Satu Malam Di Tahun Baru

Satu Malam Di Tahun Baru

Bab 1

Princess Oceanica Arnold merupakan putri satu-satunya yang sangat dimanja di keluarga Arnold maupun Gultom. Terlahir sebagai cucu pertama perempuan dan anak pertama perempuan di keluarganya membuat Nica merasa sangat terkekang.

Sekarang Nica sudah berusia 25 tahun. Sebagai seorang perempuan usianya sudah cukup matang untuk menikah. Namun Nica sama sekali tidak berminat menikah. Jangankan menikah. Nica juga belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta kepada pria manapun. Karena ketiga saudaranya yang paling ganteng diantara para pemuda yang pernah Nica temui. Kecuali seorang pria culun yang menghilang entah kemana tanpa sepatah katapun.

Selain itu, penyakit saraf yang diderita oleh saudara kembarnya membuat harapan Oceanica pupus sembuh dari sakit yang dideritanya. Hingga suatu hari Nica memutuskan kabur dari rumah dan mengubah identitasnya menjadi orang biasa. Agar orang-orang melihatnya apa adanya bukan malah ada apanya.

Barcelona, Spanyol

Barcelona merupakan salah satu pusat ekonomi, pariwisata, pameran, olahraga dan juga budaya dunia. Siapa yang tidak kenal dengan negara yang identik dengan Club football besar dari para pemain sepakbola terkenal dunia hingga sekarang. Lionel Messi, Neymar Junior dari Barca dan juga Ronaldo dari Club Madrid.

Tak beberapa lama pesawat yang ditumpangi Nica akhirnya mendarat di bandara Barajas Madrid. Nica akan singgah sebentar di Madrid bertemu dengan paman dan bibinya.

Setelah itu, Nica akan melanjutkan perjalanannya menuju Barcelona.

Nica pikir Ia sudah dewasa dan sudah bisa belajar hidup mandiri. Nica juga ingin memulai kehidupannya disana sembari berpetualangan menjelajahi negara tersebut.

Dengan wajah berseri-seri Nica melangkah keluar dari bandara. Ia sudah tidak sabar mulai hidup mandiri tanpa dimanjakan oleh harta kekayaan keluarga besarnya. Nica ingin hidup bebas seperti burung di udara. Burung di udara bisa kesana kemarin menjelajahi indahnya dunia dari atas langit.

Di depan bandara Barajas Nica melihat sebuah mobil hitam menunggu kedatangannya. Ia dengan cepat memeluk pria itu dengan hangat.

"Uncle! Nica too meet you." sapa Nica membuat pria itu tersenyum simpul.

"Long time no see Darling." balas pria itu tersenyum hangat menatap keponakannya.

Pria itu merupakan Timotius. Pria matang yang sudah menikah 15 tahun lalu dengan sahabat ibunya yaitu Josephine. Mereka memilih menetap di Madrid setelah menikah. Nica tidak tahu pasti alasan mereka lebih memilih menetap disana ketimbang Italia. Namun, sejak kematian Kakek Fernandez. Timotius memiliki pindah ke Spanyol.

Timotius menarik koper Nica melangkah keluar dari bandara. Mereka mengobrol sepanjang melangkah melewati kumpulan orang yang sedang berlalu lalang keluar masuk bandara.

"Aunty sudah menunggu kita di sebuah restoran yang tak jauh dari bandara. Kita akan makan malam disana sebelum kembali ke mansion. Sebentar lagi tahun baru. Apakah kamu tidak ingin menghabiskan malam tahun baru bersama Uncle dan Aunty?" tanya Timotius menatap sekilas kearah keponakannya.

"Tidak Uncle. Nica ingin menghabiskan malam tahun baru Nica di Barcelona." jawab Nica membuat Timotius sedih.

"Kamu harus menghabiskan malam tahun baru mu disni. Jika tidak mau maka Uncle akan memberitahu keberadaan mu kepada Madre dan Padre mu." ancam Timotius membuat langkah Nica terhenti.

"Uncle mengancam Nica?" tanya Nica dengan bibir bergetar. Ia tidak ingin usahanya gagal dan berakhir di tengah jalan. Keputusan Nica sudah bulat. Siapapun tidak akan bisa mengubah keputusannya.

"Uncle hanya ingin merayakan tahun Baru bersama mu, Sayang. Ada Aunty dan juga Brian yang pasti senang melihat kedatangan mu." kata Timotius dengan wajah memelas.

Setelah berpikir beberapa saat. Nica akhirnya mengiyakan permintaan Timotius. Ia akan menghabiskan malam tahun baru bersama Timotius dan keluarganya. Setelah itu Nica akan melanjutkan perjalanannya menuju Barcelona.

"Baiklah, Uncle." jawab Nica tersenyum terpaksa. Ia tidak mungkin bisa menolak keinginan Timotius.

Saat Nica ingin masuk ke dalam mobil. Seorang pria tanpa sengaja menyenggolnya hingga membuat rambut Nica terlilit di salah satu kancing jaket tebal pria itu. Kebetulan negara Spanyol sebentar lagi akan memasuki musim dingin. Hingga membuat semua orang mulai standby mengenakan pakaian tebal mereka masing-masing.

"Ah. Maafkan saya, Nona. Saya tidak sengaja." ujar pria itu sebelum masuk ke dalam mobilnya tepat di sebelah mobil mobil Timotius.

Kedua mata Nica membesar saat menyadari pemandangan kepalanya di kaca pintu mobil pamannya. Ia mengalihkan pandanganya saat menatap kearah pintu mobil pria yang tadi menabraknya.

"Sial!" umpat Nica langsung masuk ke dalam mobil pamannya. Lagi-lagi Nica harus bersembunyi dari orang-orang yang melihat kekurangannya. Ia selalu insecure dengan penampilannya. Hingga membuat Nica sangat betah melajang sampai sekarang. Sementara kedua saudara kembarnya sudah memiliki pasangan masing-masing.

Timotius terkejut saat tidak melihat ada rambut yang menutupi kepala botak Nica. Saat Timotius menatap keluar pintu kursi penumpang di sampingnya. Ia melihat seorang pemuda menatap rambut wig yang tadi dikenakan Nica dengan dahi mengerut.

Timotius dengan cepat turun dari mobil dan mengambil wig yang ada di tangan pemuda itu.

"Mohon maaf! Ini milik keponakan saya!" ujar Timotius sebelum berlalu dari sana.

Pemuda itu menatap kepergian mobil Timotius beberapa saat sebelum melangkah masuk ke bandara menjemput adik perempuannya.

"Luiz!" teriak seorang gadis muda melangkah mendekati pemuda itu.

"Long time no see, Brother."

Gadis itu memeluk tubuh pemuda itu dengan penuh kerinduan.

"Lisa! jangan peluk-peluk di tempat umum!" ujar pemuda yang bernama Luiz itu melepaskan pelukan adik perempuannya.

Dengan wajah cemberut Lisa melepaskan pelukannya.

Luiz yang melihat wajah cemberut adiknya tiba-tiba merasa bersalah. Bagaimanapun mereka sudah lama tidak bertemu karena sibuk dengan pendidikan masing-masing.

Luiz merangkul pundak adiknya sembari mengacak-acak rambut panjangnya.

"Jangan cemberut. Aku hanya tidak suka dipeluk di depan umum." ujar Luiz membuat Lisa gemas.

"Pantes saja kakak sudah lama jomblo! Siapa yang mau dengan pria tidak romantis seperti kakak!" celetuk Lisa langsung masuk ke dalam kursi mobil di samping pengemudi.

Luiz menghiraukan perkataan adik perempuannya. Ia hanya menganggap perkataan adiknya sebagai angin lalu.

"Mama sudah menunggu kita di restoran. Papa baru saja pulang dari luar negeri setelah tiga hari dalam perjalanan bisnis."ujar Luiz membuat senyuman manis diwajahnya terbit kembali.

Mereka kemudian berkendara meninggalkan parkiran bandara menuju restoran Pepito Grillo.

Nica menatap jalan raya sembari melamun. Ia tiba-tiba memikirkan keadaan kediamannya. Kedua orangtuanya pasti sedang sibuk mencari keberadaannya. Orang tua mana yang tidak khawatir saat tidak melihat keberadaan putrinya. Apa lagi Nica merupakan satu-satunya anak perempuan di keluarga mereka. Hingga Ocean dan Karina sering was-was setiap kali Nica berpamitan keluar mansion.

Kedua orang tuanya tidak akan bisa menemukan Nica. Karena Nica meminta Darren menyembunyikan keberadaannya. Paman keduanya benar-benar bisa diandalkan dalam hal menyembunyikan keberadaan orang lain tanpa bisa diakses oleh siapapun.

Nica tentu saja bangga terlahir dari keluarga hebat. Namun Nica juga ingin mengetahui bagaimana kehidupan dunia luar. Ia bosan dengan kehidupannya yang cukup monoton.

"Pepito Grillo..." lirih Nica membaca tulisan yang terpampang jelas di tengah-tengah bangunan besar itu.

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

Ternyata nica punya kekurangan

2024-04-22

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

hadirrrrr

2024-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!