“Gak kok, aku sama Arsyad gak seperti yang kamu kira.

Kenapa kamu tanyain ini ke aku?”

tanya Aruna.

“Ah bukan apa-apa, Aku Cuma penasaran doang,” tampik Tiara sembari mengambil posisi duduk di damping Fahri. Tempat dimana tadinya Aruna

duduki.

“Kalau gitu aku pulang duluan. Jagain Fahri ya,” ujar Aruna hendak pergi dan Tiara hanya balas mengangguk

pelan.

Tanpa sengaja Aruna bertemu dengan Arsyad di luar

Rumah sakit. Saat bertanya kenapa Arsyad bisa ada di

sana ternyata cowok itu yang mengantar Tiara ke sini. Sejak kejadian waktu itu, Arsyad dan Tiara mencoba untuk saling terbuka. Arsyad bilang kalau dia akan selalu ada untuk mendukung Tiara dan cewek itu tidak perlu takut jika Arsyad akan mengambil alih perusahaan milik orang

tua Tiara. Karena Arsyad bertekad untuk menempuh jalannya sendiri.

Tiara pun kini sudah berubah, dia yang dulu sangat

egois karena rasa takut yang dia harus alami perlahan perasaan itu menghilang. Dia memiliki semangat baru untuk membuktikan pada orang tuanya kalau dia pantas untuk mendapat perhatian kedua orang

tuanya

Itu perlahan terbukti dengan Tiara yang berpindah ke kelas yang sama dengan Arsyad. Kelas unggulan yang berisikan siswa-siswa terpilih. Tiara tidak menyangka bisa melakukan hal itu. Kedua orang tuanya juga bangga dengan Tiara

Akhirnya Tiara dapat memulai apa yang menjadi tujuannya tanpa harus mengandalkan bahkan menyakiti orang lain untuk mencapai keinginannya.

Aruna juga sebenarnya sudah lama tidak melihat Arsyad. Karena Aruna yang pindah sekolah. Ya, dia pindah

sekolah karena biaya sekolah di sekolah lamanya yang terlalu mahal bagi ekonomi kedua orang tuanya saat ini.

Sebenarnya keluarga Fahri bahkan Kak Taufik memaksa Aruna untuk tetap bersekolah di sana tapi

Aruna menolak karena tidak ingin lagi merepotkan keluarga itu. Akhirnya Aruna pun pindah ke sekolahnya saat ini. Jaraknya juga dekat dengan rumahnya. Jadi Aruna bisa pulang-pergi dengan jalan kaki saja Aruna tidak bisa mengobrol banyak dengan Arsyad karena

harus segera pulang. Tapi ternyata Arsyad menawari untuk mengantarnya pulang.

Aruna menolak karena dia bisa pulang naik kereta saja. Lagipula saat ini Arsyad pasti sedang menunggu Tiara

yang sedang menjenguk Fahri di rumah sakit. Tapi Arsyad bilang kalau sebenarnya Tiara hanya minta diantarkan saja. Jadi cowok itu bisa mengantar Aruna untuk pulang. Akhirnya Aruna pun diantar oleh Arsyad pulangnya.

“Kamu kedinginan gak? Soalnya naik motor kena

angin malem-malem gini,” tanya Arsyad cukup keras agar Aruna dapat mendengar ucapannya dengan jelas. Aruna menggelengkan kepalanya.

“Aku gak kedinginan

kok. Maaf yah udah ngerepotin kamu Arsyad.”

ujar Aruna.

“Gak ngerepotin Aruna, kan aku sendiri yang nawarin buat nganter pulang kamu,” sanggah Arsyad terkekeh geli. Kenapa cewek itu jadi tidak enakan padanya seperti ini sih.

Disaat tawanya reda samar-samar justru Arsyad mendengar isakan tangis di belakangnya. Entah. Kenapa tiba-tiba saja Aruna menangis. Aruna mengeratkan rangkulan tangan di pinggang Arsyad.

Membenamkan wajahnya di balik punggung cowok itu. Terisak sejadi-jadinya saat itu. Perlahan Arsyad pun memelankan laju motornya.

“Kamu jangan lupain aku ya Ar, Kamu janji ya! Pokoknya kamu gak boleh lupain aku!” pinta Aruna

dengan isakan tangis yang menjadi-jadi. Arsyad hanya mengiyakan meski tidak tahu apa maksud

Aruna kenapa berkata seperti itu. Apa ini ulah Tiara lagi? Tapi tidak mungkin, Tiara yang sekarang sudah berubah. Cewek itu tidak akan melakukan hal seperti

ini lagi pada Aruna. Pasti ada alasan lain kenapa Aruna

begini.

"Kamu kenapa tiba-tiba gini, Run. Aku gak bakal lupain kamu kok." jawab Arsyad.

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!