NovelToon NovelToon
Suamiku Sakit Mental

Suamiku Sakit Mental

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst
Popularitas:746.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Jesika terpaksa menggantikan adik angkatnya untuk menikah dengan pria kaya, tapi mentalnya sakit. Namun, keterpaksaan itu membawa Jesi tahu akan seberapa tersiksanya kehidupan Jonathan dengan gangguan mental yang dia alami.

Mampukah Jesi menyembuhkan sakit mental sang suami? Lalu, bagaimana jika setelah sakit mental itu sembuh? Akankah Jona punya perasaan pada Jesi yang sudah menyembuhkannya? Atau, malah sebaliknya? Melupakan Jesi dan memilih menjauh. Temukan jawabannya di sini! Di Suamiku Sakit Mental.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 4

Si pemilik telinga terlihat sangat kesal dengan obrolan itu. Dia menggenggam erat tangannya. Juga memukul daun tanaman hias dengan kasar karena kesal.

'Sialan kak Jaka. Sejak kecil hingga dewasa seperti sekarang, kenapa dia selalu menganggap Jesika adiknya? Kenapa bukan aku, hah! Padahal, aku adalah adik kandungnya. Kenapa dia tidak membela aku? Kenapa dia lebih memilih membela Jesika dari pada aku?'

'Tidak! Aku tidak akan membiarkan kak Jaka merusak semuanya. Aku tidak akan membiarkan Jesika mengambil semua yang aku punya. Sudah cukup dia mengambil apa yang seharusnya jadi milikku sejak kecil. Sekarang, aku tidak akan mengizinkannya lagi. Tidak akan pernah.'

Mila. Dia sejak tadi ada di sana. Sebenarnya, dia ditugaskan oleh sang mama untuk memanggil Jesika. Namun, saat dia sampai ke tempat tersebut, dia langsung mendengarkan obrolan antara Jesika dan Jaka. Tentu saja obrolan itu membuat langkah Mila langsung terhenti. Karena yang dibicarakan oleh keduanya adalah dirinya sendiri.

'Aku akan usir kamu dari keluargaku, Jesika. Kebetulan, ini adalah peluang yang paling baik untuk menendang kamu dari rumah ini. Selain aku bisa terbebas dari perjodohan dengan pria sakit mental, aku juga bisa menyingkirkan kamu. Plus, aku bisa menghukum kamu di sana. Hidup tersiksa sebagai pembantu si pria sakit mental yang akan jadi suami tidak berguna nya kamu nanti.'

Mila tersenyum licik. Dia tidak akan membiarkan kesempatan itu hilang. Kesempatan menyingkirkan Jesika dari rumahnya. Karena sejak kecil, dia selalu beranggapan kalo Jesika telah merebut semua yang dia punya kecuali sang mama.

Karena itulah, dia sangat benci kakak angkatnya itu. Ditambah, si kakak angkat yang selalu lebih dibandingkan dengannya. Baik di rumah, maupun di sekolah. Jesika selalu lebih unggul dari dia. Karena itu, dia akan selalu berusaha menyakiti Jesika bagaimanapun caranya. Selagi ada kesempatan, maka dia tidak akan melepaskan kesempatan itu sedikitpun.

Mila langsung keluar dari persembunyiannya itu untuk menghadang Jaka. Tidak akan dia biarkan Jaka berhasil membujuk Jesika untuk mengikuti apa yang Jaka katakan.

"Jesika! Di sini kamu ternyata!"

Sontak saja, Jaka dan Jesi langsung terkejut. Pertanyaan yang masih belum sempat Jesi jawab pun terpaksa mereka abaikan karena kedatangan Mila dengan teriakan menggelegar nya seperti barusan itu.

"Mila. Ada apa?" Jesi bertanya dengan suara lembut.

Namun, belum sempat Mila menjawab pertanyaan Jesika, Jaka yang duluan angkat bicara. Dia bangun dari duduknya dengan tatapan tajam ke arah sang adik.

"Kamu ini tidak tahu sopan santun ya, Mila. Datang-datang langsung berteriak. Kamu pikir, kamu itu siapa, hah!"

"Kak Jaka kok malah bicara gitu sama aku? Kenapa malah nanya aku siapa, hm? Sudah jelas-jelas kalau aku ini adalah adik kaka. Anak kandung keluarga ini. Apa kak Jaka lupa akan hal itu."

Pertanyaan Jaka dengan nada kesal, langsung Mila jawab dengan nada yang sama. Tentu saja dia selalu seperti itu. Tidak pernah menghormati Jaka sebagai kakaknya sejak kecil hingga dewasa seperti saat ini.

"Mila!" Jaka yang kesal langsung berteriak dengan nada tinggi.

Karena itu, Jesika harus jadi penengah agar perdebatan sengit antar saudara ini tidak semakin berlanjut. Karena pada akhirnya, yang kena masalah tetap dirinya juga.

"Aduh ... kak Jaka, Mila. Kalian ini kok malah berdebat sih? Mila datang nyari aku, kak. Dia pasti ada perlu. Jadi .... "

"Dia pasti nyari kamu karena mama ingin bertemu, Jesi. Jadi, aku sarankan kamu jangan dengarkan apa yang Mila katakan. Jangan pergi."

"Kak Jaka! Kamu sudah gila ya? Mama ingin bertemu dengan Jesika, kenapa kamu pula yang marah, hah? Kamu larang dia buat ketemu mama itu kenapa? Kamu ingin mama marah-marah nantinya sama dia? Iya?"

Jaka langsung menatap tajam adiknya.

"Aku tahu apa yang ingin mama bicarakan dengan Jesi, Mila. Dan semua itu, juga usulan dari kamu. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam benakmu itu. Makin hari, kamu makin menjadi-jadi."

"Kak Jaka! Kamu .... "

"Mila sudah! Jangan berdebat dengan kak Jaka lagi. Kamu bilang mama ingin bertemu dengan aku, bukan? Ayo kita pergi sekarang, Mila!"

Jesika lagi-lagi berusaha menghentikan perdebatan adik kakak yang selalu saja seperti musuh bebuyutan itu. Karena setiap kali bertemu, pasti akan ada perdebatan dan pertengkaran.

Ucapan itu bukan malah membuat Mila bahagia. Tapi, malah sebaliknya. Dia semakin kesal pada Jesika.

Dia tatap Jesika dengan tatapan tajam.

"Kamu senang, kan? Kak Jaka selalu belain kamu. Padahal kamu bukan siapa-siapa di rumah ini. Kamu hanya .... "

"Mila cukup! Kamu selalu melewati batas mu saat bicara. Apa kamu tidak sadar apa yang kamu bicarakan itu, hah?" Jaka langsung memotong perkataan Mila dengan cepat.

"Aku sadar! Aku sangat sadar saat bicara. Yang tidak sadar itu kamu, kak! Kamu yang selalu membela dia!" Mila berucap sambil menuding Jesika dengan tangannya. "Padahal dia bukan siapa-siapa. Tapi kamu bela habis-habisan. Jadi, yang tidak sadar itu kamu, kak Jaka."

1
Bara Athallah
bagus papa jona. aq jg benci dg mamah jona
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Rani: makasih banyak
total 1 replies
Kintan Ibrahim
iya saya pon sama ingatkan cewek rupanya cowok 😅😅
budak jambi
oi sadar sean km tu hanya ank angkt tdk ada hak nya atur ortu jesi buat jesi bahagia.walau nikh sm org sakit mental skalipun dr pd km dan marisa yg waras tp tdk punya hati sm skali
budak jambi
dasar wanita gila t mm jona dan mila.semoga mm jona menyesal sdh jaht pd jesika
Sandi Sanjaya
jadi penasaran
Sandi Sanjaya
Mereka pasti menyesal
Sandi Sanjaya
semoga berhasil si jaka
Sandi Sanjaya
Bagus
Jue
Kalau orang Islam menikah dengan orang yang tidak cukup akal itu tidak sah , Nikah tanpa wali juga tidak sah , Orang yang kesihatan mental nya sihat sewaktu menjabat tangan wali mahupun imam maka pernikahan itu baru dikira sah .
Rani: iyah. makanya terkadang aku kalo bikin karya itu jarang mencantumkan agama mereka. soalnya, sulit untuk di jelaskan terkadang. biar pake imajinasi pembaca masing2 aja
total 1 replies
A&R
👍
Ryan Jacob
semangat Thor
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Anggun Ramadhani
hahaha
Aily Iad
Luar biasa
Rani: makasih banyak😘😘😘
total 1 replies
Aily Iad
Lumayan
Rani: thank
total 1 replies
Aily Iad
Halah, kunu mamae yo garek ongkong ongkong sikil tok ae kok
Eric ardy Yahya
itu hukuman yang pantas buat kamu Marissa . dasar wanita munafik , ternyata kamu awal mula hancurnya persahabatan Sean dan Jonathan.
Eric ardy Yahya
gak usah kamu sok tersakiti, dasar wanita gila. kamu tuh sama kayak ibu kamu , mau ada materi kemudian habiskan biar gak dibilang wanita matre. memang penjara adalah tempat yang cocok buat kamu .
Eric ardy Yahya
padahl kan kalau kamu gak gengsi , pasti gak akan kejadian seperti ini , eh kamu baru sadar sekarang ? di mana otak kamu ketika kamu merasa Jesika salah wanita yang jahat dan jadi benalu ? di mana otak kamu ketika kamu gak mengetahui , Mila adalah wanita pemalas ? semuanya sudah terlambat .
Eric ardy Yahya
Gak usah PD deh MILA . kamu tuh wanita gila yang tidak tau diri , palingan kamu yang akan dipermalukan sekarang .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!