NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 24 : pergi piknik

Ketika makan malam tiba duke, duches dan felix sedang menyantap makanan nya. Namun duke tidak mengatakan apapun dan tidak menatap clara karena kejadian itu.

'Apa dia masih marah ya?' Batin clara termenung menatap makanan yang bahkan tidak ia sentuh sedikit pun.

"Ayah,apa besok kita jadi pergi piknik bersama?" Tanya felix ragu-ragu.

"Hm..iya kita bisa pergi besok."

"Yeah! Ibu kita akan pergi piknik besok."

"Hah? O-ouh iya tentu kita bisa pergi besok," ujar clara membuyarkan lamunan nya ketika mendengar perkataan felix.

'Bagaimana aku akan menghadapi duke sekarang.'  Batin clara.

Setelah makan malam berakhir clara masih memikirkan kejadian siang tadi hingga kepala nya sakit, ia beringsut dari tidur nya dan duduk ditepi ranjang.

"Aku tidak bisa seperti ini, aku akan mengatakan nya pada duke sekarang," tuturnya dengan penuh tekad. Ia berdiri dan pergi menuju kamar duke.

GLEK!

Clara menelan ludah nya dengan kasar, ia tampak ragu-ragu untuk mengetuk pintu kamar duke yang sedang ada dihadapan nya.

'Tidak! Aku pasti bisa melakukan nya,' batin nya.

Dengan sedikit keberanian ia memutuskan untuk mengetuk pintu namun saat tangan nya akan mengetuk.

Klek

Pintu kamar duke terbuka hingga menampakkan seorang pria dengan kemeja yang terbuka dibagian atas nya hingga menampakkan otot tubuh proporsional nya. Hal itu membuat clara terkejut namun juga terpukau akan penampilan pria itu.

"Ada apa duches?"

"Ah, saya ingin mengatakan sesuatu pada anda." Ucap nya dengan ragu-ragu.

Alis pria itu mengeryit lalu memalingkan wajahnya kearah lain.

"Duches, tidak ada yang perlu dikatakan lagi saya sudah cukup tahu sekarang bahwa an-"

"Kenapa anda selalu tidak pernah membiarkan saya untuk menjelaskan nya duke!" Teriak clara geram sambil menutup mulut duke dengan satu tangan nya.

"Tolong dengarkan saya sekali ini."

Clara melepaskan tangan nya dan memalingkan wajahnya nya kearah lain, ia cukup kesal dengan duke kini.

"Baiklah kalau begitu masuk lah dulu." Duke mempersilahkan clara untuk masuk kedalam kamarnya.

"Baiklah," ujar clara melipat kedua tangan nya di dada dan masuk ke dalam kamar duke.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?"

"Mengenai perceraian marchiones, benar bahwa saya yang telah membantu nya dan kenapa saya tidak memberi tahukan nya pada anda, karena saya takut jika anda tidak menyetujui nya,"

"Dan satu hal lagi saya takut akan membebani duke dengan masalah ini, tapi saya minta maaf pada anda saya sungguh menyesal," ucap clara menunduk dengan rasa penuh penyesalan pada duke.

Duke menghela napas sejenak ia tidak mengira jika duches benar-benar melakukan hal itu, apalagi jika marques sangat marah akan hal itu.

"Aku mengerti dan aku sudah memaafkan mu, tapi bagaimana pun marques tidak akan membiarkan hal ini terjadi begitu saja," ungkap duke.

"Ya saya tahu, namun akan saya pasti kan saya akan melindungi marchiones," Tegas clara dengan percaya diri.

"Baiklah jika itu yang kau mau, maka aku akan mendukung mu." Duke tersenyum menatap clara. Clara yang melihat itu merasakan detakan jantungnya yang begitu cepat dan ia tidak bisa mengalihkan pandangan nya itu.

"Ada apa, apa ada yang salah dimuka saya?" Tanya duke bingung.

"Ah, saya minta maaf. Kalau begitu saya pergi dulu," Kata clara terbata bata dengan muka yang merah tersipu malu, dan melangkah pergi. Namun duke menahan langkahnya dengan memeluk wanita itu dari belakang.

"Clara, bisakah kau tidur disini saja," pinta duke dengan nada manja.

Clara terkejut dan merasa bahwa suasana nya berubah menjadi panas, padahal malam itu adalah malam yang dingin.

"T-tapi duke saya ha-"

"Jangan pergi clara, kumohon tetap lah disini bersama ku."

Clara menghela napas,  "Baiklah saya akan tidur disini," sahut clara mengiyakan permintaan duke.

"Benarkah." Duke merasa senang lalu membalikan tubuh clara hingga menatap matanya clara dengan perasaan senang.

"Iya saya akan tidur disini."

"Aku senang kau setuju."

Keesokan paginya sinar matahari terpancar dari balik jendela kamar dan suara burung dari luar terus terdengar kicauan nya.

"Hm.."

Clara mengerjap kedua matanya dan beringsut duduk bersandar diranjang. Ia melihat duke yang masih terlelap dalam tidurnya. Wajahnya terlihat sangat tampan ketika dilihat dari dekat ditambah sinar matahari yang terpancar menampakkan ketampanan yang tidak akan bisa ditandingi.

"Kau sangat lucu saat tidur duke," ujar clara perlahan membelai wajah duke.

"Iya kau benar, karena aku sangat tampan," sahut duke menyeringai yang tiba-tiba saja membuka matanya, membuat clara terkejut dan menarik tangannya.

"K-kau sudah bangun ya."

"Kalau begitu aku akan menyiapkan sarapan dulu," sambungnya beranjak dari duduk nya dan berlari dari kamar duke.

"Kau lah yang sangat lucu, duches."

"Ibu ayo, ayah pasti sudah menunggu kita!" Pekik felix berlari tergesa gesa menuju depan pintu utama kastil.

"Felix! Jangan berlarian seperti itu nanti kau bisa jatuh."

"Dasar nakal," ucap duke mengangkat felix dan menggendong nya.

"Kau membuat ibu mu menjadi khawatir, lain kali kau harus menuruti perkataan ibumu felix."

"Iya aku minta maaf bu, aku hanya bersemangat karena akan pergi piknik keluarga," ucap felix.

Clara tersenyum dan membelai rambut putranya dengan lembut.

"Ibu mengerti kalau begitu kita gimana kalau kita pergi sekarang, kusirnya pasti sudah menunggu lama."

"Iya benar, ayo ayah."

Mereka pun menuju pintu utama kastil yang melihat kan sebuah kereta yang telah terparkir didepan. Mereka pun masuk kedalam kereta itu dengan duke yang membantu clara untuk naik kedalam, kereta pun bergerak menuju tempat yang akan dituju sebagai tempat piknik mereka.

"Wah lihat danau nya ayah, air nya sangat jernih!" Seru felix kegirangan menatap danau yang indah di sebuah hamparan rumput hijau.

"Ya kau benar felix, kita bisa memancing ikan disini."

"Benarkah? Apa kita bisa memancing ikan nya?"

"Tentu ayah membawakan dua tongkat pancingan yang khusus untuk mu," ujar duke menatap felix.

"Ayah akan segera mengambil nya."

"Baik ayah."

"Ibu, lihat ada angsa disana." Ujar felix menunjuk kepada dua ekor angsa putih yang sedang berenang di danau itu.

"Ya mereka pasti sedang bermain juga."

"Ibu aku merasa sangat senang karena bisa bermain bersama ibu dan ayah." Ucap felix tersenyum.

"Ibu juga senang."

"Felix,  ini pancingan untuk mu," ujar duke memberikan tongkat pancingan kecil untuk anaknya.

"Wah ini sangat bagus."

"Kalau begitu ayo kita memancing," ajak duke kepada putra nya.

"Baik ayah."

"Jangan terlalu jauh, ibu akan tetap berada disini," teriak clara pada felix dan duke yang pergi meninggalkan clara duduk dibawah rindangnya pohon.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!