PERAN PENGGANTI

Aku masih tidak menyangka tuan Faren akan secepat ini membawaku masuk ke dalam keluarganya, tak hanya itu ia secara terang-terangan mengatakan kepada mantan istrinya bahwa akan menjalin hubungan serius denganku. Setelah mandi dan berganti baju tak lupa aku mengirimkan pesan kepada pak Mitra bahwa aku akan mengajukan cuti setengah hari besok atau datang agak siang, namun jawaban pak Mitra justru membuatku bingung. Dia mengatakan bahwa aku boleh mengambil cuti selama beberapa hari kedepan untuk mengurus kepentingan ku dengan tuan Faren dan memastikan bahwa tuan Faren akan mengurungkan niatnya untuk membatalkan kerja sama dengan kami.

*

Keesokan harinya setelah mandi aku akan bersiap untuk turun ke bawah sebelumnya berpamitan untuk pulang, namun tiba-tiba saja suara ketukan pintu membuatku terkejut ku lihat seorang pelayan berdiri di depan pintu sembari membawa gantungan berisi baju

"Nona Keyna ini baju anda" ucapnya

"Baju saya? "

"Ya, ini dari tuan Faren"

"Oh terimakasih banyak"

"Sama-sama nona"

Begitu pelayan itu pergi segera ku buka penutup gantungan baju itu, sebuah atasan rajutan berwarna cream dan celana jeans tuan Faren pilihkan untuk outfit ku hari ini.

Setelah selesai bersiap aku pun turun dan tak menemui siapapun di ruang makan, kebetulan jam baru menunjukkan pukul 06.00. Ku tanya pada seorang pelayan yang sedang menyiapkan sarapan

"Maaf mbak, ini kemana semua orang ya? "

"Oh tuan besar sedang jogging, nona Sarah dan den Hiru belum bangun sepertinya"

"Tuan Faren? "

"Oh tuan Faren juga jogging bersama tuan besar"

"Oh makasih mbak"

"Sama-sama non"

Aku berjalan menuju halaman depan dan meminta izin kepada pengawal dan security untuk keluar sebentar, meski awalnya mereka menolak memberikan izin tetap aku membujuk dan akhirnya setuju. Aku berjalan beberapa langkah dari pagar rumah tuan Elsen, tak banyak rumah disini jarak antar rumah juga cukup jauh mengingat ini adalah vila kawasan elite.

Namun saat aku sedang asyik berjalan menikmati udara segar di pagi hari pemandangan ku teralihkan pada rumput ilalang yang tinggi dan memiliki bunga putih seperti kapas, rasanya aku ingin berswafoto. Beberapa foto ku ambil dengan latar belakang rumput tersebut. Cahaya matahari yang mulai tinggi membuat bunga-bunga rumput itu nampak cantik, aku pun memutuskan untuk mengambil gambar bersama.

"Keyna.... "

Suara itu hampir membuatku kaget

"Tuan Faren... "

"Cantik"

"Haa??? "

"Kamu cantik Keyna"

"Tuan Faren gimana bisa tahu aku disini? "

"Kamu gak sadar kalau saya ada di belakang kamu tadi? "

"Enggak"

"Mau foto bersama?"

"Tuan Faren mau? "

"Tentu saja"

Aku tersenyum dan memberikan ponselku pada tuan Faren, kami mengambil beberapa foto bersama. Setelah puas kamipun memutuskan untuk pulang, dalam perjalanan pulang tuan Faren mengatakan hal yang membuatku hampir tak percaya

"Kamu tidak ingin mengunggah foto kita ke sosial media? "

"Gimana tuan? "

"Iya unggah foto tadi"

"Tuan Faren serius? "

"Memangnya kenapa? takut penggemar kamu pergi? "

"Bukan begitu, hanya saja apa tidak masalah untuk tuan? "

"Tentu saja tidak, unggah saja biar semua orang tahu kamu adalah milikku begitupun sebaliknya"

Aku tersenyum ragu

"Kenapa? ada yang salah? "

"Tidak, hanya saja selama ini saya belum pernah mengupload foto bersama seorang laki-laki"

"Bukankah banyak yang dekat dengan kamu?"

"Semua cuma teman tuan"

"Pacar?"

"Saya belum pernah berpacaran"

Tiba-tiba langkah kaki tuan Faren berhenti

"Ada apa tuan? "

Tuan Faren menatapku dalam, kedua tangannya memegang pipiku

"Kemana saja kamu selama ini Key? "

"Aku tidak punya banyak waktu untuk memikirkan percintaan tuan"

"Hanya karena kamu bekerja keras untuk menghidupi keluarga kamu sehingga memutuskan untuk membatasi diri soal cinta?"

Aku menundukkan kepalaku

"Listen, mulai sekarang kamu jangan memikirkan apapun bahagiakan diri kamu. Soal ibu dan adik kamu saya akan bantu, bahagia kamu tanggung jawab saya" ucap tuan Faren yang terdengar serius

"Tuan... "

"Iya"

"Saya tidak butuh waktu satu bulan untuk bisa jatuh cinta dengan anda, sekarangpun saya sudah jatuh cinta dan mulai merasa tidak ingin kehilangan tuan"

Tuan Faren tersenyum dan membawaku kedalam pelukannya, aku begitu merasa nyaman dalam pelukan tersebut. Setelah berdiam sesaat kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju rumah, setibanya disana terlihat Hiru lari menghampiri laki-laki yang sedang berjalan bersamaku ini.

"Daddy... "

"Halo jagoan daddy sudah bangun"

"Daddy hari ini kita ke kebun yok, Hiru ingin naik kuda seperti dulu bareng daddy sama mommy"

"Sayang lain kali saja ya, daddy harus antar tante Keyna pulang"

"Tante Keyna ini siapa sih daddy? "

"Tante Keyna itu teman dekat daddy, calon..... "

"Hiruu.... " panggil Sarah

"Mommy"

"Mas papa sudah menunggu di meja makan, sebaiknya kita segera kesana" ucap Sarah

"Iya"

Hiru menggandeng tangan tuan Faren dan Sarah bersamaan, mereka berjalan masuk ke dalam rumah. Pemandangan itu sangatlah harmonis sampai-sampai aku tidak menyangka keluarga kecil itu sekarang tidak lagi utuh.

*

Setibanya di meja makan kami segera sarapan, setelah usai tuan Faren pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Aku mengobrol dengan tuan Elsen di halaman samping

"Nona Keyna... "

"Iya tuan Elsen"

"Saya ingin bertanya satu hal dengan anda"

"Silahkan tuan"

"Sebelum kamu dan Faren serius dengan hubungan ini apakah kamu bisa menerima masa lalu dan status Faren? "

"Saya memang belum tahu banyak soal tuan Faren, tapi saya akan berusaha untuk memahaminya. Terlepas dari cerita masa lalunya yang bagaimana sampai harus menyandang status duda"

"Awalnya mudah untuk Faren mencari seorang perempuan, namun kebanyakan hanya untuk bersenang-senang. Baru kali ini ada perempuan yang benar-benar ia berani bawa ke rumah ini selain Sarah, apa kamu tahu penyebab mereka berpisah? "

"Tidak tuan"

"Pernikahan mereka terbilang baik-baik saja, sampai akhirnya saya melimpahkan semua urusan bisnis pada Faren hingga membuatnya sibuk dan tidak ada waktu untuk keluarga. Dan sebuah pengkhianatan dari Sarah akhirnya terjadi hingga menimbulkan kegaduhan diantara keduanya, Faren murka dan menalak Sarah begitu saja. Telah banyak yang Faren berikan padanya sampai-sampai dia merasa hampir frustasi karena Sarah menghabiskan uang hanya untuk menghidupi selingkuhannya itu"

"Maaf tuan sebelumnya, tapi bukankah jika sudah di talak haram hukumnya untuk tinggal serumah kembali? "

"Memang benar, harus ada salah satu di antara mereka yang menikah lagi lalu kembali bersatu. Tapi kamu jangan khawatir, rasa kecewa Faren membuatnya berjanji untuk tidak ingin kembali bersama Sarah. Ini semua dia lakukan hanya karena Hiru yang masih kecil dan tidak mungkin dipaksakan untuk memahami situasi orang tuanya"

"Kasihan Hiru"

"Jadi tolong, jika memang kamu mencintai Faren tolong Terima dia apa adanya. Saya tidak ingin dia tersakiti untuk kedua kalinya"

"Baik tuan, saya akan menjaga tuan Faren semampu dan sebisa saya. Tapi apa tuan Elsen tidak keberatan jika saya hanya dari keluarga biasa saja? "

"Itu tidak menjadi masalah, yang terpenting bagi saya Faren bahagia. Dia anak saya satu-satunya, saya harap dia bisa menemukan kebahagiaannya lagi"

Aku pun mengangguk dan tersenyum, kasih sayang seorang ayah memang sangat besar untuk anak-anaknya. Andai saja bapak masih ada ia pasti akan sesayang ini padaku sekarang.