NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutan Terlarang

Beberapa saat kemudian setelah Alaric dan Sanchia berangkat dari rumah Melvil dan sudah berjalan cukup lama akhirnya Alaric dan Sanchia telah tiba di hutan.

"Apa kamu yakin hutan ini aman?" Tanya Sanchia sambil memeluk tongkat sihirnya setelah memasuki hutan.

"Ya, saat kemarin aku berburu di sini aku tidak menemukan adanya bahaya" Jawab Alaric.

"Mungkin kita akan aman selagi kita tidak masuk terlalu dalam ke dalam hutan" Imbuhnya.

Setelah itu Alaric dan Sanchia berjalan menelusuri hutan untuk mencari hewan yang bisa diburu, sambil berjalan Alaric membuka tabel skill miliknya.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (2x) + ]

[ - Serangan (1x) + ]

[ - Insting (2x) + ]

[ - Kecepatan (2x) + ]

[ - Kekuatan (1x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

"Dengan begini aku pikir persiapan ku telah cukup" Ucap Alaric dari dalam hatinya sambil melihat tabel skill miliknya.

Setelah beberapa menit menelusuri hutan Alaric merasakan ada sesuatu yang mendekat, merasa ada sesuatu yang mendekat Alaric menghentikan langkanya diikuti oleh Sanchia yang menghentikan langkahnya juga.

"Tunggu, sepertinya ada sesuatu yang mendekat" Ucap Alaric.

"Benarkah? Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Sanchia.

"Kita akan bersembunyi di semak-semak itu" Jawab Alaric sambil menunjuk ke arah semak-semak yang berada di sampingnya.

Setelah itu Alaric dan Sanchia berjalan menuju semak-semak itu lalu bersembunyi di belakang semak-semak itu.

Beberapa detik kemudian terlihat ada seekor kelinci yang datang sambil melompat-lompat dan sedang mencari makanan yang berada di sekitar tanah.

"Lihatlah, yang datang adalah buruan kita" Bisik Alaric kepada Sanchia.

"Kamu benar, bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" Tanya Sanchia.

Mendengar pertanyaan Sanchia Alaric terdiam sejenak sambil menatap mata Sanchia.

"Aku memiliki insting yang bagus" Jawab Alaric.

"Oh begitu, lalu bagaimana cara kita membunuh kelinci itu?" Tanya Sanchia.

"Lihatlah caraku membunuh kelinci itu" Jawab Alaric sambil menarik belati miliknya, setelah itu Alaric membuka tabel skill miliknya.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (1x) + ]

[ - Insting (2x) + ]

[ - Kecepatan (1x) + ]

[ - Kekuatan (3x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

"Aku pikir kelinci memiliki pertahanan yang lemah, dengan begini aku rasa sudah cukup untuk membunuh kelinci itu" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

Setelah itu Alaric mengambil ancang-ancang untuk melempar belati miliknya ke arah kepala kelinci itu.

Setelah itu Alaric langsung melemparkan belati miliknya ke kelinci itu, suing... Belati milik Alaric melayang dengan cepat ke arah kelinci itu dan crot... Belati milik Alaric mengenai kelinci itu dan kelinci itu langsung terkapar di tanah.

Tapi, terlihat belati milik Alaric tertancap tepat di jantung kelinci itu, sedikit meleset dari perkiraan Alaric yang sudah memperkirakan bahwa belati miliknya itu akan menancap tepat di kepala kelinci itu.

"Hebat, bagaimana bisa kamu melakukannya? Kamu mengenai jantung kelinci itu dengan sangat tepat dengan menggunakan sebuah belati" Ucap Sanchia dengan rasa kagum.

"Hahahaha, itu adalah hal yang mudah untuk seorang Alaric" Ucap Alaric dengan canggung.

"Meleset dikit gak ngaruh" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

Setelah berhasil membunuh kelinci itu Alaric dan Sanchia dengan segera keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menghampiri mayat kelinci itu.

"Terima kasih wahai belati warisan" Ucap Alaric dari dalam hatinya sambil mencabut belati miliknya dari tubuh kelinci itu.

"Hebat, kamu berhasil membunuh kelinci ini dengan satu serangan saja" Ucap Sanchia dengan kagum.

"Terima kasih atas pujiannya, tapi sekarang aku bingung bagaimana caranya aku membersihkan mayat kelinci ini, itu diperlukan agar mayat kelinci ini dapat dijual dengan harga mahal" Ucap Alaric.

"Aku bisa membersihkannya" Ucap Sanchia.

"Benarkah? Aku akan sangat terbantu" Ucap Alaric.

"Waktu itu aku pernah membersihkan mayat seekor kelinci yang dibawa oleh ayahku" Ucap Sanchia.

"Apa kamu sering mengkonsumsi daging kelinci?" Tanya Alaric.

"Harga seekor kelinci cukup mahal, aku jarang mengkonsumsinya" Jawab Sanchia.

"Oh aku ingat, 50 koin perunggu masih sangat sulit didapatkan oleh keluarga Sanchia" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Bolehkah aku meminjam belati milikmu?" Tanya Sanchia.

"Ya tentu saja" Ucap Alaric sambil memberikan belati miliknya kepada Sanchia.

Setelah itu Sanchia mengambil mayat kelinci itu lalu mulai mengulitinya menggunakan belati milik Alaric, lalu beberapa saat kemudian akhirnya Sanchia selesai membersihkan mayat kelinci itu.

"Sudah selesai" Ucap Sanchia dengan bangga sambil memperlihatkan Alaric mayat kelinci itu yang kini hanya terlihat dagingnya saja.

"Hebat, aku merasa beruntung telah membawamu" Ucap Alaric dengan perasaan senang.

"Terima kasih, tapi aku pikir itu memang tugasku" Balas Sanchia sambil tersipu malu karena mendapatkan pujian dari Alaric.

Setelah itu Alaric dan Sanchia kembali menelusuri hutan untuk mencari beberapa hewan buruan lagi, setelah beberapa jam berlalu kini Alaric dan Sanchia telah berhasil memburu total 6 ekor kelinci.

Setelah berhasil memburu 6 ekor kelinci kini Alaric dan Sanchia sudah mulai merasa kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat sejenak di dalam hutan.

"Hari ini cukup melelahkan, bagaimana jika kita menyantap satu ekor kelinci?" Tanya Alaric sambil duduk di sebuah batang pohon yang telah tumbang.

"Aku rasa itu ide yang bagus" Jawab Sanchia.

Setelah itu Alaric berencana untuk membuat sate kelinci dan mulai membagi beberapa tugas, Alaric bertugas untuk membuat tusuk sate sedangkan Sanchia bertugas untuk membuat api unggun.

Setelah itu Alaric dan Sanchia bersama-sama menyiapkan beberapa potong daging kelinci, setelah semua persiapan beres Alaric dan Sanchia mulai memanggang dan menyantap sate kelinci itu bersama-sama.

"Daging kelinci ini rasanya mirip seperti daging ayam namun lebih enak" Ucap Alaric sambil menyantap sate kelinci.

"Ya, itulah sebabnya daging kelinci lebih mahal dibandingkan daging ayam" Balas Sanchia.

"Ngomong-ngomong apa saja yang ayahmu kerjakan selama menjadi petualang?" Tanya Alaric.

"Ada banyak, berburu, mencari harta karun, membantu warga sekitar dan mungkin masih banyak lagi" Jawab Sanchia.

"Apa ayahmu bekerja sendiri?" Tanya Alaric.

"Tidak, ayahku tidak akan mampu bekerja sendiri, oleh karena itu ayahku bekerja bersama beberapa orang" Jawab Sanchia sambil mengingat-ingat sesuatu.

"Kalau tidak salah kelompok itu disebut Party" Imbuhnya.

"Oh begitu, karena ayahmu juga berburu apakah ayahmu juga berburu di sekitar hutan ini?" Tanya Alaric.

"Tidak, ayahku berburu di hutan yang berada di sekitar kota, dia bilang hutan yang berada di sekitar kota tidak terlalu berbahaya" Jawab Sanchia.

"Sebenarnya ayahku pernah melarang ku untuk pergi ke hutan ini karena hutan ini adalah hutan terluar kerajaan Northumbria sehingga hewan-hewan yang berada di dalam hutan ini mungkin jauh lebih berbahaya daripada hewan-hewan yang berada di hutan sekitar kota" Imbuhnya.

"Sial aku baru menyadari satu hal, walaupun selama ini aku belum menemukan bahaya di hutan ini tapi tetap saja hutan ini adalah hutan yang sangat berbahaya" Ucap Alaric dari dalam hatinya sambil menelan ludahnya sendiri dengan penuh rasa khawatir.

"Dan aku juga baru menyadari bahwa sepertinya aku telah masuk terlalu jauh kedalam hutan" Imbuhnya sambil menatap ke arah langit yang sudah terlihat mendung.

"Tapi karena aku pergi bersamamu aku merasa semua akan baik-baik saja" Ucap Sanchia sambil tersenyum.

Akan tetapi, beberapa detik kemudian bulu kuduk Alaric seketika berdiri karena merasa ada suatu ancaman yang sedang memperhatikan mereka dari arah belakang.

1
Aegis Aetna
iya bener masa boong
Aegis Aetna
iya lu udah mati, malah nanya.
Aegis Aetna
iya bang, mending ke isekai aja sh kalo kata gw mah
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!