Yakuza System

...Sewer (4)...

"Lady and gentleman, sekarang. Kita akan lanjutkan ke pertandingan kedua dari The Lucky .... Shinichi!" suara moderator yang mengumandangkan kemenangan Rei.

Rei pun saat ini masih berada diatas ring untuk menunggu penantang diri nya.

Tak lama kemudian, datang ke ring sosok pria bertato dengan rambut punk rock seperti ayam. Lalu, dia membawa pisau.

"Anak ingusan, pisau ini sudah sangat ingin merasakan darah muda mu," ucap pria punk sambil menjilati pisaunya.

Rei pun tersenyum remeh, "Aku pikir pertandingan di ring ini tidak boleh membawa senjata tapi seperti nya salah. Namun, hanya seorang pecundang yang membawa senjata diatas ring."

Mendengar ledekan Rei, pria punk pun sontak kesal, "Apa?!"

Disaat itu juga pertandingan pun dimulai.

"Pertandingan kedua Lucky Shinichi! Dimulai!"

Dengan penuh semangat, pria punk berlari dan melesatkan serangan pisau nya namun, Rei dengan mudah menangkis dan memukul nya dengan Jab hingga membuat nya langsung terpental dan pingsan.

Semua penonton bersorak gembira saat melihat Rei mengalahkan pria punk dengan cepat.

"Oooo ..."

"Habisi semua, Lucky!"

"Bunuh!"

....

Rei pun melihat sekeliling dan tersenyum.

"Lucky Shinichi berhasil menang dengan mudah ... Selanjutnya, apakah bisa sama? Karena kali ini penantang nya seorang tentara bayaran yang berasal dari Indonesia ... Niko Anggara!" suara moderator.

Disaat yang bersamaan dengan ucapan moderator, naik sosok pria dewasa dengan rambut pendek, kulit sawo matang dan tidak begitu tinggi.

Rei yang tahu lawan nya dari Indonesia sontak tersenyum kecil.

"Aku senang bertemu dengan petarung dari Indonesia," ucap Rei dengan bahasa Indonesia.

Niko pun ikut tersenyum kecil, "Saya juga senang. Sangat jarang masyarakat jepang bisa bahasa Indonesia."

"Aku memilih stori disana," jawab santai Rei.

"Jika begitu, sehabis ini. Siapa pun yang menang harus mentraktir minuman!" ucap Niko seraya mempersiapkan kuda-kuda ilmu bela diri Pencak silat.

Rei yang selama ini tertarik dengan bela diri asli Indonesia itu, dia pun sontak memberikan perintah Nano.

"Nano, salin pergerakan Niko!" seru batin Rei.

...(Dimengerti!)...

Lalu, Rei juga mempersiapkan kuda-kuda nya yang mana dia mengunakan kuda-kuda Karate.

"Shinichi -san, saya tahu kamu memiliki kemampuan untuk meniru bela diri. Apakah kamu bisa meniru gerakan ku?" tanya tantang Niko dengan bahasa Indonesia.

"Entahlah. Kenapa kita tidak mencoba nya?" jawab Rei dengan bahasa Indonesia.

Rei dan Niko saling bertukar senyum bersama dengan aba-aba moderator.

"Pertandingan ketiga Lucky Shinichi dimulai!"

Setelah itu, Niko pun melesatkan serangan dengan berbagai teknik penca silat dan gerakan kecil hingga membuat Rei kesulitan untuk menghindari nya.

Karena terlihat Rei yang terpojok oleh serangan Niko membuat semua penonton termasuk Daigo berantusias.

Sebenarnya, Rei bisa saja melakukan serangan balik dengan teknik berbeda. Namun, dia tidak melakukan agar dapat menyalin teknik bela diri Pencak silat.

Melihat itu, Daigo mengerutkan keningnya.

"Apakah dia sedang menyalin?" gumam Daigo.

"Iya, Oyaji. Sepertinya dia sedang melakukan nya," jawab Sayaka yang berdiri disamping Daigo.

"Tapi, bagaimana bisa dia masih memiliki stamina untuk melakukan nya?" heran Daigo.

Sayaka yang berpikiran sama juga tidak bisa menjawab nya.

Mereka pun tidak tahu kalau Rei memiliki Nano Machine yang mana pada versi 6.50, Nano Machine memiliki kemampuan untuk menyimpan cairan didalam Microscopic Machines.

Maka untuk peningkatan stamina, Nano Machine menyimpan beberapa jenis vitamin agar stamina tetap terjaga selain itu juga Nano Machine bisa menginjeksikan infus agar Rei tidak kehausan atau kelaparan disaat yang dibutuhkan.

Karena itulah, Rei bisa terus menghindari serangan Niko hingga mengeluarkan banyak teknik sampai akhirnya Nano memberitahu laporan nya.

...(Tuan, anda telah berhasil menyalin kemampuan bela diri penca silat rank A.)...

Melihat itu, Rei tersenyum kecil dan Niko pun menyadari senyuman Rei hingga membuat langkah Niko terhenti.

"Apakah kamu berhasil menyalin nya?"

"Begitulah," jawab santai Rei.

"Kalau begitu, tunjukkan kepada ku!" seru Niko seraya memasang kuda-kuda penca silat yang berbeda.

Rei pun menaruh pengetahuan teknik bela diri penca silat ke otak nya dan langsung mempraktekkan nya.

Pencak silat adalah seni bela diri tradisional asli Indonesia.

Teknik dasarnya meliputi kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, kuncian, guntingan dan sikap berbaring.

Niko yang melihat itu sontak melesatkan serangan yang mana Rei berhasil menangkis dengan teknik penca silat nya dan membuat arena menjadi pertandingan penca silat.

Akan tetapi, stamina Niko yang mulai berkurang membuat gerakan menjadi lebih lambat dan lemah.

Memahami itu, Rei sontak mempercepat dan memperkuat serangan nya.

Bak! Buk! Buk!

Niko pun terkena serangan telak dari Rei yang membuat nya pingsan di tanah.

Melihat itu, semua penonton sontak bersorak senang menyaksikan nya disertai

"K.O! Lucky Shinichi ... Menang!" seru semangat moderator.

"Ooo ..." seru semangat para penonton.

Disisi lain, Rei tersenyum kecil dan mengangkat tangan nya. Selain itu, Daigo dan Sayaka juga tersenyum bangga bahkan membuat Sayaka terpesona.

"Pria yang menarik," gumam Sayaka.

Beberapa saat kemudian, moderator melanjutkan perkataan nya.

"Setelah sekian lama akhirnya pertandingan yang kita tunggu-tunggu. The Champion akan melawan penantang baru, Mari kita sambut! ... Tyson ...!"

"Wuwuwuwuwu ..."

Mendengar itu, Rei sontak mempersiapkan diri dan melihat kearah pintu masuk yang mana dia melihat sosok yang tidak asing.

Dia sosok penjaga Sewer, pria berkulit hitam dengan badan yang besar terutama saat ini. Tubuh nya kekar dengan beberapa tato. Lalu, dia berdiri dihadapan Rei.

"Nak, kita bertemu lagi," ucap pria hitam bernama Tyson dengan bahasa Jepang.

"Paman," sapa Rei dengan senyuman kecil.

"Sekarang, mari kita lihat pertarungan terakhir antara champion dan pemula yang beruntung, Shinichi!" seru moderator.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...