NovelToon NovelToon
Kepingan Puzzle

Kepingan Puzzle

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khabar

"Lima bersaudara dengan kedua orang tuanya adalah sebuah keluarga bahagia tenang dan damai, ibarat puzzle yang sudah sempurna sudah dipecahkan. Namun, insiden yang mengerikan terjadi, keluarga itu menjadi kelam karena ulah oknum yang jahat.

Tiga potongan puzzle hilang di tumpukan puzzle yang berbeda. Aku Glantea Albar berusaha menemukan tiga potongan puzzle itu. Tapi, takdir berkata lain aku tidak pernah menemukan tiga puzzle itu. Aku memutuskan menggantikan puzzle lain yang bentuknya sama dan jelas tidak pernah bisa sama dengan warna dari puzzle sebelum nya."

Kata Glantea di sebuah alat perekam kakinya mengalami patah karena insiden jatuh dari helikopter. setalah itu ada seorang yang membuka gubuk tua dimana dia berada sekarang lalu tiba-tiba dia bangkit tanpa peduli rasa sakit itu menghampiri seseorang dibalik pintu sambil menangis memegangi tangan orang tersebut.

"Hiks... Hiks... ayahhh..... " Kata itu keluar dengan begitu tulus mengenali orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khabar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mrs Lestari

Albar duduk di ruang BK, menunggu dengan tegang. Dia tahu dia akan dihukum atas kesalahan yang telah dia lakukan, dia cemas jika itu Ibu Ina yang datang karena dia tidak mau membuatnya kecewa.

Ketika pintu ruang BK terbuka, Albar mengangkat kepalanya dan terkejut melihat sosok yang memasuki ruangan. Bukan Mrs. Lestari, tapi kakak laki-lakinya, Farel Bardazain, yang biasanya hanya ada di sebuah ruangan komputer dengan angka 0 dan 1 yang muncul di layarnya, yang paling membuat Albar heran adalah sejak kapan kakaknya memakai jas padahal dia selalu memakai pakaian olahraga.

Farel memandang Albar dengan senyuman lembut. "Hai, Bar. Ada apa ini?"

Albar menggelengkan kepalanya, masih bingung dengan kehadiran kakaknya di sana. "Aku juga tidak tahu, Farel. Mereka memanggilku ke sini karena masalah di kelas tadi."

Farel mengangguk, kemudian menepuk bahu Albar dengan lembut. "Jangan khawatir, Al. kurang lebih Aku tau mengapa kau dipanggil ke sini."

Farel dia orang yang lumayan cepat tau informasi dia tau bahwa Albar dijadikan kambing hitam dikelasnya oleh seorang guru dan mungkin juga semua rahasia guru itu ada di tangan Farel. Albar sudah familiar dengan kakaknya yang sangat mengerikan jika dia dilibatkan, ibarat singa tidur yang tidak boleh diganggu.

Ketika Mrs. Lestari masuk ke ruangan, ekspresinya yang tegas seketika berubah saat dia melihat Farel. Matanya seakan terpesona oleh penampilan kakak Albar yang tampan, meskipun terlihat sedikit lelah dengan kantung mata yang menghitam.

"Maaf sebelumnya, saya Farel, kakak dari Albar," ucap Farel dengan ramah, sambil memberikan senyuman hangat pada Mrs. Lestari.

Mrs. Lestari tampak sedikit tersentak oleh kehadiran Farel. Dia mencoba menutupi kekagumannya dengan ekspresi serius. "Halo, Farel. Ada masalah dengan Albar yang perlu kita bicarakan."

Farel mengangguk. "Saya mengerti. Silakan sampaikan apa yang terjadi."

Selama percakapan, Albar bisa merasakan bahwa Mrs. Lestari tidak seketat biasanya. Dia terlihat lebih ramah dan terbuka, bahkan tersenyum pada Farel beberapa kali. Albar merasa aneh melihat perubahan sikap yang besar itu, tapi dia juga merasa lega bahwa kakaknya di sana untuk mendukungnya.

"Maafkan saya, Farel, jika tadi saya terlihat agak terkejut. Saya tidak menyangka bahwa Albar memiliki kakak yang tampan seperti kamu."

Farel tersenyum, mencoba membuat suasana lebih santai. "Tidak apa-apa, Mrs. Lestari. Saya datang ke sini untuk mendukung adik saya."

Mrs. Lestari: "Tentu saja, saya mengerti. Albar adalah murid yang baik, tapi terkadang dia agak sulit untuk diatur di kelas."

Farel mengangguk, memahami kekhawatiran guru besar tersebut. "Ya, saya juga tahu. Dia memiliki kepribadian yang keras kepala tapi hatinya baik. Saya akan berbicara dengannya tentang masalah ini."

Mrs. Lestari merasa jantungnya berdebar saat melihatnya, terlihat sedikit terpesona oleh ketegasan dan kehangatan Farel. "Terima kasih, Farel. Saya senang ada seseorang seperti kamu yang peduli dengan pendidikan Albar.

"Farel, jika saya boleh tahu, apa pekerjaan Anda?" tanya Mrs. Lestari tidak bisa menahan diri.

Farel mengangkat satu alis, tampak sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. "Saya bekerja sebagai pemilik hotel, Mrs. Lestari." otak Farel langsung berputar setelah kata itu dilontarkan, dia mengetahui ketertarikan guru itu padanya bukan hal biasa.

Jawaban itu sekaligus menyadarkan Albar, seperti ada yang janggal dengan kata pemilik hotel, beberapa saat Albar sadar dengan hal aneh tentang hotel yang pernah dia kunjungi beberapa bulan yang lalu. 'binggo!' Dia baru saja memecahkan teka-teki puzzle sederhana.

Pikirannya berkata "Jadi selama ini, Syira dan Casy menyelesaikan pembuatan gedung itu lebih cepat karena Farel, dan mereka menjadi CEO juga karena Farel ownernya." puzzle sederhana itu adalah siapa dibalik misteri pemilik hotel Ditec, fakta yang membuat Albar kesal dengan rahasia ini.

Mrs. Lestari memperhatikan kata-kata itu dengan penuh kekaguman. "Oh, saya lihat. Itu pasti pekerjaan yang menarik. Bagaimana pengalaman Anda sebagai pemilik hotel?"

Farel tersenyum bangga. "Sangat menyenangkan, sebenarnya. Saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan mempelajari berbagai aspek bisnis."

Mrs. Lestari tersenyum, terkesan dengan jawaban Farel. Dia merasa semakin tertarik pada kakak Albar itu, dan dia berharap bisa mengenalnya lebih baik di masa depan. Tetapi dia juga berusaha untuk tetap profesional di depan Farel, meskipun hatinya berdebar kencang. dan percakapan itu berakhir dengan sebuah surat peringatan.

Albar dan kakaknya, pindah ke kantin di depan sekolah setelah keluar dari ruangan itu. wajahnya mencerminkan kebingungan setelah insiden di ruang BK hari ini, terutama tentang perlakuan Mrs. Lestari yang terkesan aneh, kakaknya, duduk di sebelahnya, siap mendengarkan ceritanya.

"Farel, kamu tidak akan percaya apa yang terjadi di sekolah tadi. Mrs. Lestari tiba-tiba memanggilku ke ruang BK hanya karena aku terlambat masuk kelas. Padahal aku sudah mengabari teman sebangku, dan dia tahu aku akan telat sedikit."

Farel mengangguk, terlihat serius mendengarkan cerita adiknya. "Benarkah? Itu memang aneh. Tapi mungkin dia hanya ingin menegakkan disiplin di sekolah."

Albar menggeleng. "Oh ayolah, kamu pasti tau apa yang terjadi, Setiap kali aku membuat kesalahan kecil, Mrs. Lestari selalu memperbesar masalahnya. Dan yang paling aneh tadi, sikapnya berubah sepenuhnya ketika dia melihatmu."

Farel mengangkat alis, menunjukkan ketertarikan. "Sungguh...?, mau dengar kisah menarik, seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, dia mengambil jurusan bahasa Inggris di masa kuliahnya, menyelesaikan pendidikannya itu tepat 3 tahun, menjadi pegawai negri di umur ke 24 dan sekarang dia berumur 25 tahun dan masih lajang, hal yang paling rahasia dia menerima sogokan beberapa bulan yang lalu."

Albar yang mendengar informasi berharga itu terkejut membatu, "apakah orang didunia ini tidak punya lagi istilah privasi jika beurusan denganmu" serunya dalam hati.

"Itu hanya sebagian kecil yang aku beri tau padamu ada lagi masalah orang tuanya yang terus...."

"Oke, stop sampai disana!" kata Albar memotong kalimat kakaknya, dia menarik napas dalam-dalam, berpikir keras apa yang akan terjadi jika mendengar lebih lanjut, mungkin informasinya bisa membuat sebuah buku yang pasti semua aib Mrs Lestari akan terbongkar semua jika Farel melanjutkan omongannya.

"Ngomong-ngomong, kenapa hari ini kamu pakai jas kak?"

"Ingin saja" jawab kakaknya dengan singkat.

Albar menggigit bibirnya, mencoba menemukan kata-kata yang tepat mencoba mengalihkan pembicaraan "Tapi yang paling aneh tadi, sikapnya berubah sepenuhnya ketika dia melihatmu."

Farel menatap Albar dengan ekspresi penasaran. "Benarkah?"

Albar menjelaskan, "Iya! Biasanya Mrs. Lestari tegas dan serius, bahkan agak 'killer' kadang-kadang. Tapi tadi, ketika dia melihatmu, dia berubah menjadi ramah dan tenang. Seperti terpesona denganmu."

Farel mengangkat alis, memberi isyarat bahwa dia mengerti. "Hmm, itu memang aneh. Tapi mungkin dia hanya berusaha bersikap lebih santai di luar kelas."

"Kau bercanda" seru Albar dengan sedikit kesal dia tau kakaknya orang yang sangat peka (bukan seperti dirinya) terhadap ekpresi orang lain bahkan bisa memprediksi apa yang akan diucapkan oleh orang lain, baginya hal itu sama dengan menghitung peluang kata apa yang akan di bicarakan baginya.

kakaknya adalah ahli teknologi mesin, matematika, fisika, bahkan apa saja yang berurusan dengan angka. Yang biasanya orang malas melihat angka dan dia sebaliknya, melihat angka seperti bagian dari kehidupannya.

Farel tertawa melihat reaksi adiknya yang kesal. "Iya aku tau dia menyukaiku, mungkin karena penampilan kakakmu yang tampan dan elegant, coba kamu lihat kebelakang ada beberapa siswi sekolahmu yang diam-diam mencuri pandang kesini." serunya sambil memberi isyarat menunjuk dengan mata.

...֎֎֎...

1
Scorpion's Caesar
folback kak
Khabar: iya aku follow back
total 1 replies
Hana
double up kak
Khabar: maskudnya?
total 1 replies
ッoff♪
udah dibaca dari awal
semangat
Khabar: mantap, salut abangku
total 1 replies
ッoff♪
ayo senyumlah
/Facepalm/
Khabar: /Grin/
total 1 replies
Sena Widuri
engkau punya cerita sungguh memotivasi sekali
Khabar: makasih /Smile/
total 1 replies
Sena Widuri
tari ape hal engkau kena culik /Sob/
Sena Widuri
bagian ketidak percayaan lupa awak spasi, perbaiki dulu biar perfect
Khabar: iya ngak papa makasih juga aku jadi bisa belajar lagi /Smile/
Sena Widuri: lah betol lah /Grin/ berarti saya yang silap
total 3 replies
Sena Widuri
berpendar itu apa? awak agak tanda tanya bagian ini
Khabar: pernah liat cahaya seperti yang tampak pada lendir kelemayar atau pada permukaan laut pada malam hari kayak gitu lah cahaya bergerak gerak
total 1 replies
Sena Widuri
wahh fantasi rupanya
Sena Widuri
yang bagian ini typo, awak tulis mengis, seharusnya menangis, keren 💪🏻
Khabar: makasih saran nya
total 1 replies
Sena Widuri
/Sob//Sob//Sob//Sob/ I'm feeling blue
Sena Widuri
engkau punya cerita walau banyak typo tapi buat tense aku naik lah, andrenalin ku meningkat /Sob/ seru sekali
Khabar: begitu kah, makasih lo btw klau ada typonya langsung kritik aja ngak masalah
total 1 replies
Sena Widuri
engkau punya typo di baris ni, semangat 💪🏻
Khabar: oohh makasih
Sena Widuri: paragraf ke dua bagian beubah
total 4 replies
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Khabar: iya salken juga /Smile/
total 1 replies
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
hadir thorrrr
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: okey/Applaud/
Khabar: iya, semangat juga ya bacanya 👍
total 4 replies
ッoff♪
semangat terus ya
Khabar: iya nanti aku mampir lagi
ッoff♪: sama² jangan lupa like lagi di novel ku
🙏
total 3 replies
Bening
2 kopi meluncur..
jangan blokir aku..
jangan bales gift ku balik..
besok ku lanjut lagi baca nya..
ッoff♪
semangat terus ya
Khabar: iya makasih
total 1 replies
Kia Shoji
Keren banget kak
Khabar: coba dilanjutkan siapa tau suka nanti
Khabar: makasih ya 😄
total 2 replies
ッoff♪
wkwkwkw
/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!