NovelToon NovelToon
KAU TELAH MENODAIKU

KAU TELAH MENODAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agus irawan

Kesucianku direnggut oleh pria tak dikenal, pada malam itu aku terjebak hujan sepulang kerja. Seingat ku, aku di ajak oleh seorang yang mengatas namakan perusahaan untuk mengantarkan ku pulang.

Tapi, aku berakhir di sebuah kamar yang asing bagiku.

"Ya inilah tempatku disekap hingga hari ini, entah bagaimana aku bisa meloloskan diri dari cengkraman Pria ini. Sialnya dia sangat berkuasa hingga membuatku tak berdaya melawannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BENAR-BENAR MENGUJI KESABARAN

Cristian dalam perjalanan tidak berhenti memikirkan kejadian tadi malam, dia sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi, dan apa yang dilakukan setelah mereka berdua pulang dari acara itu.

Seingatnya dia hanya minum-minuman yang diberikan oleh Keyra, setelah itu dia tidak mengingat apa-apa lagi, "Akhhh... sial, kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali!" Cristian kesal sambil mengemudikan mobilnya.

Meski pikirannya sedang kalut Cristian harus tetap menjalankan kewajibannya sebagai bawahannya Jeffir, tidak peduli meski dia sedang banyak masalah dia tetap harus melaksanakan perintah tuannya.

Cristian kini telah sampai di penthouse megah tempat tinggal atasannya, lalu berjalan memasuki penthouse itu untuk menemui tuannya, Jeffir Jeferson.

Cristian saat ini berdiri di ambang pintu menatap sesosok pria angkuh itu tengah duduk di sofa menyilang kakinya. Cristian datang membungkuk pada Jeffir. "Tuan, ada apa memanggil saya ke Rumah Anda? Apa yang bisa saya bantu?" tanyanya kembali meluruskan tubuhnya.

"Bujuk Istriku agar mau makan, sepertinya dia masih marah pada saya," ucap Jeffir meminta bawahannya.

Cristian menatap Jeffir dengan heran, bagaimana mungkin dia yang harus membujuknya sementara dia bukanlah siapa-siapa hanya seorang bawahan.

Melihat Cristian hanya diam Jeff kembali bicara, "Aishhh... kenapa kau hanya berdiri di sana ayo cepatlah lakukan perintahku! Jangan buang waktuku untuk urusan tidak penting ini!" Jeffir sedikit marah pada Cristian yang tidak segera melaksanakan perintahnya.

"Baiklah Tuan," Cristian segera bergegas mengambil sepiring makanan di meja, dan membawanya ke kamar Reina. Padahal, di rumah itu ada seorang pelayan tapi Jeffir malah repot-repot menghubungi Cristian.

Ini adalah bentuk kepercayaannya pada asistennya, sehingga tidak mempercayai para pelayan di rumah itu. Bahkan, Jeff membeli makanan dari luar karena dia tidak percaya pada masakan para pelayannya.

Cristian saat ini telah berada dalam kamar Reina, perlahan dia menghampiri perempuan yang sedang dalam keadaan terpuruk itu.

"Nona, apa kau baik-baik saja? Maaf saya lancang telah masuk kamar Anda, tapi saya ditugaskan untuk membujuk Anda agar mau makan," ucap Cristian berdiri dengan piring di tangan, melirik pada meja di sana terdapat piring makanan dengan roti di atasnya.

Reina masih bersembunyi dibalik selimut dia sangat takut bertemu dengan siapapun, kurang percaya diri dan trauma itu kini selalu menghantui dirinya sepanjang hari.

"Ta--taruh saja di meja makanannya," Reina berbicara terbata-bata seperti takut pada orang yang datang menemuinya.

Cristian bingung dengan sikap Reina, padahal kemarin Reina sudah bisa berbaur dengan orang disekitarnya tapi sekarang malah seperti menutup diri dari dunia luar. "Nona makanlah perlihatkan diri Anda, memangnya Anda sedang kenapa Nona?" tanya Cristian dibuat bingung.

Tanpa mereka sadari Jeffir mengawasi mereka berdua dibalik pintu kamar dari luar. Beberapa saat dia masuk ke kamar itu, dan memaksa Reina untuk memakan makanannya.

"Kamu benar-benar menguji kesabaranku!" bentak Jeffir menghampiri Reina, dan menarik selimutnya.

Reina ketakutan saat Jeffir menarik selimutnya, badannya tiba-tiba saja bergetar hebat takut pada Jeffir akan melakukan hal yang tak di inginkannya lagi. Dia reflek beringsut mundur hingga tubuhnya membentur kepala ranjang. "Tolong... jangan, jangan lakukan itu lagi, Sakittt," Reina histeris saat melihat sosok pria iblis berdiri di depannya.

Jeffir diam tertegun, menggunakan kesempatan itu untuk kabur di saat Jeffir diam tertegun ada rasa bersalah dalam dirinya, tapi melihat Reina berusaha melarikan diri pria itu malah bertambah marah pada Reina.

"Mau lari ke mana kamu? Cepat makan, habiskan makananmu jangan sampai kau sakit!" perintahnya, dengan membentak. Jeff melirik sinis pada Cristian. "Apa yang kau lakukan hanya berdiam diri saja, 'bantu?!"

Cristian segera membantu setelah di interupsi oleh atasannya itu, dia menangkap lengan Reina dan memaksa Reina mendudukkannya di meja makan, "Nona lebih baik Anda menurut saja dari pada Tuan murka," bisik Cristian tidak terdengar oleh Jeffir.

Akhirnya Reina mulai menurut pada nasihat Cristian, setelah kewarasannya mulai kembali. Padahal, dia ingin meledakkan kemarahannya tapi tak bisa karena terikat dengan perjanjian yang telah mencekiknya. Perlahan Reina duduk, dan menatap makanan di depannya, tatapnya kosong bagai tidak bernyawa.

"Cepat makan, jangan diam saja!" sentak Jeffir lagi masih kesal.

Lagi-lagi pria itu membentaknya, meski dengan tangan gemetar dia mencoba melawan rasa takutnya dan mulai memasukkan makanan ke mulutnya agar iblis itu diam, tak bersuara lagi marah padanya.

Jeffir tersenyum melihat Reina akhirnya memakan makanannya, dia pun terus berdiri di sana, hingga dia paham dengan kondisi psikologis Reina yang terpuruk karena ulahnya, akhirnya Jeffir memerintahkan Cristian untuk membawa Reina keluar dari rumahnya membawa perempuan itu jalan-jalan menghabiskan uang untuk berbelanja menyenangkan hati Reina, agar kembali normal.

"Cristian, mendekatlah padaku," Jeffir menggunakan gesture tangannya meminta bawahannya datang padanya.

Cristian mendekat pada Jeffir, "Ada apa Tuan?"

"Bawa dia jalan-jalan, pergilah berbelanja hibur dia supaya kembali ceria seperti sedia kala," bisik Jeffir ditelinga Cristian.

Kemudian, Jeffir mengambilnya black card dari dompetnya dan meletakkan kartu itu di meja di depan mata Reina. "Pergilah jalan-jalan dengan Cristian, berbelanjalah hibur hatimu... ini sebagai bentuk bayaran atas kepuasanku tadi malam!"

Setelah ini apalagi yang akan di hadapi perempuan malang itu, dia dibayar setelah melakukan hubungan dengan pria iblis dan apa seterusnya akan tetap seperti itu?

Reina menatap tangan yang meletakkan kartu di meja, dia tidak berani berbicara untuk menolak. Lebih baik dia menerima apa yang diperintahkan oleh pria itu.

Setelah Reina selesai menyantap makanannya, dia segera di alihkan oleh Cristian untuk bersiap-siap pergi dengannya. Sedangkan Jeffir kini kembali bekerja, tapi hanya bekerja dari rumah karena khawatir dengan kondisi Reina yang sedikit terganggu.

Perempuan itu kini pergi dibawa Cristian untuk berbelanja, memenuhi kebutuhannya agar memulihkan kondisi psikologisnya begitulah menurut Jeffir jika menyembuhkan psikologis.

Cristian dan Reina telah sampai dipusat perbelanjaan, mereka keluar dari mobil memasuki gedung pusat perbelanjaan itu, tadinya Reina sangat malas tapi sekarang dia berniat membeli susu daripada seperti orang lain uangnya yang di hamburkan membeli minuman beralkohol.

Perlahan Reina berjalan tapi tatapannya tetap kosong, karena dalam ingatannya masih terngiang kejadian memilukan tengah malam itu di tempat umum terbuka di dalam mobil kemarin malam. Perlahan Reina berjalan sambil mendorong keranjang belanja sedang Cristian mengikuti dibelakangnya.

Karena melamun sambil berjalan mendorong keranjang belanja, Reina menabrak seseorang menyebabkan keranjang belanja yang di bawa Reina jatuh dan isinya berhamburan di lantai.

Reina yang kaget segera membereskan belanjaannya, dan meminta maaf pada orang yang telah dia tabrak.

"Maaf. Maafkan saya benar-benar tidak sengaja," tangan Reina dengan cekatan memasukan barang belanjaannya kembali ke dalam keranjang.

"Reina? Reina?" Begitu mendengar suara berat seorang pria memanggil namanya, gerakan tangan Reina berhenti dan mendongakkan kepalanya menatap pria itu.

Dia diam tertegun sambil mengingat siapa pria tersebut?

1
Agus Irawan
Halo teman-teman terus ikuti kisah Reina ya, maaf enggak bisa up banyak-banyak soalnya enggak bisa kaya author lain mikirnya. Aku ada kesibukan lain juga di dunia nyata.

Meskipun lambat up semoga kalian dengan setia menunggu kelanjutan cerita ini big love you untuk pembaca semua ♥️♥️♥️
Agus Irawan
terima kasih kak ♥️
naddia_amoraa
mampirrr
naddia_amoraa: sama sama , semangat berkaryaa
Agus Irawan: terima kasih sudah mampir kak
total 2 replies
𝐀'𝐃69°
ikutin alurnya dlu thor
bagus ceritanya 👍👍👍
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
Nikodemus Yudho Sulistyo
Mampir dlu ke satu bab. penasaran siapa pelakunya
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!