NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Reinkarnasi / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:265.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zakiya el Fahira

Bagaimana jika seseorang kembali ke masa lalu....


LI ANYA sejak usia dua tahun dia harus menjadi yatim piatu, meski begitu hidup Li Anya tetap menyenangkan karna dia di angkat sebagai anggota keluarga LU yang terkenal kaya raya, dimana keluarga Lu sangat memanjakannya, terlebih putra bungsu keluarga Lu yg kini menjadi pewaris keluarga Lu sekaligus kepala keluarga Lu. Yang sering Anya panggil dengan sebutan Paman Hanting, karna jarak usia keduanya terpaut lima belas tahun.


Namun hari hari indah Li Anya berubah seketika, saat Nyonya besar Lu atau Ibu Lu Hanting mengadopsi putri mendiang pelayan keluarga Lu, yang bernama Gu Xi Xi, kasih sayang yang biasa di dapatkan oleh Li Anya dari keluarga Lu perlahan beralih pada Gu Xi Xi, yang mana membuat Li Anya sangat membenci Gu Xi Xi, apa lagi di saat Anya tahu jika Lu Hanting jatuh cinta pada Gu Xi Xi, menjadikan Anya berubah menjadi gadis kejam, dia selalu bersuaha melukai Gu Xi Xi, hingga suatu hari Li Anya tak sengaja melukai Gu Xi Xi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Gu Xi Xi berteriak ketakutan saat dirinya di tinggal seorang diri di ruang bawah tanah yang sangat gelap dan pengap, dengan kedua tangan dan kakinya di ikat dengan rantai.

''Apapun yang terjadi, jangan sekali kali kalian membuka pintunya'' ujar asisten Zhao pada kedua pria yang bertugas menjaga pintu ruang bawah tanah.

'' Baik Tuan Zhao'' sahut kedua pria itu bersamaan.

Lalu asisten Zhao segera pergi dan kembali ke rumah sakit, karna asisten Zhao juga ingin tahu dengan kondisi Nona Mudanya saat ini.

Sedangkan di rumah sakit Nenek Lu dan Lu Wen yang baru tiba, mereka menangis dengan terisak saat melihat rekaman CCTV di laptop Jinan, mereka tidak menyangka jika Gu Xi Xi akan berbuat kejam terhadap Anya.

''Hanting, kemana Xi Xi saat ini?'' tanya Nenek Lu yang duduk di depan ruang UGD.

''Dia sudah berada di tempat yang seharusnya dia berada'' sahut Lu Hanting dengan nada yang masih menyimpan amarah.

Ceklek

Semua orang beranjak berdiri saat pintu ruang UGD terbuka, dan muncul dokter yang sudah menangani Anya.

''Bagaimana keadaan Anya?'' tanya Lu Hanting kini raut wajahnya berubah hawatir dan takut.

''Maaf Tuan, benturan di kepala bagian belakang Nona Anya sangat parah, membuat Nona Anya belum bisa melewati masa kritisnya'' jawab dokter itu yang seketika membuat tubuh Lu Hanting terhuyung kebelakang, dan untung saja Lu Sicheng segera menahannya, sedangkan Nenek Lu, Lu Wen dan Mo Mo yang mendengarnya semakin terisak.

''Kri,, kritis'' ulang Lu Hanting dengan bibi gemetar.

''Kami akan segera memindahkan Nona Anya ke raung ICU'' uacp dokter itu lalu kembali masuk ke dalam ruang UGD.

Tak berselang lama tiga perawat keluar sembari mendorong brangkar Anya, Lu Hanting merasakan dunianya hancur saat melihat kondisi tubuh Anya yang penuh dengan alat alat untuk penunjang kehidupannya.

''Hikss,,, Anya'' lirih Lu Hanting terisak.

Mereka semua mengikuti brangkar Anya yang di dorong menuju ke ruang ICU, saat pintu ruang ICU di tutup Lu Hanting hanya bisa melihat Anya dari balik pintu kaca.

''Hanting, percayalah Anya pasti baik baik saja'' ucap Nenek Lu berusaha menguatkan putranya, Nenek Lu tahu jika saat ini pasti perasaan putranya sangat hancur, karna Nenek Lu juga pernah merasakan apa yang di rasakan oleh Lu Hanting, ketika melihat orang yang kita cintai berbaring lemah di ruang ICU.

''Ibu, Hanting telah gagal menjaga Anya'' ucap Lu Hanting dengan terus menatap Anya dengan perasaan bersalahnya.

Ceklek

''Dokter, apa boleh kami masuk ke dalam?'' tanya Lu Hanting cepat saat dokter yang menangani Anya keluar.

''Boleh, tapi hanya untuk satu orang, dan hanya bisa sebentar '' jawab dokter itu.

''Hanting masuklah'' ucap Nenek Lu karna baginya saat ini hanya Lu Hanting yang berhak masuk lebih dulu.

Lu Hanting menganggukkan kepalanya, lalu dengan perlahan membuka pintu ruang ICU, dan sebelum menghampiri brangkar Anya, Lu Hanting lebih dulu memakai pakaian steril.

Lu Hanting dengan pelan menarik kursi yang berada tak jauh dari brangkar lalu dia duduki, perlahan Lu Hanting mengelus punggung tangan Anya dengan sangat lembut, seakan akan takut jika membuat Anya merasa kesakitan, Lu Hanting hanya mengelus punggung tangannya Anya tanpa berbicara, namun terdengar isak tangisnya yang tidak bisa ia bendung lagi, hancur inilah yang di rasakan Lu Hanting saat ini, ketika melihat orang yang paling di cintainya di dunia ini sedang berjuang antara hidup dan mati.

Satu minggu telah berlalu dan tiga hari yang lalu Anya sudah melewati masa kritisnya, namun masih belum ada tanda tanda Anya akan membuka kedua matanya, dan saat ini Anya sudah di pindahkan ke ruang rawat VVIP atas permintaan Lu Hanting, dan selama seminggu ini Lu Hanting hanya terus menjaga Anya dan tidak pernah meninggalkannya barang sedikitpun, bahkan Lu Hanting juga membawa pekerjaannya ke ruang rawat Anya, seperti saat ini Lu Hanting duduk di samping brangkar Anya sembari memangku laptopnya.

''Tuan''

Lu Hanting mendongakkan kepalanya sebentar, lalu kembali menatap ke arah laptopnya.

''Ada apa Zhao?'' sahut Lu Hanting.

''Maaf Tuan, ini sudah satu minggu, apakah anda tidak akan memberi hukuman padanya?'' tanya asisten Zhao, dan Lu Hanting langsung paham dengan perkataan asistennya.

''Dia memang sepantasnya di hukum, tapi aku tidak bisa meninggalkan Anya sendiri'' jawab Lu Hanting menatap Anya yang masih setia memejamkan kedua matanya.

''Lalu, apakah anda akan membiarkannya begitu saja di sana?'' tanya asisten Zhao lagi.

Lu Hanting terdiam sebentar, lalu mengangkat kepalanya mantap asisten Zhao. '' Suruh mereka yang ada di sana untuk memberinya hukuman, terserah mau mereka apakan, aku tidak perduli, asalkan jangan membuatnya langsung mati, itu terlalu ringan untuknya'' ucap Lu Hanting dengan tangan terkepal kuat, dirinya teringat dengan kehidupan pertamanya, karna tipuan Gu Xi Xi lah yang sudah membuatnya menjadi kejam dan menyiksa Anya sampai meninggal.

'' Baik Tuan, kalau begitu saya pamit pergi'' Lu Hanting hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah kepergian asistennya Lu Hanting beranjak berdiri, dia melangkah mendekat ke arah jendela besar yang ada di kamar itu, Lu Hanting menatap lurus kedepan, ingatannya kembali di peristiwa di kehidupan pertamanya, sebenarnya Lu Hanting belum pergi ke ruang bawah tanah bukan karna tak ingin meninggalkan Anya sendirian, melainkan dirinya masih terbayang dengan kejadian di kehidupan pertamanya, karna di tempat itulah dirinya menyiksa Anya tanpa ampun dan berakhir Anya meninggal di depan matanya.

''Sebenarnya bukan hanya Gu Xi Xi saja yang harus mendapat balasan ini, bahkan aku juga berhak mendapatkannya'' lirih Lu Hanting.

Seperti yang di katakan Tuannya, saat ini asisten Zhao sudah berada di markas yang berada di tengah hutan, asisten Zhao membawa dua pria besar untuk mengikutinya ke ruang bawah tanah.

Ceklek

Krekkkk

Gu Xi Xi yang terikat di ruang bawah tanah itu mengangkat kepalanya dengan lemah, dirinya sudah satu minggu di kurung di sini tanpa makan dan minum, dan baru kali ini pintu ruang bawah tanah itu di buka.

''Paman Zhao, tolong lepaskan Xi Xi, Xi Xi mengaku salah'' ucap Gu Xi Xi dengan suara yang sangat parau, karna rasa lapar yang di alaminya.

Asisten Zhao berjalan mendekat ke arah Gu Xi Xi lalu berjongkok di depannya, dan langsung mencengkram dagu Gu Xi Xi dengan sangat kuat membuat Gu Xi Xi merasa kesakitan.

''Bukannya aku sudah pernah memperingatkanmu, agar tidak mempunyai rencana apapun pada Nona Muda, namun kamu malah mengabaikannya, dan sekarang terima saja akibatnya'' tukas asisten Zhao menyeringai.

Lalu asisten Zhao beranjak berdiri, dan melangkah ke arah kursi yang berada di ruangan itu.

''Kalian berdua, suapi gadis itu'' perintah asisten Zhao pada kedua pria yang membawa nampan berisikan makanan dan minuman, asisten Zhao ingat pesan Tuannya agar tidak membuat Gu Xi Xi mati dengan mudah, jadi dia harus memberi asupan makanan pada Gu Xi Xi lebih dulu sebelum mendapat siksaannya.

Gu Xi Xi yang melihat makanan dan minuman di depannya seketika kedua matanya berbinar, apa lagi saat ini perutnya memang amat sangat lapar, jadi saat salah satu pria menyuapinya makanan Gu Xi Xi sama sekali tidak menolaknya, tak butuh waktu lama Gu Xi Xi menghabiskan seluruh makanan itu tanpa sisa, bahkan kini dirinya merasa sangat kenyang.

Asisten Zhao yang melihat itu hanya tersenyum devil lalu dia beranjak berdiri, dan menepuk bahu kedua pria yang di bawanya.

''Sekarang, jalankan tugas kedua kalian'' ucap asisten Zhao.

''Baik Tuan'' sahut kedua pria itu.

Asisten Zhao pergi meninggalka ruang bawah tanah, dan beberapa detik kemudian terdengar suara cambuk dan teriakan yang menggema dari ruang bawah tanah.

1
Judith Danial
btl sis..bru bab pertama suda berair mata nr..kesian
Rita
akhir bahagia trmksh thorr
Rita
hidup mati mengenaskan kmu xi xi
Rita
akhirnya selamat ya Lu Hanting dan Anya
Rita
heh dibilang bucin posesif
Rita
😂😂😂😂spechless
Rita
😂😂😂😂😂 dahlah Anya nya suruh kantongin aja dibawa kmn aja biar lega pmn hantingnya
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣yg sabar asisten Zhao sedia stock sabar yg banyak mulai sekarang krn tuanmu mode bucin posesif
Rita
paman haduh sabar paman jgn ngmg khilap
Rita
akhirnya kmu bakal merasakan spt Anya rasakan
Rita
😂😂😂😂tuanmu lg mode galau ma mode was2
Rita
Luar biasa
Rita
penasaran ma orang tua yg diselamatkan Anya
Rita
jadi paman jg kehidupan k2
Rita
camkan itu
Rita
karena kmu punya hati dengki
Rita
apakah apakah???
Rita
ooooohĥhhhhh ternyata dr awal sdh hmmmm
Rita
mgkin spti ini sikap Anya dulu skrg terbalik
Rita
ooooo awas tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!