Mantanku Seleb

Pagi yang membuat Raka seperti di neraka. Secara tidak sengaja dia melihat update berita terbaru yang menggemparkan jagat raya hati Raka.

Sebuah portal berita mengupload foto Ajeng dengan pria keturunan Korea sedang makan  malam di sebuah restoran privat. Foto itu menampilkan pria yang bernama Kim Beomsik sedang melamar Ajeng. Foto itu memang hasil jepretan paparazzi. Tentu saja itu membuat gempar dunia hiburan. Apalagi pria itu adalah orang yang bukan sembarang orang. Dia adalah penerus tahta Daehan Grup.

“Pak Raka, are you okay?” tanya Daniel yang khawatir melihat Raka dengan tatapan yang kosong.

“Niel. berarti pria itu yang datang ke rumah Bang Arya? Dia pria yang sama kan dengan di foto itu?” tanya Raka seperti orang gila.

“Se-sepertinya iya Pak!” jawab Daniel sedikit serba salah. Berita itu pasti mengagetkan Raka. 

Raka jadi kehilangan kontrol dirinya. Wajahnya merah menahan amarah. Dia kemudian bergegas pergi.

“Pak Raka, Anda mau kemana?” tanya Daniel mencoba mengikuti.

“Jangan ikuti aku Niel! Aku ada urusan sendiri!” Raka mengendarai mobilnya sendiri tanpa disupiri. Hatinya saat ini sedang kalut. Berita itu benar-benar menggoncangkan hidupnya. Dia belum siap menerima kenyataan kalau Ajeng memiliki pria selain dirinya.

Dia melajukan mobilnya dengan sangat kencang.  Berita tentang Ajeng dengan seorang pria yang melamarnya sungguh membuat dadanya sesak. Dia belum siap menerima kabar itu. Nyatanya memang dia belum bisa melupakan dan melepaskan Ajeng begitu saja.

Raka pergi menuju rumah Bang Arya, dia ingin memastikan sendiri apa benar Ajeng akan menikah lagi.  Tapi sampai di depan rumah Bang Arya, Raka tidak langsung turun. Kalau dia pergi ke sana dan tiba-tiba saja menanyakan hal itu, Bang Arya pasti akan marah dan mengusirnya pergi. Raka mencari-cari alasan yang tepat untuk datang ke rumah itu. 

Di kala hatinya sedang bimbang, Raka melihat sebuah mobil berhenti. Tak lama kemudian turunlah seorang pria bertubuh tinggi kekar. Ia terkejut karena melihat pria yang turun itu adalah tamu yang menginap di hotelnya.

“Jadi dia calon suami Ajeng?” gumam Raka dalam hati. 

Dadanya sesak dan hatinya seperti terbakar melihat sosok pria sempurna itu menyambangi rumah Bang Arya. Raka tidak melihat ada sosok Ajeng bersamanya. Apa dia tidak ikut pulang? Kenapa hanya ada pria itu saja yang datang. Kenapa tidak bersama Ajeng?

Berbagai macam pertanyaan yang hinggap di kepala Raka. Apa mungkin Ajeng sudah melupakannya dan mencintai pria lain. Akhirnya Raka hanya bisa mengawasi dari jauh. Pria itu tampak akrab bersama Bang Arya mengobrol di depan teras rumah . Raka melihat kedekatan mereka berdua dengan penuh rasa cemburu. Kenapa Bang Arya terlihat akrab dengan pria itu. Apa istimewanya pria itu dibandingkan dengan dirinya.

Hampir dua jam Raka menunggu dan mengawasi mereka. Sampai akhirnya dia melihat pria itu meninggalkan rumah Bang Arya. Raka kemudian membuntuti mobil yang ditumpangi pria itu. Raka tidak tahu siapa nama pria itu. Yang jelas pria itu katanya keturunan Korea.

Mobil itu menuju ke arah kawasan yang sangat dikenal Raka. Bukankah ini arah menuju rumah neneknya. Sarah Wijanto. Tidak mungkin pria itu mengenal neneknya. Dan ternyata kecurigaan Raka terbukti. Pria itu mengunjungi neneknya.

Raka menunggu pria itu dulu masuk ke rumah neneknya. Karena dia sudah datang ke rumah keluarganya mau tidak mau Raka harus mengetahui tujuan pria itu datang ke sana.

Setelah sepuluh menit dia masuk, Raka kemudian menyusul masuk ke dalam rumah. Nyonya Sarah dan pria itu terkejut karena melihat kedatangannya.

“Raka, kapan kamu datang? Kemarilah. Ada tamu penting!” seru Sarah memanggilnya.

“Siapa?” tanya Raka langsung menatap dengan sorot mata tajam tidak bersahabat.

“Selamat siang Tuan Raka, perkenalkan saya Kim Beomsik!” Pria itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Raka terlihat sungkan untuk menerima jabatan tangan itu. Dengan senyuman yang dipaksa Raka menyambut tangan pria itu.

“Raka Mahesa.”

“Raka, dia adalah wakil direktur Daehan Grup. Putra dari Kim Bum Tae rekan bisnis nenek dulu.”

Daehan Grup. Raka mengetahui perusahaan raksasa itu. Mereka adalah perusahaan yang hampir merajai bsinis di berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Pendapatan perusahaan tersebut hampir menyentuh angka 100 Miliyar dollar setahun. Artinya pria ini bukan pria sembarangan. Kenapa dia bisa mengenal Ajeng dan berhubungan dengannya. Bagaimana mereka bisa bertemu?

“Jadi, apa ada hubungan bisnis dengan nenek. Makanya dia datang jauh-jauh kesini?”

“Tidak, bukan bisnis juga. Dia datang cuma menyapa dan bersilaturahmi saja. Waktu pertama bertemu, nenek melihatnya masih sekolah SMA. Sekarang sudah dewasa. Melihatnya jadi mengingatkan nenek pada ayahnya dulu ketika kita merintis bisnis hotel.”

Beomsik tersenyum tipis dan memperhatikan Sarah dengan tatapan sopan dan sejuk. Melihat ketenangan Beomsik yang memiliki pesona itu membuat Raka kesal. Apa benar Ajeng sudah jatuh cinta pada pria itu. Raka menjadi ingat kalau Ajeng adalah penyuka grup idol Korea. Jadi selera Ajeng memang seorang oppa-oppa Korea. Apalah dirinya cuma seorang produk lokal.

“Raka, dia katanya menginap di hotel kita. Bukankah seharusnya kamu memberikan pelayanan yang maksimal untuk Beomsik?” tanya Sarah dengan nada sedikit menyalahkan Raka yang tidak tahu kalau ada tamu yang penting.

“Maaf Nek, Raka tidak tahu.”

Beomsik menoleh ke arah Raka dengan senyuman meremehkan. Raka kemudian membalasnya dengan tatapan permusuhan.  Kedua mata mereka menyiratkan kebencian yang mengalir tanpa diminta.

“Oh ya, katanya kamu akan segera menikah?” tanya Sarah.

“Ah iya itu benar. Calon istriku asli orang Indoneisa.”

Sarah tampak terkejut mendengarnya. Sedangkan Raka tidak terkejut lagi. Yang aneh sekarang apa mungkin Beomsik tahu kalau dirinya adalah mantan suami Ajeng. Tidak mungkin dia sengaja datang kesini jika dia tidak sengaja untuk memamerkan berita pernikahannya.

“Nek, sepertinya aku lupa kalau aku ada janji rapat dengan tim marketing! Aku pergi dulu!” Raka berpamitan tanpa berniat mendengarkan obrolan mereka. Raka tidak mau mendengar tentang rencana pernikahan mereka.

Beomsik hanya tersemyum simpul penuh arti. Semenrara Sarah hanya bisa menghela napas panjang atas perlakuan cucunya yang tidak sopan itu.

“Brengsek!” umpat Raka menyumpah. Dia benar-benar kesal karena Beomsik sepertinya sengaja datang kemari untuk memeriksa keadaannya. Tidak mungkin dia tidak tahu kalau dia adalah mantan suami Ajeng.

Raka melajukan mobilnya kembali menuju hotel dengan hati penuh amarah. Perasaan kecewa campur kesal karena Ajeng sudah bisa menemukan pengganti dirinya.

Entah karena pikirannya yang sedang kalut, Raka berusaha untuk tetap konsentrasi penuh di jalan. Tetapi di persimpangan lampu merah, seharusnya dari arah kanan lampu berwarna merah, sebuah mobil melaju kencang dan menabrak mobil. Kecelakaan pun tidak terelakkan. 

Braaaaaaak!

Mobil Raka tidak bisa dikendalikan dan melaju keluar jalur dan menabrak sebuah pagar pembatas jalan. Kecelakaan itu menyebabkan kecelakaan beruntun. Suasana di jalan berubah menjadi mencekam karena beberapa mobil saling tubruk menubruk.