⚠️ Tolong budayakan membaca dengan tertib dengan cara membaca sampai selesai di setiap bab nya , dan di larang boom like juga lompat bab 😊 ⚠️
Aletta Xaviera , gadis cantik yang hidup dengan kesederhanaan , yang harus rela bertransmigrasi kedalam tubuh Alettha Vanesha Aldebaran , seorang gadis cantik yang terlahir di keluarga konglomerat namun memiliki fisik yang lemah.
Mampukah Aletta menghadapi kehidupan dia yang baru?
Dan bisakah dia menghadapi masalah yang di tinggalkan oleh jiwa Alettha mengenai hubungan nya dengan sang tunangan.
Atau dia lebih memilih untuk menjadi dirinya sendiri hingga bertemu dengan seseorang yang mengubah hidupnya.
Penasaran?
Ikutin terus ceritanya ya ...😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alettha ( 33 )
☆☆☆♡♡☆☆☆
**Brak**
"Daddy!!"teriak Alettha sambil membuka pintu dengan kasar saat masuk ke ruang rawat Ryan yang dia ketahui dari Dika jika Ryan mengalami kecelakaan.
Dan sekarang Alettha melihat jika Ryan sedang diobati oleh dokter Gery yang tersenyum saat melihat kedatangan Alettha di ruang rawat Ryan.
"Ya ampun nak .. kenapa jadi berteriak , Daddy hanya terluka kecil dan tidak ada yang serius"ucap Ryan yang merasa senang saat melihat Alettha masih perduli dengannya.
Tapi sepertinya Alettha belum mempercayai perkataan Ryan barusan , hingga tatapannya tertuju pada dokter Gery yang berdiri di samping Ryan yang sedang duduk di ranjang pesakitannya.
Dan Gery yang mengerti maksud dari Alettha yang menatapnya pun tersenyum saat tahu jika teryata Alettha peduli dengan Ryan.
"Tuan Ryan baik baik saja nona , dan tidak ada luka serius , hanya luka luar yang mungkin dalam satu minggu sudah sembuh , jadi anda tidak perlu khawatir"jelas dokter hingga hal itu baru bisa membuat Alettha bisa bernafas lega.
Lalu kemudian , tatapannya tidak sengaja melihat ke seorang wanita yang sedang berdiri sambil menatap kearah mereka.
"Bunda .."gumam lirih Alettha yang dari gerak bibirnya dapat di baca oleh wanita itu yang teryata Danita , Bunda dari Aletta.
Tetapi Danita terlihat tersenyum ramah saat melihat Alettha yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.
"Maafkan saya nona , karena menolong saya Ayah anda jadi terluka"ucap Danita yang merasa bersalah sebab Ryan yang menolongnya saat dia hampir mengalami kecelakaan.
"Daddy melakukan itu pasti memiliki alasan sendiri , jadi Ibu tidak perlu meminta maaf , dan panggil saja saya Alettha"ucap Alettha sambil tersenyum melihat sang Bunda yang sudah cukup lama tidak dia temui.
"Alettha .."ucap Danita sambil berkaca kaca saat teringat mengenai jiwa Alettha yang dulu.
Dan Alettha juga menyadari akan hal itu , namun di juga tidak bisa mengatakan kepada sang Bunda jika dia adalah Alettha yang sama , tetapi karena Alettha sekarang berada di tubuh Vanesha , Alettha jadi tidak bisa untuk sembarangan mengatakan mengenai dirinya.
Cukup dokter Gery dan Altezza saja yang mengetahui mengenai kebenaran itu , sebab dia masih ingin mencaritahu mengenai kecelakaan yang terjadi padanya , dan sebisa mungkin Alettha tidak ingin melibatkan sang Bunda dalam masalahnya.
"Memangnya ada yang salah dengan nama Alettha Ibu , kok Ibu hampir nangis kayak gitu"ucap Alettha sambil berjalan mendekat kearah Danita.
"Tidak apa apa , Ibu hanya teringat mengenai anak Ibu yang sudah tiada , dan dia juga memiliki nama yang sama dengan dirimu"ucap Danita sambil menghapus air matanya yang sudah jatuh.
"Jika Ibu mau , Ibu boleh menganggap Alettha anak Ibu , Ibu juga boleh peluk Alettha jika Ibu merindukan anak Ibu , sebab Alettha juga tidak tahu bagaimana rasanya di peluk oleh seseorang Ibu , sebab Mommy sudah tiada saat dia berjuang melahirkan Alettha"jelas Alettha mengenai Ibu kandung Vanesha.
Merasa terharu dengan perkataan Alettha , secara perlahan Danita melangkah semakin mendekati Alettha , dan kemudian dia memeluk Alettha.
Alettha yang kembali merasakan pelukan sang Bunda tanpa sadar meneteskan air matanya , dan hal itu dapat di lihat oleh Altezza yang sejak tadi berdiri di ambang pintu.
Dia sedikit bingung mengenai Alettha yang tiba tiba meneteskan air matanya , namun saat teringat perkataan Alettha saat dia mengatakan jika dia bukanlah orang yang sama seperti yang dulu lagi , membuat Altezza bisa mengerti apa yang di rasakan oleh Alettha sekarang.
Sedangkan Ryan yang melihat Danita memeluk Alettha merasa bersalah , sebab selama ini dia masih belum bisa menjadi orangtua yang baik untuk Alettha.
Namun sekarang dia tidak ingin melakukan hal yang sama lagi , sebab kebahagian Alettha adalah segalanya bagi Ryan , dan dia akan melakukan apapun agar bisa melihat sang putri tersenyum bahagia lagi.
"Ibumu pasti adalah wanita yang hebat , sebab dia memiliki seorang putri yang sangat cantik dan baik seperti dirimu , jadi jangan pernah bersedih terlalu lama , sebab itulah yang sedang Ibu lakukan sekarang , mencoba mengiklaskan putri Ibu yang sudah tiada"ucap Danita sambil mengusap punggung Alettha.
"Ya , terimakasih Bu"ucap tulus Alettha yang masih memeluk Danita sambil menyalurkan rasa rindu dia pada sang Bunda.
Lalu beberapa saat kemudian Alettha melepas pelukannya dan tersenyum kearah Danita yang juga tersenyum pada Alettha.
Hingga , Sebastian menatap bingung saat dia memasuki ruang rawat Ryan dan melihat situasi yang ada di hadapannya.
"Sepertinya kakek melewatkan sesuatu"ucap Sebastian hingga membuat Danita yang tadi menatap Alettha , terlihat berbalik dan terkejut saat mengenali orang yang ada di hadapannya.
"Bukankah tuan ..."ucap Danita yang merasa terkejut saat melihat Sebastian.
"Bukankah anda Ibu dari gadis itu"ucap Sebastian yang mengingat jika Danita adalah Ibu dari gadis yang mendonorkan jantungnya pada Alettha.
Meski yang terjadi sebenarnya adalah semua keputusan itu di buat oleh Sebastian sendiri , namun Sebastian juga tidak akan lepas tangan begitu saja pada keluarga si pendonor.
"Ayah mengenal nyonya Danita?"tanya Ryan yang merasa bingung dengan sikap Sebastian.
"Tentu saja , karena dia adalah Ibu dari orang yang sudah mendonorkan jantungnya pada Alettha"
Terkejut? itu pasti.
Sebab selama Alettha sakit , Ryan tidak pernah tau keadaan Alettha sebenarnya , hal itu karena Carina yang mengatakan jika dia yang akan mengurus Alettha.
Karena itulah sekarang dia benar benar merasa bersalah sebab tidak tahu mengenai keaaan putrinya.
**£££££££££**
