Follow Ig aku @amelia_falisha1511
Clarissa, harus menikah dengan pria yangi gin membayarnya untuk mengandung benihnya lalu mereka akan bercerai setelah anaknya lahir.
Tapi ada masalah, karena saat menjalani pernikahan kontraknya dengan bos yang kejam itu, Clarissa malah jatuh cinta.
Berbeda dengan pria kejam bersama Kevin itu, karena dia tidak pernah mencintai siapa pun dan hanya mencintai istrinya, Rebecca.
Karena tidak ingin di pisahkan dengan anaknya, Clarissa memilih pergi setelah mengetahui bahwa ternyata dia istri kedua dan hanya untuk memberikan anak aja.
Simak kisah mereka berdua disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24
Denis berusaha mencari keberadaan Clarissa karena hari ini wanita itu tidak masuk ke kantor. Bahkan nomor ponselnya saja tidak bisa dihubungi, dan Denis sendiri berusaha terus menghubungi nomor Clarissa.
Di saatnya berusaha mencari keberadaan Clarissa, ternyata di jalan dia bertemu dengan wanita itu. Clarissa membawa koper miliknya saat hendak memasuki taksi.
"Clarissa!" teriak Denis memanggil nama wanita itu.
Merasa ada yang memanggil namanya membuat Clarissa langsung menolak dan melihat ke arah sumber suara. Ternyata itu Denis, bos tempat di mana Dia bekerja saat ini.
Denis sendiri langsung berlari ke arah Clarissa ketika melihat wanita itu yang hendak masuk ke dalam taksinya.
"Kamu mau ke mana Clarissa? kenapa membawa koper seperti ini?" tanya Denis ketika melihat Clarissa membawa koper bahkan wanita itu sudah terlihat lelah.
Clarissa sendiri hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya karena dia tidak ingin terlihat lemah di depan pria ini. Dia tahu bahwa Denis menyukainya, jadi lebih baik Dia menjaga jarak dari pria itu daripada mendapatkan cibiran dari banyak orang nantinya. Apalagi dengan status yang di sananya saat ini. Clarissa masih menyandang status sebagai istrinya Kevin walau pria itu tidak mengakuinya. Tapi pernikahan mereka tercatat dan sah di mata hukum ataupun negara. Jadi dia tidak bisa sembarangan melangkah saat ini karena setiap apapun yang dikerjakannya pasti menanggung resiko besar.
Merasa tidak ada jawaban dari Clarissa membuat Denis langsung mengambil tindakan. Dia membuka pintu taksi tersebut dan memberikan ongkosnya lalu membatalkan orderan pelari saya begitu saja.
"Maaf pak, gak jadi dan ambil ini uangnya!" ucap Denis yang membuat Clarissa kaget.
Dia tidak menyangka bahwa Dennis bisa melakukan hal seperti itu padanya. Apalagi dia benar-benar membutuhkan taksi online tersebut untuk mengantarkannya ke sebuah kontrakan yang mungkin saja bisa ditempatinya nanti. Clarissa ingin mencari kontrakan terdekat dari kantor tempat di mana Dia bekerja.
"Kenapa bapak melakukan hal ini pada saya pak?" tanya Clarissa saat taksi online tersebut sudah pergi meninggalkan mereka.
"Kenapa Clarissa? aku bertanya kemana kamu akan pergi. Kenapa membawa koper seperti ini? apa kamu ingin pindah?" tanya Denis karena dia ingin memastikan semuanya, ke mana Clarissa ingin pergi.
"Saya mau cari kontrakan baru pak. Agar saya tidak terlalu jauh pergi ke kantor. Kalau bisa tidak harus ongkos, jadi saya bisa menghemat uang untuk menabung nantinya." jawab Clarissa karena memang itu yang dia inginkan.
Dia sangat berharap bahwa dia bisa mendapatkan kontrakan yang dekat dengan perusahaan tempat di mana Dia bekerja. Jadi tidak perlu harus membuang uang hanya untuk pergi pulang. Setidaknya dia bisa menghemat untuk itu.
"Ayo ikut aku!" ucapnya pada Clarissa.
Dia langsung menarik tangan wanita itu dan menyeret kopernya. Clarissa terus saja meminta Denis untuk melepaskan tangannya karena apa yang pria itu lakukan saat ini dilihat banyak orang.
Mereka sedang berada di depan umum saat ini, jadi bukan hanya mereka saja yang mengetahuinya tapi banyak orang yang melihat apa yang terjadi. Seperti yang Denis lakukan saat ini.
Dia menarik tangan Clarissa untuk ikut dengannya dan masuk ke dalam mobilnya.
"Pak, tolong lepaskan tangan saya pak. Saya mohon jangan seperti ini. Kita sedang berada di depan umum saat ini dan kita juga menjadi pusat perhatian banyak orang. Saya mohon pak, tolong jangan seperti ini. Bagiamana jika ada yang mengetahuinya?" ujar Clarissa karena tiba-tiba saja dia merasa takut.
Takut jika Kevin melihat apa yang mereka lakukan saat ini. Sedangkan Denis sendiri tidak peduli karena yang dia lakukan hanya untuk membawa Clarissa bersamanya.
Bukankah tadi wanita itu mengatakan dia ingin mencari tempat tinggal terdekat dari kantor. Maka Denis akan membawanya. Dia akan menunjukkan tempat tinggal di mana Clarissa bisa tinggal di sana tanpa harus mengeluarkan biaya. Itu sebuah apartemen, India memiliki 1 unit di sana. Jadi menurutnya Clarissa bisa tinggal di sana dan pergi bekerja tanpa harus menggunakan transportasi umum lagi.
"Siapa yang melihatnya? jika kamu mengkhawatirkan seseorang yang melihat kita berdua dari posisiku, maka kamu telah besar karena tidak ada orang yang akan menjadi masalah dengan apa yang kulakukan saat ini. Sebaliknya, apa jangan-jangan masalah itu datang darimu sendiri? apa kamu memiliki kekasih atau seorang pria di hidupmu hingga kau takut dia marah padamu?" tebak Denis.
Clarissa sendiri langsung diam mendengar tuduhan yang Denis layangkan padanya. Sedangkan semua itu memang benar, ada seseorang yang dijaganya saat ini bukan karena dia mencintainya. Tapi Clarissa ingin menjaga nama baiknya sendiri. Dia tidak ingin orang-orang di luar sana mencap buruk atas dirinya.
Sungguh, dia tidak pernah bermaksud seperti itu. Dan lebih baik Dia menjauhi orang-orang seperti Denis ini.
"Saya tidak memiliki wewenang apapun untuk menjelaskan pada anda. Setidaknya Anda harus mengetahui bahwa saya tidak nyaman diperlakukan seperti ini pak. Saya tidak ingin orang lain berpikiran buruk tentang diri saya, karena satu-satunya yang saya miliki saat ini hanya personal branding saya saja. Jika itu juga sudah dihancurkan maka saya tidak memiliki apapun lagi saat ini. Jadi saya mohon, tolong perlakukan saya dengan baik agar orang-orang tidak melihat buruk dan menatap remeh pada saya." jelas Clarissa.
Dia iya berarti nggak ada yang terlihat buruk di depan banyak orang karena memang hanya itu yang dimilikinya. Dia berusaha menjaga nama baiknya, agar tidak terlalu buruk di pandang orang.
"Oke, baiklah. Aku tidak akan memperlakukanmu seperti itu lagi. Tapi tolong, terima bantuanku karena aku tidak tega melihatmu seperti ini. Kamu mencari tempat tinggal terdekat dari kantor bukan?" tanya Denis dan Clarissa langsung menganggukkan kepalanya karena hanya itu saja yang dibutuhkannya saat ini.
Dia membutuhkan tempat tinggal yang nyaman, malah tidak besar setidaknya dia bisa hidup dengan teman di sana tanpa harus memikirkan banyak hal.
Apalagi syarat utama baginya yang terdekat dari kantornya, jadinya tidak harus menggunakan transportasi umum lagi untuk pulang pergi bekerja.
"Baiklah jika begitu. Kita akan pergi ke tempatnya." jawab Denis.
Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena dia tidak ingin terlalu cepat sampai hingga membuatnya tidak memiliki waktu bersama Clarissa.
Clarissa sebentar saja mengatakan keluar jendela mobil Denis dan pikirannya ke mana-mana saat ini. Banyak kalau sedang jatuhkan terutama hubungannya dengan Kevin.
Bagaimana dengan kelanjutan hubungan mereka nanti? apa dia siap menyandang status janda dari pria bernama Kevin?
Tidak pernah terpikirkan olehmu bahwa dia akan menjadi janda di usia muda. Terlebih lagi menikahi pria yang ternyata sudah memiliki istri sebelumnya.
Melihat Clarissa yang seperti sedang menanggung beban berat seperti itu membuat Denis seolah ikut merasakannya.
"Cha, Are you oke?" tanya Denis untuk memastikan bahwa keadaan Clarissa saat ini memang baik-baik saja. Walau dia tahu kemungkinan besar banyak hal yang sedang dipikirkan wanita itu tapi Denis tetap berharap, bahwa dia bisa membantu Clarissa.
"Aku baik-baik saja pak," jawabnya tanpa melihat ke arah siapa lawan bicaranya saat ini.
Jujur saja, perasaannya saat ini sedang campur aduk dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Semuanya terasa sangat menyakitkan, apalagi saat mengetahui bahwa pria yang menikahinya ternyata sudah memiliki istri lain sebelum dirinya.
Bukankah itu sangat menyakitkan? hal itu benar-benar sangat menyakitkan hingga membuatnya tidak bisa mengatakan apapun lagi saat ini.
Hanya satu harapan Clarissa saat ini. Dia hanya meminta untuk disehatkan hati dan pikirannya agar dia bisa melanjutkan hidup. Karena perjalanan hidupnya masih panjang dan dia harus yakin dengan semua itu bahwa ada kebahagiaan lain di depan sana yang telah menunggunya.
***
pasti ada jalan keluar utk mu Clarissa