NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 1

11 Desember 2011, Raytgon, Kebun Persembunyiannya

"Kita akan berangkat sekarang," ujar Khazami memulai obrolan setelah semua anggota kelompoknya berkumpul.

Saat ini, di tengah-tengah perkebunan rimbun yang luas itu, terdapat lima orang laki-laki muda sedang berdiri melingkar. Biarpun suasana nampak gelap, mereka semua terlihat bisa saling melihat satu dengan yang lainnya.

"Aku sudah tidak sabar," ujar Sergio dengan seringai menyeramkan, tapi malah terkesan seperti senyum biasa di wajahnya yang selalu terlihat kalem. Sergio memang salah satu orang yang memiliki wajah penuh tipu.

"Setelah sekian lama akhirnya kita mendapatkan misi yang menantang juga." Adnan terlihat merenggangkan kakinya dengan cara merentangkan kaki kiri dan kaki kanannya secara bergantian. Setelah selesai, dia langsung melompat untuk berdiri, "intinya, biar gue yang mengambil bagian pentingnya ya?" imbuhnya dengan kedua tangan yang terlentang ke udara dengan posisi masing-masing jadi saling mengait. Raut wajah laki-laki berambut sedikit gondrong itu tersenyum lucu dengan sorot mata yang melotot tajam.

"Gua akan mengambil bagian interogasinya, bagaimana?" tanya Mardika Joel dengan tersenyum kecil sembari membenahi posisi kacamatanya dengan jari tunjuk yang mengacung. Saat ini posisi laki-laki itu sedang berdiri dengan punggung bersandar di sebuah pohon yang besar.

"Kalau begitu, aku bagian yang dapat eksekusinya, ya? Tidak buruk juga," timpal Fahmi dengan menyengir menunjukkan raut wajahnya yang menyeramkan.

Khazami yang di misi malam ini kembali menjadi pemimpin dari keempat orang anggota sindikat penjahatnya itu. Laki-laki berwajah tenang dan penuh candaan itu, saat ini terlihat menyeramkan.

"Sebelum berangkat ke pestanya. Ketua memberikan sebuah alat yang akan memudahkan kita." Khazami melempar sebuah topeng ke masing-masing orang.

Adnan, Mardika, Sergio, dan Fahmi tentu menangkap benda itu dengan gampang. Mereka semua terlihat terpukau saat mendapati sebuah topeng wajah manusia yang terlihat sangat-sangat nyata. Bahkan bahannya terasa lentur.

"Aps ini, Tumben sekali Ketua memberikan alat seperti ini untuk menjalankan misi,' ujar Fahmi sembari memindai bentuk topeng wajah manusia yang ada di tangannya itu.

"Topeng yang akan kita pakai itu diambil dari mayat penduduk ibu kota. Adik ketua sendiri yang membunuhnya dan membuat topeng itu sangat-sangat serupa dengan wajah yang adik Ketua bunuh," terang Khazami dan membuat empat orang itu mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Jadi, rencana kita berubah? Bukankah ini jauh lebih keren dan menantang?" celetuk Fahmi dan tanpa berlama-lama, dia langsung saja memakai topeng itu.

Seketika raut wajah laki-laki itu langsung berubah jadi sosok orang tua, "Wah, ternyata ini menempel dengan sempurna." Ternyata bukan hanya wajahnya yang berubah, tapi suara laki-laki itu juga terdengar berubah. Lebih ajaibnya lagi, bibir topeng itu juga ikut bergerak saat dia berbicara. Bahkan kedua kelopak mata topeng itu juga ikut tertutup saat Fahmi bergerak menutup kelopak mata aslinya.

"Wih keren sekali."

"Benar-benar misi yang menyenangkan nih."

"Apa ini pertanda kalau kita akan menggulingkan kekuasaan di ibu kota?"

Tiga anggota lainnya ikut mengeluarkan suara. Mereka semua terlihat antusias, bahkan Khazami pun begitu. Dia tidak pernah merasa sesenang ini saat menjalankan sebuah misi.

"Ambil kertas ini. Di sana ada penjelasan lengkap tentang wajah yang kalian gunakan. Mulai dari nama, keluarga, cara bicara, kebiasaan, makanan favorit, lalu sikapnya. Semua ada di sana. Kita harus bergegas pergi sebelum pestanya di mulai dan pemilik wajah ini dicari-cari oleh anggota keluarganya."

Setelah mengatakan itu, Khazami yang masih belum sepenuhnya memakai topeng terlihat berjalan lebih dulu. Laki-laki itu terlihat menyeringai, "Ayo kita selesaikan misi ini secepatnya," ajak laki-laki itu sembari bergerak menurunkan topengnya untuk menutup semua wajahnya.

***

Relimonic, Kediaman Keluarga Besar Ferdanham

"Nona muda?"

Lily yang tadinya asik memandangi pantulan dirinya di cermin, terlihat menoleh ke arah pintu masuk kamarnya. Di sana, dia melihat sosok wanita paruh baya berpakaian maid sedang berdiri dan memandanginya.

Lily tersenyum dan bergerak memanggil perempuan paruh baya itu untuk masuk ke dalam kamarnya. Dengan gerak yang sungkan, wanita bernama tag Alice itu masuk ke dalam sana.

"Apa Nona membutuhkan sesuatu?" tanya Alice dengan tersenyum sungkan. Raut wajah perempuan paruh baya itu terlihat sangat takut untuk berdiri terlalu dekat dengan sang anak majikan.

Lily menggelengkan kepalanya. Wanita itu terlihat menyodorkan selembar kertas ke arah Alice. Wanita paruh itu jelas langsung mengambil sodoran kertas itu, lalu kemudian membacanya.

"Bagaimana penampilanku, Alice?"

Alice langsung memandangi wajah Lily yang saat ini benar-benar terlihat menawan. Dengan riasan yang tipis, wanita itu terlihat sangat memukau. Belum lagi mata hazel miliknya terlihat sangat berkilauan.

"Tidak bisa diragukan lagi, Nona. Mau seperti apa pun penampilannya, Anda tetap terlihat sangat-sangat cantik. Terlebih lagi model rambut yang saat ini Anda gunakan. Malam ini Anda terlihat benar-benar sempurna."

Saat ini Lily terlihat mengenakan gaya rambut Wavy Half-Updo. Jenis gaya rambut ala putri kerjaan yang bagian sisi kiri dan kanannya terkat di belakang. Apa lagi warna rambutnya yang kecoklatan, model ikatan rambut itu terlihat cocok sekali dengannya.

"Padahal jika kamu mengingat rambutmu, pasti penampilanmu akan terlihat jauh lebih cantik. Mungkin semua pria ibu kota akan jatuh cinta jika melihatmu"

Kata-kata Fahmi kemarin sore kembali terputar di ingatannya. Lily yang mengingat itu lagi terlihat tersipu malu sendiri dibuatnya. Sungguh, tadi dia meminta model rambut seperti ini kepada periasnya hanya untuk coba-coba saja.

Akan tetapi, saat mendapatkan reaksi positif dari orang yang meriasnya itu, Lily menetapkan untuk pergi ke pesta besar perusahaan keluarganya dengan gaya seperti ini. Terlebih lagi, dia semakin merasa percaya diri karena mengingat kata-kata Fahmi.

'benar yang Fahmi katakan. Aku harus percaya diri dan memperlihatkan kepada dunia sosok Lily Ziell Ferdanham yang sebenarnya," batin wanita itu dengan terus memandangi dirinya di cermin.

Di sebelahnya ada Alice yang terlihat memukul pelan dahinya, "Saya hampir lupa, Nona," celetuk perempuan itu tiba-tiba. Lily yang mendengar itu tentu langsung dibuat menolehkan kepala.

Kedua alis perempuan itu spontan terangkat, membuat kerutan bingung di dahi Lily tercipta. Alice sang maid terlihat tersenyum kikuk.

"Sebenarnya kedatangan Saya ke mari untuk memanggil, Nona. Tuan Besar dan Nyonya Besar sedang menunggu Anda di bawah. Katanya, sebagai orang yang menyelenggarakan pesta, kita harus di sana untuk memberikan sambutan," jelas Alice menyampaikan pesannya kepada Lily.

Lily yang tadinya memperlihatkan raut wajah yang kebingungan terlihat menyunggingkan senyum dengan perlahan. Setelah itu, dia tentu langsung mengangguk kepalanya untuk menjawab.

Alice yang melihat anggukan kepala itu, tentu langsung membuka jalan untuk Nona mudanya. Lily yang melihat Alice menyingkir, langsung bergerak mengayunkan langkahnya dengan anggun, sepanggung gaun pesta warna gold yang saat ini dia kenakan.

1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap,.makasih kak.
total 1 replies
gaby
Di bab ini aq kecewa sm Fahmi. Dia cm menganggap Lily hanya gadis bisu yg butuh di kasihani. Dia ga nyadar, kalo Dia lbh di kaaihani dr Lily, seenggaknya Lily adl Putri yg di sayangi kluarganya & di limpahi kekayaan tanpa harus ngangkut barang demi sesuap nasi.
Call Me A: bener banget.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih, kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!