NovelToon NovelToon
Pendekar Yin - Yang

Pendekar Yin - Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / spiritual / xianxia / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:16.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Blizzardauthor

Pemuda yang kelahirannya mengguncang dunia bela diri. Dengan bakat menentang surga untuk berdiri dipuncak semesta. Ling Feng, pemuda yang berasal dari desa terpencil terpaksa mengarungi dunia kultivasi yang mana kuat berkuasa lemah akan menderita. Jalan penuh darah akan menuntun dirinya menuju puncak semesta. Mampukah dirinya untuk berdiri dipuncak ? ikuti kisah lanjut ceritanya.

"Aku Ling Feng akan menaklukkan dunia ini, bahkan semesta sekalipun akanku tundukkan dengan tanganku sendiri !"

( Update tidak menentu )
( assalamualaikum man teman ini novel pertama saya, karena ini novel pertama saya jadi mohon maaf apabila ada salah baik dari segi kata², tulisan, dan masih banyak lagi )

Jangan lupa like, koment, dan favoritnya 🙏🏼
Salam hangat

Jangan lupa mampir ke karya author yang lainnya:

-Sistem God of the Gods
-Reincarnated as an Extra

Blizzardauthor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Berkultivasi

Flashback On

Ling Feng yang sudah mulai tenang walaupun masih merasa sedih langsung membuat tempat peristirahatan terakhir untuk kedua orang tuanya. Ketika hendak memindahkan mayat ibunya sesuatu benda yang digenggam oleh ibunya seperti lambang suatu perguruan jatuh tergeletak. Ling Feng yang penasaran langsung mengambil benda tersebut. Setelah melihat benda tersebut Ling Feng mengetahui siapa pelaku pembunuh orang tuanya dan pembantaian desanya.

"Sekte bayangan.....!!!, tidak akan kumaafkan kalian semua.....!!!. Akan kuberitahu kalian neraka dunia yang sebenarnya" Kata Ling Feng membatin dengan sorot mata dan niat membunuh yang besar.

Ling Feng yang padahal belum pernah membunuh orang sudah memiliki niat membunuh yang pekat dan entah darimana niat membunuh itu berasal.

"Tunggu saja sekte bayangan akanku buru kalian, bahkan jika kalian berada di ujung dunia sekalipun" Kata Ling Feng bertekad.

Setelah kejadian mengerikan tersebut Ling Feng yang ceria seketika hilang ditelan bumi digantikan dengan Ling Feng yang dingin dengan sorot mata tajam. Walaupun belum mulai berkultivasi dengan sorot matanya saja semua orang tahu bahwa Ling Feng bukan orang yang bisa di singgung oleh mereka.

Flashback Off

Setelah selesai mengantarkan warga desa ke tempat peristirahatan terakhir, Ling Feng duduk didepan makam kedua orang tuanya untuk meminta izin berlatih.

"Ayah....Ibu....Kalian yang tenang disana ya, Maafkan anak mu yang tidak berbakti ini" kata Ling Feng mulai menangis kembali lagi sembari bersujud didepan makam kedua orang tuanya.

lalu Ling Feng mulai berbicara panjang lebar didepan kedua makam orang tuanya dan sekaligus meminta izin berlatih. Jika ada orang yang melihat Ling Feng sedang berbicara sendiri mungkin mereka akan menganggap orang gila.

"Ada yang datang" Batin Ling Feng tetapi tidak langsung mengambil gerakan karena, tidak merasakan niat apapun dari orang yang datang menghampirinya dirinya tidak mempedulikan kehadiran kelompok tersebut.

......>>>>>_____<<<<<......

Sekelompok orang yang sepertinya sedang mengejar sesuatu melihat ada sebuah desa langsung mempercepat lari mereka berniat untuk mencari informasi didesa tersebut tentang orang yang sedang mereka cari.

"Paman Apakah yang kita cari ada didesa tersebut ?" tanya seorang perempuan yang umurnya tidak terpaut jauh dari Ling Feng.

"Entahlah Ying'er paman berharap bahwa kelompok sekte bayangan tidak menuju arah desa itu, karena paman tidak merasakan aura seorang kultivator didesa tersebut. takutnya desa tersebut sudah dibantai oleh sekte bayangan karena, Paman tidak merasakan ada tanda kehidupan didesa tersebut" Jawab Han so Tetua sekte yang sekaligus seorang anggota keluarga kerajaan.

Mereka adalah kelompok salah satu sekte besar yang mengejar sekte bayangan yang sudah menyelinap masuk kedalam sekte tersebut untuk mencuri sesuatu di sekte besar tersebut akan tetapi, nasibnya berakhir tragis. mereka ketauan sebelum sempat mengambil barang yang menjadi target mereka dan akhirnya langsung bergegas pergi.

Setelah sampai di gerbang desa mereka dikejutkan dengan desa yang sudah porak poranda dan banyak makam didepan rumah yang sudah hancur.

"Cihhhhhh. Kita terlambat, mereka sudah membantai habis semua warga yang ada didesa ini" Kata Han so

"Tetapi paman jika mereka sudah membantai habis desa ini kenapa banyak makam yang dibuat didesa ini" Kata Han Ying

"Dan lagi makam ini baru dibuat dari yang terlihat" tambahnya sembari memperhatikan salah satu makan yang berada didepan rumah yang sudah hancur.

"Berpencar mungkin masih ada jejak yang tertinggal untuk kita lacak" perintah Han so kepada kelompoknya.

"Baik" ucap serempak.

ketika sedang memeriksa keadaan sekitar Han Ying melihat seorang anak laki-laki seumurannya. Ketika ingin mendekati anak tersebut langsung dicegah oleh sang paman.

"Bagaimana bisa aku tidak merasakannya ? padahal aku tadi sudah memeriksa dan sudah tidak ada tanda kehidupan tetapi, kenapa bisa ?" Han so membantin.

"Paman kenapa menghalangiku ? mungkin itu anak dari desa ini" Han Ying merasa heran karena, sang paman menghalanginya.

"Ying'er, kau ingatkan ketika paman berkata tidak ada kehidupan lagi di desa ini" kata Han so.

Han Ying menganggukan kepala mengiyakan.

"Itu sudah mencakup seluruh desa ini dan paman tidak merasakan apapun darinya" Jelas Han so.

Han Ying yang mendengar itu merasa kaget dan langsung mengambil sikap waspada.

"Jika kalian hanya sekedar mampir ke desa ini lebih baik pergi karena, desa ini sudah tidak memiliki apa-apa" Kata pemuda yang tak lain dihadapan mereka.

...>>>>>_____<<<<<...

Ling Feng yang merasakan ada dua orang yang mendekatinya tetapi, bersikap waspada langsung berkata.

"Jika kalian hanya sekedar mampir ke desa ini lebih baik pergi karena, desa ini sudah tidak memiliki apa-apa" kata Ling Feng tanpa menoleh kebelakang.

"Maaf anak muda jika kami mengganggu, apakah kau penduduk asli desa ini ?" tanya Han so. "Jika iya mengapa, Jika tidak mengapa" jawab ambigu Ling Feng.

Han so ingin mengatakan sesuatu tetapi sudah dipotong oleh sepupunya.

"Heiii, kami hanya menanyakan hal sederhana. Kau hanya perlu menjawab iya apa tidak" Han Ying membentak karena ia merasa pemuda itu sangat sombong.

"Apa peduli mu tentang desa ini, Jangan bersikap seolah peduli jika hanya ingin mengetahui keadaan yang sudah tidak bisa kau perbaiki" Kata Ling Feng dingin.

"Kauuuuu....." Han Ying ingin mengatakan sesuatu tetapi ditahan oleh sang paman.

"Kalau begitu maaf mengganggumu anak muda kami permisi dulu" Han so meminta maaf dan terkejut ketika ingin pergi karna sebuah kata yang keluar dari mulut pemuda tersebut.

"Aku tidak tau mereka pergi kemana yang pasti kelompok yang kau cari sudah pergi jauh dari desa ini" kata Ling Feng tidak menoleh masih dalam posisi bersujud didepan makam tanpa bergerak sedikitpun.

"Seperti itukah...maaf telah mengganggu ketenangan mu anak muda dan kalau boleh tau siapa namamu ?"

Kata Han so yang berusaha menyembunyikan keterkejutannya dengan menanyakan namanya.

"Feng Kau tidak perlu tau marga ku. Feng saja sudah cukup" Ling Feng berkata acuh tak acuh.

"Baiklah kalau begitu, junior Feng Aku izin pamit" Han so yang masih penasaran memutuskan untuk tidak menanyakan lebih lanjut dan memutuskan untuk pergi.

Ling Feng tidak menjawab apapun dan masih setia dengan posisi sujud didepan makam kedua orang tuanya.

"Tunggu dulu paman....Kenapa kau malah seperti menghormati pemuda tersebut ?, padahal dia sudah bersikap sombong didepan kita tadi, aku sangat ingin memberi pelajaran agar dia tidak bersikap sesombong itu" Han Ying merasa kesal kepada pamannya.

"Tenanglah Ying'er Aku melakukan ini karena, pemuda itu bukan orang biasa. Pemuda itu aku tidak bisa melihat tingkat kultivasinya dan aku mengira pemuda itu sudah berada diatas ku" jelas Han so.

"Tidak mungkin....Paman sudah mencapai tingkat guru berarti setidaknya pemuda itu sudah mencapai tingkat Mahaguru diumur yang hampir sama denganku" Han Ying terkejut merasa itu tidak mungkin.

Pamannya terkekeh melihat sang keponakan dan merasa terkejut karena masih ada yang lebih jenius daripadanya tidak, bahkan pemuda itu adalah monster menurutnya.

"Tenang saja Ying'er pemuda itu tidak akan bergerak selama kita tidak menggangunya" Jelas sang paman.

...>>>>>_____<<<<<...

Setelah kelompok yang sempat singgah telah pergi. Ling Feng bangun dari posisinya dan meminta izin kepada orang tuanya untuk berlatih.

"Ayah....Ibu...Ling Feng izin pamit. Ling Feng akan memulai berlatih jadi mohon do'a restunya" Ucap Ling Feng yang masih merasa sedih tetapi, sudah menerima kepergian orang tuanya.

Ling Feng bangkit dan langsung pergi menuju arah daerah terlarang "Hutan Kematian" untuk mulai berlatih dan Meningkatkan Kultivasinya.

"Sekarang aku sudah di tahap fondasi awal bintang 2 dan dari penjelasan yang diberikan benda aneh tersebut, tubuh fisikku sudah mencapai tulang emas tahap puncak. Kondisiku saat ini aku bisa berhadapan dengan fondasi awal bintang 9 dengan seimbang" Ling Feng mengingat informasi yang diberikan benda aneh kedalam pikirannya.

"Baiklah, Sudah saatnya mengetahui batasanku dengan menghadapi pertempuran hidup dan mati" Kata Ling Feng yang sudah berubah sifatnya menjadi dingin dan acuh tak acuh.

>>>>> Bersambung

1
Ni Luh Ayu Suratini
Luar biasa
Norius Pande
singkirkan saja wanita cengeng itu
Hui Ci
terlalu bertele2
Hendri Yansah
Kecewa
Hendri Yansah
Biasa
Muhammad Rahmani
Next
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
top
Robby Kurniawan
terlalu banyak humor...jadi blepotan...
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
keren
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
good
Robby Kurniawan
keakean guyun...padahal ceritanya sdh bagus....
Ana Dasuki
top
Ana Dasuki
good
Andri Iswanto
Kel..Kel..aku Cok...🤣🤣🤣
Reymundo Hidayat
serbu
Reymundo Hidayat
bunuh
Reymundo Hidayat
bantai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!