NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nembak?

Sekarang Reval dan teman-temannya sedang berada di basecamp Gexion. Tempat ini berbeda dengan tempat mereka nongkrong. Walaupun sedikit mirip, setidaknya tempat ini sedikit lebih baik.

Dengan ada dua buah kamar yang bisa mereka gunakan untuk menginap. Serta Sofa dan dapur kecil yang peralatannya mereka beli dengan iuran geng. Dan kebetulan saat ini di markas hanya ada Reval dan teman-temannya, karena anggota yang lain lebuh suka berada di tempat nongkrong.

"Gila lo Val, luka mulu lo perasaan" ucap Rey seraya melihat lengan Reval yang tadi terluka kini tengah diobati oleh Marvel.

"Sejak waktu itu kan" ucap Marvel menimpali.

Tadi setelah terkena serangan oleh anggota Venix, Reval memilih untuk menelpon teman-temannya. Dan berakhir ia dibawa ke sini. Sedangkan Via di antar oleh Ryan.

"Lo beneran nggak mau pulang Val?" tanya Marvel setelah selesai membalut luka Reval dengan perban.

"Bunda pulang, jadi gue nggak mau bikin mereka khawatir aja" ucap Reval menjawab.

Memang benar, Adel dan Faro hari ini katanya akan pulang. Reval tidak tahu sebenarnya mereka pergi kemana dan berbuat apa. Namun kata Reva mereka memang tak jarang keluar kota bersama untuk mengurus bisnis.

"Reva mau kesini" ucap Jordan yang sedari tadi sibuk dengan ponsel.

"Bilangin nggak usah ke sini Dan" ucap Reval yang membuat Jordan hanya mengangguk.

"Si Jordan bisa bucin ternyata, heran gue" celetuk Rey tiba-tiba membuat Marvel dan Reval menoleh padanya.

"Lo nggak inget di rumah sakit waktu itu?" tanya Marvel dengan sedikit berbisik.

"Di rumah sakit?" tanya Reval yang merasa tidak tahu apapun.

"Ho oh, Jordan tuh ya Val waktu lo habis di cekik Arga itu loh. Kan waktu itu Reva nangis, nah Jordan nenangin Reva, mana suaranya lemah lembut gitu, bikin merinding" ucap Rey ikut berbisik dengan nada bicara khasnya yang seperti ibu-ibu yang sedang bergosip.

"Gue denger" ucap Jordan tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel. Sepertinya sekarang pemuda itu tengah bermain game.

Sedangkan tiga orang yang tadi berbisik membicarakannya langsung bungkam seketika. Rey bahkan hanya cengengesan seraya menggaruh rambutnya yang tidak gatal.

"Yoo, bro!!" Sebuah suara mengalihkan perhatian mereka, kecuali Jordan.

Terlihat Ryan berjalan dari pintu masuk menuju ke arah mereka. Pemuda itu baru saja kembali setelah mengantar Via.

"Gimana?" tanya Reval bersamaan dengan Ryan yang duduk di sofa di samping Reval.

"Apanya?" tanya Ryan sok tak tahu.

"Via lah, udah lo anterin sampek rumah dengan selamat belom?" bukan Reval yang menjawab melainkan Rey. Pemuda itu kini tengah memakan kuaci favoritnya yang ia beli di warung depan tadi.

"Udah lah, tenang aja Val" balas Ryan kemudian ikut mencomot kuaci milik Rey.

"Btw, gue mau bilang sesuatu" lanjutnya.

"Apaan?" tanya Marvel.

"Kalian ngerasa gak sih, sekarang Gexion kayak dikit banget anggotanya" ucap Ryan.

"Gue usir" ucap Jordan tiba-tiba membuat mereka semua menoleh.

"Kenapa Dan?" tanya Marvel.

"Sebenernya sejak Reval di rumah sakit waktu itu kita udah pecah. Ada sebagian anggota yang nggak terima kegiatan geng dihentiin sementara. Dan karna Jordan nggak terima ada anggota kayak gitu, jadi Jordan kasih pilihan sama mereka, terus ya gitu, lumayan banyak yang keluar" jelas Rey. Memang waktu itu Ryan dan Marvel sedang berada di rumah sakit, jadi mereka tidak tahu. Dan Jordan serta Rey tidak berniat memberi tahu.

Awalnya Ryan merasa biasa saja. Karena memang sejak Reval masuk rumah sakit karena terkena pukulan waktu itu kegiatan geng tidak lagi dilakukan.

...****************...

Keesokan harinya Reval dan teman-temannya masuk sekolah seperti biasanya. Kali ini kegiatan belajar mengajar kembali dilaksanakan.

Dan saat bel istirahat di saat semua murid memilih pergi ke kantin, Reval lagi-lagi tidak pergi ke kantin. Tadi ia melihat Via berjalan keluar kelas sambil membawa novel. Jadi Reval menduga gadis itu akan pergi ke taman.

Dan benar saja, Via sekarang tengah duduk di taman dengan Reval yang mengamatinya di kejauhan. Namun sedetik kemudian ia segera melangkahkan kakinya berniat menghampiri gadis itu.

"Hai!" sapanya membuat Via mendongak menatapnya.

Gadis itu tidak membalas sapaan Reval. Namun ia sedikit menggeser tubuhnya seolah memberi izin Reval untuk duduk di sampingnya.

"Btw, sorry buat yang kemaren, gue udah bikin lo takut" ucap Reval.

"Iya gapapa kok, itu bukan salah lo, kita kan nggak tau bakal ada kejadian kayak gitu" balas Via seraya menutup novelnya.

"Luka lo gapapa kan tapi?" lanjutnya seraya menatap lengan Reval yang tampak tertutup jaket. Reval memang sengaja menutupinya.

"Gapapa kok, cuma kegores dikit, makasih ya karna lo kemaren darahnya jadi berenti keluar" balas Reval.

"Santai aja, gue cuma lakuin apa yang perlu gue lakuin" ucap Via dengan sedikit tersenyum membuat Reval tertegun melihatnya.

Kini mereka berdua hanya diam. Tidak ada satupun dari mereka yang berniat mengeluarkan suara. Hingga akhirnya Reval kembali berbicara.

"Gue....boleh ngomong sesuatu nggak?" tanyanya pada Via yang terlihat menunduk menatap ujung sepatunya.

"Boleh" balas Via seraya beralih menatap Reval.

Reval diam sejenak. Ia bingung ingin mengatakannya sekarang atau tidak. Tapi ia jadi terpikir oleh ucapan temannya kemarin.

"Gue...nggak tau sejak kapan. Tapi setiap liat lo, gue jadi deg-degan, ada perasaan seneng saat liat lo senyum, dan khawatir saat liat lo nangis kemaren, gue tau lo ngerti, sorry gue nggak bisa ngomong kata-kata indah atau apapun itu. Tapi yang gue tau, gue suka sama lo Via" ucap Reval menatap Via tepat di manik mata gadis itu.

Jantungnya berdebar menanti bagaimana respon Via. Melihat gadis itu masih diam semakin membuatnya gugup.

"Gue..."

1
Retno Palupi
kasian bunda anak kandungnya sudah meninggal. tenang aja Bun jiwa anakmu ada kok
Haura Luthfiyah
apakah akan dibikin novel kak?
Retno Palupi
kak up nya yg cepat dong, g sabar nunggu lanjutan nya 😁😁😁
Retno Palupi
wah Revan sudah mulai menikmati dunia reval
Retno Palupi
bisa jadi reval ingin meluruskan masalah yang ada
Retno Palupi
kok aq jd bingung ya, sebenarnya Revan itu anak siapa?
Retno Palupi
heeem
Retno Palupi
syukurlah teman reval baik
Retno Palupi
Luar biasa
Retno Palupi
lah tanyain donk kenal Revan d mana?
Retno Palupi
wah tambah rumit, apa papah Revan sengaja buat Revan meninggal ya?
Retno Palupi
nah siapa lagi ini?
Retno Palupi
lho lah
Retno Palupi
jd penasaran sebetulnya reval kenapa? terus papa Revan gimana?
Retno Palupi
sepertinya menarik
Retno Palupi
sedih, papah nya ikut meninggal g ya?
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!