NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Seseorang mendengar pembicaraan Antonio di dalam ruang kerja yang ada di kediamannya itu dengan Carlos ajudan setianya.

Saat ingin memutar handle pintu dan siap untuk membukanya ia mendengar Antonio membicarakan tentang keberadaan Aditya dan akhirnya ia tahu jika putra kedua nya sekarang baik-baik saja.

Dengan perasaan lega dan tenang, Clarissa mengurungkan niatnya untuk masuk menemui sang suami ia ingin mengajaknya ke suatu tempat.

“Permisi tuan Antonio, saya melihat nyonya Clarissa berdiri di depan pintu sepertinya ingin masuk,” ucap Cakra yang langsung masuk membawa beberapa bukti pengkhianatan dua orang staff nya yang telah habisi Alex.

“Benarkah? Sekarang di mana dia?” tukas Antonio celingukan mencari Clarissa.

“Nyonya sudah pergi lagi, tuan,” sahut Cakra.

“Yasudah nanti aku akan menemuinya. Bagaimana kau sudah dapat informasi!” cetus Antonio pada Cakra.

Cakra memberikan data-data laki-laki muda, dan seorang wanita yang merupakan sekretaris putranya. Ternyata benar ia di jebak oleh seseorang hingga mereka melakukan pengkhianatan di Damian Corporation dan harus bertukar nyawa karena nekat berkhianat.

“Mereka sepupu. Dan orang yang menjebak mereka, kami hanya bisa menangkap tangan kanan nya yang sampai saat ini masih bungkam, dia sangat setia pada tuannya,” jelas Cakra panjang lebar.

Dengan rasa khawatir takut jika Antonio tidak puas dengan informasi yang ia berikan Cakra tetap menjelaskan nya walau tubuhnya saat ini bergetar ketakutan.

“Di mana dia sekarang!” sahut Antonio masih membaca dokumen data diri pengkhianatnya itu.

“Di tempat biasa, dan sekarang tuan Alex sedang menginterogasinya,” jawab Cakra setelah itu Antonio menyuruhnya pergi.

“kau pergilah temani Alex, kirimkan foto pria itu padaku,” titah Antonio yang di angguk ki Carlos.

***

Satu tahun sudah Jihan bekerja di Amartha company, ia selalu terpilih menjadi karyawan terbaik di perusahaan itu. Bobby selaku manager pun sangat senang pada Jihan, ia gadis muda yang sangat tekun dan rajin walaupun ada kendala dalam pekerjaannya ia tidak pantang menyerah karena ada Nara dan Laura yang selalu memberinya semangat.

Pagi ini semua staff bersiap untuk meeting, di lain sisi Jihan terlihat masih begitu santai dengan ponsel di tangannya dengan senyuman yang terukir di bibir manis nya.

Nara dan Laura menghampiri Jihan berniat mengajaknya ke ruang meeting karena Bobby sudah menunggunya. Akan tetapi, mereka berdua menghentikan langkahnya karena melihat partner kerjanya itu sedak asik berselancar di ponselnya, entah dengan siapa ia saling mengirim pesan hingga membuatnya seperti orang yang sedang kasmaran.

Ekhemm

“Kayaknya ada yang lagi jatuh cinta ni, Laura. Sampe kita berdua di cuekin,” sindir Nara membuat Jihan tersadar lalu menghentikan aktivitasnya.

“Kalian? Apa sudah mulai meeting nya?” ucap Jihan sedikit gugup.

“Sudah dari tadi mulai, sekarang kau di tunggu pak Bobby untuk persentasi berikutnya,” seloroh Laura yang masih bisa bicara lembut pada Jihan.

“Ayo cepat!” ajak Nara menggandeng tangan Jihan

Mereka pun ke ruangan meeting bersama, bersamaan dengan sampainya mereka bertiga di ruangan lalu duduk di kursinya masing-masing. Seorang pria bertubuh tinggi berbalut oleh stelan jas bergaya barat, masuk perlahan ke ruangan di sambut oleh Bobby.

Jihan yang sangat mengenali pria yang berbalik melihat ke arah nya dengan senyuman dingin namun penuh makna itu pun tercengang hingga netranya nya membulat sempurna.

“Kenapa pak Alex melihat ke arah Jihan dengan tatapan yang gak biasa? Jangan-jangan …” monolog Nara darai dalam hatinya sambil menatap Jihan dengan penuh curiga.

Setelah menyambut Alex, ia di persilahkan duduk di kursi paling depan, setelah itu Bobby memanggil Jihan untuk persentasi ke depan.

Dengan penuh percaya diri ia melangkah ke depan dan mulai persentasi, walau hati nya terasa gugup dan detak jantungnya berdetak kencang ia tetap bersikap professional, walaupun pria yang berada di hadapannya saat ini sedang mencoba mengecoh konsentrasinya menampilkan senyuman manis yang terukir di sudut bibirnya menampilkan lesung pipit nya dan terlihat manis

Persentasi pun selesai, jihan duduk kembali ke kursinya lalu Alex memberikan sambutan singkatnya.

“Baiklah, jujur sejak aku menginvestasikan uang perusahaan ku dan uang pribadiku sendiri di perusahaan ini sangat menguntungkan bagiku begitu juga Damian corporation. Di lain waktu semoga Damian corporation bisa menginvestasikan lebih banyak di Amartha company, aku sangat berharap kalian semua di perusahaan ini akan selalu sukses,” ucap Alex penuh motivasi

Bobby pun bertepuk tangan dan di ikuti para staff yang lainnya setelah itu mengantar Alex sampai ke depan karena ia harus pamit kembali ke kantor.

Nara terdiam di kursi kerjanya dengan sorot mata tajam menatap Jihan.

“Kenapa kau menatap ku seperti itu, Ra? Apa ada yang salah dengan penampilanku?” ujar jihan seperti biasa merapikan penampilannya menghadap cermin kecil yang selalu ia bawa di dalam tas kecilnya.

Belum sempat menjawab ponsel Jihan berdering, Nara langsung merebutnya karena penasaran siapa yang dari tadi membuat Jihan senyum-senyum seperti orang tidak waras.

Di layar ponselnya tertera jelas nama nya Alexander yang menelpon. Lalu ia mengembalikan ponsel itu dengan raut wajah datar.

“Halo, pak Alex,” ucap Jihan yang juga berubah raut wajahnya menatap bingung Nara yang masih di sampingnya.

“Hari ini aku ingin bertemu, boleh aku menjemputmu saat pulang kerja?” pinta Alex mengajaknya berkencan untuk yang kesekian kalinya.

“Boleh, aku tunggu nanti,” jawab Jihan singkat lalu menutup sambungan teleponnya.

“Apa kau jatuh cinta pada Alex?” celetuk Nara tanpa menoleh.

“Tidak tahu, yang pasti dia menyukai ku dan aku juga menyukainya,” jawab Jihan jujur.

“Tapi, dia sudah punya istri, Ji!” sentak Nara tanpa sadar.

Jihan pun tidak menjawabnya ia pun pergi meninggalkan Nara karena hari ini ingin menemui klien nya. Di sebuah restoran.

Tiga puluh menit kemudian ia sampai dan langsung menemui kliennya, seorang wanita ia adalah direktur dari perusahaan X yang berminat menginvestasikan uang pribadinya, seperti biasa Jihan mulai prospek selama lima belas menit, tidak butuh waktu lama Klien pun setuju dan langsung menandatangani semua berkas yang telah di siapkan Jihan.

“Terimakasih, karena sudah mau join di perusahaan di perusahaan kami,” tutur Jihan mereka saling berjabat tangan lalu Klien pun pamit lebih dulu karena masih ada urusan.

Jihan duduk kembali dan memesan jus kesukaannya, jus jeruk kesukaan nya dan satu porsi nasi goring, sambil menunggu pesanannya datang Jihan mengedarkan pandangannya menatap sekelilingnya.

Sorot mata tajam tertuju pada wanita yang berada di ujung selang tiga meja dari tempat Jihan, ia mengingat ingat wajah wanita itu dari kejauhan seperti pernah melihatnya. Tidak lama pesannya pun datang. Ia langsung menikmati nasi goreng dan jus jeruk yang ia pesan sampai terus saja menatap wanita itu yang terlihat gelisah menunggu seseorang.

Suapan demi suapan nasi goreng masuk kedalam mulut Jihan, ia terus saja berusaha mengingat siapa wanita itu yang masih setia menunggu seseorang yang di harapkannya datang.

“Oh iya … aku ingat! Dia kan wanita yang waktu itu bersama Reyhan, sedang apa dia di sini? Apa sedang menunggu Reyhan?”

Jihan berinisiatif menelpon Reyhan karena penasaran dan berniat mengerjainya, namun teleponnya tidak tersambung, karena saat ini Reyhan sedang sibuk dengan pekerjaannya.

“Ck, menyebalkan! Sok sibuk nih cowo, gak biasanya telepon ku tidak di angkat. Awas saja ya kau Rehan!” gerutu Jihan sambil berdiri berniat menghampiri wanita itu.

Saat Jihan baru melewati dua meja terlihat seorang pria menghampiri wanita itu dengan raut wajah dingin sedikit marah.

“Apa kau tidak punya pekerjaan lain selain menggangguku, hah!” decak Alex merasa terganggu dengan permintaan sang istri untuk menemuinya di sebuah restoran.

Ya, wanita itu adalah Melani, ia menghubungi suaminya karena ingin makan siang bersama, saat Alex menghampiri istrinya sontak membuat Jihan menghentikan langkahnya dan terduduk dalam diam melihat pria yang sedang dekat dengannya itu sedang memaki seorang wanita di hadapannya.

Sangat berbeda 90 derajat saat bersamanya yang selalu lembut dan sangat manis.

“Aku hanya ingin makan siang dengan mu, Alex. Salahkah seorang istri meminta di temani makan siang?” tutur Melani yang masih dengan nada bicara yang sangat lembut pada Alex.

“istri …?

“Jadi wanita itu adalah istri Alex? Oh my good berarti dia sudah berselingkuh dengan Reyhan!” tuduh Jihan salah sangka.

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!