NovelToon NovelToon
REKHA

REKHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Menyembunyikan Identitas / trauma masa lalu
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Xzava

Sepasang suami istri menitipkan anak perempuannya yang berusia 5 tahun di panti asuhan, karena tidak ingin repot-repot merawatnya setelah sang istri melahirkan bayi laki-laki, mereka beranggapan bahwa anak perempuan tidak dapat diandalkan.

Anak perempuan itu tumbuh menjadi anak yang pintar dan juga sangat keras kepala, tidak ada yang bisa menebak apa isi kepala anak perempuan ini, yang jelas hanya prinsipnya yaitu menghormati orang yang menghormati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Setelah kepergian kak Lita, entah kenapa aku merasa sedih. Walaupun kami jarang mengobrol satu sama lain tapi ketika aku butuh apa-apa aku akan bilang ke kak Lita dulu baru bunda.

Setelah ujian ku kemarin selesai, aku memutuskan untuk kerja full time untuk mencari uang tambahan kuliah.

Aku bekerja di warung makan yang tidak jauh dari panti, sedangkan Haikal tetap melanjutkan mengajar les private.

Pagi tadi Haikal memberitahukan bahwa sore hari ini adalah hari pengumumannya, aku tidak berharap banyak untuk bisa masuk ke kampus ternama itu karena saingannya pasti lebih banyak dan pintar-pintar.

Hari ini aku sengaja izin pulang cepat agar bisa mengeceknya bersama Haikal.

Sekitar jam 4 sore aku sudah ada di asrama, aku tidak tau harus buka dimana untuk melihat hasilnya sedangkan Haikal tidak menjawab panggilanku.

“Nih anak kemana sih?”

“Bunda, lihat Haikal gak?” tanyaku pada bunda saat aku masuk dalam ruangannya.

“Haikal?” aku menganggukkan kepalaku.

“Bunda gak lihat, seharian ini bunda di luar, ini aja baru balik.”

“Oke bun, bunda istirahat kalau begitu.”

Aku pun keluar dari ruangan bunda, dan kembali mencari dimana keberadaan Haikal.

“Ayah lihat Haikal?” tanyaku saat melihat ayah yang sedang berjalan ke ruangan bunda.

“Tidak Rek, ini ayah aja baru balik dari luar sama bunda.”

“Baik yah.”

Aku pun keluar untuk melihat ke parkiran, tapi Haikal pun tidak terlihat padahal motornya ada disana, berarti Haikal ada di asrama.

Aku kembali menelponnya berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban, aku pun mengirimkan pesan berkali-kali.

“Bisa lihat kan Haikal di kamarnya gak?” tanyaku ke salah satu anak laki-laki yang lewat di depanku menuju asrama.

“Nih buatmu.” Aku memberikan uang 10 ribu rupiah.

“Oke tunggu ya kak.” Ucapnya kegirangan, lalu berlari masuk ke dalam asramanya.

Tak lama ia pun datang kembali ke hadapanku.

“Ada gak?” tanyaku saat melihatnya.

“Ada kak, baru bangun.”

“Nih uangnya, thank you brother.” Ucapku sambil memberikan uang yang ku janjikan tadi.

Aku pun langsung menelpon Haikal kembali, dan barulah ia menjawab panggilanku.

“Apa sih woy?” tanyanya setelah menjawab panggilanku.

“Katamu pengumumannya hari ini, ayok cek bareng-bareng aku mana paham.”

“Pengumuman?” tanyanya lalu terdiam sesaat.

“YAAA BISA-BISANYA AKU LUPA. DIMANA KAMU SEKARANG?”

“Gila telinga ku.” Aku pun menjauhkan ponselku dari telingaku.

Aku pun mematikan panggilannya, karena Haikal tidak berhenti teriak. Bahkan suaranya terdengar sampai di bawah.

Aku berjalan ke perpustakaan, sengaja agar Haikal mencari ku kemana-mana.

Tapi tak berselang lama aku masuk ke dalam perpus, Haikal pun datang dan menghampiriku.

“Ko bisa tau aku disini?” tanyaku cukup kaget.

“Aku tanya anak-anak di depan.” Ucapnya.

Kami pun menggunakan komputer yang ada disana untuk membuka webnya. Kami menggunakan dua komputer, kami berniat untuk bersamaan melihat hasilnya.

Anak-anak yang awalnya duduk di depan perpus, masuk ke dalam untuk melihat kami karena penasaran dengan keributan yang terjadi.

“Siap?” tanya Haikal, aku pun mengangguk mendengar ucapannya.

“1”

“2”

“3”

Kami pun menekan tombol spasi untuk melihat hasilnya, setelah menekannya. Kami melihat dua layar komputer secara bergantian.

“LULUS!” ucap Haikal.

Kami bersorak senang, anak-anak yang melihat kami juga ikut bersorak bahagia.

Tanpa sadar aku dan Haikal berpelukan karena kesenangan.

Kami berfoto dengan layar komputer dengan tulisan lulus disana untuk kenang-kenangan.

Masih ada rasa tidak percaya dengan apa yang baru saja aku lihat, aku lulus dan akan memulai kehidupan sebagai mahasiswa.

Awalnya aku tidak menginginkannya, tapi sekarang aku merasa bahagia di nyatakan lulus terlebih itu adalah kampus ternama.

“Apa yang harus kita lakukan setelah ini?” tanyaku pada Haikal.

“Gak tau.” Jawab Haikal sambil menggelengkan kepalanya.

“Heh?” aku pun di buat heran dengan jawabannya, tapi tetap mengangguk pelan.

“Kemana?” tanya Haikal saat melihatku berdiri.

“Balik ke kamar, aku pulang kerja tadi belum sempat mandi, nanti ketemu di ruangan bunda ya, bye.” Aku pun meniggalkan Haikal sendirian.

Setelah menyelesaikan ritual mandi ku, aku terduduk di kasur sambil melihat sekeliling kamarku.

Tiba-tiba saja aku teringat akan apa yang aku pertanyakan kepada Haikal, apa yang harus kami lakukan lagi.

Aku mengambil ponselku yang ada di meja, dan mencari di google apa yang harus dilakukan lagi setelah dinyatakan lulus.

Setelah membaca beberapa artikel, aku pun membuka web kampusku dan mencari informasi dengan memfokuskan ke jurusanku.

"Waah gila mahal banget SPP nya, tau gini aku pilih jurusan yang SPP nya murah." ucapku kaget saat melihat bahwa SPP jurusan bahasa kisaran 8 juta.

"Harus dapat duit dari mana, kalau semester harus bayar 8 juta."

"Tapi kan waktu itu Haikal bilang, kalau di nyatakan lulus berarti kami juga dapat beasiswa. emang iya, kok bisa, gak ada wawancara gigi?" aku bertanya pada diriku sendiri, bahkan aku seperti orang gila berbicara sendiri.

Aku mencatat semua yang harus dilakukan dan apa saja berkas yang harus dikumpulkan nantinya.

Setelah selesai aku memeriksa kembali agar tidak ada yang salah, nanti akan aku perlihatkan kepada Haikal.

"Apa aku harus punya laptop ya?" aku sempat terpikir akan hal itu, mengingat di film-film mahasiswa semua memiliki laptop.

Aku punya tabungan yang sudah aku kumpulkan selama bekerja dari kelas satu SMA, jumlahnya tidak seberapa jadi itu membuatku cukup khawatir jika tidak cukup.

Setelah selesai, aku turun untuk pergi ke ruangan bunda. Sesampainya disana bund tidak ada di ruangannya jadi aku memutuskan untuk menunggu di luar ruangannya.

Aku mengirimkan pesan kepada Haikal untuk segera turun, karena ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengannya.

Saat membaca lagi catatan yang aku bawa, aku di kagetkan dengan Haikal yang berjalan dari luar gedung.

Ada beberapa orang asing yang juga berjalan di antara mereka, aku seketika berdiri dan melihat ke arah mereka.

Cukup lama aku memperhatikan mereka semua untuk memastikan sesuatu, untungnya diantara mereka tidak ada bapak tua waktu itu.

Aku sedikit menundukkan kepala ku saat mereka semakin dekat ke arahku.

"Ini Rekha pak." Ayah memperkenalkan diri ku kepada mereka semua, aku hanya tersenyum dan membungkukkan badan ku sebagai tanda menyapa mereka.

"Selamat ya." aku yang kebingungan karena ucapannya tetap mengangguk dan berterima kasih.

Kami pun masuk ke dalam ruangan ayah, ternyata mereka salah satu donatur di panti asuhan yang aku tempati. Haikal memberitahukan bahwa namanya pak Salim.

Ternyata kedatangan beliau ke panti, untuk membicarakan soal beasiswa yang aku dan Haikal terima.

Sebenarnya semua sudah di tetapkan oleh manajemen pak Salim, mereka datang untuk menjelaskan lebih detail terkait beasiswa yang kami terima.

Aku cukup terkejut mendengar penjelasan dari pihak pak Salim, selain membayar biaya SPP setiap semester, kami berdua juga mendapatkan uang bulanan sebesar UMR di sana.

Walaupun kami mendapatkan uang bulanan, kami tetap di perbolehkan untuk part time namun tetap mengutamakan pelajaran kami, serta nilai kami tidak boleh turun drastis.

Kami langsung sepakat dengan apa yang telah di tetapkan oleh tim pak Salim.

Setelah pertemuan ini baru lah aku mengerti, kenapa kami bisa langsung mendapatkan beasiswa tanpa wawancara ataupun tes, itu karena beasiswa ini hanya untuk anak yang tinggal di panti asuhan.

1
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
sedih banget anak 5th dibegitukan 🥲
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
Bagus
Yuyun Rohimah
lanjut thor
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!