DIA MILIKKU

DIA MILIKKU

BAB 1

“Kau Harus Menikahi Pria Itu, Lena!. Suara yang begitu menggelegar diseluruh ruangan. Tidak ada yang bisa membuka suara untuk Menjawab. Wajah Liamus merah menahan amarahnya, tangan yang sudah

terangkat keatas siap memukul tubuh renta Lena.

“aku..aku tidak mau pa, aku belum siap untuk menikah” akhirnya Lena mau membuka suara dan menatap papanya dengan tatapan menyedihkan. Ia ingin meminta belas kasih papanya agar tidak memaksa dirinya

menikah.

Bagaimana mungkin Lena menikahi pria yang dia sendiri tidak kenal, bahkan menurut cerita mama tiri dan papanya, pria itu sangat kejam dan menakutkan. Lena tidak ingin pernikahan yang dulu pernah ia

impikan menjadi satu kali dalam seumur hidupnya menjadi bencana untuk dirinya.

“kau sudah bisa melawan papa, hah!!? Liamus menarik rambut Lena dan menarik paksa tubuh kecil itu. Lena terhempas ke sudut sofa dan memegang kepalanya yang masih sait, entah berapa helai rambutnya

yang sudah tercabut karna papanya.

“a-aku cuma meminta hak ku pa, apa salahnya aku menolak pernikahan yang tidak aku inginkan ini” ucap Lena sambil menangis. Ia menundukkan kepalanya karna takut dengan tatapan tajam papanya

yang sudah sangat marah padanya.

“aku tidak mau tau Lena, sesuai dengan permintaan pria itu lusa kau akan menikah dengannya. Jangan coba-coba membuat ulah yang mempermalukan keluarga!” Ucap Liamus dan pergi dari sana. Tidak ingin berlama-lama melihat putrinya menangis

Terkadang Liamus merasa kasihan dengan Lena yang selalu menerima amukan dan amarah darinya. Namun ketika melihat wajah Lena yang sangat mirip dengan istri pertamanya membuat Liamus selalu mengingat kejadian yang membuat Liamus sakit hati.

Lena berdiri perlahan dan menyeka air matanya, ia sudah sangat Lelah dengan keluarga ini. Entah kenapa dan apa alasan papanya selalu berbuat demikian padanya. Lena ingin sekali bertanya tentang hal

ini, hanya saja papanya tidak pernah menjawab.

Lena Kembali ke kamar dengan wajah yang dipenuhi air mata dan rambut yang berantakan. Namun itu bukan hal yang penting karna yang paling berantakan saat ini adalah hidupnya. “ mungkin saat menikah nanti aku tidak akan lagi mendapatkan hal seperti ini dari papa. Aku akan tinggal dengan suamiku nanti”  Lena mencoba untuk menyemangati dirinya sambil menatap wajahnya di depan cermin.

“ma… aku sudah capek dengan semuanya,

bisakah mama datang jemput Lena?” Ucap gadis itu sambil menangis. Sesak di

dadanya menahan isak tangis. Mengingat bahwa selama ini dirinya menghadapi

dunia sendirian, apalagi tinggal dengan keluarga yang menjadikan dirinya

seperti babu dirumah itu.

Lena mulai Lelah dengan semua kondisi yang

ada dirumah itu, ia berusaha untuk kuat namun semakin lama dia pun semakin

lemah menghadapi situasi ini. Tidak ada yang bisa menyemangati dirinya kecuali

diri sendiri, semuanya terlalu menyakitkan untuk Lena, dia benar-benar sendiri

selama ini. Detik-demi detik Lena mulai kelelahan dengan tangisannya yang masih

sesenggukan, ia pun mulai tertidur.

Sementara ditempat lain, seorang pria sedang sibuk dengan alcohol yang ada ditangannya. Dia mulai menghirup asap rokok yang sudah dia pegang dengan baik dari tadi. Pria itu sedang Bersama dengan beberapa Wanita yang menemaninya, dari sekian banyaknya wanita yang menemaninya, pria itu tidak sekalipun menaruh rasa dengannya, hanya sekedar bermain untuk kesenangan dirinya.

“tolong ambilkan aku botol wine satu lagi” ucap pria yang bernama Grecio. Pria yang terkenal dengan sebutan mafia wanita dan pebisnis handal didunia, siapa orang yang tidak mengenal Gracio?, hanya orang-orang awam yang tidak pernah berkecipung didunia bisnis dan media sosial.

“silahkan tuan, selamat menikmati” ucap seorang pelayan pria memberikan satu botol wine kapada Gracio dan pamit undur diri. Seluruh penghuni bar mungkin sudah tau siapa Gracio ini dan sehebat apa pengaruhnya dikalangan pebisnis, tidak ada yang tidak bisa dia dapatkan jika dia sudah menginginkannya.

“jangan menyentuh kulitku, aku tidak sudi bersentuhan dengan wanita jal*ang sepertimu!” suara ketus itu berasal dari mulut Gracio kepada salah satu wanita penghibur diruangannya. Meskipun terkenal dengan mafia wanita dan selalu menyimpan banyak wanita untuk menemaninya,Gracio tidak pernah sekalipun menyentuh wwanita- wanita ini.

“baik. Maafkan saya tuan”ucap wanita itu dengan tertunduk, malu sudah pasti. Mendapat penolakan dari Gracio ditengah banyaknya wanita penghibur disana pasti membuat harga dirinya turun, meskipun dari awal sudah tidak ada harga diri oleh pekerjaannnya.

Malam sudah semakin larut, Gracio beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan selembar uang diatas meja sebagai tip kepada wanita yang sudah menemani mala mini.”saya akan istirahat, terimakasih untuk mala mini” ucap Gracio dan meninggalkan tempat itu.

Entah kenapa perasaannya kacau, dia memilih untuk pulang untuk menetralkan pikirannya. Semenjak dirinya bicara dengan salah satu kolega bisnis terkait pernikahan dirinya dengan seorang putri dari koleganya membuat Gracio tidak tenang.

Dia berfikir seperti apa sosok yang akan dia nikahi, semoga saja wanita yang tau diri dan tau posisinya. Bersanding dengan Gracio memang tidaklah mudah karna harus meliht sifat dari pria ini.

Pagi hari menjelang, Lena bangu dari tidurnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 5.  Diluar sudah mulai terang namun masih sedikit berkabut. Lena memilih untuk bangun dan merapikan tempat tidurnya. Ia mulai mencuci muka agar langsung memasak.

Kejadian kemarin sudah ia lupakan dan mau tak mau harus menerima paksaan dari papanya. Tidak muudah bagi seorang Lena untuk menolak, dalam kondisi dia tidak ada yang membela dirumah itu. Lena mulai

mengeluarkan bahan masakan yang akan dia olah untuk sarapan keluarga itu.

Menjalani rutinitas dengan kuliah dan sambil bekerja tidaklah mudah bagi seorang Alena, hanya saja kondisi yang membuat dirinya menjadi seperti ini.  Lena mulai menata bekal yang akan dia bawa ke kampus, karna jika sarapan dirumah pasti akan bertemu dengan papa dan mama tirinya. Hal itu akan membuat Lena Kembali tersakiti dengan omongan mereka serta perlakukan mereka pada Alena.

Lena Kembali memulai rutinitasnya seperti biasa, seperti biasa setelah kuliah dia akan pergi ketempat kerjanya yang jaraknya tidak jauh dari kampus, sengaja Lena mencari tempat kerja dekat kampus agar Ketika pulang kuliah dirinya tidak perlu lagi naik kendaraan untuk bekerja, cukup jalan kaki saja sudah sampai.

“selamat dating, silahkan mau pesan apa?” ucap Lena dengan nada lembut menyambut tamu yang dating di coffe shop tempatnya bekerja. “ saya mau pesan americano dingin satu” ucap pembeli. Dengan senang hati Lena melayani custumernya dengan baik.

Namun ditengah dirinya sedang sibuk membuat pesanan custumer, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan membuat Lena sedikit kesal. Tidak bisanya ada orang yang menelfonnya pada jam kerja. Namun karna suara dering tefon itu semakin lama semakin mengganggu, Lena langsung menghampiri dan melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

“papa?, untuk apa dia menelfonku?” tanya Lena dalam hati. Meski setelah pertengkaran kemarin dengan papanya berakhir tidak baik, namun mau tak mau Lena harus menerima panggilan telfon itu. “ hallo ada apa pa?, Lena sedang bekerja dan sibuk” ucap Lena dengan suara yang sedikit kesal.

“papa minta kamu pulang sekarang karna calon suami mu sudah menuggu di rumah!!” ucapan Liamus seperti sambaran petir di siang bolong ketelinga Lena. Papanya tiba-tiba memberitahu bahwa pria yang akan menikahinya sudah berada di rumah mereka. Apakah artinya ini pernikahan itu akan segera dilangsungkan?

“tapi pa.. Lena masih bekerja, tidak bisa ditinggalkan” jawab Lena dengan suara yang melemah. Tidak baik jika dirinya harus meninggalkan pekerjannya dan pulang kerumah. Ditengah banyaknya custumer

yang dating hari ini.’

“kamu mau pulang sendiri atau saya jemput, Lena!!” jawab Liamus. Sepertinya benar-benar tidak bisa menghindar. Lena sedikit memelas namun sudahlah, semuanya tidak bisa dihindari lagi. Dengan

Langkah yang gontai Lena mengampiri bos dan temannya yang tak jauh dari posisinya.

“maaf pak sebelumnya, Lena disuruh pulang ke rumah karna ada hal penting yang terjadi di rumah” ucap Lena dengan tertunduk. “ada apa Lena?, apa yang terjadi dirumah kamu?” tanya pria yang berada tepat disamping Lena. Faiz yang mendengar penuturan Lena barusan merasa khawatir, dia tau bagaimana Lena tinggal dirumahnya selama ini.

“tidak apa Faiz, hanya saja papa menyuruhku untuk pulang lebih awal hari ini. Kata papa ada yang ingin dia

sampaikan dan sangat penting” jawab Lena dengan tersenyum. Faiz hanya mengangguk, bagaimana pun dia tidak bisa terlalu jauh bertanya kepada Lena.

“tidak apa-apa Lena, kau boleh pulang. Biarkan Faiz dan karyawan lain yang mengambil alih pekerjaan kamu hari ini, berkemaslah untuk pulang” jawab bos mereka dengan senyum. Dia tau kalua apa yang disampaikan Lena pasti benar, gadis sebaik Lena tidak pernah berbohong apalagi soal pekerjaan.

“terimakasih pak, kalua begitu saya bersiap dulu” jawab Lena dan langsung berlalu dari sana. Juga dengan Faiz

Kembali mengerjakan tugasnya. Pikirannya tentang Lena ia tepis dulu, meskipun sebenarnya dalam hati Faiz merasa ada yang janggal karna papa Lena tiba-tiba menyuruh gadis itu pulang.

~fid.ndr

~Next

Terpopuler

Comments

Fan Sae

Fan Sae

mantap pudan♥️

2024-07-02

0

Anto Nius

Anto Nius

siap thorr

2024-06-25

0

Elfristiani Nduru

Elfristiani Nduru

ceritanya bagus thor, tetap semangat thor💪

2024-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!