NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:29.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Jangan Bandingkan Aku Dengan Istrimu

Alka jadi senyum senyum sendiri setelah mendapatkan kode dari pemilik rumah, ingin dijadikan sebagai menantunya.

Lamunannya seketika hilang saat mengingat Diana, benar-benar sulit untuk bisa mendapatkan Diana, walaupun ada keyakinan kalau wanita yang bernama Diva tak lain adalah Diana.

"Diva, Diana, mereka berdua bagaikan pinang dibelah dua, sangat mirip. Bagaimana bisa aku membuktikan kalau mereka itu berkaitan, siapa yang bisa membantuku?"

Dengan berdiam diri di ruang kerjanya, Alka memikirkan siapa seseorang yang bisa membantunya untuk mengingatkan bahwa Diva dan Diana memiliki kemiripan.

Bahkan keluarga Yuda tidak percaya dengan ucapannya, bahwa istri dan juga anak mereka memang memiliki kemiripan.

"Mertuaku, iya, aku rasa mertuaku bisa membantuku untuk mengetahui bahwa diantara mereka memang memiliki kemiripan. Jika aku mempertemukan mertuaku dengan Diva, pasti mereka akan menebak jika Diva itu adalah Diana, anak mereka. Tapi bagaimana caranya? Jangankan untuk diajak bicara baik-baik, didekati saja Diva langsung pergi tanpa mau mendengarkan apapun yang keluar dari mulutku. Begitu bencinya dia sama aku, hanya karena aku menyebutnya sebagai istri, dia langsung marah-marah tidak terima.

Semenjak bertemu dengan Diva di rumah Arya, konsentrasinya langsung ambyar. Bahkan di Rumah Sakit pun dia tidak konsentrasi dengan pekerjaannya, selalu memikirkan Diva yang dianggap sebagai Diana.

Dengan jemari tangannya mengetuk meja, Alka memikirkan cara untuk bisa bicara berdua saja dengan Diva. Walaupun itu cukup sulit, tapi ia yakin Diva akan memberinya kesempatan untuk mengobrol dengannya.

"Gadis itu benar-benar aneh, punya anak tapi nggak ada suaminya," celetuknya dengan tersenyum. "Kalau memang dia punya suami, terus suaminya sekarang ada di mana? Masa iya dia hamil tanpa Suaminya? Mengingat orang tuanya konglomerat, rasanya sangat tidak mungkin kalau anaknya hamil diluar nikah."

Berbagai pemikiran aneh bersarang di otaknya, segala pemikiran dituduhkan pada Diva.

Bukan berarti mencela, tapi pada kenyataannya Diva memang tidak memiliki suami, namun dia dalam keadaan hamil dan kehamilannya itu selalu diagung-agungkan oleh keluarganya.

Untuk menghilangkan stress yang berlebih, Alka memutuskan untuk keluar kamar dan berniat untuk menghirup udara segar di luar.

Tak disangka, saat ia melangkahkan kakinya keluar pintu, tatapannya tertuju pada Diva yang tengah duduk di halaman depan tepatnya bawah pohon sembari membaca novel.

"Tepat sekali, dia ada di luar. Aku coba datangi dia, siapa tahu aja dia bisa diajak ngobrol baik-baik."

Dengan penuh percaya diri, Alka bergegas untuk menemuinya. Tak peduli walaupun ia akan mendapatkan omelan dari wanita itu, tapi setidaknya ia mendapatkan sedikit demi sedikit informasi mengenai dirinya.

"Halo Diva, sedang apa kamu?"

Refleks Diva menoleh dengan tatapan sinisnya.

Suara yang sangat familiar baginya, selalu membuatnya kesal, sudah pasti pria itu akan kembali mengusik ketenangannya.

"Sudah tahu aku lagi baca novel, ngapain juga kamu ke sini? Tempatmu itu di rumah sakit, bukan di sini."

Alka mengedikkan bahunya. Dia menghenyakkan panggulnya di tempat duduk kayu disebelahnya.

"Apakah seorang dokter tidak boleh berada di rumah? Harus menghabiskan waktunya di dalam rumah sakit begitu? Kamu sendiri ngapain ada di luar, kenapa nggak mengurung diri di dalam kamar terus?"

Alka membalikkan pertanyaan yang membuat Diva geram.

Lama-lama pria itu tinggal di rumahnya, yang ada dia tidak akan pernah bisa tenang, bahkan Kakak atau Ayahnya tidak mau mengusir pria itu.

"Memangnya ada urusan apa sama kamu? Mau aku di dalam, mau aku di luar, itu bukan urusan kamu, urus aja dirimu sendiri. Lagian ngapain juga kamu menemuiku ke sini? Jangan bilang kamu mau mengakuiku sebagai istrimu? Ngaco kamu! Bahkan aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya, bagaimana bisa kamu mengklaimku sebagai istrimu?"

Alka terkekeh gemas menatap wanita yang membuatnya uring-uringan.

Tak peduli walaupun Diva bersikap jutek, ia tetap berusaha untuk mendekatinya, hanya ingin mengorek informasi darinya.

"Ya maaf, aku reflek aja waktu itu. Perlu kamu ketahui saja, aku baru saja kehilangan istri yang sangat aku sayangi, dia mirip banget sama kamu. Mulai dari rambutnya, wajahnya, gayanya, poster tubuhnya, semuanya sama, hanya saja istriku itu orangnya pendiam, tidak bawel."

Diva pun melotot dan memukul lengan Alka dengan buku novel yang dipegangnya.

Dia sangat yakin ucapan Alka berniat untuk mencibirnya dan itu membuatnya kesal.

"Menurut kamu aku ini bawel gitu?"

Alka terkekeh menghindari pukulan yang dilayangkan oleh Diva.

Wanita itu rupanya terpancing juga dengan ucapannya yang memang ia sengaja untuk membuatnya emosi.

"Memangnya aku tadi bilang kalau kamu itu bawel? Perasaan aku tadi tidak mengatakan apapun. Aku cuman bilang kalau istriku itu orangnya pendiam, lebih kalem."

Dengan satu alis terangkat, kembali Diva memukulkan novel ke lengan Alka berkali-kali.

Dia paling tidak suka dibanding-bandingkan dengan wanita lain, apalagi disamakan kemiripannya.

"Jangan pernah menyamakan aku dengan istri kamu yang udah pergi ninggalin kamu itu. Di antara kita tidak ada ikatan apapun, istri kamu mau pun aku tidak saling mengenal, jadi jangan sok tahu! Satu lagi, Jangan pernah membanding-bandingkan antara istri kamu yang kalem dan aku yang bawel, jelas kita berbeda karena cara orang tua kita mendidik pun berbeda!"

Alka manggut-manggut minta maaf atas ucapannya yang sudah membuat Diva tersinggung.

Maksud hati ingin mengenalkan Diva dengan sosok Diana, karena ia masih berharap kalau Diva dan Diana memang orang yang sama, namun ucapannya membuat Diva tersinggung.

"Aku minta maaf Diva, aku nggak ada maksud untuk membanding-bandingkan kalian. Aku tahu kalian terlahir dari orang yang berbeda, istriku dibesarkan oleh keluarga yang sangat sederhana tinggal di kampung dan jauh dari kata layak. Tapi istriku bukan anak dari orang yang membesarkannya, dia ditemukan saat masih bayi dan dirawatnya sampai besar dan aku nikahi. Untuk identitas aslinya, dia juga tidak tahu terlahir dari keluarga seperti apa. Jelas beda sama kamu, kamu anak seorang dokter dan memiliki Rumah Sakit keluarga, jadi kamu tidak pernah mengalami hidup susah seperti yang dialami oleh Diana. Maafkan aku karena sudah menyamakanmu dengan Diana."

Diva menutupi rasa bersalahnya pada Alka, walaupun ia bersikap sok kaya, sebenarnya dalam hati ia juga bingung, sudah terlahir dari keluarga seperti apa, bahkan ia tidak bisa mengingat masalalunya sama sekali.

Diva tidak ingin semua orang mengetahui identitasnya di rumah dokter Yuda, karena dokter Yuda sendiri yang bilang, siapapun tidak boleh mengetahui kalau dirinya bukanlah anak kandung dari dokter Yuda.

"Oh ya Diva, kalau boleh tahu suamimu ada di mana? Perasaan sejak aku ada di sini aku belum pernah bertemu dengan suamimu. Apa suamimu itu ~~

Dengan cepat Diva menyahutnya. Ia tahu kehadiran Alka hanya ingin mengorek pribadinya, dan ia tidak senang jika ada orang lain yang usil ingin banyak tau mengenai dirinya.

"Nggak usah sok ingin tahu apa saja yang menyangkut pribadiku! Kau di sini hanyalah orang asing, dan orang asing tidak usah terlalu berharap untuk bisa menjadi bagian dari keluargaku, atau memang lebih baik jika kau lekas pergi dari rumahku!"

1
Ipoen She Mandja
lanjut lagi donggg
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
Ma Em
Diana atau Diva mungkin itu orangtua kandungnya semoga kamu cepat kembali pulih ingatanmu kalau benar dr Yuda orang tuamu cepat balas Malena dan Karin agar dia merasakan sakit seperti yg kamu rasakan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga saja Diana selamat dari kekejaman mertua dan Karin dan segera ditemukan oleh orang tua kandungnya untuk balas dendam pada kedua orang biadab yg tdk punya hati
Ika Dw
Halo semuanya 🤗, ini novel ke 3 ku, siap ramaikan 👍😁, jangan lupa like komen ya? Buat penyemangat author 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!