NovelToon NovelToon
JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fixs u

Nathan rela bekerja apapun untuk bertahan hidup,hingga akhirnya dia bekerja di sebuah toko bangunan milik koh jun seorang keturunan tionghoa.
Siapa sangka anak koh jun yang bernama Alicia malah jatuh hati pada Nathan yang notaben - nya buruhnya. Apakah koh jun setuju dengan hubungan mereka? Dan bagaimana usaha Nathan selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fixs u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

   "Mas?" panggil Alicia dari belakang kedua pemuda yang tengah berjalan itu. Membuat Nathan dan Juan menoleh bersama.

   "Kamu disini Ci?" kata Nathan pura - pura bertanya pada Alicia,panggilan sayang yang biasa dipakai untuk memanggil kekasihnya itu kini terasa aneh dan kaku di lidah Nathan. Hatinya mulai terasa beku,rasa cinta pada gadis itu kini perlahan berubah jadi benci. Juan pun menjauh sebentar memberi waktu untuk mereka berdua berbicara.

    "Ci? Oh iya mas,tadi diajak temanku ke sini. Pipi mas Nathan itu kenapa?" tanya Alicia yang terkejut panggilan Nathan padanya berubah. Lalu mencoba memegang pipi Nathan tapi Nathan melengos dan mundur selangkah.

   " Temanmu? maksudmu teman yang mencium kening dan suap - suapan di mall!? Atau teman yang mengajakmu kencan di malam minggu? Itukah arti kata teman yang kamu maksud?" kata Nathan masih dengan ekspresi datar.

   "Ma- mas tahu darimana? Ak- aku.. " tanya Alicia gagap karena terkejut mendengar kata - kata Nathan,

   "Sudah lah Ci,lebih baik kita sudahi hubungan ini,silahkan kamu bersama temanmu itu." kata Nathan tegas,berusaha menekan rasa sakit yang ada di hatinya,

  "Tidak mas,aku bisa jelasin ini. Maaf kan aku hiks.." kata Alicia mulai terisak sambil memeluk Nathan.

  "Lepaskan aku Alicia,aku sudah melihat sendiri semuanya. Lebih baik kita selesai sampai disini!" kata Nathan berusaha melepas kedua tangan Alicia yang melingkar di tubuhnya.

   "Enggak,aku tidak mau mas, Maaf aku salah. Aku menyesal mas huhuuu..." kata Alicia berubah jadi tangisan. Pelukan nya berhasil di lepaskan Nathan tapi tangan Alicia masih erat memegang pergelangan tangan pemuda itu. Aksi keduanya yang seperti orang pacaran yang sedang ribut tentu menjadi tontonan pengunjung cafe di sekitar parkiran. Tiba - tiba,

Bugh,

Brakkk.

Alex melayangkan pukulan keras ke wajah Nathan. Membuatnya jatuh terjerembab di paving parkiran. Alex yang tadi mencari Alicia di toilet dan di sekitar cafe akhirnya menemukan gadis itu di parkiran.

Bugh,bugh

Dua pukulan lagi masih dilayangkan Alex pada pipi Nathan,hingga membuat luka di pipinya yang belum sembuh itu, kembali terbuka. Rasa panas dan ngilu membuat Nathan merintih kesakitan,

   "Kak Alex sudah cukup,apa yang kakak lakukan. Mas kamu tak apa?" tanya Alicia yang tadi sempat mematung dengan rasa terkejut dengan kejadian pemukulan itu kini duduk bersimpuh di dekat wajah Nathan. Bibir Nathan robek,hidungnya juga mimisan mengalir sampai dagu,

    "Eh loe apa - apaan?! ngapain mukul temen gue,brengs**!" kata Juan dengan tangan siap melayang, emosinya sudah menggebu melihat pria asing itu memukul sahabatnya. Juan tadi juga berlari mendekat ketika melihat Nathan jatuh terjerembab.

   "Juan sudah! Kita cabut!" kata Nathan yang sudah kembali berdiri melarang Juan yang hendak memukul Alex. Nathan mengabaikan Alicia yang masih duduk bersimpuh di bawah dengan langkah gontainya Nathan berjalan sambil dipapah Juan.

   "Mas Nathan, tunggu. Maafkan aku huhuu.." kata Alicia bergegas berdiri hendak mengejar Nathan,ditengah air matanya yang mengalir di pipi.

    "Alice sudah,biarin dia pergi!" cegah Alex memegang tangan Alicia yang tangisnya semakin pecah.

   "Lepasin kak!" kata Alicia dengan sorot kemarahan di matanya.

   "Alice, aku.."

   "Aku bilang lepasss!" kata Alicia berubah jadi bentakan. Alex pun melepas cekalan pada pergelangan gadis itu. Alicia berlari mengejar mobil Juan yang mulai berjalan keluar dari area kafe.

   "Maafkan aku mas huhuu.."

Brukk,

Alicia pun terkulai jatuh pingsan. Alex yang melihat kejadian itu langsung membopong tubuh Alicia ke mobilnya,lalu mengantarkan pulang.

   "Brengs**,siapa cowok tadi? beraninya dia membuat Alice menangis hingga pingsan begini?" kata Alex ketika dalam perjalanan.

    "Apa yang terjadi Alex?" tanya Koh Jun yang panik melihat Alicia dibopong Alex ketika telah sampai di rumah.

    "Bawa ke kamar." kata bu Selly yang ikutan panik. Alex pun membawa tubuh Alicia ke kamarnya.

   " Tadi ketika di cafe aku lihat Alicia sedang berontak karena ditarik dengan seorang pria sambil menangis di parkiran Om. Kalau tidak salah namanya Nathan" Alex menjelaskan apa yang dia lihat.

  "Nathan?" tanya koh Jun,

  "Alicia memanggilnya begitu Om,untung aku segera melihatnya dan sempat memukulnya beberapa kali!" Kata keduanya di ruang tengah,sementara bu Selly menunggu Alicia yang masih belum sadarkan diri di kamar.

Sementara Juan mempercepat laju mobilnya,sementara Nathan hanya bisa mendongak dengan tisu menutup hidungnya. Mobil itu memasuki gerbang rumah Nara,setelah satpam membukanya melihat Nathan ada di dalam.

   " Dokter Nara tolong!" kata Juan yang mengetuk pintu depan. Tak lama Nara keluar dengan bu Delima.

   "Than,bangun ayo turun?" kata Juan membangunkan Nathan yang sesaat pingsan karena merasakan sakit dengan luka di pipinya.

    "Ngapain loe bawa gue ke sini bego! Bukanya ke klinik!" tanya Nathan dengan suara sengau seperti orang kena flu.

   " Uda cepetan ayo, sorry tadi gue panik! Jadi cuma kesini yang ada di pikiran gue." jawab Juan sambil kembali memapah Nathan.

   "Astagfirullah Nathan,kenapa lagi kamu Nak?" tanya Bu Delima ikut panik sambil mengajak kedua pria itu masuk ke dalam. Sementara Nara mengambil tas P3k miliknya.

   "Sini biar aku bersihkan dulu lukanya" kata Nara,Juan pun keluar menunggu di teras depan. Tak lama pak Armand ikut menemani Juan di depan. Nara dengan telaten membersihkan sisa merah pada pipi,hidung bahkan sebagian mengalir sampai leher.

   "Buka bajunya?"

   "Ha?" tanya Nathan kaget kenapa harus buka baju.

   "Bajumu kotor dan noda darahnya sampai leher itu!" kata Nara dengan suara lembut. Nathan pun membuka bajunya. Nara pun terkesiap melihat dada bidang Nathan dengan perut roti sobeknya. Dia pun membersihkan dengan perlahan,sambil menekan debar pada hatinya.

    "Apa yang terjadi? Bukanya tadi di telfon bilangnya nyanyi bukan berkelahi?"

   "Aku gak berkelahi Ra,"

   "Lalu? Jangan bilang tak sengaja jatuh ya Mas Nathan?"

   "Mas?" tanya Nathan mengulang panggilan Nara barusan.

   "Apa kamu keberatan?" tanya Nara mulai mempersiapkan perban,dengan perasaan was - was takut Nathan ternyata keberatan.

   "Enggak,terserah kamu mau panggil apa Ra. Auw,sakit." jawab Nathan ketika luka dipipinya ditetesi obat cair yang awalnya dingin lalu berubah terasa panas.

   "Tahan mas,lalu apa yang sebenarnya terjadi?" tanya nya kini memasang perban. Nathan pun menceritakan semua,dia berharap rasa sesak di hatinya berkurang setelah bercerita. Nara pun mendengarkan dengan mata menggenang,lalu

Tess

Air matanya jatuh mengenai lengan Nathan.

   "Kamu menangis Ra?" tanya Nathan yang lenganya terkena air mata,ditatapnya wajah Nara yang sedang mewek itu.

   "Mas lelaki yang hebat,biasanya lelaki akan menghajar pria yang merebut pacarnya. Tapi ini kebalik?" jawab Nara terisak tapi tetap cekatan memasang plester di atas perban.

   "Aku bukan orang yang emosian Ra,aku tak akan memperjuangkan wanita yang tak setia! Aku hanya akan memperjuangkan wanita yang pantas untuk diperjuangkan!" kata Nathan tegas.

Deg

    " kata kata itu.." batin Nara dalam hati. Dia juga pernah mengatakan hal yang sama ketika putus dengan Roy,

   "Aku setia! Dan aku mencintaimu mas." jawab Nara lirih sambil menunduk malu telah jujur pada Nathan,yang selama ini urung dia ungkapkan.

   " Aku tahu Ra,sudah lama aku mengetahuinya. Beri aku waktu untuk tenang dulu ya?" kata Nathan sambil memegang tangan lembut milik dokter kandungan itu. Nara tentu bahagia mendapat perlakuan manis itu dari Nathan.

   " Aku akan menunggu mas,dan aku juga akan berjuang untuk lelaki yang pantas untuk kuperjuangkan!" jawab Alicia dengan binar wajah bahagia karena hilal cinta Nathan mulai nampak. Malam itu Nathan dan Juan akhirnya pamit pulang,setelah Nathan menolak diminta pak Armand dan bu Delima untuk menginap lagi di rumahnya.

Pagi pun tiba,

Tok Tok,

Suara ketukan di pintu membangunkan Nathan yang kembali tidur setelah sholat subuh tadi. Dia pun bangun bergegas lalu membuka pintu,

   "Koh Jun?"

1
Suaebah Suaebah
hai thor salam kenal.semangat..
mampir dan menyimak dulu thor.
/Rose//Rose/
eka siti N
follow aku ya kak
eka siti N
Mampir nih, jangan lupa mampir juga ya "cinta di usia senja" hehe
Afrina Wati
Luar biasa
Selfi Selfi
semangat Thor...

terus lanjutkan =^._.^= ∫

Saling suport yuk🤗
Kisin Gindam
teruskan
Amelia Quil
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
Gohan
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Olivier Mira Armstrong
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!