DIA MILIKKU

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, rumah tangga Gracio dan Lena semakin baik dan dekat. Lena semakin banyak terbuka dengan Gracio meski masih banyak pertengkaran kecil dalam hubungan mereka. Gracio pun semakin memperlihatkan rasa care terhadap Lena, semakin posesif pada istrinya itu apalagi setelah Lena tidak kuliah, Gracio benar-benar mengurung Lena dan tidak boleh keluar tanpa pengawasan darinya.

seperti hari ini, Gracio akan pergi ke kantor dan Lena minta untuk datang namun pria itu tidak memberi izin dengan alasan tidak mau istrinya dilihat oleh orang lain, apalagi pria-pria yang ada di kantornya. "aku tidak akan keluar dari ruangan mu" ucap Lena memohon untuk ikut, sangking bosannya dirumah setiap hari. "tidak bisa Alena.. jangan membuatku tidak jadi pergi ke kantor" ucap Gracio datar.

"itu mah maunya kamu" ucap Lena memoyongkan bibirnya kesal. dia sangat suntuk dirumah karna dikurung oleh Gracio. "nanti siang aku akan pulang dan bawa kamu jalan-jalan, pagi ini aku ada meeting penting dengan beberapa pemilik perusahaan" ucap racio, sebenarnya dia pagi ini tidak banyak pekerjaan namun ada satu hal yang harus dikerjakan oleh Gracio dan itu sangat penting.

"ya sudah kalau begitu, aku tunggu siang nanti. awas aja kalau bohong" ucap Lena dan meninggalkan Gracio di meja makan, dia naik keatas memilih untuk melanjutkan drama korea kesukaannya. "dasar bocah" ucap Gracio sambil menatap kepergian istrinya. dia mengambil ponselnya dan menghubungi Sean untuk mengurus keperluan meeting pagi ini, dia akan menyelesaikan meeting dan bertemu dengan Celin.

***

Dikantornya, Gracio melihat pesan yang dikirim oleh Celin, selama ini mereka masih berhubungan diam-diam dibelakang Lena dan bertemu sesekali jika Gracio membutuhkan dirinya. seperti hari ini, Gracio menyuruh Celin untuk menemui dirinya di apartemen yang sudah menjadi tempat mereka bertemu selama beberapa minggu ini. Gracio tidak tau hal apa yang membuat dirinya masih bertahan dengan Celin.

setelah meeting selesai, Gracio pamit pada Sean untuk pulang lebih awal dengan alasan Lena ingin jalan-jalan dengannya hari ini, Sean yang hanya sekretaris Gracio mengiyakan apa yang dikatakan oleh Gracio. namun dia tidak tau ternyata Gracio ingin pergi ke apartemen Celin untuk bertemu.

selama tiga puluh menit dijalan, Gracio sampai ke apartemen Celin dan langsung disambut baik oleh wanita itu, Celin dengan senang hati melayani Gracio dan selama ini selalu menuruti semua ucapan Gracio. niat hati Celin akan membuat Gracio tunduk dengan dia dan merebutnya dari Lena. Gracio adalah pria idaman semua wanita apalagi dengan kesuksesan yang dia miliki saat ini, hal itulah yang membuat Cein mau bertahan.

sedangkan Gracio, entah kenapa seolah melihat sosok wanita yang dulu pernah mengisi hatinya ada didalam diri Celin. Gracio pertama kali melihat Celin sudah merasa bahwa wanita ini adalah sosok masalalunya yang datang kembali, dari wajahnya mereka sangat mirip membuat Gracio semakin bertahan dan berfikir Celin adalah kekasihnya dimasalalu. "masuklah Gra" ucap Celin tersenyum.

wanita itu melepaskan jas Gracio dan langsung pergi ke dapur untuk membuatkan Gracio minuman yang biasa di minum oleh pria itu, Gracio memilih duduk di sofa dan melihat Celin yang membuatkan minum. "apakah ini kamu yang kembali dengan tidak mengenaliku" batin Gracio memperhatikan Celin yang sibuk dengan minuman di dapur. "aku merindukanmu tapi aku juga tidak bisa melepaskan istriku saat ini" batin Gracio lagi.

"heiii kenapa begong begitu Gra?, apa ada hal yang kamu pikirkan?' tanya Celin sambil duduk disamping Gracio. selama beberapa minggu mereka berhubungan Gracio sudah mau disentuh oleh Celin, bahkan belakangan ini Gracio selalu meminta Celin untuk menyentuhnya lebih dari biasanya. "tidak ada, bagaimana kabarmu?" ucap Gracio dan menyentuh wajah Celin, sangat sangat mirip dengan masalalunya

"baik, kamu apa kabar?, kenapa sudah jarang memberi kabar padaku" ucap Celin sambil menatap Gracio untuk mendapatkan jawaban. "aku sangat sibuk belakangan ini Celin, jadi tidak bisa banyak main ponsel"ucap Gracio padahal yang sebenarnya dia sibuk menghabiskan waktu dengan Lena untuk mengambil hati istrinya itu. "oooohh begitu, ya sudah minum dulu" ucap Celin mengangguk dan memberikan gelas minuman pada Gracio.

"aku tidak akan lama disini, aku hanya ingin bertemu denganmu dan melihat keadaanmu" ucap Gracio sambil menyentuh tangan Celin, namun wanita itu langsung meraih tengkuk Gracio dan menempelkan bibrinya dengan pria itu, refleks Gracio mundur dan mendorong tubuh Celin. "jangan sekarang, aku akan pulang sebentar lagi" ucap Gracio sambil memperbaiki posisinya.

"kenapa buru-buru?, apa kamu tidak merindukanku, apadahal aku sudah sangat senang jika kamu main kesini namun ternyata kamu tidak merindukanku seperti aku merindukanmu" ucap Celin dengan raut wajah yang sedih karna Gracio sudah menolak dirinya. 'bukan begitu, hanya saja aku kesini karna ingin melihatmu dan setelah itu akan pulang" ucap Gracio dan menjauhkan tubuhnya dari Celin.

"ya sudah kalau begitu, aku tidak menahanmu" jawab wanita itu padahal dalam hatinya sangat kesal karna Gracio menolak sentuhannya, padahal dia sudah bersiap saat Gracio bilang mai ke apartemennya. melihat perubahan dari Gracio membuat Celin semakin berjaga-jaga untuk membuat Gracio semakin dekat dengannya, Celin takut jika Gracio lama-lama akan melupakan dirinya.

Gracio sibuk dengan pikirannya sendiri, entah kenapa dia merasa bersalah dengan Lena yang sudah sangat percaya dengannya saat ini, dia kepikiran bagaimana nanti jika istrinya itu tau perselingkuhan dirinya dengan Celin dan alasan yang lebih tidak masuk akal adalah karna dirinya yang belum move on dan masih merindukan sosok kekasihnya dimasalalu, dan melihat hal itu dalam diri Celin.

"aku pulang dulu, besok kalau ada waktu aku akan kesini lagi" ucap Gracio dan beranjak dari tempatnya. Celin yang melihat itu kesal namun dia tidak bisa melakukan apa-apa, karna selama ini pun Gracio datang karna butuh saja tidak ada keinginan untuk tinggal dengannya. "hati-hati, aku tunggu sampai besok"ucap Celin tersenyum. Gracio tidak menghiraukan ucapan wanita itu dan memilih untuk melangkah keluar.

seperginya Gracio, Celin mulai memikirkan cara bagaimana supaya Gracio menjauhi istrinya dan semakin dekat dengannya, padahal selama ini dia sudah berusaha menahan Gracio ketika datang ke apartemennya, bahkan sering kali Celin menawarkan pria itu untuk menginap di apartemennya namun Gracio selalu menolak dengan alasan istrinya akan tau hubungan mereka, Celin sungguh muak dengan jawaban itu setiap hari.

"aku akan membuat istrimu itu yang menjauhi mu Gracio, aku tidak akan membiarkan kamu meninggalkan aku begitu saja, kau harus menjadi milikku" ucap Celin dengan tatapan penuh kebencian dengan Lena, terakhir mereka bertemu Lena sudah memberikan bendera perang dengannya dan Celin tidak mau kalah akan hal itu. "aku akan memberikan foto-foto ini pada istrimu dan lihat bagaimana reaksinya" Celin tertawa dan mulai mencari kontak Lena di ponselnya.

sementara dirumah, Lena baru mendapat pesan dari suaminya bahwa Gracio akan segera sampai dirumah. Lena dengan senyuman merekah langsung masuk ke walk in closet dan mengganti bajunya, janji Gracio untuk mengajaknya jalan ternyata ditepati pria itu, Lena sangat senang karna ini waktunya dia bisamenghirup udara segar dan cuci mata diluatr, selah hampir berminggu-minggu dikurung oleh Gracio.

bakan selama ini Lena sudah tidak lagi berkomunikasi dengan Fai, entah bagaimana kabar pria itu sekarang Lena pun sudah tidak tau. terkahir dia membalas pesan Faiz dan hal itu membuat Gracio marah padanya dan Lena memilih untuk menjauhi Faiz setelah kejadian itu, dia sudah mengubur cintanya pada Faiz dan sekarang digantikan oleh nama Gracio dihatinya.

~fid.ndr

~Next