NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mantan Ipar

Terpikat Cinta Mantan Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Sulis

Saat Elvina bertemu dengan pria yang dulu pernah ada di dalam hatinya ia sangat terkejut karena mereka telah lama tak berjumpa setelah perpisahan antara kakaknya dengan pria tersebut.Namun sapaan dari pria itu justru membuatnya membeku dan ia menjadi salah tingkah karena nyatanya pria itu semakin tampan dan mempesona.
"Vi!"sapanya saat Elvina berada di depan matanya.
Elvina sejenak terdiam sebelum ia dengan gugup menjawab sapaan pria itu.
"K,kak...Andrew!"serunya terbata.
"Kamu sendirian aja disini?"tanya Andrew.
"I,iya Kak."sahutnya gugup.
"Kalo gitu aku permisi dulu ya."pamit Elvina ingin menghindari Andrew.
"Tunggu!"seru Andrew sambil meraih lengan Elvina.
Jantung Elvina berhenti berdetak sejenak ketika Andrew mendadak mendekap tubuh Elvina ke dalam pelukannya.
Ikuti kisah cinta beda usia antara Elvina dan Andrew disini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Sulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Pengganggu

Saat makanan telah tersaji di atas meja,mereka memulai makan malam bersama dengan sesekali mereka berbincang tentang rencana mereka ke depannya.

"Kamu mau gimana setelah lulus kuliah nanti?"tanya Andrew.

"Kerja lah,Kak.Apalagi..."ucapan Elvina menggantung.

"Kenapa?"tanya Andrew penasaran.

"Apalagi aku ga punya siapa-siapa lagi."lanjutnya lemah.

"Lalu apa artinya aku bagimu kalo kamu masih merasa sendiri?"tanya Andrew.

"Bukannya Kakak menjadikanku hanya sebatas alat balas dendam aja kepada keluargaku."ujar Elvina yang mampu membuat Andrew menghentikan makannya di tengah-tengah.

"Apa menurutmu aku sama sekali pria yang ga punya perasaan sehingga kamu bisa dengan mudah mengatakan hal itu?"tanya Andrew dengan wajah kesal.

Melihat kemarahan Andrew,Elvina merasa bersalah telah menyangka Andrew seburuk itu.

"Ma,maaf Kak.Aku hanya berpikir rasanya ga mungkin kita bisa bersama."sahut Elvina.

"Aku cukup tau diri dengan diriku sendiri."tambah Elvina.

Andrew menyelesaikan makannya lalu ia beranjak pergi meninggalkan Elvina menuju mobilnya dan tanpa menunggu lama lagi,Elvina menyusul Andrew yang lebih dulu pergi menuju mobilnya.Andrew masuk lebih dulu ke dalam mobil di susul Elvina setelahnya lalu mobil berjalan menuju hotel tempat mereka menginap.

Selama perjalanan mereka hanya diam tanpa kata.Apalagi Andrew mengalihkan pandangan keluar jendela tak ingin sekalipun menatap Elvina.Beberapa kali Elvina sempat melirik ekspresi Andrew yang jelas terlihat kesal di raut mukanya sehingga tak sedikitpun ia berani berkata-kata.Sampai di hotel Elvina mengikuti langkah Andrew yang terus saja tanpa henti berjalan menuju kamarnya.Saat Andrew membuka pintu kamar lalu masuk ke dalam kamarnya dan Elvina juga masuk kemudian pintu tertutup dengan sendirinya,Andrew menyergap tubub Elvina dan mencium bibirnya hingga membuat Elvina kaget dibuatnya.Andrew menikmati setiap sensasi di bibirnya dan Elvina tak berani melawan karena ia tahu Andrew dalam kondisi marah.Ia hanya bisa pasrah membiarkan Andrew dengan apa yang diinginkannya.Melihat tak ada perlawanan maupun balasan dari Elvina,Andrew melepaskan ciumannya dan duduk di atas ranjangnya.

"Kenapa ga melawan seperti biasanya?"tanya Andrew.

"Aku tau Kakak lagi marah sama aku,jadi ga ada gunanya aku melawan karena tenagaku ga sepadan dengan Kakak."jawabnya.

"Apa tadinya kamu ga mau aku cium?"tanya Andrew.

"Ga juga karena statusku sebagai istri Kakak aku harus bisa menerimanya meskipun aku ga terlalu nyaman."jawabnya lagi.

"Terlalu polos dan jujur tapi aku suka dengan jawabanmu itu."sahut Andrew.

Andrew bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu setelahnya berganti dengan Elvina yang membersihkan diri dan berganti pakaian.Malam itu Elvina mengenakan baju tidur selutut yang terbuat dari sutra karena ia hanya menemukan pakaian itu untuk ia kenakan saat tidur nanti.Memakai gaun pun rasanya kurang nyaman sehingga mau tak mau ia harus menggunakan dress tipis itu.Setelah itu ia keluar toilet untuk membaringkan diri di ranjangnya yang ada Andrew di sana sedang fokus dengan laptopnya.Sepertinya pekerjaannya tak bisa menunggu hingga ia kembali ke tanah air.

Elvina tidur dengan posisi membelakangi Andrew dan mengenakan selimut untuk menutupi tubuhnya.Terasa tak begitu nyaman dengan pakaian yang ia gunakan saat itu karena ia lebih suka piyama tidur biasa bukan baju tidur yang tipis dan dingin itu.Masih dengan mata terbuka ia berharap bisa segera masuk ke alam mimpinya dan malam itu segera berlalu dengan cepat.Lama kelamaan matanya mulai terpejam.Angin yang berasal dari AC dalam kamar itu seolah meninabobokannya hingga ia terbuai dengan rasa mengantuk yang kian mendera.Baru saja dirinya akan memasuki alam mimpi sebuah pelukan hangat ia rasakan di tubuhnya.Punggungnya terasa hangat dan pelukan itu membuatnya nyaman tapi segera ia berbalik badan dan mendapati Andrew tengah berada tepat di belakangnya.

"Kak Andrew ngapain?"tanya Elvina.

"Aku mengantuk mau tidur."jawabnya santai.

"Tapi aku,aku..."ucapan Elvina terputus karena jari telunjuk Andrew berada tepat di depan bibirnya.

"Bukankan udah tugas istri melayani suami."sela Andrew.

Elvina hanya bisa menelan ludah kasar mendengar permintaan Andrew hingga ia hanya bisa kembali membelakangi Andrew dan tidur kembali.

"Tenang aja aku ga akan minta hal itu sekarang karena aku akan menunggumu hingga kamu bersedia menyerahkannya padaku sendiri."bisik Andrew di telinga Elvina yang membuat bulu kuduk Elvina meremang.

Malam itu mereka kembali melewati malam tanpa rutinitas suami-istri seperti kebanyakan orang.Hanya sekedar memeluk dan melewati malam dalam mimpi masing-masing.Saat pagi menjelang mereka kembali beraktivitas seperti biasa dengan Elvina yang harus kuliah secara daring selama di negeri sakura itu.

Di hari ke empat mereka berada di sana,Stella datang ke kamar tempat Andrew dan Elvina menginap.Sepertinya ia sengaja mencari keberadaan Andrew dan Elvina dengan bertanya pada resepsionis hotel tersebut.Setelah mendapatkan nomor kamar Andrew,Stella mencarinya dan menemukannya di lantai atas hotel tersebut.Ia menekan bel hingga berbunyi dan Elvina yang membukakan pintu karena Andrew sedang berada di dalam toilet.Saat pintu mulai terbuka,Stella bergegas menerobos masuk ke dalam kamar membuat Elvina terkejut dengan ketidaksopanan Stella.

"Dimana Andrew?"tanya Stella dengan mengedarkan pandangan ke segala arah.

"Ada keperluan apa Anda mencari Kak Andrew?"tanya Elvina sopan.

"Kamu ga perlu tau."sahutnya ketus.

"Lagian jangan mentang-mentang jadi istri Andrew dan tinggal bersamanya kamu bisa mengaturnya sedemikian rupa."tambahnya.

"Maaf,aku sama sekali ga bermaksud gitu.Apa salah aku menanyakan alasan Anda mencarinya?"tanya Elvina.

"Aku jelaskan padamu,mungkin sekarang Andrew bersamamu tapi suatu saat jika dia bosan padamu,maka bersiaplah untuk enyah dari sisinya.Selera Andrew cukup tinggi di banding denganmu yang ga ada apa-apanya."hina Stella.

Darah Elvina kian mendidih mendengarkan apa yang Stella ucapkan dan ia tak menyangka wanita yang terlihat berkelas seperti Stella bisa mengatakan hal seburuk itu padanya.

"Baiklah jika emang Anda mau bertemu dengannya."sahut Elvina lalu beranjak pergi ke dalam kamar dan memberitahu Andrew yang baru saja keluar dari dalam toilet.

"Maaf,Kak tolong temui pacarmu diluar itu dan kalo bisa bawa pergi dia sebelum darahku semakin mendidih dibuatnya!"seru Elvina memberitahu.

"Pacar?"tanya Andrew bingung.

"Ya,wanita bernama Stella itu terus aja bicara seenaknya sebelum bertemu denganmu."jawab Elvina.

Setelah itu Elvina mengambil tasnya dan hendak pergi meninggalkan Andrew dan Stella di kamar mereka.

"Tunggu!Mau kemana kamu?"tanya Andrew.

"Cari udara segar daripada aku terus darah tinggi mendengar celotehan wanita itu."jawab Elvina ketus.

"Apa ini bentuk kecemburuanmu?"tanya Andrew.

"Cemburu?Konyol."jawab Elvina singkat.

"Kamu ga boleh kemana-mana tanpa diriku."sahut Andrew.

"Aku bukan bonekamu,Kak.Aku butuh waktu untuk sendiri."sahut Elvina.

Andrew meraih dagu Elvina dan mengecup bibir merah muda itu cukup lama kemudian melepaskan kecupannya.

"Jangan buat aku melakukan lebih dari ini,Vi!"pesan Andrew.

Elvina hanya terdiam tanpa menjawabnya lagi sedangkan Andrew keluar untuk menemui Stella dan sesaat kemudian Andrew kembali menemui Elvina yang sedang berada di balkon kamar dan duduk di bawah sambil memeluk lututnya.

Melihat Elvina seperti itu,Andrew khawatir Elvina tengah di landa kegelisahan dan kesedihan.Ia tak tahu harus bagaimana mengatasi hal itu karena Andrew tak ingin Elvina bersedih atau tertekan saat bersamanya.

1
sarinah najwa
lanjut lagi💪💪💪💪🥰🥰🥰
Tri Sulis: oke kak mari kita lanjut
total 1 replies
sarinah najwa
lanjut lagi 💪💪💪🥰
Ahmad Syabani
Jangan lama2 ya up nya tor!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!