Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18 - Kya di marahi Steffi
"Tante, Kata Mama, Mama mau kita makan malam bersama, menurut Tante gimana?." Tanya Steffi pada Bu Mery.
"Benarkah?, tentu saja boleh sayang, Nanti Tante akan ajak Bryan ya." Balas Bu Mery.
"Em Tante, menurut Tante, Bryan bagaimana dengan Steffi?." Tanya Steffi malu malu.
"Kamu dan Bryan sangat cocok sayang, Kamu sangat cantik dan berpendidikan, Bryan tidak mungkin menyia-nyiakan wanita sebaik dirimu." Ucap Bu Mery.
"Makasih Tante, Meski Bryan mungkin belum menerima Steffi sepenuhnya, tapi Steffi merasa tenang dan senang karena ada Tante yang selalu mendukung aku."Balas Wanita itu.
•••
Di sebuah Restoran
Kya bersama Emely duduk untuk makan di restoran membawa Kya bersama mereka.
"Bagaimana kerja mu di perusahaan itu Jane?." Tanya Emely
"Yah begitu lah, sebenarnya aku lelah. Tapi mau bagaimana lagi."Balas Jane.
"Mencoba menikmati saja setiap proses nya."Lanjut Jane lagi.
"Ma, Aku mau main disana ya." Tunjuk Kya ke arah taman bermain yang ada disana.
Sembari membawa Es krim di tangan nya, Kya berlari kecil ke arah taman bermain, Namun tanpa sengaja ia menabrak seorang wanita yang membuat eskrim itu menempel pada pakaian orang itu.
"Astaga." Kesal nya.
"Maaf Tante, Kya gak sengaja." Ucap Kya merasa bersalah.
"Kamu tu jalan pakai mata gak sih, Lagian kenapa makan sambil lari lari seperti itu."Kesal wanita itu yabg adalah Steffi.
Mendengar keributan itu, Jane menoleh dan melihat Kya sedang di marahi Steffi. Dengan segera ia menghampiri putri nya.
"Kya, ada apa?, Apa kamu baik baik saja sayang?." Tanya Jane.
"Kya gak sengaja mengotori baju Tante itu ma."Tunjuk Kya ke dress Steffi.
Melihat Kya adalah putri Jane, Steffi melipat kedua tangan nya. "Oh jadi ini putri kamu, dasar ya anak sama Ibu nya sama saja, sama sama suka nabrak orang."Pekik Steffi.
"Maafkan putri saya Nona Steffi, biar saya bantu bersihkan." Jane lekas mengambil tissue untuk menyeka, namun Steffi lekas menghindar sebelum Jane berhasil menyentuh nya.
"Kamu tahu, bahkan gaji mu sebulan tidak akan cukup ganti rugi pakaian ku." Kata steffi lagi.
"Tante, maafkan Aku ya." Kya memegangi tangan Steffi namun dengan kasar Steffi menepis nya hingga membuat tubuh kecil itu mudah saja terjatuh ke lantai. Jane lekas membantu putri nya untuk berdiri.
"Eh, arogan banget sih sama anak kecil."Kata Emely kesal.
Bryan dan Kenny melihat pemandangan itu dari kejauhan. "Ken, Menurut mu apa ada kemungkinan kalau Gadis kecil itu adalah anak ku?." Tanya Bryan.
"Saya tidak yakin Tuan."Balas Kenny.
Bryan lalu berjalan mendekati Steffi, Steffi yang sedang kesal melihat Bryan datang pun lekas mengeluh pada Pria itu.
"Bryan lihat yang di lakukan anak dari karyawan mu itu, dia mengotori pakaian ku." dengan wajah sedih dan manja ia memberitahu Bryan.
Namun Bryan tampak diam dan hanya mengamati Kya, Melihat tatapan Bryan pada Kya yang seperti itu membuat Jane menjadi was was dan lekas mengandeng tangan Kya untuk berdiri di belakang tubuh nya.
"Apa dia sudah tahu kalau Kya adalah anak nya?, tidak tidak, ini tidak boleh terjadi."Batin Jane.
Bryan pun beralih kan pandangan nya menatap Jane dengan dingin sebelum ia melangkah pergi mengandeng Steffi bersama nya.
"Bryan tapi gaun ku." Steffi kecewa saat Bryan tidak membantu nya menegur Jane.
"Aku akan minta Kenny siapkan baju yang lain, tidak perlu berlebihan." Balas Bryan. Steffi pun tampak cemberut di balas seperti itu oleh Bryan.
•••
"Sayang kamu gak apa apa kan?."Tanya Jane.
"Gak apa apa kok ma, maaf ya Ma."
"Tidak apa apa sayang, lain kali lebih hati hati ya."Balas Jane. Kya pun tersenyum dan mengangguk.
Melihat ada Bryan di restoran yang sama, Jane pun memilih untuk membawa Kya pergi dari sana dengan segera.
"Itu yang tadi bos kamu kan Jane, pacar nya sangat menyebalkan, rasanya ingin aku jambak rambut nya."Emely menggerutu memikirkan kejadian tadi.
Namun Jane tampak diam tidak fokus, hingga tidak sadar sedang di ajak bicara oleh Emely. "Jane, kamu mikirin apa?".
"Eh Tidak apa apa Emely."Balas Jane. Emely pun mengerti ada sesuatu yang dipikirkan oleh sahabat nya pun tidak banyak bicara.
Kekhawatiran Jane kalau Bryan akan tahu kalau Kya adalah putri nya membuat ia jadi kepikiran dan tidak fokus sejak keluar dari restoran. Karena tatapan Bryan sangat berbeda.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.