NovelToon NovelToon
Happy Ending

Happy Ending

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Bullying di Tempat Kerja / Kehidupan di Kantor / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat
Popularitas:38.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Charlie percaya adiknya mati bukan karena bunuh diri. Tetapi, seseorang berada di belakangnya. Setelah Charlie masuk dalam lingkup kehidupan sang adik, Charlie jadi tahu ternyata pelaku tak hanya satu orang tetapi beberapa orang yang terlibat, termasuk Bos dan juga ketua mafia yang beroperasi pada bagian bisnis ilegal.

Charlie berjanji siapapun yang terlibat pada kasus kematian sang adik, Charlie akan memberikan hukuman yang setimpal untuk pelaku.

Penasaran? Yuk, simak kisahnya di Happy Ending!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Happy Ending-24

Malam itu, langit dipenuhi dengan bintang-bintang yang berkelipan, memberikan suasana yang misterius. Sebuah mobil hitam berhenti di depan villa. Pintu mobil terbuka, dan keluarlah seorang pria bertopeng yang menutupi wajahnya. Dia berdiri sejenak, menatap sekeliling dengan pandangan tajam sebelum akhirnya membuka topengnya.

Saat topeng itu terbuka, terungkaplah wajah Rifki, karyawan culun dari perusahaan Florist Entertainmen yang selalu dijauhi oleh rekan kerjanya karena penampilannya yang tak menarik. Namun, di balik penampilan yang biasa-biasa saja itu, ternyata Rifki memiliki sisi gelap yang tak pernah diketahui orang lain. Rifki tersenyum ke arah sang sopir yang masih duduk di dalam mobil.

"Terima kasih sudah mengantarkan saya, Pak. Selamat malam." Ucap Rifki dengan nada yang ramah. Sang sopir mengangguk, tersenyum, dan melambaikan tangan sebelum akhirnya mobil itu melaju pergi, meninggalkan Rifki sendiri di depan villa.Dengan langkah mantap, Rifki mendekati pintu villa, kunci pintu terbuka dengan mudah di tangannya.

Begitu masuk ke dalam, ia menyalakan lampu, dan suasana gelap pun sirna. Rifki menatap sekeliling, tersenyum puas melihat keindahan villa tempat dia bekerja sementara.

"Siapa sangka, di balik penampilan culunku, ternyata aku memiliki sisi yang tak pernah mereka ketahui," gumam Rifki sambil menghela nafas.

Di balik topeng yang selama ini ia kenakan, ternyata pria ini memiliki rahasia yang sangat mengejutkan. Sembari mengejapkan matanya, Rifki merenung tentang kehidupannya yang penuh kepura-puraan. Dia merasa cukup puas dengan keberhasilannya dalam menyembunyikan sisi gelapnya dari teman-teman dan rekan kerjanya.

"Mereka hanya mengenal Rifki yang culun, tapi tidak pernah tahu siapa sebenarnya aku di balik topeng ini," pikirnya, sembari memegang topeng yang sebelumnya dia pakai. Tanpa Rifki sadari seseorang berada di anak tangga dan mendengar semua ucapan Rifki. Orang itu sampai menutup mulutnya karena kaget. Tak menyangka rekan kerja yang culun ternyata memiliki sisi gelap juga.

Di saat Juwita akan berbalik dan ingin kembali ke kamarnya. Tak sengaja dia tersandung dan hampir saja terjatuh dari anak tangga. Namun, suara berisik menarik perhatian Rifki. Pria itu menatap ke arah anak tangga dan tak ada siapapun di sana. Juwita berhasil sembunyi di sisi anak tangga dan mulai mengendap-endap pelan-pelan hingga tiba di lantai atas tanpa sepengetahuan Rifki. Pria itu kini sudah berdiri di anak tangga pertama dan menatap kosong tangga.

"Emm, mungkin hanya perasaan ku saja,"gumam Rifki, menaiki anak tangga sembari bersiul ria. Juwita yang mendengar dari balik pintu kamarnya membuat jantungnya berdebar kencang. Apalagi, suara siulan itu terdengar cukup dekat dengan pintu kamarnya.

Keesokan harinya, saat sarapan pagi, Juwita tampak sangat gugup dan gelisah. Semalam, dia baru saja mengetahui bahwa Rifki, rekan kerjanya yang selama ini dikenalnya sebagai pria culun, ternyata adalah anggota mafia yang terlibat dalam peredaran obat terlarang. Betapa terkejutnya Juwita saat menyadari bahwa topeng yang dimiliki Rifki adalah topeng yang sama yang digunakan oleh Nico, sosok yang sudah dikenalnya sebelumnya.

Jantung Juwita berdebar kencang, tangannya gemetar saat mencoba menggenggam sendok untuk mengaduk kopi yang ada di depannya. Dia menatap kosong ke arah jendela, mencoba mengumpulkan pikiran dan merenungkan apa yang harus dilakukannya. Bagaimana mungkin Rifki, orang yang selama ini dia anggap sebagai teman, ternyata adalah bagian dari organisasi gelap itu?

Sementara itu, Rifki yang duduk di seberang meja merasakan kegugupan Juwita. Ia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah, namun ia tidak tahu bahwa Juwita sudah mengetahui rahasianya.

"Juwita, kamu kenapa? Kok kelihatannya gelisah sekali?" tanya Rifki dengan wajah yang penuh kekhawatiran. Juwita menelan ludah, mencoba menjawab pertanyaan Rifki tanpa terlihat terlalu panik.

"Ah, tidak apa-apa, Rifki. Aku hanya merasa agak tidak enak badan," jawabnya sambil berusaha tersenyum. Namun, senyum itu terasa sangat dipaksakan dan jelas-jelas tidak meyakinkan Rifki. Ia merasa semakin curiga, dan mulai berpikir untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan aksinya.

Sementara itu, di dalam hati Juwita, keputusan untuk mengungkapkan kebenaran tentang Rifki kepada Nico. Dia tahu, jika Rifki tahu bahwa dirinya sudah tahu siapa Rifki yang sebenarnya maka bisa saja Juwita berada dalam masalah juga.

1
Herlina Lina
seru nih lanjut thor
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!