NovelToon NovelToon
Penghangat Ranjang Mafia

Penghangat Ranjang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jessica, seorang korban broken home yang terjebak dalam labirin kehidupan yang keras, dipaksa menjadi kuat oleh situasi, keluarganya yang retak. Dia memegang peranan sebagai tulang punggung keluarga untuk menyokong adik dan neneknya yang sakit-sakitan. Namun, dalam perjuangannya, Jessica terperangkap dalam dunia gelap yang tak pernah dikenalnya sebelumnya, dia harus terjerat dalam lingkaran pellacuran.

Di tengah kehidupannya yang rumit, dia bertemu dengan Zayne, seorang pria misterius di sebuah klub malam, yang membawanya masuk ke dalam pusaran kekacauan yang lebih dalam. Di tengah badai itu, Jessica dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan atau menyerah.

"Jangan coba-coba untuk kabur dariku. Ingatlah, Jessica, kau hanya milikku!" (Zayne Zhang)

"Aku bukanlah mainanmu. Kau tak bisa mengendalikanku hanya karena sudah membayarku di atas ranjang!" (Jessica)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Leon Keterlaluan

Leon merasa hina dan terluka ketika teman-temannya mulai mengolok-oloknya karena keluarganya tidak mampu seperti mereka yang memiliki mobil mewah. Mereka mengejeknya dengan kata-kata kejam, mempermalukan kondisi finansial nya di depan semua orang. Meskipun mencoba menutupi rasa malunya dengan candaan, tetapi di dalam hatinya, Leon merasa hancur.

Dia merasa marah dan sedih pada kakaknya yang seharusnya bisa memberikan kehidupan yang lebih baik baginya. Namun, kesulitan finansial keluarganya membuatnya terbatas dalam memberikan apa yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak lainnya.

Setiap hari, rasa malu itu semakin menggumpal di dalam dirinya, membuatnya semakin terpuruk dan merasa rendah diri. Leon merasa seperti tidak punya tempat di sekolahnya, merasa terpinggirkan dan tidak diakui oleh teman-temannya yang lebih mampu secara finansial.

"Leon, kau sudah pulang? Kenapa mukamu kusut begitu?" tanya Jessica sambil merangkai bunga-bunga cantik yang baru dipetiknya dari taman kecil di belakang rumah sederhana mereka.

Leon memandang Jessica dengan tatapan gelisah, "Kak, belikan aku motor. Aku tidak mau tahu dan tidak mau mendengar alasan apapun. Pokoknya kau harus membelikanku motor sport. Aku malu kak, aku malu karena terus-menerus dihina miskin. Aku ingin bisa sebanding dengan mereka!"

Jessica menghentikan gerakan tangannya dan memandang tajam ke arah adiknya, "Jangan banyak permintaan, Leon. Bertindaklah sesuai kemampuan kita. Jangan terpengaruh oleh omongan orang lain, fokuslah pada pendidikanmu."

"Kau benar-benar kakak yang tidak berguna!! Membahagiakan adik satu saja apa sulitnya? Makanya kerja yang giat dan cari uang yang banyak, jangan malas-malasan terus. Jika pekerjaanmu sebagai guru musik tidak cukup untuk memenuhi kebutuhanku, kau bisa menjual dirimu pada para hidung belang di luaran sana."

"Kau cantik, pasti mereka mau memberimu uang yang banyak. Atau jadi simpanan om-om kaya atau pinjam saja pada rentenir," Leon berbicara panjang lebar dengan nada penuh kekesalan.

Mendengar ucapan itu, Jessica mendekati Leon dengan langkah pasti, lalu dengan tegas menamparnya. Tatapannya dingin dan tajam, mencerminkan kekecewaan yang mendalam atas kata-kata adiknya.

"Jangan banyak permintaan, Leon. Kita harus bertindak sesuai kemampuan kita," kata Jessica dengan dingin. "Selama ini aku sudah bekerja keras demi sekolahmu, keluarga ini dan biaya pengobatan nenek. Bukan hanya kau saja yang harus aku hidupi!!" imbuhnya dengan nada yang sama.

Tetapi Leon tidak mau mendengar alasan apapun. Dia tetap menuntut Jessica agar membelikannya motor. "Jangan banyak alasan kak, aku tidak mau tahu pokoknya kau harus membelikanku motor yang aku inginkan!!"

Jessica menghela napas. "Kau tidak mendengarkanku, Leon," kata Jessica dengan nada penuh kekecewaan. "Aku sudah berkali-kali menjelaskan, tapi kau tetap tidak mau mengerti. Aku tidak bisa membelikanmu motor, itu di luar kemampuan kita."

Tanpa kata-kata Leon beranjak dari hadapan Jessica dan pergi ke kamarnya. Suara bantingan pada pintu membuat Jessica sedikit terkejut. Wanita itu menghela napas. Bukannya Jessica tidak mau menuruti permintaan Leon, hanya saja dia lebih mementingkan pengobatan neneknya dan juga biaya sekolah Leon yang jelas-jelas tidak sedikit jumlahnya .

🌺🌺🌺

Sang Surya sudah kehabisan waktunya. Bersiap untuk kembali ke peraduannya, sang Dewi malam mulai menampakkan dirinya dan menggantikan posisi matahari yang telah kehabisan waktu mendampingi bumi.

Zayne memasuki klub tempat Jessica biasanya bekerja. Pria itu menyapukan pandangannya ke segala penjuru, mencoba mencari keberadaan Jessica, namun sayangnya, dia tidak melihat batang hidung wanita itu sama sekali sejak menginjakkan kakinya di klub malam ini.

"Tuan, apa Anda mencari Jessica?" tiba-tiba Tiffany datang menghampiri Zayne dan bertanya padanya.

Zayne mengangguk. "Ya, di mana dia? Aku ingin dia melayaniku," jawabnya dingin.

"Sepertinya malam ini dia tidak datang bekerja. Tadi sore dia menghubungiku dan memberitahu jika neneknya masuk rumah sakit lagi. Mungkin saja sekarang dia ada di rumah sakit menemani neneknya," jelas Tiffany.

"Di rumah sakit mana neneknya dirawat?" Tanya Zayne dengan nada bicara dan tatapan yang sama, dingin.

"Beijing Hospital," jawab Tiffany.

Tanpa menghiraukan Tiffany, Zayne pergi begitu saja. Dia hendak menemui Jessica di sana. Zayne adalah tipe orang yang tidak mau rugi, dan dia akan menggunakan kesempatan yang ada untuk mengikat Jessica.

🌺🌺🌺

"Leon, cepat kembalikan uang itu!" tuntut Jessica dengan suara gemetar. Tanpa persetujuan Jessica, Leon mengambil semua uang yang akan digunakan untuk biaya operasi neneknya.

Jessica terdiam sejenak, mencoba menahan emosi yang meluap. "Leon, tolonglah. Nyawa nenek kita tergantung pada uang itu. Dia harus dioperasi."

Namun, Leon hanya menggeleng keras. "Tidak akan kulakukan! Aku tidak akan pernah mengembalikan uang ini padamu. Saat aku meminta uang untuk membeli motor, kau menolak, tapi untuk operasi nenek, kau langsung setuju. Bukankah itu tidak adil, kakak?"

Dengan suara gemetar, Jessica mencoba menjelaskan, "Itu karena ini masalah nyawa, Leon. Nyawa nenek kita berada dalam bahaya, mengertilah."

"Aku tidak peduli!" seru Leon dengan keras."Pokoknya uang ini akan aku gunakan untuk membeli motor. Selamat tinggal, kakak." Leon mencium kartu di tangannya lalu melangkah pergi, meninggalkan Jessica yang terpaku dalam keputusasaan. Tidak hanya mengambil semua uangnya, tetapi Leon juga meninggalkan luka di hati Jessica.

Jessica menjatuhkan dirinya di lantai yang dingin dan keras. Air matanya tidak terbendung lagi. Jessica menangis sejadi-jadinya. Dia tidak tau harus mencari uang kemana lagi, uang yang dia miliki sudah diambil semua oleh Leon.

"Bagaimana jika aku yang menanggung semua biaya pengobatan nenekmu sampai dia sembuh?" Sahut seseorang dari arah belakang.

Sontak, Jessica menoleh dan sangat terkejut melihat Zayne hadir di rumah sakit tempat neneknya dirawat. "Kau, mau apa datang kemari?" tanya Jessica tanpa basa-basi.

"Tentu saja untuk memberikan penawaran yang sangat bagus untukmu," ucap Zayne dengan tenang, bibirnya mengukir seringai tipis. "Bukankah sekarang kau membutuhkan uang yang banyak untuk biaya operasi nenekmu? Bagaimana jika aku yang membiayai semua pengobatannya sampai dia sembuh, tapi tentu saja dengan syarat dan imbalan yang seimbang."

"Bagaimana jika aku menolaknya? Aku tidak butuh bantuanmu!" kata Jessica dengan tegas.

Zayne menatapnya dengan serius. "Jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Apa kau benar-benar ingin kehilangan nenekmu? Bukankah dia adalah satu-satunya keluarga yang kau miliki, selain adikmu yang durhaka itu? Jika dia sampai mati, bukankah kau akan hancur dan selalu dihantui penyesalan karena tidak bisa menyelamatkan nyawanya?"

"Jangan terlalu lama berpikir, Jessica. Satu detik yang kau miliki sangat berharga dan bisa menentukan nasib nenekmu," ujar Zayne dengan suara yang tenang tapi penuh penegasan.

Jessica merenung sejenak, terdiam oleh kata-kata yang disampaikan Zayne. Dalam kebingungannya, dia menyadari bahwa keputusan yang akan diambilnya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keselamatan nenek tercinta.

Jessica mengangkat wajahnya dan menatap Zayne dengan dingin. "Apa yang kau inginkan?" tanyanya tanpa ekspresi.

Zayne tersenyum sinis, "Jadilah penghangat ranjangku."

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
sella surya amanda
lanjut
Radya Arynda
menikah saja zayne dengan jessica,,,,biar kalian selalu ber sama....jangan ke duluan orang lain lho nanti nyesel
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lho....lho...lho...mba thor udh tamat to piye iki...tulisan tamat
Ellnara: gak kak, masih lanjut kok. Ini lagi nulis buat bab barunya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lama gk update kak thor,tk pikir udah END..😃
Ellnara: belum kak, masih lama . lagi sibuk aja sama si bocil
total 1 replies
yumna
sabr ya daniel ga boleh kecewa ya....
Sumawita
zayne kamu harus bisa mw jaga jesica sama Daniel, jngan sampai kamu lemah zayne,,
yumna
kau mnkn mulai mencintai jesi zayn
sella surya amanda
lanjut
Sumawita
mereka pantas mati
Radya Arynda
mantap,,,,benalu busuk seperti mereka memang pantas mendapat kan nya....semangaat jesica
sella surya amanda
lanjut
yumna
owh jadi selma nih nnek maria cuma akting....kashn kmu jes...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!