NovelToon NovelToon
SKUAT INDIGO 3

SKUAT INDIGO 3

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Tamat / Epik Petualangan / Perperangan / Keluarga
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Akbar mendapatkan sebuah undangan dari Kerajaan Laut Selatan. Kali ini ia akan berpetualang dalam sebuah misi yang membawanya menjelajahi dalam luasnya lautan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 BERNAFAS DI DALAM AIR

Hal yang pertama harus dilakukan oleh Akbar untuk menjalankan misinya kali ini adalah mempersiapkan diri. Ia akan melakukan petualangan di dunia gaib yang berbeda dari sebelum-sebelumnya yaitu alamnya para jin air asin yang tinggal di dalam samudra. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ruja bahwa ia akan secara utuh membawa jiwa dan tubuhnya dalam misinya kali ini.

Tempat pertama yang harus didatangi oleh Akbar dan Mos adalah sebuah rawa yang terdapat di salah satu kota di Jawa Tengah. Dulunya rawa ini merupakan sebuah tempat wisata yang laris pengunjung karena keindahannya tapi kini sudah tidak lagi. Dengan mata batin yang tertutup rawa itu sudahlah gersang dan kering mati tidak berpenghuni. Tapi ketika memasuki alamnya yang berbeda dilihat dengan menggunakan mata ketiga yang terbuka sang rawa menampilkan wujud asli yang sangat berbanding terbalik. Akbar dan Mos telah sampai di sebuah rawa yang masih begitu asri tanpa setitik pun noda yang mengontaminasi. Sebuah tempat yang sesuai dengan nama yang diberikan kepadanya yaitu Rawa Bening.

Di tempat keramat itu berkat adanya Mos yang sudah mengenal dengan baik dunia kerajaan air gaib memudahkan mereka berdua untuk bisa langsung menemui penghuni tempat tersebut yaitu para siluman ikan air tawar. Tujuan Akbar ke tempat itu adalah untuk menumbuhkan insang pada tubuhnya.

Adapun cara untuk menguasai ajian itu Akbar harus mengikuti sebuah ritual yang dipersyaratkan oleh para penghuni rawa. Di waktu malam tiba ia harus berendam di tengah-tengah rawa yang begitu dingin selama waktu yang tidak ditentukan. Ia harus bisa menahan nafas selama mungkin dengan duduk bersila tepat di titik tengah-tengah rawa.

Tengah malam datang dengan terang bulan yang sinarnya menampakkan keindahan Rawa Bening. Akbar pun mulai melakukan ritualnya. Dengan bertelanjang dada ia perlahan berjalan memasuki air yang begitu jernih itu. Langkah demi langkah membawanya ke pada kedalaman yang semakin menelan tubuhnya. Dilihatnya dengan jelas ekosistem alam yang masih begitu hidup dengan elok. Tanaman-tanaman yang hijau mengusap dengan lembut menyapa badannya. Ikan-ikan dan binatang air lainnya yang melihatnya seolah penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh manusia itu berdatangan mengitarinya.

Titik tengah rawa itu adalah sebuah batu besar yang tertanam di dalam tanah dasar rawa. Setelah menemukan tempat itu Akbar yang sudah tenggelam yang hanya bisa bernafas dengan cara menyembulkan wajahnya ke permukaan langsung duduk bersila di atas batu tersebut dan memulai ritualnya supaya bisa segera terselesaikan syarat yang membuat dirinya sesak nafas dan tubuhnya kedinginan. Namun tidaklah semudah itu. Meski sudah mengambil nafas dalam nan panjang terlebih dahulu sebelum menduduki batu itu, nyatanya sampai cadangan nafas ditubuhnya hampir habis, sampai ia sudah tidak bisa menahan lagi berlama-lama, keajaiban ritual yang ditunggu belum juga mendatanginya. Ia masih belum bisa bernafas di dalam air seperti apa yang dijanjikan sebelumnya.

Akbar membuka mata lebar-lebar. Udara sudah mulai keluar dari mulut dan hidungnya. Sepertinya ia tidak akan mampu lagi untuk bertahan lebih lama di dasar rawa tersebut. Tubuhnya dengan sendirinya sudah mulai terangkat ke atas. Gagal sudah ritualnya ini pikir Akbar. Tapi tiba-tiba sesuatu terjadi. Air rawa bening yang tadinya sama sekali tidak berwarna itu perlahan-lahan mulai keruh berwarna kotor kecoklatan. Bersamaan dengan itu dengan jelas dapat dirasakan getaran gelombang datangnya makhluk-makhluk yang sedang berenang dengan laju yang cepat menuju ke arahnya dalam jumlah yang besar. Itu adalah para manusia siluman ikan air tawar. Mereka datang dengan beringas. Mata runcing dan mulut bertaring seperti hendak memakan Akbar hidup-hidup sebagai hidangan mereka.

Kedatangan para penghuni Rawa Bening itu disambut Akbar dengan tenang. Ia kembali memposisikan diri duduk bersila di atas batu di titik tengah rawa. Ia menutup mata dan melepaskan sisa-sisa nafasnya seiring dengan datangnya siluman-siluman ikan yang menabrak tubuhnya.

Pagi hari dengan gambaran yang khas matahari terbit mulai bersinar dengan iringan suara ayam jantan yang berkokok membangunkan Akbar. Ia terbangun di bangku bekas taman di Rawa Bening yang sudah lama tidak dipedulikan.

“Bagaimana rasanya wahai manusia?”, tanya Mos yang juga berbaring di tempat yang sama.

“Apa aku sekarang sudah bisa bernafas di dalam air?”, tanya Akbar yang baru terjaga.

“Mari kita cari tahu”, ajak Mos.

Akbar dan Mos. Dua kawan baru dalam perjalanan awal petualangannya itu menyelinap masuk ke sebuah kolam renang umum yang sepagi itu tentunya masih tutup. Dengan kelas kekuatan yang mereka miliki tentu saja aktivitas keduanya bisa disembunyikan sehingga tidak terdeteksi dan mengusik makhluk hidup yang lain.

Akbar yang dasarnya sudah bisa berenang langsung terjun masuk ke dalam kolam renang itu. Dipilihnya di kedalaman yang paling dalam untuk menguji kesaktian yang baru diperolehnya itu. Ia berenang masuk ke dalam hingga menyentuh lantai kolam. Saat sampai di dasar kolam ia yang masih menggunakan nafas dari udara yang disimpannya dengan mantap melepas nafasnya yang dari atas ia tahan. Dan benar saja Akbar sekarang sudah bisa secara naluri alami bernafas di dalam air. Ia memegang bagian tubuh di bawah kedua daun telinganya. Didapatinya insang yang bergelambir berlapis tiga.

Kedatangan Akbar di dalam kolam renang itu tidak hanya untuk sekedar membuktikan kalau dirinya sudah bisa berenang di dalam air dengan bebas tanpa hambatan. Di saat itu juga Mos mengajarkan bagaimana cara berenang yang benar karena memang Mos sebagai siluman katak adalah ahlinya. Tidak hanya itu Mos juga mengajarkan Akbar bagaimana cara bertarung di dalam air dengan mengajari manusia pilihan itu berbagai macam jurus seperti menembakkan bola-bola air. Mos juga membagikan kekuatannya kepada Akbar berupa ajian yang bisa menumbuhkan selaput pada kaki dan tangannya. Selaput yang tumbuh di antara jari-jari itu akan sangat berguna bagi Akbar nantinya untuk bisa berenang secara cepat di dalam air.

Setelah dirasa cukup berlatih Akbar dan Mos segera beranjak dari tempat itu untuk kembali melanjutkan perjalanan petualangan misi mereka. Tatapan sinis mengantar kepergian mereka di siang itu dari penghuni kolam renang yang terpinggirkan selama kedua tamu itu menggunakan tempatnya untuk dibuat uji coba. Seekor siluman ular penghuni kolam renang menepi di pinggiran hanya bisa pasrah melihat tempatnya diacak-acak.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!