NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelat Setengah Lingkaran

Xinyu memasuki kereta kuda dengan wajah kesal, dia mendengus berkali-kali. Mengutuk Yi Xuan yang begitu menyebalkan.

"Nona, ada apa denganmu?" Yu Ning terlihat khawatir dengan perubahan suasana hati Xinyu. Xinyu menggeleng, lalu menatap Yu Shan.

"Yu Shan, meski kau masih kecil, tapi kau tahu banyak tentang orang-orang penting dunia persilatan, kan? Bisakah kau menjawab beberapa pertanyaan dariku?" Xinyu menatap wajah Yu Shan dengan serius.

Yu Shan mengangguk, "Nona tanyakan saja, selama mengetahuinya, aku akan menjawab pertanyaan apapun darimu."

"Apa kau mengenal seorang Yueya?"

Yu Shan tampak diam, dia menatap wajah Yu Ning dengan bingung.

"Kau tidak tahu, ya?"

"Yueya bukan nama orang, Nona. Sebutan ini dimiliki oleh Putri Tunggal Ketua Sekte Yinliang. Orang ini memiliki teknik bela diri unik yang bernama Ilmu Bulan Sabit. Karena dia satu-satunya orang yang menguasai teknik unik ini di seluruh daratan dinasti kita, rakyat menyebutnya Nona Yueya. Usianya baru 15 tahun, tapi teknik bela diri Bulan Sabit miliknya ini sudah menjadikannya gadis yang tak terkalahkan."

Xinyu mengangguk-angguk paham, "Lalu Yi Xuan ini untuk apa menyelidiki kasus hilangnya Putri Kepala Sekte Yinliang? Apa dia berasal dari sana?"

"Nona, Tuan Muda Yi adalah detektif bayaran. Jika Ketua Sekte sudah menetapkan bayarannya, tentu dia harus menyelidikinya." Yu Ning yang menjawab kecurigaan Xinyu.

"Saat menangkap pembunuh tadi, sepertinya Yi Xuan juga tahu sesuatu tentang putra guruku. Aku sudah mencarinya begitu lama, jika dia benar-benar tahu sesuatu tentang Wang Yuxuan, aku harus bertanya padanya." Xinyu berkata dengan tegas.

"Jika Tuan Muda Weihu Zhengyi menyelidiki kasus Nona Yueya, seharusnya kamu bisa membuatnya membantumu mencari Tuan Muda Wang, Nona. Satu-satunya cara adalah kamu tidak boleh memusuhinya." Yu Shan mengangguki kalimat Xinyu.

"Yu Shan, besok kau selidiki apa yang dilakukan Yi Xuan akhir-akhir ini. Juga ikuti dia ke mana pun dia pergi, laporkan padaku apapun itu, termasuk siapa yang dia temui seharian. Urusan memusuhi atau tidak, kita putuskan setelah identitasnya dipastikan tidak mencurigakan."

Yu Shan mengangguk, "Baik, Nona." Dia duduk di luar kereta sambil mengusiri kuda.

"Yu Shan, kau sediliki juga pria kekar yang memiliki sayatan hitam di lengannya. Orang itu baru saja terkena Racun Linghuo." Xinyu berbicara lagi, dia merasa orang ini juga harus ditanyai.

"Baik, Nona."

•••

Yi Xuan menutup pintu kamar penginapannya. Dia menggenggam uang yang hanya tersisa beberapa keping saja.

Uang ini akan berkurang lagi dalam dua hari. Membayar penginapan yang bernilai dua tahil perak dalam satu malam tidak cukup dengan menghabiskan beberapa keping ini. Lalu bagaimana dia akan makan?

Yi Xuan mendengus, dia tidak bisa terus menginap di penginapan. Dia harus mencari rumah untuk dia tinggali sementara berada di Ibu Kota.

Urusan ini akan panjang, dia akan menginap lebih lama dari yang dia perkirakan sebelumnya.

"Tuan Muda," seorang pria mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk," Yi Xuan berkata datar.

"Aku sudah menemukan rumah yang murah tapi berkualitas bagus. Rumah ini berada di samping Paviliun Zhuming milik Keluarga Liu. Kau bisa membayar dua belas ribu tahil emas untuk membeli semua fasilitas di dalamnya. Ada dua kamar tamu, satu aula, dua paviliun, taman depan dan taman belakang, lengkap dengan kolam kecil."

Yi Xuan mendengus, "Yang kucari hanya kediaman kecil dengan satu bangunan sederhana. Bukan kediaman mewah kepunyaan Nona Pertama Liu yang kau sebutkan itu!"

"Tuan Muda Ketiga yang merekomendasikan kediaman ini," pelayan itu membungkuk setelah mendengar protesan Yi Xuan.

Wajah Yi Xuan langsung sumringah, "Kalau begitu, kau tanyakan pada tuan mudamu, apakah dia mau membelinya untukku?"

Pelayan itu mengangguk tanpa berpikir, "Asal Tuan Muda Yi mau membantu menjodohkannya dengan Nona Pertama Liu, Tuan Muda Ketiga bahkan bersedia memberikan uang bulanan untuk makan sehari-harimu. Hanya sampai kau mendapatkan bayaran setelah Yueya ditemukan."

Setelah memikirkannya dan cukup bagus, Yi Xuan mengangguk-angguk, "Kau berikan surat kepada pemilik kediaman itu, aku akan membelinya, hmm dengan uang Ziqian."

"Baik, Tuan Muda."

Harga kediaman itu mahal sekali jika dibandingkan dengan uang yang dia punya. Tapi dia memiliki teman yang begitu memperhatikan hidupnya, Yi Xuan merasa sangat terharu hingga ingin menangis.

Yi Xuan menulis surat kepada Jiang Ziqian.

"Aku memintamu bertemu siang ini di Restoran Wanyu. Untuk membahas pertemuanmu dengan Liu Fenglan."

Yi Xuan tersenyum puas, dia mengikat gulungan surat kecilnya di kaki merpati pos miliknya. Lalu menerbangkannya ke rumah Jiang Ziqian.

"Tuan Muda, air panasmu sudah masak," ada pelayan penginapan yang mengetuk pintunya.

Yi Xuan membuka pintu, "Letakkan di dalam bak air," ucapnya dengan nada datar.

Yi Xuan berendam air hangat sambil membaca catatan-catatan tentang kasus yang menimpa ayahnya lima tahun lalu.

Yang dia cari adalah sesuatu yang disembunyikan ayahnya darinya.

Yi Xuan merasa ayahnya mati bukan karena membantai 57 orang di dalam Keluarga Liang, tapi karena seseorang menjebaknya demi mendapatkan sesuatu.

Yang tidak dia ketahui adalah sesuatu itu berupa apa? Yang membuat orang lain begitu tega memfitnah ayahnya melakukan hal sekeji itu.

Tapi apakah sesuatu itu berhubungan dengan seluruh Keluarga Liang yang dibantai? Ataukah hanya sebuah pengalihan?

Yi Xuan geram. Dia menyelidiki selama lima tahun sejak mengganti identitasnya, tetap belum menemukan apapun yang jelas.

•••

"Nona, hari ini Tuan Muda Yi Xuan mendatangi seorang pria di Restoran Wanyu. Pria itu adalah Tuan Muda Ketiga Jiang, Jiang Ziqian. Aku tidak terlalu mendengar pembicaraan mereka. Tapi sepertinya kedua orang ini bekerja sama memecahkan sesuatu yang penting. Tapi tidak berhubungan dengan hilangnya Nona Yueya, mereka sama sekali tidak menyebut namanya dari awal pertemuan hingga berpisah. Mereka merencanakan pertemuan kembali pada tanggal tujuh bulan depan."

Xinyu menerima laporan dari Yu Shan, dia mengangguk lalu membiarkan Yu Shan pergi.

"Satu lagi, Nona. Catatan lama yang kau minta tentang kejadian di kediaman kita, berada di dalam Kantor Jiandu." Yu Shan menunduk sebelum mengundurkan diri.

"Terima kasih." Xinyu membiarkan Yu Shan keluar dari paviliunnya.

Xinyu berencana ingin menyelinap sendiri ke dalam Kantor Jiandu untuk mencuri catatan lama tentang kasus pembantaian keluarganya.

Xinyu merasa ada yang janggal dengan kasus itu. Meski Kaisar tidak mengizinkannya, Xinyu tetap akan melakukannya diam-diam.

Mimpi buruk setiap malam harus segera di selesaikan.

•••

Xinyu memasang kembali topengnya, dia memutuskan untuk keluar berjalan-jalan. Dia tidak ditemani siapapun, berjalan melewati pasar-pasar ramai.

Dia bertemu Yi Xuan lagi. Pemuda itu sedang berdiri di belakang kerumunan warga yang mendengar cerita dari pendongeng jalanan.

Pendongeng itu menceritakan tentang Pendekar Weihu Zhengyi yang hebat dan penuh kebaikan.

Xinyu berdiri di sebelahnya dan menertawainya, "Apakah cerita itu nyata?"

Yi Xuan meletakkan telunjuk di depan bibirnya dan menyuruh Xinyu diam.

"Akhir-akhir ini, banyak orang yang melihat interaksi khusus antara Pendekar Weihu Zhengyi dan Jenderal Agung Liang Xinyu.

"Jenderal Agung pertama kali bertemu dengan Pendekar Weihu Zhengyi pada malam jamuan pernikahan Tuan Muda Kedua Liu, Liu Yangyi. Semua orang tahu, Jenderal Agung pernah menyukai Tuan Muda Kedua Liu, dan bertemu Pendekar Weihu Zhengyi tepat di hari pernikahan Tuan Muda Kedua Liu.

"Kemudian, Jenderal Agung Liang malah terus mengikuti Pendekar Weihu Zhengyi kemanapun dia pergi. Bahkan pernah mengikutinya hingga Beizhou.

"Menurutmu, apa yang terjadi antara Pendekar Weihu Zhengyi dan Jenderal Agung Liang? Sepertinya, Jenderal Agung sudah menyukai Pendekar Weihu Zhengyi. Bahkan sering mendatangi kamarnya di Penginapan Xiaobao."

Xinyu langsung mengernyit, "Aku bahkan tidak tahu kalau kamu menginap di penginapan bobrok itu," dengusnya.

"Kabarnya, kebaikan Pendekar Weihu Zhengyi sudah membuat Jenderal Agung Liang jatuh hati padanya sejak pandangan pertama."

Xinyu mendengus kesal. Apalagi melihat reaksi warga yang mendengarnya terlihat begitu penasaran dan dengan raut wajah senang saat mendengar cerita bohong itu.

"Sejak kapan pendongeng jalanan sepertinya jadi berani menceritakan kisah yang tak pernah terjadi?" Xinyu bersungut-sungut.

Yi Xuan meliriknya dan terkekeh kecil, "Nona, jika kamu keberatan sampai marah seperti itu, tampaknya kamu benar-benar sudah memiliki perasaan untukku."

Xinyu langsung meninju perut Yi Xuan, "Jangan harap!"

Xinyu melempar satu tahil perak untuk pendongeng itu, dia memintanya untuk tidak menceritakan kisah menjijikkan itu lagi.

"Uang untukmu, Pak! Sebaiknya kau ganti ceritamu dengan yang lebih layak. Cerita menjijikkan seperti itu tidak pantas didengar oleh telingaku!"

"Huuu, huuu, apanya yang tidak pantas! Kau yang tidak pantas berada di sini untuk mendengar kisah tentang pendekar kami! Pergi kamu, pergi!"

Xinyu malah mendapat lemparan buah busuk dan sayuran layu dari warga yang mendengar keluhannya.

Yi Xuan segera memeluk tubuh Xinyu untuk melindunginya dari benturan benda-benda yang bisa menyakitinya dan mengotori pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan?" Xinyu mendorong tubuh Yi Xuan sejauh mungkin dari tubuhnya.

"Melindungimu, apalagi?" Yi Xuan menatapnya jahil.

"Menjijikkan sekali." Xinyu menepuk-nepuk bajunya yang kotor, sementara warga terus mencacinya karena berbuat rusuh di tengah cerita Pendekar Weihu Zhengyi dan Jenderal Agung Liang yang sangat mereka sukai itu.

Splash!

Yi Xuan tiba-tiba mengangkat tangannya, sebuah anak panah yang sedang melesat dia tangkap begitu saja dengan tangan kosong.

Jika tidak, anak panah itu mungkin sudah menusuk jantung Xinyu tanpa ampun.

Xinyu yang melihat anak panah itu tepat di depan matanya menahan napas karena terkejut.

Yi Xuan segera terbang menjauhi kerumunan dan mengejar orang yang mengirim panah itu.

Para warga di belakang mereka mulai berbisik-bisik, "Sepertinya kedua orang itu adalah Tuan Muda Yi Xuan dan Jenderal Agung Liang Xinyu. Lihat saja gerakan bela diri mereka."

Xinyu mengikutinya di belakang. Yi Xuan melemparkan anak panah itu ke arah orang berbaju hitam yang sedang berlari kabur.

Xinyu mencabut pedangnya, dan langsung melemparkannya ke arah orang misterius itu.

Pedang itu menancap di batang pohon tepat di depan orang berbaju hitam itu.

Yi Xuan bertindak lebih dulu, dia menendang punggung orang itu dari belakang.

Xinyu mencabut pedangnya dari batang pohon, lalu meletakkannya di leher orang itu.

"Katakan, siapa yang menyuruhmu melakukannya? Kau bahkan berani bertindak di siang bolong. Pimpinanmu pasti bukan orang sembarangan!" Yi Xuan menginterogasinya.

Orang itu, jangankan menjawab, dia bahkan memenggal kepalanya sendiri dengan pedang Xinyu yang sudah bertengger di bahunya.

Xinyu segera memeriksa nadinya, orang itu benar-benar sudah mati karena pedangnya, "Dia bunuh diri, bukan aku yang membunuhnya." ucapnya setelah memastikan.

Yi Xuan menatap Xinyu dan memeriksa setiap jengkal tubuhnya, "Kau baik-baik saja? Apakah ada yang terluka?"

Xinyu menggeleng, "Tapi siapa orang ini?"

Yi Xuan memeriksa tubuh orang berbaju hitam, lalu menemukan sebuah pelat berbentuk setengah lingkaran yang memiliki lambang berbentuk segi lima yang aneh di bawahnya.

"Dia sepertinya bawahan orang yang menculik Yueya. Pelat mereka sama seperti pembunuh sebelumnya."

Xinyu mengernyit, "Kenapa dia ingin menyerangku?"

"Bukan. Target mereka adalah aku."

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!