NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:812.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MODUS SAAT MEETING

Jasmine berjalan lunglai menuju pintu, semalam tidurnya tak nyenyak, berdebat dengan Dion sebelum tidur sangat mengganggu pikirannya.

Ia bahkan tak memasak sarapan, niatnya ingin memesan saja untuk Alder. Sementara dirinya sedang gak nafsu makan.

Ceklek

Pintu lebih dulu terbuka sebelum Jasmine membukanya, Alder berdiri di baliknya dengan senyum manis, sangat manis. Jasmine pun membalas meski senyum yang di paksakan.

"Kok mukanya muram? Kenapa sayang?" Tanyanya.

Jasmine menggeleng, "Maaf yah, pagi ini aku gak bikin sarapan buat kamu. Kalau beli boleh gak?"

Alder mengerutkan dahi, tak biasanya Jasmine begini. Ia mengusap pipi gadis itu dengan lembut, "Ada apa, hm? Kenapa murung?"

"Lagi kangen Mama," jawab Jasmine, ia tak sepenuhnya berbohong, ia memang tengah merindukan sang Mama.

"Kasian pacar aku, sini peluk," Alder merentangkan tangannya, tentu Jasmine dengan senang hati berhambur ke dalam dekapan hangat pria itu. Meski setelahnya ia harus bersin beberapa kali.

"Lain kali kita terapi lagi, supaya bersin kamu sembuh. Kenapa bisa begitu yah? Padahal aku gak bau," kata Alder setelah melepas dekapannya. "Anehnya, cuma sama aku kamu bersin-bersin. Sama Oryza enggak kan?"

Jasmine menggeleng, tangannya sibuk mengusap-usap hidung.

"Terapi kaya gimana emang?" Tanya Jasmine dengan polos.

Alih-alih menjawab, Alder justru mendorong Jasmine masuk kembali ke apartemen. Kedua tangannya menangkup pipi gadis itu, membuat tatapan Jasmine terarah sepenuhnya padanya.

Jasmine tahu apa yang akan di lakukan Alder, jantungnya mulai berulah.

"Konsentrasi sayang, lakukan seperti yang aku bilang kemarin. Sugestikan dalam pikiran kamu kalau kamu akan sembuh, kamu bisa, kamu gak akan bersin kalau kamu dekat denganku."

Seperti terhipnotis, Jasmine pun menurut. Ia mulai memejamkan mata, memfokuskan pikirannya seperti yang Alder katakan.

Modus berkedok terapi, Alder benar-benar pintar. Tapi percaya atau tidak, itu memang berhasil.

Jasmine meremas jas Alder di bagian dada saat pria itu mulai menempelkan bibirnya. Beberapa saat menempel, Alder menjauhkan diri. Menatap mata indah Jasmine dengan penuh cinta.

"Bisa kan?" Tanyanya dengan begitu lembut.

Jasmine mengangguk, ia kembali memejamkan mata saat Alder kembali mendekat dan menyatukan bibir mereka.

Tak hanya menempel, kali ini ada pergerakan lembut dari pria itu. Membuat Jasmine semakin erat memejamkan mata dan meremas dada pria itu.

Sungguh lihai Alder menggoda Jasmine, agar gadis itu bisa memberikan sedikit celah untuknya mengeksplor setiap inci di mulut sang kekasih.

Jasmine mulai terbuai, membiarkan Alder melakukan apa yang ia mau. Cukup lama mereka saling mengecap rasa, hingga suara ponsel berdering menyadarkan keduanya.

Alder mengusap bibir basah Jasmine, mengecupnya sekilas lalu mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya, ternyata dari Oryza. "Dasar pengganggu!" Gerutunya dalam hati.

"Ada apa? Kenapa sepagi ini ku menggangguku?" Kata Alder dengan ketus.

"Pagi? Hey, Pak bos. Ini sudah jam berapa? Jam Tujuh lebih, ada meeting setengah jam lagi dan kamu belum ada di kantor?"

Alder sontak melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Matanya membulat, jika ia terjebak macet, maka ia akan terlambat meski jarak ke kantor dekat dari sana. Karena ia harus menyiapkan materi meeting terlebih dahulu.

"Aku segera ke sana," kata Alder tanpa bantahan. Setelah itu ia menutup panggilannya.

"Ada meeting kan? Modus terus sih," ledek Jasmine seraya mengusap bibir basah Alder.

"Tapi kamu suka kan? Gak ada perlawanan dari kamu, aku anggap kita sebelas dua belas," Alder tertawa, merangkul Jasmine dan mengajak gadis itu segera pergi. Tidak lupa juga ia mengunci pintu apartemen.

***

Melihat tingkah dua orang di depannya, Oryza mengerutkan dahi. Dua sahabatnya itu tampak sesekali saling melirik dan melempar senyum.

Apalagi Jasmine, biasanya gadis itu menghindari tatapan Alder, kenapa sekarang curi-curi pandang seperti ABG jatuh cinta? Aneh kan?

"Hey, kalian kenapa? Ada yang kalian sembunyikan? Aku ketinggalan berita apa sih?" Oryza tak tahan untuk bertanya.

"Gak ada apa-apa, ayo ke ruang meeting," kata Jasmine.

Oryza mengerutkan dahi, semakin merasa aneh saat melihat Alder berjalan sangat dekat dengan Jasmine dan Jasmine pun tak menghindar.

Tak ingin jadi kacang garing, Oryza menyerobot masuk di antara Alder dan Jasmine. Ia berjalan di antara dua orang yang terlihat aneh itu.

"Ish, apa sih Za?" Gerutu Alder, ia menarik Oryza ke sebelah kirinya, membuat dirinya kembali berjalan di sebelah Jasmine. Jasmine hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Alder dan Oryza.

"Tak ingin kalah, Oryza pun pindah ke sebelah kanan Jasmine, membuat gadis itu berada di tengah-tengah.

"Kalian tuh kaya anak kecil," ujar Jasmine.

"Dia tuh yang kaya anak kecil, aku mah enggak," sangkal Oryza menunjuk Alder.

"Ck, berani banget kamu nunjuk bos kamu!" Alder menatap Oryza dengan sengit, ia tak mau kalah.

"Ish, sudah-sudah. Malu di liat karyawan lain, kalian ini kaya Tom & Jerry." Jasmine berdecak, mempercepat langkah meninggalkan Alder dan Oryza yang masih terdengar saling menggerutu.

Entah dari mana datangnya keberanian Oryza, kenapa kali ini pria itu berani melawan Alder di lingkungan perusahaan. Biasanya, saat menjadi bos dan asisten, Oryza tak pernah melawan atau membantah Alder.

Di ruang meeting sudah ada beberapa karyawan yang menunggu. Mereka menunduk hormat saat Alder tiba dan melewati mereka lalu duduk di kursinya.

Sebagai sekretaris, Jasmine duduk di sebelah kanannya. Lalu Oryza berdiri di belakangnya, bersiap-siap jika ada yang Alder butuhkan atau Alder memberi perintah.

Meeting di mulai, satu persatu dari bawahan Alder membacakan laporan bulanan yang sudah mereka siapkan. Baik mengenai keuangan, pemasukan dan pengeluaran dana juga barang, produksi barang juga market produk meningkat atau menurun.

Jasmine menyimak dengan seksama, ia catat bagian yang penting dan perlu bahas dengan Alder nantinya.

Gadis itu nyaris menjatuhkan pulpen saat sebelah tangannya di bawah meja di genggam seseorang, siapa lagi pelakunya jika bukan Alder?

Lihatlah, Alder justru menahan senyum saat Jasmine menatapnya dengan tatapan memprotes. Alder bahkan mempererat genggaman tangannya di bawah sana. Membuat Jasmine akhirnya pasrah dan membiarkan pria itu semaunya.

Sesekali Alder mengusap lembut punggung tangan Jasmine, sesekali memainkan jemari lentik gadis itu. Namun meski begitu, keduanya sama-sama menjalani proses meeting dengan serius dan konsentrasi.

Hanya saja, mereka tak sadar bahwa seseorang yang berdiri di belakang mereka tengah menahan syok.

Adalah Oryza, pria itu lah yang tak bisa konsentrasi melihat pemandangan di depannya. Hatinya terus bertanya-tanya, kenapa Alder menggenggam tangan Jasmine dan gadis itu diam saja?

Fix, ada sesuatu yang mereka sembunyikan darinya. "Kurang asem, jadi mereka mau main rahasia-rahasiaan? Ok, kita lihat saja nanti pasangan telenovela!" Gerutu Oryza dalam hati.

Oryza bahkan tak sabar ingin meeting ini segera berakhir. Ia ingin menginterogasi si Ferguso dan Rosalinda. Bisa-bisanya modus saat meeting!

Anehnya, meeting itu terasa begitu sangat lama. Oryza terus mengumpat dalam hati, ingin segera mengakhiri meeting jika ia bisa.

PLUK

Dengan sengaja ia menjatuhkan pulpen, lalu berjongkok berpura-pura ingin mengambil benda itu. Tak ada yang curiga dengan tingkahnya, termasuk Alder dan Jasmine yang masih asik saling menggenggam tangan di bawah meja.

Oryza tersenyum miring, lalu mencubit tangan Alder dan Jasmine bergantian. Membuat keduanya terkejut dan saling melepaskan tangan.

"Aw ..." Bahkan Jasmine memekik tanpa sadar, ia menoleh pada Oryza yang justru menahan tawa. Sedangkan Alder, pria itu tampak sangat kesal pada asistennya itu.

Alder mengumpat dalam hati, "Awas kamu Ladu Singh!"

"Ada apa Bu Jasmine?" Tanya Oryza pura-pura cemas.

Jasmine tersenyum kikuk, ia jadi bahan perhatian, "Ah, gak papa. Tadi ada semut, gak sopan banget main gigit," kata Jasmine.

"Oh, semut. Nanti kalau saya ketemu semutnya, saya minta dia cubitin Bu Jasmine lagi. Eh, maksud saya, saya cubitin dia buat Bu Jasmine," Oryza menahan tawa melihat raut wajah kesal dua sahabatnya.

Alder mendelik, lalu meminta semuanya kembali pada materi meeting.

1
RJ 💜🐑
kasihan banget Jasmine 😢
Nadira Alexa
Luar biasa
Feybe Sanger
thor apakah iyaaaa...
gak reamistis sih ni cerita 🤣🤣
apakah kurang ide amoe dilama2in
Feybe Sanger
lah kenapa juga ceritanya di panjang2in tapi gak masuk akal....
kita juga bacanya pake quota lohhh...
Violeta
🤣🤣🤣🤣
Violeta
😅🤣🤣🤣
Filza Fatim
dan aku juga pernah di bully di sekolah menengah waktu itu aku gak tahu kalau kakel aku naksir sama aku dia termasuk mostwanted sekolah. aku yang tidak tahu apa" di bully hampir satu sekolah. tp akhirnya semuanya minta maaf setelah kakaksepupu ku mendatangi sekolah dan mengadukanya pada pihak sekolah. itu pengalaman terburuk sepanjang sekolah
Anonymous
[
Talnis Marsy
lha Dion nya gak salah.jelaslah marah. di kasih duit mau..tapi cintanya gak mau.aneh.harusnya klo gak cinta jangan mau di kasih uang Jasmin...naraaaa...
RJ 💜🐑: iya betul banget aku jadi kasihan sama dion, Jasmine tu cape" cantik dan melupakan lukanya di masa lalu tapi pacaran dengan orang yang bikin luka
total 1 replies
Eka Yuni
Luar biasa
Henny Dai
Buruk
susy lawati
Luar biasa,bagus cerita nya
#ayu.kurniaa_
.
Sari Ramly
Plat
Motor Cross
Kecewa
Motor Cross
Buruk
Naturelight
dasar keras kpala kau😄
Naturelight
gk suka klo jasmine ma si padi huaaa....
Lala Al Fadholi
si oryza ma Jasmine PD konyol...harusnya dr awal jgn nikah udah tau kedepannya akan susah bahagia aplg perkosaan itu ga ada itu namanya masing2 PD nyakitin diri sendiri
Lala Al Fadholi
lah enak amat oryza udah belajar duren baru d lepas...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!