NovelToon NovelToon
Satu Malam Di Tahun Baru

Satu Malam Di Tahun Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / One Night Stand / Konflik etika / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:72k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Princess Oceanica Arnold merupakan seorang gadis muda yang sangat dimanja oleh keluarganya. Saat Nica berusia 25 tahun. Nica memutuskan pergi dari mansion dan melarikan diri ke Barcelona menyembunyikan indentitasnya sebagai putri seorang mafia. Hingga pertemuannya dengan Luiz membuat hidup Nica berubah menyedihkan. Hidup terpenjara di pulau rahasia selama berbulan-bulan membuat Nica hampir gila dan nekat melarikan diri dengan cara berenang melewati lautan yang cukup luas dan dalam.

Bukannya berhasil kabur. Nica malah terseret ombak besar dan mengalami amnesia setelah kejadian itu. Setahun kemudian Nica dan Luiz dipertemukan kembali dengan cara yang berbeda. Luiz mengenalnya namun Nica melupakan semua masa lalunya.

"Aku sudah membeli jasamu dari ibu angkat mu dan melunasi hutang-hutangnya kepada rentenir! Jadi sudah sepatutnya kau melayaniku!" Luiz Alberto menatap Nica dengan tatapan tajam dan menusuk hingga membuat bulu kuduk Nica berdiri.

#Karya_Inka

#Dilarang_Plagiat!!!!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Nica putusan menemui Luiz setelah berganti pakaian. Ia masuk ke ruangan kerja suaminya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Luiz meminta Philips keluar dari ruangannya saat melihat kedatangan Nica.

"Nanti kita lanjutkan. Aku mau mengobrol dengan istriku." tukas Luiz membuat Philips paham dengan maksud atasannya. Philips kemudian melangkah keluar dari ruangan kerja Luiz.

"Kemarilah." panggil Luiz agar Nica mendekat kearahnya.

Kali ini Nica tidak menuruti perkataan suaminya. Ia malah menatap Luiz dengan tatapan sengit. "Mengapa kau selama ini membohongi ku?" tanya Nica to the point.

"Aku tidak mengerti dengan maksud pertanyaan mu." jawab Luiz pura-pura tidak paham dengan maksud pertanyaan istrinya.

Nica terkekeh geli mendengar jawaban suaminya. Apa lagi Luiz tidak terkejut sama sekali ketika mendengar pertanyaannya.

"Tidak usah pura-pura tidak tahu! Aku tahu selama ini kau sudah membohongi ku! Kau berusaha menekan ingatanku agar tidak kembali ke keluargaku dengan cara memberikan obat penghilang ingatan dengan dalih vitamin untuk ibu muda dan menyusui!"kata Nica dengan wajah kecewa mendengar jawaban suaminya.

"Sebenarnya siapa kau? Dan siapa aku! Mengapa kau menipu ku! 3 tahun bukanlah waktu yang singkat menjalani pernikahan bahagia yang penuh kepalsuan dan kebohongan!" lanjut Nica membuat hati Luiz tersentil.

"Bukankah kau bilang akan menjawab semua pertanyaan ku! Lalu mengapa kau malah diam tanpa mengucapkan sepatah katapun!"

"Nica.... Aku--"

"Stop Luiz! Kali ini jangan mengelak lagi! Siapa aku sebenarnya! Dan dimana keluargaku! Apa benar kau mengenalku?"

"Jawab aku Luiz!" teriak Nica dengan suara menggema memenuhi ruangan kerja Luiz.

"Ya. Aku mengenalmu hanya sekilas. Kita pernah merayakan tahun baru bersama di salah satu vila keluargaku bersama paman dan bibi mu." kata Luiz dengan wajah serius menatap mata berkaca-kaca istrinya.

"Jadi aku bukan tunangan ataupun kekasihmu?"

Luiz menganggukkan kepalanya dengan raut wajah ragu menjawab pertanyaan istrinya.

Hiks

Hiks

Hiks

"Mengapa kau membohongi ku Luiz! Mengapa kau mempermainkan perasaan ku!" lirih Nica luruh ke lantai setelah mendengar kenyataan itu.

Luiz dengan cepat melangkah mendekati istrinya dan berjongkok di depannya.

"Maafkan aku...." lirih Luiz menyentuh bahu Nica.

Nica dengan cepat mendorong Luiz hingga terjungkal ke belakang.

"Aku tidak butuh maaf darimu! Aku akan kembali ke provinsi Cadiz untuk mencari tahu identitas ku yang sesungguhnya!" kata Nica melangkah keluar dari ruangan kerja Luiz.

Luiz tentu saja tidak akan membiarkan Nica kembali ke provinsi Cadiz. Nica sudah sah menjadi istrinya. Selain itu Luiz juga memiliki hak atas istrinya.

"Nica! Aku tidak akan mengijinkan mu keluar dari pulau ini!" tegas Luiz membuat langkah Nica terhenti.

"Aku tidak butuh izin ataupun persetujuan mu!" balas Nica dengan tegas.

Luiz langsung mencengkram tangan Nica dan membawanya ke salah satu kamar tamu. Ia mengunci pintu dari luar.

"Luiz! Apa yang kau lakukan!" marah Nica dengan wajah merah padam berlari kearah pintu dan menggedor pintu kamar tamu dengan kuat.

"Luiz!!"

"Luiz! Buka pintunya!"

"Kau tidak akan bisa keluar dari kamar ini tanpa seizin ku!" tegas Luiz sebelum berlalu dari sana.

Berhari-hari lamanya Nica di kurung di dalam kamar tamu. Setiap jam makan pagi, siang dan malam. Luiz selalu meminta maid mengantarkan sarapan, lunch atau makan malam untuk Nica. Namun istrinya tidak pernah mau makan. Hingga Luiz harus turun tangan menemui istrinya.

Ceklek

Nica menatap kedatangan Luiz dengan tatapan acuh. Ia seakan sangat muak melihat wajah datar pria itu.

"Makanlah!" tukas Luiz dengan nada pelan.

Lagi-lagi Nica tidak mengindahkan keberadaan Luiz.

Luiz mencengkram pipi istrinya dan menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulut Nica.

"Makan! Jangan membantah!" ujar Luiz dengan tatapan tajam.

"Aku sudah menghabiskan uang ratusan euro untuk melunasi hutang-hutang ibumu ke rentenir! Bukan hanya itu aku juga menghabiskan uang investasi puluhan juta euro untuk mengembangkan bisnis Cold Storage Abel milik ibu angkat mu."

Dengan berlinang air mata Nica bertanya lirih kepada Luiz. "Luiz... Apakah diriku sebanding dengan uang yang kau keluarkan untuk melunasi hutang pengobatan ibu angkat ku dan juga investasi bisnisnya?"

Deg

Luiz tidak menyangka kalau Nica akan membandingkan harga dirinya dengan uang. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Karena Luiz tidak pernah berpikir kearah sana.

"Apakah perhatian yang selama ini kau berikan palsu? Kau melakukannya hanya karena ingin menjadikan ku pemuas nafsu mu dan melahirkan pewaris untukmu!" lanjut Nica dengan bibir bergetar. Namun terselip ketegasan di dalam ucapannya.

"Nica... jangan berpikir terlalu jauh! Aku tidak pernah menganggap mu seperti itu." jawab Luiz tidak ingin Nica salah paham.

"Tapi perkataan mu barusan menjelaskan semuanya! Bukankah semua berawal dari kebohongan mu! Andaikan sedari awal kau tidak berbohong maka aku tidak akan pernah merasa tertipu dan dibohongi."

"Nica..."

"Maafkan aku... Aku terlalu emosi hingga tidak bisa mengontrol amarahku. Aku takut kamu kenapa-kenapa. Sementara putra kita tidak berhenti menangis karena merindukan mu." kata Luiz dengan lirih.

Tiba-tiba Nica mendorong Luiz dan berlari ke kamar mandi. Nica berulang kali memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya.

Dengan wajah panik Luiz berlari menuju kamar mandi dan terkejut melihat Nica memuntahkan makanan yang baru sesuap masuk ke dalam mulutnya. Luiz memijit tengkuk leher istrinya agar merasa lebih baik.

"Sayang, apa kamu baik-baik saja?" tanya Luiz dengan wajah panik.

"Aku baik-baik saja. mungkin asam lambung ku naik." jawab Nica bersandar di dinding kamar mandi dengan tatapan kosong.

Luiz menatap raut wajah pucat Nica beberapa saat sebelum mengendong tubuhnya. Meskipun Nica sebenarnya enggan. Namun Ia tidak bisa bertengkar dengan Luiz dalam keadaan seperti itu. Luiz ternyata membawanya ke kamar yang biasa mereka tempati. Luiz membaringkan tubuh istrinya di atas tempat tidur dan keluar dari kamar selama 30 menit.

Tak beberapa lama Luiz masuk ke dalam kamar sembari membawa napan.

"Aku membuatkan bubur untukmu." kata Luiz sembari meletakkan napan di atas nakas. Ia kemudian membantu Nica bersandar di kepala ranjang dan menyuapi istrinya.

Sembari menyuapi Nica. Luiz terdengar menghela nafas beberapa kali.

"Maaf sudah membohongi mu." tukas Luiz untuk kedua kalinya.

Nica diam saja tanpa berniat menjawab permintaan maaf suaminya. Hingga tak beberapa lama Paman Zeus datang membuka pintu dengan wajah panik.

"Tuan--"

"Tunggu aku di ruang kerjaku." potong Luiz dengan cepat.

Paman Zeus mengangguk sebelum kembali menutup pintu dan pergi dari sana.

Luiz lanjut menyuapi istrinya hingga bubur yang ada di mangkuk habis.

"Tidurlah. Jika mual kamu kambuh lagi. Aku akan meminta dokter datang ke sini memeriksa kondisimu." tukas Luiz sebelum keluar dari kamar.

Di ruang kerja Luiz

Seorang pria paruh baya menatap wajah panik paman Zeus dengan sangat tajam. Tak ada sedikitpun raut wajah ramah di wajahnya.

"Cih! Ternyata kau bersekongkol dengan bocah itu menyembunyikan pernikahannya selama 3 tahun tanpa sepengetahuan ku. Bukankah tugasmu mengawasinya dan memberitahukan kesehariannya padaku!"

"Tuan--"

Ceklek

Perkataan paman Zeus terhenti saat melihat Luiz sudah berdiri di pintu dan menatapnya penuh peringatan.

1
Febriani Hasim
cerita sean ada ngk thor
Icakhoirunnisaa
keren
pengayom
susah sekali signalku, lanjut besok saja deh
pengayom
Ternyata nica punya kekurangan
murni l.toruan
Pusing liat keluarga Mafia... kasihan orang lain yang bacanya. Akibatnya banyak yang jadi korban.. semangat Thor
Titin Hartanti
waduh Blom bisa kumpul secepatny dong
macarena_macarena2
kakek tua itu kenapa gak. setruk aja sih ribet banget kayak nggak pernah muda
Sari Nu Amoorea
sikakek tua itu pasti mau buat ulah
Sari Nu Amoorea
akhirnya up
Reni Anjarwani
doubel up thor makin seru bgtt
Hanisah Nisa
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Hanisah Nisa
lanjut
Ade Syafira
Akhirnya padre mengalah demi Nica 🥹
Hanisah Nisa
lanjut
Siti Amanah
itu baru bangun AQ suka orangtua yg baik .
Reni Anjarwani
doubel up thor , semanggat thor
Reni Anjarwani
doubel up thor seru bgt ceritanya
vita
/Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
akhirnya ocean mengalah, smg nica bahagia sm luiz
Sari Nu Amoorea
sedih 😥😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!