NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32 Askara dan Zeva

"Jangan sok mengancam ku. Aku tidak pernah takut denganmu dan kau anak kecil jangan sok bijak berbicara dan sok paling benar. Kau seharusnya malu dengan dirimu karena gara-gara kau hubunganku dan Askara berantakan?" tegas Laras.

"Kau yang seharusnya malu yang berkali-kali mengatakan masalah tentang hubunganmu dan sementara kau tidak punya hubungan apa-apa dengan Dokter Askara!" tegas Zeva.

"Kau!" Laras yang kembali terpancing dan ingin menyerang Zeva dan Zavier kembali mencegah Zeva dengan menarik tangan Laras menjauh dari adik sepupunya.

"Aku mengatakan kau jangan berani menyentuhnya!" sentak Zavier.

"Awas kau Zeva dan kau juga!" tunjuk Laras pada Zeva dan Zavier.

"Kalian berdua sama saja!" tegas Laras yang langsung pergi dengan penuh kekesalan.

"Kenapa sih ada wanita seperti itu," gumam Zavier geleng-geleng kepala.

"Namanya juga stress!" sahut Zeva menghela nafas dengan menyibak rambutnya ke belakang.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Zavier.

"Tidak apa-apa kok kak. Makasih sudah membantu Zeva!" ucap Zeva.

"Sama-sama," sahut Zavier.

"Kakak ngapain kerumah sakit?" tanya Zeva.

"Oh itu kebetulan ada keperluan penting dengan Dokter Askara," jawab Zavier.

"Apa tentang masalah kematian model itu?" tebak Zeva.

"Iya kamu benar," jawab Zavier.

"Masalahnya belum selesai juga sampai sekarang dan aku jadi mengingat tentang masalah yang pernah terjadi pada kak Rora," ucap Zeva.

"Kasus yang penuh dengan misteri dan teka-teki memang sangat sulit untuk dipecahkan, kamu doakan saja semoga semuanya lancar," sahut Zavier.

"Iya pasti kak. Ayo sekarang kita masuk saja," ajak Zeva.

Zavier menganggukkan kepala dan saudara persepupuan itu langsung memasuki rumah mereka.

**********

"Laras bertemu dengan kamu?" tanya Askara yang berjalan bersamaan dengan Zeva di koridor rumah sakit.

"Iya dan dia marah-marah lagi kepadaku dan tidak tahu apa salahku yang selalu saja menyalahkanku tentang semua yang terjadi," jawab Zeva dengan ketus.

"Mungkin Karena aku belum memberi izin kepada Laras untuk bermain dengan Chiko," tebak Askara.

"Lalu kenapa Dokter melarang dia dan jika tidak melarang dia aku pasti tidak akan menjadi korban?" tanya Zeva.

"Banyak yang di lakukan Laras yang menjadi pengaruh buruk untuk Chiko, dari mengatakan sesuatu yang tidak harus dikatakan, sampai berbohong dan aku tidak mau harus seperti itu terjadi. Bahkan Laras juga menyuruh Chiko untuk memanggil Laras mama dengan berbagai alasan yang tidak bisa dicerna oleh Chiko," jawab Askara.

"Lalu sebenarnya Chiko siapa sih?" batin Zeva sebenarnya penasaran namun tidak berani bertanya pada Askara.

"Zeva aku minta maaf, karena masalahku dengan Laras kamu terus ke bawa-bawa," ucap Askara.

"Sudahlah, aku mau pergi dulu," sahut Zeva kelihatan moodnya berubah dan langsung pergi dari hadapan Askara.

"Hey tunggu kamu mau kemana? aku belum selesai bicara dan kamu sudah main pergi saja?" tanya Askara.

"Kita makan siang di luar?" ajak Askara. Zeva menurunkan tangan Askara dari lengannya.

"Aku ada pekerjaan lain," jawab Zeva yang langsung pergi begitu saja.

Hhhhhhhh

Askara membuang nafas panjang ke depan.

"Pasti marah!" gumam Askara sudah bisa menebak jika mood Zeva berantakan karena Laras yang mengganggunya.

Namun Zeva sekarang memang jauh lebih berani dan tidak mau diam jika Laras mengatakannya yang tidak. Tetapi jika terus seperti itu Zeva tidak akan pernah nyaman dan apalagi Laras kalau marah-marah tidak melihat tempat dan seenaknya marah-marah kepadanya di tempat umum dan apalagi di tempat pekerjaannya.

Hal itu juga mengganggu orang lain dan dirinya juga bisa disalahkan dan dipertanyakan rekan-rekan kerjanya.

"Maafkan aku Zeva. Kamu pasti mengalami kesulitan untuk hal ini," batin Askara merasa bersalah kepada Zeva.

********

Malam hari Zeva yang keluar dari rumah sakit yang hendak pulang menuju parkiran.

"Dokter Zeva!" panggil Alvin.

"Dokter Alvin!" sahut Zeva.

"Ada apa Dokter?" tanya Zeva.

"Hmmm, Dokter saya ingin menyampaikan pesan dari Dokter Ardi. Jika Dokter Zeva salah waktu yang akan dikirim ke Papua Barat untuk menjadi Dokter relawan," ucap Dokter Alvin.

"Dokter relawan!" sahut Zeva memperlihat kaget mendengar informasi tersebut karena sebelumnya dia tidak mendapatkan informasi apapun.

"Benar sekali Dokter!"

"Tapi Dokter, bukannya saya masih menemani beberapa Dokter coas yang mengadakan pelatihan di desa Cempaka dan kenapa tiba-tiba saya dikirim ke Papua untuk mencari Dokter relawan?" tanya Zeva dengan wajah bingungnya.

"Ini perintah dari Dokter Ardi dan untuk mengawasi para Dokter coas saya yang akan menggantikannya," jawab Alvian.

"Padahal aku masih banyak mengikuti pelatihan dan juga belajar semakin banyak.Tetapi sudah harus ke Papua untuk menjadi Dokter relawan. Padahal bekal yang aku punya tidak banyak," batin Zeva dengan wajahnya yang terlihat tampak berat menerima tugas tersebut.

"Dokter Zeva ada apa? Apa ada sesuatu yang membuat Dokter berhalangan untuk pergi?" tanya Dokter Ardi.

"Tidak apa-apa kok Dokter, saya akan menjalankan tugas dari Dokter Ardi," jawab Zeva yang terlihat terpaksa menerima tugas tersebut.

"Syukurlah kalau begitu. Hanya ada 5 Dokter yang akan di kirim dan Dokter salah satunya. Jadi besok Dokter Zeva menemui Dokter Ardi mengambil surat izin tugas," ucap Dokter Alvin.

"Baik Dokter," sahut Zeva.

"Kalau begitu saya permisi dulu saya masih ada pasien setelah ini. Dokter Zeva pulangnya hati-hati," ucap Alvian.

"Iya Dokter terima kasih," sahut Zeva. Alvin langsung pergi dan sementara Zeva yang terlihat senduh yang menerima tugas baru yang sepertinya tidak diinginkannya.

"Huhhhh, sekarang ada tugas lagi yang harus aku jalankan. Bagaimana jika aku tidak bisa menjalankan semuanya dengan baik," batin Zeva dengan penuh keraguan.

Zeva memasuki mobilnya yang kembali melanjutkan untuk pulang kerumahnya.

**********

Zeva berada di kamarnya yang membaca buku dengan menggunakan kacamata anti radiasi. Zeva yang terlihat serius membaca buku yang pasti tentang kedokteran.

Krekkk.

Pintu kamar di buka yang membuat Zeva menoleh ke arah pintu yang ternyata sang mama.

"Mama!" sahut Zeva.

"Sayang ada tamu yang mencari kamu di bawah," ucap Risya.

"Tamu! Siapa?" tanya Zeva heran

"Kamu turun saja dan lihat!" sahut Risya.

"Tamu, belum pernah ada orang yang mengunjungiku. Apa mungkin Inggit dan jika iya mungkin mama tidak mengenalnya," batin Zeva dengan wajahnya yang penuh dengan rasa penasaran.

"Hey kenapa malah bengong ayo cepat turun dan temui tamunya, kasihan sudah menunggu kamu terlalu lama," ucap Risya.

"Iya mah!" sahut Zeva mengenal nafasnya dengan untuk kembali bukunya. Zeva melepas kacamatanya dan langsung keluar dari kamarnya untuk melihat siapa tamu yang dimaksud oleh Risya.

*********

Zeva yang memakai kaos putih over size yang dipadukan dengan celana hotpants menuruni anak tangga dan melihat ke ruang tamu yang ternyata Askara.

"Dokter Askara!" batin Zeva yang kaget dengan kedatangan Askara. Yang pasti Bukan Ini pertama kalinya Karena dulu Askara beberapa kali mengantarkannya pulang tapi tidak sempat masuk bertamu ke rumahnya.

Askara menyadari kedatangan Zeva dengan Askara yang menoleh ke arah tangga. Zeva menghela nafasnya lanjutkan langkahnya menuruni anak tangga.

"Hmmm Dokter Askara, ngapain malam-malam ke mari?" tanya Zeva heran

"Kamu pulang terlalu cepat sampai tidak menemui saya," ucap Askara.

"Untuk apa harus berpamitan dulu jika mau pulang," sahut Zeva dengan dahinya mengkerut yang membuat Askara tersenyum.

Bersambung

1
juan 🍫
semoga dokter tampan itu Askara,,,😊
achilla 82
knp aku brharapnya dokter tampan itu ttp askara,,,
mmbuktikan klo jodoh akan brtemu dan brsama jg,,,bgmnpun liku" nya
Yani Cuhayanih
Kemana zeva akan melangkah pergi dan membuka lembaran baru kehidupan nya...backlis aja askara dan rora..dari cerita batu zeva..buat kisah baru...aku eneg...sama kelakuan...askara dan rora....
ainuncepenis: Saran yang bagus
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
zeva sudah menyerah
entah siapa yg nanti akan menyesal
bisa juga kedua duanya
cinta kalian diuji, sanggupkah kalian menghadapi ini🙈
juan 🍫
Askara harus tegas
Risdan Arpandi
askara tidak tegas
Yani Cuhayanih
terima kasih zeva kamu mo move on dari askara...sebaiknya biang masalah jgn di piara...mudah memaafkan tp tdk mudah melupakan kepahitan....
Yani Cuhayanih
Aku semakin muak sama rora...kenapa mesti sembuh dari depresi nya..kalo ketika sembuh kelakuan nya malah semakin tdk berperasaan....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Meskipun sulit,tapi lebih baik
daripada Sebagai usah mengharapkan lelaki yg plin plan
gak punya pendirian tegas
lebih cari aja yg lain
banyak tuh,diluar sana
segudang lagi yg antri mau jadi suamimu
Askara gak bisa nolak Nora secara tegas,hanya gitu2 doang
ish hus hus wkwkwk

Nora maunya nempel aja kayak prangko,tapi sayang lemnya kurang kuat
sini tak kasih lem besi wkwkwk 🤪🤪

Chiko meskipun kecil, sebaliknya dikasih informasi lebih bagaimana kelahirannya dulu,pelan2,kasih dia arahan bahwa Ibu kandungan nya sendiri yg dulu gak menginginkan dia lahir di dunia
Karena Rora pasti akan terus meracuni pikiran Chiko
supaya Rora bisa segera nikah sama Askara

Tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
bagus sekali,selalu bikin penasaran bacanya 🤭🤭😘😘
Iis Dawina
ada ya kk yg jahat gitu...smg zeva dpt yg lebih dr askara..klo memang tdk bisa bersama
Diyah Pamungkas Sari
zeva pintar n mandiri. gk susah dpt pengganti askara yg lbh baik. cinta boleh GOBLOK jangan. klo pun milih askara d byg2 i sm rora n chiko. mbulet
Yani Cuhayanih
aku gk setuju jika zeva bersatu dengan dok askara terlalu byk drama...perempuan itu bisa saja memaafkan tp tdk mudah melupakan rasa sakit hatinya...butuh waktu yg lama utk pulih dari rasa sakit hati...ayolah othor
Yani Cuhayanih
Thor backlist aja rora dari cerita aku sudah muak dgn kemunafikan nya
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
makasih kak..udah update 👍👍🥰🥰
juan 🍫
zava dan askara harus bersama
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: Askara jadi rebutan nih

Gak usah ngarep Askara,laki gak punya pendirian,plin plan,dia gak bisa mempertahankan cinta sejatinya

Zeva cari yg lain aja,banyak kok
apalagi kamu cantik🤭🤭
total 1 replies
eneng eneng
Zeva harus tetap bersama Askara. ini semua karena rencana Arga dan keegoisan Rora
achilla 82
benar" rora yg hrs di pukul ini
Yani Cuhayanih
kalo rora ada disini aku sudah jambak rambut nya dasar tk tahu malu...
Yani Cuhayanih
Bagus zeva..cari cowo yg baru saja yg gentle dan single...
Ripah Ajha
dasar Mak lampir rora, GK punya hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!