NovelToon NovelToon
"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: mibrenebon

"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?

Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.

Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?

Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.

Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?

Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dering ponsel tengah malam

Malam mulai merayap, membawa kesunyian yang menenangkan. Luna yang merasa nyaman dalam dekapan Sebastian, akhirnya terlelap dengan senyum bahagia di wajahnya. Sebastian menatap istrinya dengan penuh kasih, merasakan kehangatan yang mengalir dari momen sederhana ini. Ia menyelimuti Luna dengan selimut lembut agar ia tetap hangat sepanjang malam.

Televisi terus menayangkan acara favorit mereka, namun Sebastian lebih tertarik memperhatikan Luna yang tidur dengan damai di pelukannya. Ia merasa sangat bersyukur memiliki istri yang penuh kasih dan perhatian seperti Luna. Setiap hari, ia teringat betapa beruntungnya mereka saling memiliki.

Saat jam menunjukkan waktu tidur, Sebastian mematikan televisi dengan hati-hati agar tidak membangunkan Luna. Ia dengan lembut mengangkatnya dan membawanya ke kamar tidur. Luna terbangun sebentar, menyadari apa yang terjadi, namun terlalu lelah untuk protes. Ia hanya tersenyum lemah dan memeluk Sebastian lebih erat.

Sebastian menidurkan Luna di tempat tidur, Ia mencium kening Luna dengan lembut, merasa damai. "Selamat malam, sayang. Aku mencintaimu," bisiknya.

Setelah memastikan Luna nyaman di tempat tidur, Sebastian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia menyalakan lampu, berusaha tidak membuat terlalu banyak suara. Sambil menatap cermin, ia merasakan kelelahan dari hari yang panjang, namun pikirannya tetap tenang mengingat momen-momen indah bersama Luna.

Sebastian mencuci wajahnya dengan air dingin, merasakan kesegaran yang membuatnya sedikit lebih segar. Ia kemudian menggosok gigi dan mandi cepat untuk menghilangkan sisa-sisa kelelahan. Aroma sabun yang menenangkan menyelimuti ruangan, menambah rasa rileks dalam dirinya.

Selesai mandi, Sebastian mengenakan pakaian tidur dan mematikan lampu kamar mandi. Ia kembali ke kamar tidur dengan langkah-langkah yang hati-hati. Luna masih terlelap dengan damai, selimut menyelimutinya dengan rapi. Sebastian tersenyum, merasa lega bahwa istrinya tidur nyenyak.

Ia berbaring di samping Luna, menarik selimut untuk menutupi dirinya sendiri. Dengan lembut, ia meraih tangan Luna, menggenggamnya dengan penuh kasih.

"Selamat malam, sayang," bisiknya sekali lagi, kali ini lebih lembut. Sebastian menutup matanya, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang membanjiri dirinya. Dalam beberapa saat, ia pun tertidur, membiarkan malam yang tenang dan penuh cinta menyelimuti mereka berdua.

...****************...

Di tengah malam yang tenang, ponsel Sebastian tiba-tiba bergetar di meja samping tempat tidur, mengeluarkan cahaya yang samar di ruangan yang gelap. Getaran tersebut membangunkannya dari tidur lelapnya. Dengan mata yang masih setengah terbuka, Sebastian meraih ponselnya dan melihat layar yang menunjukkan panggilan tak terjawab dari Sarah.

Sebastian ragu sejenak sebelum memutuskan untuk menelepon kembali. Dengan hati-hati agar tidak membangunkan Luna, Sebastian bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar, menutup pintu dengan lembut di belakangnya.

Ia menekan tombol panggilan balik dan menunggu dengan cemas. Tidak lama kemudian, suara Sarah terdengar di ujung sana.

"Bas, maaf mengganggu malam-malam begini," kata Sarah dengan nada cemas.

"Tidak apa-apa, Sarah. Ada apa?" tanya Sebastian dengan suara lembut, berusaha menenangkan Sarah.

"Ada sesuatu yang mendesak. Aku butuh bantuanmu," jawab Sarah, suaranya sedikit gemetar. "Aku baru saja mengalami kecelakaan kecil di jalan dan mobilku tidak bisa jalan lagi. Aku tidak tahu harus menghubungi siapa lagi."

Sebastian merasa khawatir mendengar hal tersebut. "Di mana kamu sekarang? Aku akan segera ke sana," katanya tegas.

Sarah memberitahu lokasi persisnya, dan Sebastian segera bersiap. Ia mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar rumah.

...****************...

Sebastian tiba di lokasi yang diberitahukan oleh Sarah, sebuah jalan yang sepi di tepi pantai. Lampu mobil Sarah yang menyala menjadi penanda jelas di kegelapan malam. Sebastian memperlambat laju mobilnya dan memarkir di belakang mobil Sarah.

Keluar dari mobil, Sebastian berjalan cepat menuju Sarah yang duduk di pinggir trotoar, terlihat lelah dan sedikit kebingungan. Ia segera menghampirinya dengan penuh perhatian.

"Sarah, kamu baik-baik saja?" tanya Sebastian dengan cemas, menatapnya yang terlihat sedikit gemetar.

Sarah mengangguk lemah. "Ya, aku baik-baik saja. Hanya sedikit syok. Mobilku tiba-tiba mogok setelah sedikit menabrak trotoar," jelasnya sambil menunjuk bagian depan mobilnya yang penyok.

Sebastian memeriksa kondisi mobil Sarah sebentar, memastikan tidak ada kerusakan yang lebih serius. "Sepertinya memang hanya penyok di bagian depan. Untungnya, tidak ada yang terluka," katanya dengan nada lega.

Sarah tersenyum tipis. "Terima kasih sudah datang, Bas. Aku benar-benar tidak tahu harus menghubungi siapa lagi."

"Tentu saja, Sarah. Jangan khawatir," jawab Sebastian, menawarkan senyum hangat. "Kita panggil bantuan derek untuk mengurus mobilmu. Sementara itu, aku akan mengantarmu pulang."

Sarah mengangguk setuju. Sebastian segera menelepon layanan derek untuk datang ke lokasi. Setelah memberikan informasi yang diperlukan, ia menuntun Sarah ke mobilnya.

"Yuk, kita tunggu di mobilku. Di luar sini dingin," kata Sebastian sambil membuka pintu mobil untuk Sarah.

Mereka duduk di dalam mobil Sebastian, menunggu kedatangan bantuan derek, ketika ponsel Sebastian berdering. Ia segera mengangkatnya dan mendengar kabar yang tidak diharapkannya.

"Pak Sebastian, mohon maaf, staf kami sedang tidak ada di tempat saat ini. Kami akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke lokasi Anda," kata suara di ujung telepon.

Sebastian menghela napas panjang. "Baik, terima kasih atas informasinya. Saya akan mencari alternatif lain," jawabnya, lalu menutup telepon.

Sarah yang duduk di sebelahnya, mendengar pembicaraan tersebut, tersenyum manis. "Kelihatannya kita harus mencari solusi lain," katanya dengan nada lebih tenang.

Sebastian menatap Sarah sejenak, "Baik, sepertinya kita harus mencari tempat untuk memarkir mobilmu supaya aman dulu. Aku akan mencoba menelepon bengkel lain atau layanan derek yang mungkin bisa membantu."

Sarah mengangguk. "Terima kasih, Bas. Kamu memang selalu bisa diandalkan."

Sebastian kembali menghubungi beberapa layanan derek lainnya, namun semuanya memberikan estimasi waktu yang lama untuk tiba. Sarah tampak senang mendengar hal itu dengan tiba-tiba juga ia naik ke pangkuan Sebastian dan duduk sambil mengesek-gesekan bagian intimnya di bawah sana.

"Sarah, apa yang kamu lakukan?" tanya Sebastian dengan nada tenang namun tegas, meskipun dalam hati ia merasa cemas.

Sarah memeluk Sebastian erat, berbisik, "Aku kedinginan, Bas."

Sebastian menarik napas dalam-dalam, mencoba menjaga ketenangannya. Perlakuan Sarah sungguh tiba-tiba dan di luar nalar.

"Sarah, kamu bisa duduk di kursi penumpang. Aku bisa menyalakan pemanas mobil jika kamu merasa kedinginan," ujarnya, sambil melepaskan pelukan Sarah dan membantunya kembali duduk di kursi penumpang.

Sarah terlihat enggan untuk berpindah tempat. Tangan halusnya mulai lancang mengelus lembut dada bidang Sebastian yang tertutup piyama.

"Bas, ayo lakukan lagi.." desis Sarah yang membuat bulu kuduk Sebastian meremang.

............................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...

1
selena d'flonce
rating dulu baru lanjut baca, mangats kak
selena d'flonce
novel sebagus ini sayang banget kaloo sepi😫 kata katanya bagus banget padahal, tertata rapi dan mengikuti pedoman baik, makin sukaa!! sukses selalu thor-nim
selena d'flonce
aaaa proud of you Luna! kamu ga sendiri, ada readers yang setia nemenin kamu!!/Determined/
selena d'flonce
sedih banget jadi Luna, wanita mana yang ga sakit hati digituin sama suaminya?🥹
Suzana Uzis
terlampau ringkas x tau apa kesudahan cerita macam tergantung
nurul hidayati
ceritanya kok gini ya... yang menang kayaknya pelakor ne... pelakor sllu menang hadeehh... nyesek lha
Agus Tina
Thor kenapa nggantung?
CER°: /Sleep/
total 1 replies
Nna_
emg sebastian g blg klo luna istrinya? mrka berdua gda perasaan mau ktmu, serumah lgi? kok bisa slma itu?
CER°: namanya jugaa lagi marahan kak wkwk
total 1 replies
Nna_
Jgn smpe tdk di lnjt novel ini aku udh suka bgt ceritanya bguss!! dpt pljrn dlm berumah tangga sukaa bgt pokoknya/Kiss/
CER°: wahh makasihh yaa. 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!