NovelToon NovelToon
My Special Queen

My Special Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / suami ideal
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: FUNtasy

Mengisahkan tentang seorang wanita yang sangat beruntung. Dinikahi oleh seorang pria muda yang tampan dan kaya, yang berasal dari keluarga konglomerat. Pria yang telah menjadi suaminya benar-benar idaman setiap wanita. Tulus mencintai istrinya dan tidak pernah memandangnya dari status sosial. What a charming prince!

Tapi.... Semua itu tidak sepenuhnya membuat wanita itu bahagia. Justru, ia 'sibuk' berpikir cara menjadi istri yang baik dan sempurna. Ia selalu takut dan khawatir jika ingin melakukan sesuatu atau berkata sesuatu pada suaminya. Wanita itu takut berbuat kesalahan yang akan membuat dirinya dibenci sang suami. Over thinking sampai stres, sudah menjadi bagian dari hari-harinya. Aneh, bukan?

Bagaimana sikap sang suami memiliki istri yang sangat 'istimewa' itu? Apakah ia akan bosan atau... Makin cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FUNtasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Riska merasa tubuhnya lemas setelah mandi, wanita itu lapar lagi setelah di ‘hajar’ oleh suaminya yang perkasa. Sedangkan si pelaku, senyum-senyum sendiri setelah tubuhnya di cas. Bukannya mengantuk, pria itu malah semakin melek. Bahkan sekarang ia mengganggu istri seksinya yang sedang tidur.

“Apa sih, Mas? Aku laper dan ngantuk. Mas kalo belum ngantuk, tolong beresin kamar yaa.” Ujarnya dengan kedua mata yang terpejam.

Tubuhnya benar-benar lemas dan matanya sangat mengantuk. Detik berikutnya, dengkuran halus terdengar. Riska sudah nyenyak dan tidak peduli dengan pakaiannya yang tersingkap.

“Ooh istriku, kasihan sekali. Hehe maaf, yaaa lagian aku kangen banget mesra-mesraan sama kamu. Yang penting kamu seneng juga, kan?” Reza mengecup pipi chubby istrinya yang telah terlelap. Setelah itu, ia merapikan kamar kemudian duduk di balkon, menelpon seseorang.

“Bagaimana keadaan sekitar?”

“Sekarang aman tapi, beberapa jam yang lalu ada yang mengintai dari kejauhan. Saya lihat, mereka sedang menelpon seseorang sambil terus menatap Bu Riska.”

“Hem! Ingatkan si Roy, laporkan semua kegiatan ibuku. Keamanan rumah, ku percayakan padamu, Merry.”

“Siap Pak!”

“Hem, yasudah.”

Setelah perbincangan singkat itu, Reza melamun sendirian di balkon sambil menikmati indahnya pemandangan awan gelap yang dihiasi dengan bintang-bintang dan bulan sabit.

“Sebegitu bencinya kau pada istriku. Siapapun itu, aku akan melawan orang yang sudah membuat istriku hancur.” Gumamnya sambil mengepalkan tangannya.

🍂🍂🍂🍂🍂

Pagi harinya, tepatnya jam 7 pagi. Riska masih tertidur pulas di ranjang empuk itu. Sebenarnya, Reza sudah membangunkannya namun, wanita itu tidak mau bangun. Akhirnya, Reza memasak makanan kesukaan istrinya lalu membawanya ke kamar dalam keadaan panas.

Seketika kamar itu penuh dengan aroma yang menggiurkan. Benar saja, Riska mulai bergerak lalu mengerjapkan kedua matanya.

“Bau apa ini? Enak banget?” Ucapnya dengan suara khas orang baru bangun tidur. Setelah matanya terbuka lebar, ia langsung bangun dengan keadaan terkejut.

Reza duduk di sofa sambil menatapnya namun, tangannya menggerak-gerakkan sebuah piring yang berisi nasi goreng terasi kesukaan Riska.

“Bau nasi goreng! Aku mau!” Kata Riska bersemangat. Ia pun segera minum dua teguk air mineral kemudian beranjak dari ranjangnya menuju tempat suaminya duduk.

“Mas, aku mau!” Reza menahan senyumnya, istrinya terlihat seperti seorang anak kecil yang meminta kue pada ibunya.

“Gemas banget sih! Istrinya siapa?”

“Mas Reza!” Jawabnya dengan bersemangat. Reza pun langsung memberikan sepiring nasi goreng itu lalu, Riska memakannya dengan lahap.

“Enak banget! Makasih, Masss.” Kata Riska sambil mengacung-acungkan kedua jempolnya. Reza yang awalnya khawatir dengan rasanya, menjadi lega karena ternyata istrinya sangat menyukainya.

“Ada kerupuk, mau?” Tanpa menjawab, Riska langsung menyodorkan piringnya. Reza pun memberinya langsung.

“Mas gak makan?” Tanya Riska dengan mulut yang penuh.

“Mas sudah makan, sayangku. Tadi mas makan sandwich tuna.” Jawab Reza sambil merapikan rambut istrinya.

“Rambut kamu agak kering, ya. Mau dipendekkin gak?” Riska yang sedang mengunyah, buru-buru menelan makanannya lalu memegang rambutnya.

“Iya ya. Kayaknya udah waktunya dipotong deh. Tapi, jangan terlalu pendek ya, Mas.” Ujarnya.

“Iya. Setelah makan, siap-siap yaaa. Kita ke salon.”

“Mas juga potong rambut yaaa. Biar samaan.” Kata Riska sambil memegang ujung rambut Reza. Reza mengangguk, ia juga merasa sudah lama sekali tidak memotong rambutnya.

Sejam kemudian, pasutri itu telah siap pergi. Mereka pun keluar dari rumah tersebut. Sepanjang perjalanan, Riska melihat pemandangan luar yang belum pernah ia lihat.

“Mas. Sebenarnya, ini dimana sih? Kok kayak…” Riska terdiam, ia memperhatikan gedung-gedung tinggi yang baru dilihatnya.

“Di Jakarta pusat. Mas tau, kamu belum pernah kesini, kan?”

Riska tersenyum lebar, ia senang suaminya mengerti apa yang selama ini ia inginkan.

“Makasih ya, Mas. Udah ngertiin aku. Maaf ya… aku belum bisa menjadi istri yang pengertian dan selalu ingin dimengerti.”

Ucap Riska dengan mata yang berkaca-kaca. Reza menampilkan senyuman manisnya lalu mengusap lembut rambut istrinya.

“Jangan gitu ah! Kan emang tugasku sebagai suami untuk membahagiakan istrinya. Hey, kita kan mau bersenang-senang. Senyum dong, Cintaku.”

Riska pun langsung mengeluarkan saputangan nya lalu mengusap air mata yang sudah siap mengalir.

“Sebentar lagi kita sampai.” Kata Reza. Benar saja, dari kejauhan Riska melihat sebuah gedung bertuliskan Grey Barbershop.

Setelah memarkirkan mobilnya, pasangan romantis itu memasuki salon yang tidak sederhana itu. Riska terperangah melihat salon yang tidak terlihat seperti salon. Malahan terlihat seperti cafe.

“Waaah! pemiliknya pasti sangat kreatif. Desain ruangannya unik. Aku tak percaya kalau aku sedang berada di salon.” Batinnya. Tanpa ia sadari, ia telah berjalan jauh dari suaminya.

“Permisi Bu, ada yang bisa saya bantu?” Tanya seorang karyawan yang melihat Riska menatap mesin kopi.

“Eh? Sa-saya… uummm..” Riska panik, tiba-tiba otaknya buntu dan lidahnya kaku. Ia merasa sulit untuk mengatakan yang ia butuhkan.

“I-itu…” ucapnya sambil menunjuk ke arah mesin kopi.

“Ooh! Sepertinya anda belum tau cara menggunakannya. Mari saya bantu.” Ujar Karyawan itu ramah. Ia pun membantu Riska cara menggunakan mesin kopi itu sambil menjelaskan cara membuat kopi yang lezat dengan mesin tersebut.

Riska mendengarkannya sambil meremas roknya. “Suamiku mana, ya? Duuh! Pake nyasar segala. Jangan sampe ketemu sama orang yang kenal sama aku.”

Pikirannya tidak bisa fokus, ia sibuk melamun sampai karyawan tersebut menjentikkan jarinya dihadapan wajahnya.

“Eh, iya? Maaf saya…”

“Kopinya sudah jadi. Semoga anda menyukainya.” Katanya sambil menyodorkan segelas kopi hasil buatannya.

“Hhhmm.. harganya berapa ya?” Tanya Riska. Karyawan itu pun tersenyum lebar, ia merasa tertarik dengannya.

“Ini gratis. Silahkan menikmati.” Riska pun menerima kopi tersebut lalu mengucapkan terimakasih karena sudah dibantu.

“Menarik tuh cewek. Eh tunggu! Tadi kayaknya perutnya agak buncit yaaa. Apakah dia hamil? Sebentar…. Kok mukanya kayak gak asing? Mirip siapa ya?”

“Sayang ku! Gimana? Kamu suka sama tempatnya?” Tanya Reza menghampiri istrinya di sofa, sambil menatap segelas kopi.

“Kamu beli kopi?” Riska menggeleng.

“Itu… tadi…” Reza tau, istrinya sedang berpikir cara mengatakannya. Ia dengan sabar menunggu sambil menyeruput kopi yang istrinya pegang, tanpa sepengetahuannya.

“Oh gini! Tadi aku keasikan jalan-jalan, terus ada mesin kopi. Bagus banget, nah ada karyawan datengin aku. Dia bantu aku bikin kopi sambil jelasin cara pake mesinnya.”

Riska pun melihat ke bawah, ia melihat kopinya sudah berkurang setengah. Tak perlu bertanya, ia sudah tau siapa pelakunya.

“Mas suka? Ambil aja. Aku lagi gak mau kopi. Aku maunya eskrim kopyor.” Katanya sambil menyodorkan segelas kopinya. Dengan senang hati Reza menerimanya lalu meminumnya sampai habis.

“Haus ya, Mas?” Tanya Riska. Reza mengangguk sambil tersenyum.

Tak! Tak! Tak!

“Sudah cukup mesra-mesranya!” Kata seorang wanita cantik bertubuh langsing dan tinggi. Matanya menatap tajam kearah Reza yang acuh. Ia malah sengaja memalingkan mukanya.

“Kau istrinya?” Tanyanya pada Riska yang terkejut. Riska pun mengangguk. Wanita itupun langsung menarik tangannya masuk kedalam.

“Eh, kok mau sih nikah sama lelaki kayak dia?”

“Hah?”

(kalau ada cerita yang gak nyambung, komen aja ya. Maaf masih pemula)

1
gaby
Thor, Riska di bully di depan Reza ko Reza diem aja. Malah yg mbuli pacar dr asistennya Yoga. Ko Yoga ga ngomelin pacarnya si Novi?? Dr skian bny cwok, dr sodara sampe suaminya ga ada yg bisa jd pelindung. Buat apa Riska nikah kalo malah jd beban pikiran.
FUNtasy: Yoga gak tau kalau pacarnya, si Novi kenal ama Riska. Sekarang, Surya udah ketemu sama Riska kok heheh. Reza lagi rencanain sesuatu. Nanti ada saatnya dia beraksi terang-terangan. Author juga kasian sama Riska tapi, yaaa jalur cerita nya begini. heheh. terimakasih sudah berkunjung. Reader setia 😘😍
total 1 replies
gaby
Thor, Riska kan karakternya lembek & inseccure. Harusnya karakter Reza bisa jd pelindung dong. Masa dah tau smua ucapan & kelakuan emaknya ke istrinya, msh ga ngasih pelajaran buat emaknya biar jera. Mungkin sebaiknya Reza meninggalkan jabatannya & pindah rumah yg mana ga ada satupun org tau. Biar ortunya kewalahan nanganin perusahaan sendirian. Masa nunggu Riska keguguran karena stress baru Reza brani ngelawan emaknya
FUNtasy: nanti ada saatnya Reza melawan. Lagi susun rencana. Author juga udah greget 😁😁
total 1 replies
gaby
Semangat thor, dari segi crita & alur dah bagus utk seorang pemula. Bahkan sjauh aq baca, sm skali ga ada typo. Salut sm othornya
FUNtasy: Terimakasih 😊
total 1 replies
gaby
Ksian amat Riri, pdhl jaman dah maju skrg. Dan jaman skrg kbanyakan justru menantu yg zolim sm mertua. Lawan mertua sampah, aduin smua masalah ke suami. Kalo suami lbh mendukung ibunya, cari suami baru yg lbh sayang ke istri drpd ortunya
gaby
Aq baru gabung ka & Kayanya critanya bagus. Tp aq liat knp upnya ga rutin y?? Kalo bisa rutin tiap hari ka, biar pembaca ga bosen ningguin up
FUNtasy: Terimakasih sudah berkunjung.😊 maaf, ya author lagi sibuk banget. mudah-mudahan setelah ini, diusahakan untuk up rutin 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!