NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ajakan Kirana

Lily memasuki kamar dengan cemilan yang dibawanya, berjalan mendekat menuju ranjang yang dimana lelaki tersebut telah terlelap menyelami mimpi.

Ia menyimpan nampan yang dibawa di atas meja nakas, memindai setiap inci wajah tampan yang telah menjadi suaminya. Wajah tenang tanpa celotehan absurd yang selama ini selalu mengisi hari-harinya.

Lily tersenyum dengan tangan terulur memindai setiap pahatan sempurna yang melekat pada wajah suaminya, dan gadis itu tidak bisa tidak iri melihat kelentikan bulu mata yang pria ini miliki.

Tangannya berpindah pada alis tebal, lalu menyusuri garis hidungnya yang begitu mancung. Terakhir, jari-jari lentik itu berlabuh pada bibir sedikit tebal dengan warna merah. Bibi yang sama sekali tak memiliki jejak noda nikotin di sana.

Lily mengusap berulang kali benda kenyal itu dengan ibu jarinya, pergerakan yang tercipta membuat sang empuknya membuka mata.

Vian memegangi tangan nakal gadis itu, sedangkan Lily yang sudah kedapatan menampilkan senyum tanpa rasa bersalah.

“Lily apa yang kamu—“ ucapan Vian terpotong seiring dengan tubuhnya yang membeku dan menegang. Gadis itu tanpa diduga menempelkan bibir mereka.

Dan seolah baru tersadar, Lily membulatkan mata atas apa yang baru saja ia lakukan. Ia kira hanya dalam angannya saja, tapi merasakan benda kenyal yang begitu nyata ia yakin ini bukan hanya dalam pikirannya.

“Eh...” baru saja Lily ingin menjauhkan diri, tetapi dengan cepat tangan kekar itu menahan tengkuknya. Mata Lily semakin membulat tak kala bibir mereka bukan hanya menempel, tetapi bibir Vian mulai menyesap, menerobos masuk, dan mulai melilit.

Lily syok, padahal ia yang memulai segalanya. Tadinya hanya niat mengagumi, untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang bergelayut dalam hati akibat kebenaran yang ia ketahui tentang Kirana.

Sedangkan Vian sendiri tengah memejamkan mata, menikmati setiap gelagar aneh yang membuncah dalam hatinya. Rasa baru yang melebihi permen kesukaannya, bahkan sepertinya permen itu tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan ini.

“Bang!!!” Lily memukul dada Vian tak kala oksigen di paru-parunya habis, dengan enggan Vian melepaskan rasa manis yang baru pertama kali ia rasakan.

“B-bang, a-apakah kita baru saja bercium?” gadis itu bertanya dengan dongkolnya, padahal adegan seperti ini sering ia tonton dalam drama.

Vian malah lebih dongkol lagi, “Ciuman itu apa Lily?” tanyanya dengan mengangguk kepalanya yang tak gatal. Jujur saja ia tidak mengetahui apa yang baru saja ia lakukan barusan, ia seolah dituntun begitu saja untuk melakukannya.

“L-lalu yang barusan?” napasnya yang masih ngos-ngosan tidak membuatnya urung untuk bertanya.

Vian menggeleng polos, “Aku tidak tahu, hanya membalas apa yang kamu lakukan saja,” jawabnya jujur. Membuat Lily yakin, ternyata naluri lelaki sungguh berbahaya.

Tetapi walau begitu, wajah gadis itu tetap saja memerah bak kepiting rebus. Ia dengan cepat berbalik dan segera ingin beranjak pergi. Namun, dengan cepat juga tangan kokok itu menahan pinggangnya.

“Jangan pergi Lily, aku pengen bobok siang.” Pinta Vian menggeser pelan tubuh gadis mungil itu agar semakin mendekat pada dirinya, alhasil Lily ikut tidur dengan posisi membelakangi Vian. Ia terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya.

“Lily, apapun yang terjadi... tolong jangan pergi.” Vian semakin mengeratkan pelukannya, iya teringat perkataan gadis itu yang meninggalkannya ketika di taman tadi.

Lily hanya bisa mengangguk, tidak mampu bergerak karena kini Vian membenamkan wajahnya di lehernya.

Aroma mawar yang menguar dari tubuh sang gadis perlahan membuat Vian tertidur, kembali menyelami alam mimpi yang indah.

***

Hari berikutnya, Kirana melakukan segala cara untuk mendekati Lily, tapi gadis itu seolah sengaja menghindarinya. Bahkan semenjak hari itu, mereka hanya bertemu di meja makan saja.

Jika Kirana menyapa, Lily membalas sapaannya sewajar saja. Sangat jauh berbeda ketika pertama kali gadis itu datang. Walaupun tingkahnya sedikit kampungan, tetapi ia masih mau menyapa dirinya terlebih dahulu.

Tapi bukan berarti Kirana akan menyerah begitu saja untuk mendekatinya, bagaimana pun caranya ia harus menjadikan gadis itu sebagai biduknya menuju tujuan.

“Lily,” panggil Kirana saat melihat gadis itu bersiap menaiki tangga, di tangannya terdapat popcorn serta soda yang baru saja diambilnya di dapur.

“Kamu bisa temani tante ke butik buat milih baju, nanti kamu juga bebas mau pilih baju apa saja. Tante mau ke salon, kamu juga bisa sekalian spa,” tawar Kirana begitu menggiurkan, ia yakin semua gadis tidak ada yang tidak tertarik dengan hal tersebut.

Tapi kembali lagi, ini adalah seseorang Lilyana. “Aduh maaf, Tante. Bukannya nolak, tapi aku memang nggak bisa. Apalagi udah janjian sama bang Vian mau nobar film.”

Kirana melihat wajah Lily yang sama sekali tidak tertarik dengan tawarannya dan lebih memilih menonton film dengan anak idiot itu. Alisnya tidak bisa tidak tertaut, ‘Dasar aneh, kampungan!’ cibirnya tidak habis pikir.

“Kalau nggak ada yang mau diomongin lagi, aku ke atas dulu ya, Tan.” Ujar Lily menaiki tangga dengan cepat, tanpa menunggu lagi Kirana yang sebenarnya ingin mengatakan sesuatu.

Kirana mengatupkan mulutnya, menatap sinis kepergian gadis tersebut. Ia berbalik mencari kontak seseorang untuk ia hubungi.

“Taraaaa... aku bawa popcorn.” Lily memamerkan apa yang dibawanya, untuk menemani mereka menonton film.

Vian menyambut dengan antusias, ia menggeser dirinya memberi tempat untuk Lily. Setelah mendudukkan dirinya, Lily menata makanan di atas meja. Vian sudah mulai menyalakan filmnya.

Film yang mereka pilih bergenre horor sedikit dibumbui romance. Film dimulai dengan adegan yang langsung menegangkan, Vian sontak langsung berteriak. Belum apa-apa ia sudah ketakutan, membuat Lily berdecit.

“Ihhh, katanya mau nonton film horor, baru aja mulai Abang udah teriak histeris.” Katanya, tetapi Vian malah mengeratkan pelukan di lengan gadis itu.

“Ya udah, kita nggak usah nonton nih.” Vian langsung menggeleng tidak setuju, ia melepaskan pelukannya dan duduk berjarak beberapa senti.

Adegan film tidak terlalu menyeramkan, membuat mereka dapat menikmatinya. Sesekali keduanya juga akan berteriak bersamaan tak kala hantu dalam film tersebut memunculkan diri.

Lily meraih popcorn, mengambilnya dan memasukkan ke dalam mulut. Vian meliriknya, dalam melakukan hal yang sama. Tangan keduanya tak sengaja bersinggungan membuat sepasang manik mata itu saling bertatap, dan dihentikan oleh suara decap-decapan aneh.

Bulu halus Lily berdiri, sedang Vian bahunya sudah menegang. Mata keduanya sontak melihat layar yang tengah menampilkan adegan ciuman yang semakin panas dan menjerumus ke atas sana.

Pipi Lily langsung merona merah, dan sontak mengalihkan pandangan. Sedangkan Vian pria itu malah melotot tanpa berkedip, takut sekali terlewat oleh adegan tersebut.

Trit!

“Ihhh! Lilyyyy... kenapa diganti, aku lagi belajar....” Vian mendelik tak terima tak siarannya diganti. “Cepat, nanti keburu habis.” Katanya langsung merebut tombol kontrol dan mengembalikan ke film mereka.

Lily dibuat menganga oleh kata tak sinkron suaminya, ‘belajar’. Belajar apa? Tapi pertanyaannya harus tertahan oleh histeris Vian.

“Argghhh!” Vian memegangi kepalanya yang tiba-tiba berada dan sakit luar biasa.

“Bang, Abang kenapa?” tanya Lily panik, dan suara ‘gebrakan’ terdengar tak kala adegan dalam film menayangkan tabrakan mobil.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!