NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

"Ketua datang"

Asisten Tian menutup teleponnya dan menghampiri Ketua Galen atau Papanya Qiana.

"Qiana dan Renata harusnya ada di kantor"

"Ya, Tuan mereka sudah pergi lebih awal" sahut Asisten Tian.

Tuan Galen meminta Asisten Tian untuk membawanya ke taman, dan Tian mendorong kursi roda Tuan Galen. Mereka memulai percakapan

"Tian"

"Ya, Tuan"

"Renata, seperti apa dia menurutmu ?"

"Maksud anda Tuan ?"

"Apakah kamu pikir dia orang yang bisa dipercaya ?"

"Aku tidak yakin, kenapa anda menanyakan itu"

Tuan Galen memberi aba aba untuk berhenti dengan tangannya pada Tian.

"Aku tidak percaya pada wanita dan aku tidak pernah percaya pada orang lebih dari 30%, Renata berbeda, benar kan itu ? Dia tidak akan mengkhianati ku kan ?"

Tian menelan ludahnya, tapi Tuan Galen tidak melihatnya.

"Bagaimana aku bisa menilainya, Tuan. Yang ku tau dia sangat berbakti kepada anda dan anda tidak perlu khawatir"

Tian pun kembali akan mengantar Tuan Galen untuk ke kantor nya.

***

Qiana dan Renata sama sama sudah menyelesaikan olahraga gim mereka, dan keduanya keluar bersama sama serta ke kantor bersamaan juga.

"Qiana, tunggu" panggil Renata dan Qiana pun berhenti lalu menoleh pada Renata, Sedangkan Renata menghampiri Qiana lalu dia merapihkan kerah bajunya Qiana.

Qiana tersenyum kecut, lalu tatapan Qiana beralih pada seseorang yang ada jauh di sebelahnya, itu Kavian yang sedang tersenyum padanya.

Renata pun sama menatap ke arah Kavian, sedangkan Kavian hanya menatap Qiana, dia pun melangkah menghampiri Qiana, tanpa melihat ke arah Renata sekali pun.

"Apakah tidurmu nyenyak ?" tanya Kavian dengan menunjukkan senyumnya lagi.

Qiana mengangguk "Kamu benar benar datang ternyata"

"Semalam kita sudah membahasnya dan juga aku bilang kita akan bertemu setelah esok pagi"

Qiana tersenyum kecil "Senang bisa melihatmu, apa kamu menunggu lama ?"

"Tidak, hanya sekitar satu jam"

Qiana langsung melirik Renata yang ada di sampingnya, begitu juga Kavian yang sama sama melirik Renata.

Kavian memberi salam "Anda yang berdiri di pagar semalam kan ?"

Di sini Qiana tidak tau kalau Kavian adalah orang yang menyelamatkannya saat di pesawat dan Kavian adalah orang yang sedang dia selidiki lewat Asisten Liam, karena yang dia tau pertemuan pertama mereka saat kecelakaan di jurang itu.

Qiana mendelik tak suka "Dia ibu tiriku, istri kedua Papaku" jelas Qiana.

"Kalau tidak salah, anda reporter hebat itu kan, aku pernah melihat anda di TV, anda benar benar keren ketika itu"

Qiana mengerutkan keningnya dan dia langsung melirik Renata.

"Ah, ternyata Ibu tiriku ini sangat terkenal ya" Qiana tersenyum kecil lagi.

Sedangkan Renata mengerutkan pegangan tangannya pada tas selempangnya bahkan dia sampai menelan ludah saat Kavian berkata begitu,

"Itukah Anda Nona Renata Maheswari, benar ?"

"Wah,, wah ingatan mu luar biasa juga ya, itu sudah hampir lima tahun yang lalu, tapi kamu ingat nama dia ?" tunjuk Qiana pada Renata.

Kavian tersenyum "Aku penggemar beratnya ketika itu" sahutnya kemudian

"Ibu pasti senang punya penggemar yang masih mengingatmu" sindir Qiana.

Kavian masih mempertahankan senyumnya itu, dan Renata menarik nafasnya "Terima kasih" dia balas tersenyum pada Kavian

"Tapi sekarang aku bukan penggemarnya lagi, sayang sekali" senyum yang tadi ada terus di bibir Kavian pun hilang seketika di gantikan dengan raut wajah yang marah.

Sedangkan Renata menatap terkejut dengan apa yang Kavian katakan. Bertepatan dengan itu Papanya Qiana datang ke kantor dengan di antar Asisten Tian.

"Ketua" Qiana yang pertama menyadari adanya Papanya dia pun menghampiri, begitu juga dengan Renata.

Qiana memberi salam dahulu, tapi Renata langsung menghampiri Tuan Galen dan mengambil alih kursi rodanya "Anda datang awal, jalanan pasti sedang tidak macet kan"

Kavian menoleh pada mereka, lalu menatap Tuan Galen, lalu ke arah Asisten Tian dan Renata, dan Asisten Tian nampak terkejut juga saat melihat adanya Kavian dia antara mereka.

Tuan Galen yang melihat Kavian pun bertanya "Siapa ini ?" tatapannya menatap pada Kavian.

"Seseorang yang aku kenal, ketua" sahut Qiana.

"Bagaiman kamu mengenalnya ? " tanya kembali Tuan Galen.

Qiana langsung menatap Renata dan kembali menatap Tuan Galen "Dia laki laki yang aku kencani" ucapnya berbohong

Tatapan Qiana beralih ke Kavian "Dia Papaku" Qiana mengenalkan Papanya pada Kavian.

Kavian memberi salam pada Tuan Galen atau Papanya Qiana "Selamat pagi, saya Kavian" ujarnya kemudian

"Apakah kamu sudah makan ?" tanya Tuan Galen,

Renata jelas panik sangat panik, dan mereka pun melakukan sarapan bersama di salah satu restoran terdekat kantor.

Tuan Galen tersenyum "Ayo makanlah, aku sering makan di sini, makanan nya enak sekali" ujar Tuan Galen menyambut Kavian.

"Terima kasih" sahut Kavian, dia pun meraih sendok dan memulai makan.

"Aku tidak percaya ini. Dan ini untuk pertama kali kamu mengenalkan kekasih kamu pada Papa, benar kan ?"

"Iya, Papa" jawab Qiana, tapi dalam hatinya merasa tak enak pada Kavian.

Sedangkan Renata hatinya merasa panas, dia terus menatap Qiana dan Kavian bergantian dengan tatapan tak sukanya.

"Apa pekerjaan orang tuamu ?" tanya Tuan Galen.

"Mereka sudah meninggal" sahut Kavian enteng, Qiana langsung menoleh pada Kavian, karena seingat dia saat keluar kota kemarin, bukankah itu ibunya.

"Ayahku seorang penjual obat di pasar dan Ibu ku meninggal tepat ketika melahirkan ku"

"Hidupmu begitu sulit, bagaimana dengan sekolah mu ? Apa pekerjaanmu sekarang ?" tanya Tuan Galen lagi

"Aku berhenti kuliah, dan sekarang aku sedang kerja menjadi pelayan" Dia tidak berbohong sepenuhnya, karena Andrian sudah menawarkannya untuk bekerja di sana, hanya saja banyak hal yang selalu Kavian alami setelah keluar dari penjara.

Tuan Galen merasa tak suka dengan pekerjaan Kavian "Pelayan ?" ujarnya menatap aneh pada Kavian "Terus bagaimana dengan kuliahmu, apakah berhenti karena masalah keuangan ?"

"Tidak..."

"Papa bisa menanyakannya nanti" potong Qiana, tapi Tuan Galen memotong kembali.

"Kalau begitu apa alasannya ? Kenapa kamu berhenti kuliah ?"

Kavian langsung menatap Renata dan Renata jelas makin panik "Aku tidak berhenti, aku di keluarkan"

Tuan Galen tak percaya lagi pada jawabannya Kavian "Kamu di keluarkan ?boleh tau karena apa ?"

Ekor mata Kavian kembali melirik Renata dan tangan Renata gemetaran, Asisten Tian melihat itu.

"Hentikan Papa"

"Kenapa kamu di keluarkan dari kampus ?" Tuan Galen belum puas jika belum terjawab.

"Papa" tegur Qiana.

"Kalau anda sedang sensus, aku tak ingin menjawab lagi" ujar Kavian. Tepat Kavian bicara begitu semua orang menatap Kavian.

Tapi Tuan Galen masih kekeuh "Katakan, kenapa dia sampai di keluarkan dari kampus dan apa yang dia lakukan ?" dia beralih bertanya pada Qiana.

Tangan Renata semakin termor , dia pun memilih menyimpannya dia bawah meja di atas pahanya, Asisten Tian yang melihat itu pun langsung menggenggam tangan Renata.

"Kamu mengenalkan dia sebagai kekasih kamu, tapi kamu tidak tahu banyak tentangnya, bagaimana itu Qiana !!" kali ini Tuan Galen sedikit menyentak pada Qiana

"Tidak penting bagiku" jawab Qiana dingin.

"Apa ?"

"Tidak penting bagiku siapa dia dan bagaimana dia,

Dan seperti apa masa depan kita. Kenapa juga dia dikeluarkan dari kampus di masa lalu, tidak penting bagiku, bagaimana dengan Papa sendiri ?"

"Wanita yang Papa nikahi" tatapan Qiana langsung berpaling pada Renata "Wanita yang menggoda Papa, walau Papa sudah punya istri dan anak. Wanita itu hanya 3 tahun lebih tua dari putrimu, seberapa banyak Papa tau akan masa lalunya ?" ujar Qiana panjang lebar.

Tuan Galen nampak marah, dia pun menyiramkan air minum pada wajah Qiana, semua nampak terkejut.

"Ketua" pekik Renata.

"Ini kamu yang seperti ini, bagaimana bisa aku mempercayakan Paragon grup pada gadis yang belum dewasa seperti kamu ini !!"

Acara sarapan pagi menjadi berantakan "Ayo pergi !!" pintanya pada Asisten Tian.

"Papa"

"Aku bilang ayo pergi !!"

"Baik Tuan" Asisten Tian pun membawa Tuan Galen untuk keluar.

Renata pun hendak akan ikut, tapi Tuan Galen berkata "Kamu tetap di sini, usir dia. Berikan apa yang dia minta. Jika kamu tidak dapat menyingkirkannya dengan mudah, upayakan pemerasan"

Kavian langsung melirik pada Tuan Galen "Jika kamu ingin memaksa, panggil Asisten Tian"

"Papa !!!" Qiana berteriak

"Tugas ibu untuk merawat anaknya, apa yang putriku kerjakan dan siapa yang dia temui, hal bodoh apa yang dia lakukan. Jika ibunya masih hidup, dia akan tau. Ini tugasmu sekarang" Tuan Galen kembali meminta pergi pada Asisten Tian.

"Papa, tunggu !!" Qiana berdiri dan ikut menyusul Tuan Galen. Kini tinggal Kavian dan Renata.

"Apakah duniamu sangat indah, sampai memperlakukan orang seperti ini ?" Sindir Kavian.

"Ah, sayang sekali dia meninggalkan semuanya, aku tidak akan melupakan sarapan pagi ini" Kavian memakan makanan yang tadi ada di depannya.

"Bisakah kita mulai bernegosiasi ?" ujar Kavian

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!