"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Iring-iringan mobil yang membawa Ayra dan Hannah Nur pun tiba di Malino tepat jam setengah lima sore.
Salah seorang penjaga sekolah yang ditugaskan menyambut mereka,nampak berdiri didepan rumah dinas Guru itu.
"Alhamdulillah sampai mi' " ucap Ibu Dewi Anjani seraya turun dari mobil diikuti Ayra
Kapten Zayden kembali mengantarkan Ayra dan sang Mama ke Malino.
"Alhamdulillah" gumam Ayra
"Assalamualaikum Pak" ucap Ibu Dewi Anjani kepada penjaga sekolah itu
"Waalaikumussalam Ibu" jawab Penjaga Sekolah itu dengan ramah
"Kami dari Makassar ini Pak" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Iye' Ibu,sudah mi' tadi bilang Ibu Kepala Sekolah kalau ada nanti tamu dari Makassar,jadi saya ji' yang keluar tunggu ki' datang" ucap Penjaga Sekolah itu
"Iye' terimakasih ya Pak" jawab Ibu Dewi Anjani
"Mari ki' masuk mi' kedalam rumah,sudah mi' na' bersihkan itu anak-anak kemarin" ucap Penjaga Sekolah itu seraya membuka pintu rumah itu
"Assalamualaikum" ucap Ibu Dewi Anjani beserta tamu yang lain serempak
Mereka pun melepas alas kakinya dan masuk kedalam rumah.
"Alhamdulillah... nyaman ji' di' " ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye' Puang,enak ji' to' suasana nya" ucap Ayra
"Alhamdulillah enak ji', bersih juga di' " ucap Hannah Nur
"Alhamdulillah Nak,semoga betah ki' disini,sehat terus ji' itu yang penting" ucap Ibunya Hannah Nur
"In shaa Allah Ma,doakan saja kami di' " ucap Hannah Nur lagi
Nampak Kapten Zayden dan Kakak Ipar Hannah Nur menurunkan sejumlah barang-barang milik Ayra dan Hannah Nur
"Disimpan dimana semua ini mi' ini barang-barang ta' eee?" ucap Kakak Ipar Hannah Nur
"Kasi masuk saja mi' dulu Kak,nanti pi' diatur lagi" ucap Hannah Nur
Mereka pun mulai berberes seadanya.
"Pakai ki' dulu kasur angin portabel ini tidur na' Ay, nanti kalau ada mi' waktu ta' beli ki' kasur yang asli na' " ucap Kapten Zayden seraya menyiapkan kasur angin portabel untuk Ayra
"Iye' Kak,terimakasih di' " ucap Ayra seraya menata beberapa buku dilemari
Setelah agak rapi,mereka pun bersiap untuk shalat maghrib berjamaah lalu makan malam dengan bekal seadanya. setelah makan malam dan beristirahat sejenak, Kapten Zayden dan Ibu Dewi Anjani pun pamit untuk ke Penginapan,karena malam sudah begitu larut untuk langsung pulang ke Makassar.
Sedangkan keluarga Hannah Nur memilih ikut tidur di rumah dinas Guru itu menemani mereka dulu dimalam pertama ini.
Setelah check in dikamar,Kapten Zayden pun merebahkan tubuhnya diatas kasur,lalu meraih ponselnya,sudah hampir dua puluh empat jam Emiliana belum memberinya kabar. terakhir Emiliana menelponnya saat tiba di Bandara Incheon Seoul Korea Selatan kemarin malam itu pun hanya sebentar,dengan alasan roaming yang tinggi dan akan menelpon balik jika sudah mengganti provider kartu ponselnya.
Kapten Zayden pun berselancar di sosmed nya, melihat pembaharuan status atau postingan Emiliana.
Terakhir hanya foto Bandara Incheon dari arah depan,setelah itu tidak ada kabar lagi. Kapten Zayden pun kembali terngiang-ngiang ucapan Ibu Muria Ambarsari.
"Allahuakbar..." gumam Kapten Zayden seraya menarik nafas panjang.
Interval time
Tiga bulan pun berlalu, hari ini tanggal empat Juni 2021 tepat tiga bulan Emiliana berada di Korea Selatan.
Selama bertugas di Hankook University Hospital, ternyata sangat jauh dari ekspektasi Dokter Emiliana. tuntutan profesi mereka di sana sangat berat,standar kerja di Korea Selatan betul-betul tinggi. wajib minim kesalahan. tugas yang menumpuk,jam kerja yang belum sesuai dengan adaptasi tubuh,serta jenis makanan yang sangat jauh berbeda,membuat Dokter Emiliana sedikit tertekan.
Sangat jarang bisa saling bertukar kabar dengan sang Kekasih Kapten Zayden,jarak,waktu dan kesibukan masing-masing,membuat mereka tidak punya waktu membicarakan lagi rencana pernikahan mereka.
Bahkan terkadang ada pertengkaran kecil diantara mereka. Kapten Zayden yang juga belum lulus tes kenaikan Pangkat pun merasa cukup stress.
Akhirnya hari ini,apa yang mereka khawatir kan pun terjadi. sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel Kapten Zayden
"Maafkan ka' Kak,saya tidak sanggup mi' begini terus,selalu pertengkaran ji' yang terjadi diantara kita,tidak ada ji' kurasa hal penting yang bisa kubahas kalau berkomunikasi ki', jujur saja ma', capek ka',jadi ada baiknya mungkin kalau saling diam ki' dulu,instrospeksi diri,nanti pi' saling komunikasi ki' lagi,kalau sudah enak mi' lagi pikiran ta',maaf" tulis Emiliana dalam pesannya pagi itu.
Kapten Zayden yang baru selesai latihan pagi, hanya menarik nafas panjang setelah membaca pesan Emiliana itu,karena jauh hari sudah menduga hal ini akan terjadi cepat atau lambat.
"Terimakasih Emilia,jaga diri ki' baik-baik di sana" tulis Kapten Zayden dalam pesan balasannya
Tinggimoncong,Malino
"Alhamdulillah... sudah masuk mi' musim libur,akhirnya bisa ki' pulang kampung" ucap Hannah Nur dengan senyum sumringahnya
"Iye' Alhamdulillah... singgah ki' dulu di rumah to' baru pulang ke Pinrang?" ucap Ayra seraya merapikan barang-barang nya
"In shaa Allah rencananya begitu,tapi rindu sekali ma' sama Mama ku deh" ucap Hannah Nur
"Sama ji' ki' rindu ka' juga sama Puang ku" ucap Ayra lagi
Mereka pun tertawa bersama.
Kediaman Ibu Dewi Anjani
"Siap-siap ki' Wa' Tati,na' datang ki' Ayra sayangku nanti malam deh,bahagianya,rinduku sama itu anak gadis eee" ucap Ibu Dewi Anjani seraya mengupas pisang
"Alhamdulillah... ya kalau rindu ki' Puang,kenapa pale' tidak pergi ki' jenguk di sana langsung kah dekat ji' Malino
" Ededeeee... marah ki' Ayra kalau sering-sering ka' datang deh" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
Wa' Tati pun tertawa kecil mendengar itu.
"Assalamualaikum Puang Dewi Anjani" ucap Kapten Zayden yang tiba-tiba muncul
"Waalaikumussalam... datang mi' ki' Nak,kenapa cepat ki' pulang na' baru hari Kamis ini,biasanya Sabtu atau Jumat baru ki' pulang? ada apa? " ucap Ibu Dewi Anjani seraya menatap sang putra lekat seolah menyadari ada sesuatu yang salah
Kapten Zayden pun menarik nafas panjang.
"Cuti ka' memang,mau ka' ke Korea Selatan" ucap Kapten Zayden dengan datar