NovelToon NovelToon
The Hot Daddy and His Naughty Girl

The Hot Daddy and His Naughty Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: lizkook lovers

Kayla sangat mencintai ayahnya, sangat, hingga Kayla nekat naik ke atas ranjang sang ayah untuk membuat pria tampan berusia 32 tahun itu bertekuk lutut padanya.

Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik Kayla selalu berusaha menggoda ayah angkatnya supaya ia bisa mendapatkan cinta dari pria itu.

Kayla sangat ingin mendapat Glen hingga ia nekat menyakiti dirinya sendiri untuk membuat perjodohan antara Glen dan wanita pilihan orang tua Glen batal. Dan karena hal itu juga Kayla di benci oleh orang tua Glen.

Tapi Kayle tentu saja tidak peduli, yang terpenting baginya, ia bisa mendapatkan cinta, kasih sayang dan perhatian Glen untuk dirinya sendiri. Obsesi? Siapa peduli, salah sendiri Glen terlalu tampan dan hot untuk diabaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizkook lovers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09

Key berjalan keluar dari lobi rumah sakit dengan raut datarnya yang menakutkan hingga membuat sejumlah pengunjung dan karyawan rumah sakit bergidik ngeri.

Vanessa yang menyadarinya langsung saja merangkul sang sahabat tanpa menghentikan langkah mereka menuju parkiran.

"Santai aja kalik, lagian kan baru dua hari lalu lo sama om Glen berhubungan, jadi sekarang mungkin belum keliatan hasilnya. Santai aja, kata dokter kalau lo hamil pasti bakal kelihatan dua atau tiga Minggu sesudah berhubungan," ucapnya menenangkan.

"Ck, tapi bulan depan acara pernikahannya! Kalau belum ada bayi diperut gue secepatnya gimana gue bisa gagalin pernikahan mereka?!" seru Key kesal.

"Gue harus cepet-cepet hamil supaya Daddy bisa tanggung jawab, Lo tau kan?!" kesalnya.

"Iya iya, gue tau kok, santai aja. Lagian lo kan ngelakuinnya pas lo lagi subur-suburnya kan? Udah, gue jamin sebentar lagi lo pasti bakal hamil, percaya sama gue."

Vanessa menepuk bahu Key beberapa kali, berusaha menenangkan sang sahabat yang dibalas helaan nafas oleh Key.

"Pas banget tuh didepan ada kedai ice cream, lo mau gak? Kali ini gue yang traktir mumpung kemarin gue habis dapet uang banyak dari customer," tawar Vanessa.

Key mengangguk setuju, makan ice cream ketika suasana hati sedang buruk adalah yang terbaik. Manisnya ice cream selalu bisa membuat Key merasa lebih baik.

Keduanya pun akhirnya memutar arah menuju kedai ice cream diseberang jalan dan membiarkan mobil Vanessa tetap di parkiran rumah sakit untuk sementara waktu.

...***...

"Senang bekerjasama dengan anda tuan Glen," ujar seorang pria berdarah Amerika sembari menjabat tangan Glen.

"Senang juga bekerjasama dengan anda Mr. Alex, saya jamin anda tidak akan menyesali keputusan anda," balas Glen.

Keduanya mengucapkan kata-kata perpisahan sebelum pria berdarah Amerika itu pergi dari restoran bersama sekretaris yang selalu setia mengikutinya.

"Tampaknya anda mendapat penggemar baru lagi, Presdir," goda Amel pada sang atasan yang nampak tak peduli.

Sikap sekretaris Mr. Alex yang nampak malu-malu saat berhadapan dengan Glen terlihat jelas menunjukkan bahwa wanita dengan pakai kurang bahan itu tertarik dengan sang CEO Alfonso Group.

Namun sayangnya, Glen tidak peduli dengan wanita ataupun cinta seperti itu, karena itulah ia masih sendiri hingga sekarang.

"Kamu sudah mencari sekretaris pengganti yang akan menggantikanmu nanti?" tanya Glen.

Wanita berambut pirang itu mengangguk. "Kemarin tuan Jeffrey menghubungi saya bahwa beliau bersedia menggantikan posisi saya sebagai sekretaris anda. Mengingat dulu beliau pernah bekerja bersama anda dan kinerjanya juga sangat bagus menurut tuan besar, maka saya memutuskan untuk menjadikan beliau sebagai pengganti saya."

Kening Glen berkerut. "Kapan dia akan mulai bekerja?"

"Sekitar dua bulan lagi, Presdir," jawab Amel dengan sopan.

Helaan nafas pelan mengalun dari bibir Glen. Oh Jeffrey, ia tak menyangka bahwa sepupunya yang menyebalkan itu akan dengan suka rela menawarkan diri menjadi sekretarisnya.

Tapi itu justru bagus baginya karena Jeffrey sudah berpengalaman, dan yang paling penting Glen telah mengenalnya cukup lama.

Glen cukup sulit menerima keberadaan orang baru disekitarnya, jadi ini adalah berita baik untuknya tentu saja.

"Amel," panggil Glen.

"Iya Presdir, anda membutuhkan sesuatu?" Amel menghentikan kegiatannya yang hendak memakan Red Velvet cake-nya.

"Apakah kamu melihat Key saat dia keluar dari ruanganku?" tanya Glen.

Sosok yang lebih muda mengangguk, membenarkan pertanyaan Glen. "Nona muda terlihat kesal saat keluar dari ruangan anda, apakah kalian bertengkar?"

Glen tidak menjawab, pria itu langsung bangkit dari duduknya meninggalkan Amel seorang diri disana dengan berbagai macam dessert yang belum tersentuh, beruntungnya Glen sudah membayar semua makanan itu hingga Amel tak perlu repot-repot mengeluarkan uang dan tinggal menghabiskannya saja.

...***...

...•Rumah Kediaman Glen Alfonso•...

Glen memutuskan untuk pulang lebih cepat setelah menyelesaikan semua pekerjaannya dan menyisakan sedikit untuk ia kerjakan nanti malam.

Tujuan Glen sekarang adalah menemui Key yang diduga tengah marah padanya.

Namun, saat pria itu memasuki kamar sang anak, kamar itu ternyata kosong, tak ada siapapun didalamnya.

Berulangkali Glen memanggil nama si pemilik kamar, namun sosok yang diharapkan keberadaannya tak kunjung datang menemui Glen.

Tak menemukan tanda-tanda keberadaan Key disana, Glen pun beranjak pergi mencari kepala pelayan guna menanyakan keberadaan sosok yang sangat ia sayangi.

Tak,,,Tak,,,Tak,,,

Seorang wanita paruh baya yang tengah memarahi bawahannya itu sontak menoleh saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Tuan," sapanya dengan membungkuk hormat diikuti dua orang pelayan wanita yang baru saja ia marahi.

"Aku perlu berbicara denganmu," ucap Glen dengan suara dinginnya.

Wanita paruh baya yang kerap disapa Bibi Na itu menegakkan tubuhnya lalu mengibaskan tangannya sebagai isyarat agar dua pelayan wanita itu pergi dari sana.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Bibi Na lekas setelah dua pelayan wanita itu pergi.

"Kemana perginya nona muda?" tanya Glen tanpa basa-basi.

Wanita paruh baya itu nampak bingung untuk beberapa saat, namun ia segera menetralkan ekspresinya setelah itu.

"Nona muda belum kembali sejak pergi ke perusahaan beberapa jam lalu," lapornya.

Kening Glen berkerut. Jadi Key tidak pulang? Lalu kemana perginya perempuan itu?

Semarah-marahnya Key pada Glen, biasanya perempuan itu hanya akan mengunci dirinya di kamar lalu Glen akan membujuknya dengan barang-barang yang Key butuhkan dan sudah.

Tapi tumben sekali Key sampai tidak pulang begini, padahal hari sudah mulai petang.

Ah sudahlah, mungkin Key sedang pergi dengan temannya. Sepertinya Glen terlalu berlebihan.

"Permisi tuan," suara seorang pelayan mengalihkan atensi Glen.

"Nona Laura datang, beliau menunggu anda di ruang tengah," ucap pelayan itu.

Kening Glen berkerut, bagaimana bisa wanita itu tau kalau Glen sudah pulang?

Cih, menyebalkan. Ini pasti ulah ayahnya yang sedang berusaha mendekatkan Glen dengan wanita yang akan menjadi istrinya itu.

"Antarkan aku kesana."

Tak,,,Tak,,,Tak,,,

Laura mendongakkan kepalanya saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Senyuman terukir diwajah cantiknya, model cantik itu meletakkan handphonenya dan langsung berdiri untuk menyambut kedatangan Glen.

"Duduklah," sela Glen sebelum Laura sempat menyapanya.

Glen mendudukkan dirinya di sofa single yang berjarak sedikit jauh dari posisi duduk Laura.

Pria itu menggerakkan tangannya, mengisyaratkan untuk si pelayan pergi dan meninggalkan mereka berdua.

Laura menggeser duduknya lantaran merasa bahwa jarak mereka terlalu jauh.

"Katakan apa mau-mu datang kemari?" tanya Glen tanpa mau berbasa-basi sedikitpun.

Laura tersenyum, berusaha mengusir kecanggungan diantara mereka, atau hanya dirinya saja (?).

"Aku datang karena Ayah Al memintaku untuk mencoba lebih dekat dengan kamu dan Key. Mau bagaimanapun, nanti kita akan hidup bersama, jadi lebih baik kita mulai mencoba saling mengenal dari sekarang." Jawaban yang sudah Glen duga sekaligus yang tidak ingin Glen dengar.

Laura jelas menyadari raut ketidaksukaan dari Glen, namun ia berusaha abai. Ini baru permulaan, ia yakin sebentar lagi Glen pasti akan luluh padanya.

...•Bersambung•...

Mohon do'a dan dukungannya 🥰

1
nyonya
waduhhh
Erly Yuspita
iy gpp Thor, cepat sembuh y Thor ☺️
딜라
kacauu kenapa author kuuu??
딜라: apapun yg kita lakukan di dunia ini pasti bergunaaa cintaaaaa❤️❤️
mungkin ada masanya kita ngga berguna, tapi semua yg kita lakukan itu ngga sia sia kokkk❤️❤️
pokoknya apapun yg kita lakukan harus tetap semangatt karena dunia udh ngasih kesempatan buat kita agar tetap bertahan sayangggg❤️❤️
NoviaKu♥️😼: Gak tau kak, rasanya apapun yang aku lakukan kayak gak berguna 🙂
total 2 replies
Erriz M'Prima
lanjut ka
Erriz M'Prima
lanjut
Nayyara Gisella Nay Lagooss
next please..
secangkir ☕ 4u thor..🙂
Erriz M'Prima
apa yg akan d lakukan Laura y 🤔🤔
—✰ Yayáa.
singkat, padat, burung gendut.
Erriz M'Prima
siapa siapa awal komplik d mulai
_사라(Sarah)♡
Tenang masih ada temannya key kok bang🤭🤧
Erriz M'Prima
aku sampai lumutan nunggu ceritanya
Erriz M'Prima: demi key m Glen aku harus sabar 🤭
_사라(Sarah)♡: sama wkwkwk🙂🤣
total 2 replies
Erriz M'Prima
apakah key nantinya d usir
—✰ Yayáa.
ga gitu juga jeff/Facepalm/
Erriz M'Prima
dh lama baru update k
NoviaKu♥️😼: Amin,,, makasih kak.
Erriz M'Prima: semangat min dn sukses selalu y ka
total 3 replies
Stellamaris nona
Luar biasa
Erly Yuspita
lanjut thor
딜라
tapi itu udh bagus kok thorr, tetep semangat terus yaaa🌹🌹
—✰ Yayáa.
AWW JAMALL🫂🫂
Nisa Ramadani
harusnya angkat anak laki²
𝐣𝐞𝐨𝐧 𝐓𝐢𝐠𝐞𝐫
Sebenarnya perasaannya gmn si?🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!