NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Berani

Sudah beberapa hari ini Nathan di sibukkan dengan pekerjaannya di kantor. Papanya benar-benar mempercayakan perusahaannya yang ia bangun dari nol pada Nathan. Terlebih lagi Tania juga sudah mulai belajar dunia bisnis. Ketika libur kuliah, ia selalu datang ke kantor papanya untuk belajar tentang bisnis.

"Aku benar-benar lelah hari ini" ucap Nathan seraya mengendurkan kain yang melingkar di kerah lehernya.

Nathan menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya, ia sejenak memejamkan matanya. Namun tiba-tiba Amora muncul di pikirannya, membuat Nathan membuka matanya kembali.

"Kesibukanku membuatku lupa untuk bertanya pada kak Antonio dimana rumah Amora"

Nathan mengambil ponsel di saku celananya, ia terlihat tengah menghubungi seseorang.

"Halo kak"

"Iya Nathan, ada apa? tumben kau menelepon di jam kerja?" jawab Antonio dari sebrang telepon

"Iya kak, maaf aku mengganggu. Aku ingin bertanya padamu"

"Kau mau bertanya apa Nathan? katakan saja"

"Ehm... aku... " Nathan seolah ragu untuk menanyakan alamat rumah Amora

"Kenapa kau ragu seperti itu"

"Dimana alamat rumah Amora kak" ia bertanya dengan ragu, ia sebenarnya malu untuk menanyakan itu karena Antonio pasti akan mengira yang bukan-bukan.

"Rumah Kimora? kau menelepon hanya untuk bertanya dimana rumahnya?"

"Iya kak, apa tidak boleh?"

"Untuk apa kau bertanya alamat rumah Kimora? Ingat Nathan, Kimora itu masih di bawah umur, selisih usiamu dengannya saja hampir 10 tahun"

"Aku hanya bertanya saja kak, kenapa kau menceramahi ku? aku tidak memiliki maksud buruk kak. Aku hanya menganggapnya sebagai adikku saja tidak lebih"

"Baiklah, maafkan aku. Tapi untuk masalah Kimora lebih baik kau tanya saja pada Laura. Dia sangat menyayangi Kimora, aku tidak berani memberi tahumu alamat rumah Kimora tanpa seijinnya"

"Astaga kak, kenapa susah sekali untuk memberi tahu alamat Amora saja kau harus ijin dulu dengan kak Laura"

"Kau ini jangan sembarangan, bagi Laura kau itu laki-laki asing untuk Kimora. Apa kau tahu, Laura sangat menyayangi Kimora melebihi dirinya sendiri"

"Baiklah, aku akan bertanya langsung saja pada kak Laura".

" Apa kau berani?" suara Antonio terdengar meledek

"Kau pikir aku takut"

Mereka pun mengakhiri obrolan di telepon.

•••

"Kenapa Nathan begitu ngotot sekali ingin tahu rumah Kimora? aku tahu dia laki-laki baik, bahkan di usianya yang sekarang pun dia belum pernah memiliki kekasih. Tapi aku tak berani memberitahukan alamat rumah Kimora padanya. Aku takut salah, yang ada nanti aku kena marah oleh Laura atau mungkin juga Nilam" Antonio masih tampak berpikir, membuat kepalanya menjadi berdenyut.

Ponsel Antonio kini kembali berdering, bukan panggilan dari Nathan melainkan dari istrinya.

"Halo sayang... " seru Laura

"Iya sayang, ada apa?"

"Apa kau sibuk? aku ingin mengajakmu makan siang"

"Bagaimana kalau kita makan di kantorku saja? karena setelah jam makan siang aku ada meeting di kantor"

"Baiklah tidak apa-apa, aku akan ke restoran dulu setelah itu ke kantormu" ucap Laura

"Iya baiklah, aku tunggu" kata Antonio

•••

Nilam sedang melakukan pertemuan dengan klien di sebuah restoran saat jam makan siang, ia di temani oleh sekretaris pribadinya.

Ketika meeting selesai, Nilam dan yang lainnya makan siang bersama di restoran tersebut. Mereka duduk tak jauh dari pintu masuk restoran.

Seorang wanita yang cantik dan elegan tengah berjalan memasuki restoran, ia duduk di salah satu kursi pengunjung lalu memesan makanan untuk take away. Ketika sedang menunggu pesanannya datang, ia melihat ke sekitar restoran. Matanya menangkap seseorang yang ia kenal sedang menikmati makan siang bersama beberapa orang lainnya.

"Nilam... itu seperti Nilam" kata Laura, ya wanita itu ialah Laura

Laura beranjak berdiri, ia menghampiri sahabatnya itu.

"Nilam... " sapanya

Nilam mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang kini berdiri di sampingnya, "Laura, kau ada disini?" Nilam beranjak berdiri dan memberikan pelukan singkat pada sahabatnya itu.

"Iya, aku sedang memesan makanan untuk aku bawa ke kantornya Antonio, kau sedang meeting ya?" Laura mengalihkan pandangannya ke beberapa orang yang duduk bersama Nilam di satu meja. Laura sedikit menundukkan kepalanya sebagai rada hormat nya pada mereka.

"Iya, tapi ini sudah selesai"

"Maaf nyonya, ini pesanannya" Laura menoleh ke asal suara yang ternyata itu adalah pelayan restoran.

"Oh iya, terimakasih"

Kini pandangannya beralih pada Nilam, "Aku duluan ya" Laura juga tak lupa berpamitan kepada yang lainnya.

•••

Amora baru saja tiba di rumahnya, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur tanpa melepaskan seragam dan juga sepatunya. Ia hanya melepaskan tas ranselnya saja. Sepertinya hari ini sungguh melelahkan bagi Amora. Hingga pada akhirnya ia tertidur pulas dalam hitungan menit.

Lea terlihat masuk ke kamar Amora, sudah berulang kali ia mengetuk pintu namun tak ada sahutan hingga akhirnya ia membuka pintu kamar Amora yang ternyata tidak di kunci.

Lea menggelengkan kepalanya, tidak biasanya sekali Amora seperti ini. Kalau saja Nilam yang melihat keadaan Amora seperti ini, pasti Amora sudah di amuknya.

Lea melepaskan sepatu dan kaos kaki yang masih di kenakan Amora dengan hati-hati. Ia tak ingin membangunkan anak itu. Ia tahu Amora terlihat begitu kelelahan hari ini.

Setelah itu Lea beranjak keluar dari kamar dan memilih pergi ke dapur.

"Dimana nona Amora? kenapa kau sendirian Lea?" tanya Bi Rose.

"Nona Amora sedang tidur bi" jawab Lea

"Perasaan baru masuk kamar, sudah tidur saja anak itu" Bibi Rose menggelengkan kepalanya dan tersenyum

"Iya bi, sepertinya nona Amora kelelahan. Dia juga belum melepas seragam dan sepatunya"

"Ya sudah biarkan saja, dia istirahat. Sekarang kau bantu bibi mengiris sayuran ya"

" Iya bibi"

Bibi Rose dan Lea kini tengah sibuk di dapur sedangkan di halaman rumah terlihat paman Lukas dan Henry yang tengah duduk santai sambil menikmati kopi di gelas mereka masing-masing.

"Bagaimana dengan hubunganmu dan Lea?" paman Lukas mulai berbicara

"Hubungan apa paman?" Henry balik bertanya

"Kau ini, jangan bilang hubunganmu dengan Lea tidak ada kemajuan", paman Henry merasa kesal

Henry tertawa kecil, "memang benar paman, yang ada hanya kemunduran"

"Itu karena kau tak ada usahanya untuk mendekati Lea" ucap paman Lukas

"Aku belum ada waktu paman"

Paman Lukas semakin kesal dengan jawaban Henry, ia tak segan menepuk pundak Henry dengan sedikit kencang

"Tak ada waktu bagaimana? kau setiap hari bertemu dengannya? kalian berdua sama-sama mengurus nona Amora, masih bilang tak ada waktu" seru paman Lukas

"Pelan kan suara paman, nanti Lea mendengar ucapan paman" ucap Henry seraya melihat pintu garasi yang terhubung dengan dapur

"Biarkan saja, kau ini mantan pemain wanita tapi kenapa pengecut? mendekati Lea saja tidak berani"

1
Murni Dewita
👣
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!